• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMK Negeri 1 Bantul

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Prestasi Belajar Pengantar Administrasi Perkantoran

Data variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran diperoleh melalui data sekunder berupa nilai 65 siswa pada ujian akhir semester gasal mata pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan data variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran yang diolah menggunakan IBM SPSS Statistics 20, diperoleh skor tertinggi adalah 87 dan skor terendah adalah 75. Hasil analisis menunjukkan rerata (mean) sebesar 76,18, median 75, modus 75, dan standar deviasi 2,789.

Langkah untuk menghitung distribusi frekuensi variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran adalah sebagai berikut:

1) Menghitung jumlah kelas interval K =1+ 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 65 =1+ 3,3 (1,812913)

= 1+ 5,982614

2) Menghitung rentang data

Rentang data = data terbesar–data terkecil = 87–75

= 12 3) Menghitung panjang kelas

Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 12 : 7

= 1,714286 dibulatkan menjadi 2

Berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran tersebut, distribusi frekuensi variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran disajikan dalam tabel 10 berikut ini :

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Pengantar Administrasi Perkantoran (Y)

No. Skor Frekuensi Frekuensi Relatif

1 74–75 51 78% 2 76–77 4 7% 3 78–79 3 5% 4 80–81 1 2% 5 82–83 3 5% 6 84–85 2 3% 7 86–87 1 2% Jumlah 65 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran di atas, diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 2. Pada interval 74 – 75 sebanyak 51

siswa (78%), interval 76 – 77 sebanyak 4 siswa (6%), interval 78 – 79 sebanyak 3 siswa (5%), interval 80 – 81 sejumlah 1 siswa (2%), interval 82 – 83 sejumlah 3 siswa (5%), interval 84 – 85 sejumlah 2 siswa (3%), dan interval 86–87 sejumlah 1 siswa (2%).

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 10, selanjutnya dibuat histogram distribusi frekuensi variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran yang dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini :

Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Pengantar Administrasi Perkantoran

Setelah diperoleh distribusi frekuensi dan dibuat histogram, selanjutnya diidentifikasi kecenderungan variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran. Kecenderungan variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran diketahui dengan menghitung harga Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi). Berdasarkan data tersebut, diperoleh skor tertinggi adalah 87 dan skor terendah adalah 75.

Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Mean ideal = ½ (skor tertinggi + skor terendah) = ½ (87 + 75)

= ½ (162) = 81

Standar Deviasi ideal = 1/6 (skor tertinggi - skor terendah)

= 1/6 (87–75) = 1/6 (12)

= 2

Rendah = < (Mi–1.SDi) = < (81–2) = < 79

Sedang = (Mi–1.SDi)–(Mi + 1.SDi) = (81–2)–(81 + 2)

= 79–83

Tinggi = > (Mi + 1.SDi) = > (81 + 2) = > 83

Berdasarkan penghitungan mean ideal dan standar deviasi ideal variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran, diketahui distribusi frekuensi kecenderungan variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran yang disajikan pada tabel 11 berikut ini:

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar Pengantar Administrasi Perkantoran

No Kecenderungan Skor f Presentase Kategori

1. < (Mi–1.SDi) < 79 58 89% Rendah 2.

(Mi–1.SDi) sampai (Mi + 1.SDi)

79–83 4 6% Sedang

3. > (Mi + 1.SDi) > 83 3 5% Tinggi

Jumlah 65 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kecenderungan variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran di atas, selanjutnya dibuat pie chart distribusi frekuensi kecenderungan variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran yang disajikan dalam gambar 5 berikut ini:

Gambar 5.Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar Pengantar Administrasi

Hasil penggolongan ke dalam kategori kecenderungan variabel prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran yang disajikan pada gambar 5 didasarkan pada nilai Pengantar Administrasi Perkantoran pada ujian akhir semester gasal tahun ajaran 2014/2015.Pie chart di atas menunjukkan bahwa prestasi belajar yang berkategori rendah 89%, kategori sedang adalah 6%, dan kategori tinggi adalah 5%. Berdasarkan gambar 5 tersebut, disimpulkan bahwa prestasi belajar Pengantar Administrasi Perkantoran siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Bantul tahun ajaran 2014/2015 berada pada kategori rendah.

2. Lingkungan Belajar

Data variabel lingkungan belajar diperoleh melalui data primer berupa angket dengan 19 butir pernyataan. Berdasarkan data variabel lingkungan belajar yang diolah menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 20, diperoleh skor tertinggi adalah 60 dan skor terendah adalah 34. Hasil analisis menunjukkan rerata (mean) sebesar 44,91, median 44, modus 48, dan standar deviasi 7,67.

Langkah untuk menghitung distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar adalah sebagai berikut:

1) Menghitung jumlah kelas interval K =1+ 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 65 = 1+ 3,3 (1,812913)

= 1+ 5,982614

= 6,982614 dibulatkan menjadi 7 2) Menghitung rentang data

Rentang data = data terbesar–data terkecil = 60–34

= 26 3) Menghitung panjang kelas

Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 26 : 7

= 3,71dibulatkan menjadi 4.

Berdasarkan perhitungan distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar di atas, selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar yang disajikan dalam tabel 12 berikut ini :

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar (X1)

No. Skor Frekuensi Frekuensi Relatif

1 34–37 17 26% 2 38–41 7 11% 3 42–45 14 22% 4 46–49 10 15% 5 50–53 8 12% 6 54–57 2 3% 7 58–61 7 11% Jumlah 65 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar di atas, diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 4. Pada

interval 34 – 37 sebanyak 17 siswa (26%), interval 38 – 41 sebanyak 7 siswa (11%), interval 42 – 45 sebanyak 14 siswa (22%), interval 46– 49 sejumlah 10 siswa (15%), interval 50 – 53 sejumlah 8 siswa (12%), interval 54 – 57 sejumlah 2 siswa (3%), dan interval 58 – 61 sejumlah 7 siswa (11%).

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 12, selanjutnya dibuat histogram distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar yang dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini :

Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar

Setelah diperoleh distribusi frekuensi dan dibuat histogram, selanjutnya diidentifikasi kecenderungan variabel lingkungan belajar. Kecenderungan variabel lingkungan belajar diketahui dengan menghitung harga Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi). Berdasarkan data tersebut, diperoleh skor tertinggi ideal adalah 19 x 4 = 76 dan skor terendah ideal adalah 19 x 1 = 19.

Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) variabel lingkungan belajar dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Mean ideal = ½ (skor tertinggi + skor terendah) = ½ (76 + 19)

= ½ (95) = 47,5

Standar Deviasi ideal = 1/6 (skor tertinggi - skor terendah) = 1/6 (76–19)

= 1/6 (57) = 9,5

Tidak kondusif = < (Mi–1.SDi) = < (47,5–9,5) = < 38

Cukup kondusif = (Mi–1.SDi)–(Mi + 1.SDi) = (47,5–9,5)–(47,5 + 9,5) = 38–57

Kondusif = > (Mi + 1.SDi) = > (47,5 + 9,5) = > 57

Berdasarkan penghitungan mean ideal dan standar deviasi ideal variabel lingkungan belajar, diketahui distribusi frekuensi kecenderungan variabel lingkungan belajar yang disajikan pada tabel 13 berikut ini:

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Lingkungan Belajar

No Kecenderungan Skor F Presentase Kategori

1. < (Mi–1.SDi) < 38 17 26% Tidak kondusif 2. (Mi–1.SDi) sampai (Mi + 1.SDi) 38–57 41 63% Cukup kondusif 3. > (Mi + 1.SDi) > 57 7 11% Kondusif

Jumlah 65 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kecenderungan variabel lingkungan belajar di atas, selanjutnya dibuat pie chart distribusi frekuensi kecenderungan variabel lingkungan belajar yang disajikan dalam gambar 7 berikut ini:

Gambar 7.Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel LingkunganBelajar

Hasil penggolongan ke dalam kategori kecenderungan lingkungan belajar yang disajikan pada gambar 7 didasarkan pada angket variabel

lingkungan belajar. Pie chart di atas menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang berkategori tidak kondusif adalah 26%, kategori cukup kondusif adalah 63%, dan kategori kondusif adalah 11%. Berdasarkan gambar 7 tersebut, disimpulkan bahwa lingkungan belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Bantul tahun ajaran 2014/2015 berada pada kategori cukup kondusif.

3. Minat Belajar

Data variabel minat belajar diperoleh melalui data primer berupa angket dengan 14 butir pernyataan. Berdasarkan data variabel minat belajar yang diolah menggunakan IBM SPSS Statistics 20, diperoleh skor tertinggi adalah 52 dan skor terendah adalah 25. Hasil analisis menunjukkan rerata (mean) sebesar 34,26, median 34, modus 26, dan standar deviasi 7,21.

Langkah untuk menghitung distribusi frekuensi variabel Minat Belajar adalah sebagai berikut:

1) Menghitung jumlah kelas interval K =1+ 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 65 =1+ 3,3 (1,812913) = 1+ 5,982614

2) Menghitung rentang data

Rentang data = data terbesar–data terkecil = 52–25

= 27 3) Menghitung panjang kelas

Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 27 : 7

= 3,86 dibulatkan menjadi 4.

Berdasarkan penghitungan distribusi frekuensi variabel minat belajar tersebut, distribusi frekuensi variabel minat belajar disajikan dalam tabel 14 berikut ini :

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Minat Belajar (X2)

No. Skor Frekuensi Frekuensi Relatif

1 25–28 20 31% 2 29–32 11 17% 3 33–36 10 15% 4 37–40 10 15% 5 41–44 8 12% 6 45–48 3 5% 7 49–52 3 5% Jumlah 65 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi variabel minat belajar di atas, diketahui bahwa terdapat 7 kelas interval dengan rentang skor 4. Pada interval 25 – 28 sebanyak 20siswa (31%), interval 29 – 32 sebanyak 11 siswa (17%), interval 33 – 36 sebanyak 10 siswa (15%), interval 37– 40

sejumlah 10 siswa (15%), interval 41 – 44 sejumlah 8 siswa (12%), interval 45 – 48 sejumlah 3 siswa (5%), dan interval 49 – 52 sejumlah 3 siswa (5%).

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 14, selanjutnya dibuat histogram distribusi frekuensi variabel minat belajar yang dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini :

Gambar 8. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar

Setelah diperoleh distribusi frekuensi dan dibuat histogram, selanjutnya diidentifikasi kecenderungan variabel minat belajar. Kecenderungan variabel minat belajar diketahui dengan menghitung harga Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi). Berdasarkan data tersebut, diperoleh skor tertinggi ideal adalah 14 x 4 = 56 dan skor terendah ideal adalah 14 x 1 = 14.

Mean ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi) variabel minat belajar dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Mean ideal = ½ (skor tertinggi + skor terendah) = ½ (56 + 14)

= ½ (70) = 35

Standar Deviasi ideal = 1/6 (skor tertinggi - skor terendah) = 1/6 (56–14)

= 1/6 (42) = 7

Rendah = < (Mi–1.SDi) = < (35–7) = < 28

Sedang = (Mi–1.SDi)–(Mi + 1.SDi) = ( 35–7)–( 35 + 7 )

= 28–42

Tinggi = > (Mi + 1.SDi)

= > ( 35 + 7 ) = >42

Berdasarkanpenghitungan mean ideal dan standar deviasi ideal variabel minat belajar, diketahui distribusi frekuensi kecenderungan variabel minat belajar yang disajikan pada tabel 15 berikut ini:

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Minat Belajar

No Kecenderungan Skor F Presentase Kategori

1. < (Mi–1.SDi) < 28 15 23% Rendah 2.

(Mi–1.SDi) sampai (Mi +

1.SDi)

28–42 41 63% Sedang

3. > (Mi + 1.SDi) > 42 9 14% Tinggi

Jumlah 65 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kecenderungan variabel minat belajar di atas, selanjutnya dibuat pie chart distribusi frekuensi kecenderungan variabel minat belajar yang disajikan dalam gambar 9 berikut ini:

Gambar 9. Pie Chart Distribusi Frekuensi Kecenderungan Variabel Minat Belajar

Hasil penggolongan ke dalam kategori kecenderungan minat belajar yang disajikan pada gambar 9 didasarkan pada angket variabel minat

belajar. Pie chart di atas menunjukkan bahwa 23% siswa mempunyai minat belajar rendah, 63% siswa mempunyai minat belajar dengan kategori sedang, dan 14% siswa mempunyai minat belajar yang tinggi. Berdasarkan gambar 9 tersebut, disimpulkan bahwa minat belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Bantul tahun ajaran 2014/2015 berada pada kategori sedang.

Dokumen terkait