• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI DASAR

E. Prestasi belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi belajar berasal dari bahasa belanda “prestatile” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha. Kata

ini banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan lain seperti olah raga, kesenian dan pendidikan. Di dalam lingkup pendidikan setiap jangka waktu tertentu, diadakan suatu tes untuk mengetahui tingkap penyerapan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan. Berdasarkan hasil tersebut selanjutnya guru mengadakan penilaian terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam proses pembelajarannya. Dari hasil evaluasi tersebut, seharusnya guru akan memberikan penilaian terhadap prestasi belajar yang dicapai setiap siswa.

Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Menurut Ahmadi dan Supriyono

35

(2004:33), prestasi belajar adalah hal yang menyangkut hasil pembelajaran atau hasil yang dicapai anak didik yang diukur melalui serangkaian tes pada akhir kegiatan pembelajaran.

Sedangkan, menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:36) prestasi belajar yang ditunjukan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.

Selanjutnya Nasution (2004:54) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa berbuat.Prestasi belajar dikatakan sempuma apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum memenuhi target dalam kriteria tersebut.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan yang diberikan berupa nilai atau angka dari guru kepada muridnya dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar merupakan suatu tolak ukur keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2. Jenis Tes Prestasi Belajar

Proses pembelajaran untuk mengetahui prestasi belajar sebagai tolak ukur prestasi belajar yang dicapai peserta didik diperlukan evaluasi belajar. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004:198) melalui evaluasi, dapat diketahui kemajuan-kemajuan belajar yang dialami oleh anak,

dapat ditetapkan keputusan penting mengenai apa yang diperoleh dan diketahui anak, serta dapat merencanakan apa yang seharusnya dilakukan pada tahap berikutnya.

Djamarah dan Zain (2006:120) mengungkapkan bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Lebih lanjut dinyatakan oleh Djamarah dan Zain (2006:120-121) bahwa berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut:

a) Tes formatif

Penilaian ini dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan dalam waktu tertentu.

b) Tes subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu.Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai raport.

c) Tes sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran.Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan dalam suatu periode belajar tertentu.Hasil dari tes ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat atau sebagai ukuran mutu sekolah.

Dari pemaparan di atas penulis berpendapat bahwa tes prestasi belajar akan menggambarkan sejauh mana siswa telah mencapai hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran dan prestasi yang telah dicapai siswa.

37

3. Langkah-Langkah Menilai Prestasi Belajar Siswa

Sardiman (2012:174-175) mengemukakan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menilai prestasi belajar siswa, antara lain:

1) Mengumpulkan data prestasi belajar siswa, yang diperoleh saat: a. Setiap kali ada usaha mengevaluasi selama pelajaran

berlangsung.

b. Pada akhir pelajaran.

2) Menganalisis data prestasi belajar siswa, dengan langkah ini guru akan mengetahui:

a. Siswa yang menemukan pola-pola belajar yang lain. b. Keberhasilan atau tidaknya siswa dalam belajar.

3) Menggunakan data prestasi belajar siswa, dalam hal ini menyangkut:

a. Lahirnya feed back untuk masing-masing siswa dan ini perlu diketahui oleh guru.

b. Adanya feed back itu maka guru akan menganalisis dengan tepat.

Sardiman (2012:176-177). mengelompokan tingkat prestasi belajar yaitu tinggi, sedang dan rendah yang dapat diketahui pada peserta didik Berdasarkan langkah-langkah yang telah disebutkan di atas dapat diketahui bagaimana seorang guru dalam menilai prestasi belajar siswa.Langkah-langkah yang telah dijelaskan tersebut, dimana seorang guru harus menerapkan setiap langkah-langkah di atas untuk dapat menilai prestasi belajar siswa.

4. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil interaksi antara beberapa faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar. Menurut Dalyono (2012:55) berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar (internal) meliputi kesehatan,

intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar serta ada pula dari luar dirinya (eksternal) meliputi lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Menurut Slameto (2010:54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedagkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

1) Faktor intern

Yaitu faktor yang ada didalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern terdiri dari:

a. Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).

b. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan).

c. Faktor kelelahan. 2) Faktor ekstern

Yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern terdiri dari: a. Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, penegrtian orang tua, dan latar belakang kebudayaan).

b. Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah).

c. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,mass media, teman bergaul, dan betuk kehidupan masyarakat).

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut, diketahui bahwa faktor-faktor tersebut berkontribusi besar dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dalam pencapaian prestasi belajar siswa dan juga menjadi penunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Sehingga, untuk

39

menghasilkan siswa yang berprestasi, seorang pendidik haruslah mampu mensinergikan semua faktor di atas dalam pembelajaran di kelas.

F. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dokumen terkait