BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4. Prestasi Belajar Akuntansi
Dari data induk penelitian variabel prestasi belajar akuntansi pada siswi Kelas XII IPS, diketahui skor terendah = 12, skor tertinggi = 80, mean = 58.48, median = 59.00, modus = 54, standard deviation = 14.822. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 4. Berikut ini disajikan distribusi frekuensi skor variabel Prestasi Belajar Akuntansi berdasarkan PAP Tipe II.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Prestasi Belajar Akuntansi
Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan
Variabel 81 - 100 0 0 Sangat Tinggi 66 – 80,99 17 34 Tinggi 56 – 65,99 12 24 Cukup Tinggi 46 – 55,99 12 24 Rendah 0 – 45,99 9 18 Sangat Rendah
Jumlah 50 100%
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi yang dikategorikan sangat tinggi sebanyak 0 orang atau 0%, kategori tinggi sebanyak 17 orang atau 34%, kategori cukup tinggi sebanyak 12 orang atau 24%, kategori rendah sebanyak 12 orang atau 24%, kategori sangat rendah sebanyak 9 atau 18%. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi siswi SMA Santa Maria Kelas XII IPS termasuk dalam kategori tinggi.
B. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian analisis data ini dilakukan agar kesimpulan yang diterima tidak menyimpang dari yang seharusnya. Dalam pengujian ini dipergunakan uji normalitas.
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi residual normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan komputer program SPSS 12 (lampiran 6). Rangkuman dari uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.5. Rangkuman Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 50
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000
Std. Deviation 13.75841034 Most Extreme Differences Absolute .123 Positive .054 Negative -.123 Kolmogorov-Smirnov Z .867
Asymp. Sig. (2-tailed) .440
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Hasil pengujian normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test pada data residual dari variabel bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi diperoleh nilai probabilitas () 0,440. Nilai probabilitas hitung () 0,440 > (0,05) berarti distribusi data residual normal.
2. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan analisis korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
2 2
2
2
Y Y N X X N Y X XY N rxy Setelah diketahui hasil r dari korelasi Product Moment, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan thitung dengan taraf signifikansi 5%. Rumus thitung yang digunakan sebagai berikut:
2 1 2 r n r t
Langkah selanjutnya thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan ttabel untuk membuktikan hipotesis yang diajukan signifikan atau tidak.
Hasil pengujian masing-masing variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Hipotesis I
1) Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara bimbingan guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
Ha = Ada hubungan signifikan antara bimbingan guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
2) Pengujian Hipotesis
Hipotesis pertama, diuji dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 5.6. berikut ini:
Tabel 5.6. Rangkuman Uji Hipotesis I dengan menggunakan Korelasi Product Moment
X1 Y X1 Pearson Correlation 1 .182 Sig. (2-tailed) . .206 N 50 50 Y Pearson Correlation .182 1 Sig. (2-tailed) .206 . N 50 50
Tabel 5.6. menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara bimbingan guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi adalah 0,182. Bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori sangat rendah, yaitu pada range 0,00-0,199. Angka tersebut menunjukkan ada hubungan yang positif yaitu semakin baik bimbingan guru akuntansi maka prestasi belajar akuntansi juga semakin tinggi dan sebaliknya.
Hipotesis ditolak jika rhitung < rtabel. Perhitungan rtabel (0.05,50) = 0,279. Karena rhitung < rtabel, yaitu 0,182 < 0,279, maka hipotesis I yang menyatakan ada hubungan signifikan antara variabel bimbingan guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi ditolak.
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika thitung > ttabel atau jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Perhitungan thitung menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.7. Rangkuman Perhitungan thitung Hipotesis I
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 24.474 26.594 .920 .362 X1 .868 .676 .182 1.283 .206 a Dependent Variable: Y
Sedangkan perhitungan ttabel hipotesis I menggunakan Microsoft Office Excel sebagai berikut:
= TINV (probability,deg_freedom) = TINV (0.05,48)
= 2,011
Sesuai dengan tabel 5.7. diperoleh nilai thitung sebesar 1,283 dan harga ttabel untuk dk 48 (50-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,011. Jadi thit < ttabel, jika angka probabilitas dibandingkan maka diperoleh 0,206 > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara bimbingan guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi ditolak atau dengan kata lain, kesimpulannya adalah tidak ada hubungan antara bimbingan guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.
b. Hipotesis II
1) Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
Ha = Ada hubungan signifikan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
2) Pengujian Hipotesis
Hipotesis kedua, diuji dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 5.8. berikut ini:
Tabel 5.8. Rangkuman Uji Hipotesis II dengan menggunakan Korelasi Product Moment
X2 Y X2 Pearson Correlation 1 .351(*) Sig. (2-tailed) . .012 N 50 50 Y Pearson Correlation .351(*) 1 Sig. (2-tailed) .012 . N 50 50
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil pengujian hipotesis kedua pada tabel 5.8. menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi adalah 0,351. Bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori rendah, yaitu pada range 0,20-0,399. Angka tersebut
menunjukkan ada hubungan yang positif yaitu semakin tinggi motivasi belajar akuntansi maka prestasi belajar akuntansi juga semakin tinggi dan sebaliknya.
Hipotesis diterima jika rhitung > rtabel. Perhitungan rtabel (0.05,50) = 0,279. Karena rhitung > rtabel, yaitu 0,351 > 0,279, maka hipotesis II yang menyatakan ada hubungan signifikan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi diterima dan arah hubungan tersebut positif.
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika thitung > ttabel atau jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha. Perhitungan thitung menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.9. Rangkuman Perhitungan thitung Hipotesis II
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -11.514 27.024 -.426 .672 X2 1.849 .712 .351 2.597 .012 a Dependent Variable: Y
Sedangkan perhitungan ttabel hipotesis II menggunakan Microsoft Office Excel sebagai berikut:
= TINV (probability,deg_freedom) = TINV (0.05,48)
= 2,011
Sesuai dengan tabel 5.9. diperoleh nilai thitung sebesar 2,597dan harga ttabel untuk dk 48 (50-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,011. Apabila dibandingkan dengan ttabel yaitu sebesar 2,011 maka diperoleh kesimpulan bahwa thitung lebih besar daripada ttabel. Selain itu, nilai probabilitas sebesar 0,012 < 0,05. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.
c. Hipotesis III
1) Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi
Ha = Ada hubungan signifikan antara dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi
2) Pengujian Hipotesis
Hipotesis ketiga, diuji dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 5.10. berikut ini:
Tabel 5.10. Rangkuman Uji Hipotesis III dengan menggunakan Korelasi Product Moment
X3 Y X3 Pearson Correlation 1 .108 Sig. (2-tailed) . .456 N 50 50 Y Pearson Correlation .108 1 Sig. (2-tailed) .456 . N 50 50
Hasil pengujian hipotesis ketiga pada tabel 5.10. menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi adalah 0,108. Bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori sangat rendah, yaitu pada range 0,00-0,199. Angka tersebut menunjukkan ada hubungan yang positif yaitu semakin tinggi dukungan teman sekelas maka prestasi belajar akuntansi juga semakin tinggi dan sebaliknya.
Hipotesis ditolak jika rhitung < rtabel. Perhitungan rtabel (0.05,50) = 0,279. Karena rhitung < rtabel, yaitu 0,108 < 0,279, maka hipotesis III yang menyatakan ada hubungan signifikan antara dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi ditolak.
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika thitung
> ttabel atau jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha. Perhitungan thitung menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.11. Rangkuman Perhitungan thitung Hipotesis III
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 40.855 23.545 1.735 .089 X3 .791 1.053 .108 .752 .456 a Dependent Variable: Y
Sedangkan perhitungan ttabel hipotesis III menggunakan Microsoft Office Excel sebagai berikut:
= TINV (probability,deg_freedom) = TINV (0.05,48)
= 2,011
Sesuai dengan tabel 5.11. diperoleh nilai thitung sebesar 0,752 dan harga ttabel untuk dk 48 (50-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,011. Apabila dibandingkan dengan ttabel yaitu sebesar 2,011 maka diperoleh kesimpulan bahwa thitung lebih kecil daripada ttabel. Selain itu, nilai probabilitas sebesar 0,456 > 0,05. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan teman sekelas dengan prestasi belajar akuntansi.
d. Hipotesis IV
1) Rumusan Hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan signifikan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dan dukungan teman sekelas secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi
Ha = Ada hubungan signifikan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dan dukungan teman sekelas secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi
2) Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan koefisien korelasi ganda menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.12. Rangkuman Uji Hipotesis IV dengan Menggunakan Korelasi Ganda Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .372(a) .138 .082 14.200 a Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b Dependent Variable: Y
Tabel 5.12. menunjukkan bahwa koefisien korelasi ganda
)
(Rxy(1,2,3) sebesar 0,372 dan harga koefisien determinasi yang diperoleh (R2) sebesar 0,138. Hubungan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi dan dukungan teman sekelas
dengan prestasi belajar akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori rendah, yaitu pada range 0,20-0,399.
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda
)
(Rxy(1,2,3) maka digunakan uji F dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika Fhitung > Ftabel atau jika nilai angka probabilitas <0,05. Perhitungan Fhitung menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.13. Rangkuman Perhitungan Fhitung Hipotesis IV
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1489.081 3 496.360 2.462 .074(a) Residual 9275.399 46 201.639 Total 10764.480 49 a Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b Dependent Variable: Y
Sedangkan perhitungan Ftabel hipotesis IV menggunakan Microsoft Office Excel sebagai berikut:
= FINV (0.05,dk_pembilang,dk_penyebut) = FINV (0.05,3,46)
= 2,807
Sesuai dengan tabel 5.13. diperoleh nilai Fhitung sebesar 2,462 dan harga Ftabel untuk dbpembilang 3 dan dbpenyebut 46 adalah 2,807 pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian, harga Fhitung < Ftabel (2,462 < 2,807) atau jika angka probabilitas
dibandingkan, maka 0,074 > 0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi dan dukungan teman sekelas secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara bimbingan guru akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dan dukungan teman sekelas secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi.