• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Prestasi Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk mengubah perilakunya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar, perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif atau yang lebih baik.

Perubahan dalam belajar terjadi secara sadar, terus-menerus, bersifat positif, aktif, bertujuan, dan mencangkup seluruh aspek kehidupan. Belajar sebagai sebuah

aktivitas, sehingga belajar sangat dipengaruhi faktor intern dan faktor ekstern diri seseorang. Faktor intern berupa kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif atau tujuan, kesiapan, kecakapan dan kelelahan baik berupa jasmani atau rohani. Faktor ekstern berupa cara orang tua mendidik, perhatian orang tua, relasi antara anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga, suasana tempat belajar, cara guru mengajar, kurikulum, relasi siswa dengan guru, relasi antar siswa, peraturan sekolah, media belajar, waktu belajar, media masa, dan bentuk kehidupan masyarakat di sekitarnya. Jadi, belajar adalah sebuah proses seseorang untuk merubah prilaku, pengetahuan, pola pikir atau sudut pandang, wawasan, dan kendali diri kearah yang lebih baik, serta terjadi pada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Sisdiknas, 2003). Rumusan itu menunjukan bahwa siswa tidak dapat dikatakan telah belajar karena berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Ada hal penting yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar. Hal itu adalah adanya interaksi antara pelajar (learner) dengan sumber belajar. Tanpa terpenuhi syarat itu, mustahil kegiatan belajar akan terjadi. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar dan memberikan prestasi belajar pada para siswa.

Kata prestasi belajar berasal dari bahasa belanda “prestatile” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha. Kata ini banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan lain seperti olah raga, kesenian dan pendidikan. Di dalam lingkup pendidikan setiap jangka waktu tertentu, diadakan

15

suatu tes untuk mengetahui tingkap penyerapan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan. Berdasarkan hasil tersebut selanjutnya guru mengadakan penilaian terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam proses pembelajarannya. Dari hasil evaluasi tersebut, seharusnya guru akan memberikan penilaian terhadap prestasi belajar yang dicapai setiap siswa.

Badudu (2003: 258) Prestasi merupakan hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau sudah diusahakan siswa dari proses pembelajaran dalam waktu tertentu. Sedangkan menurut Hamalik (2007: 28) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman.

Menurut pendapat Djamarah, (2008: 54) prestasi belajar pada hakekatnya adalah hasil akhir dari sebuah proses belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik biasanya dilakukan evaluasi terhadap materi belajar yang telah diberikan. Seberapa besar peserta didik mampu memberikan feed back dari setiap evaluasi yang diberikan oleh pendidik.

Selanjutnya Nasution (2004: 54) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dalam berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum memenuhi target dalam kriteria tersebut.

Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang dipengaruhi juga oleh penguasaan konsep awal. Seperti halnya juga mata pelajaran IPS, untuk menguasai konsep yang lebih tinggi tingkat kesukarannya, harus dikuasai terlebih dahulu konsep awal yang merupakan dasar bagi pelajaran yang akan dipelajari.

Prestasi belajar merupakan gambaran dari penguasaaan kemampuan para peserta didik sebagai mana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu. Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar, maupun oleh peserta didik sebagai pelajar bertujuaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Dimyati (2002: 36) prestasi belajar adalah prestasi yang ditunjukan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.

Dikemukakan oleh Slameto (2003: 54) fakto-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

1. Faktor intern

Yaitu faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern terdiri dari:

a. Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).

b. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan).

17

2. Faktor ekstern

Yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:

a. Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, penegrtian orang tua, dan latar belakang kebudayaan).

b. Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah).

c. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,mass media, teman bergaul, dan betuk kehidupan masyarakat).

Selain faktor-faktor tersebut di atas, menurut Nasution (2004: 50) prestasi belajar juga dipengaruhi oleh kecakapan dan ketangkasan belajar yang berbeda secara individual. Walaupun demikian, kita dapat membentuk anak dengan memberi petunjuk-petunjuk itu dengan sendirinya akan menjamin sukses anak dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar siswa berupa nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan guru kepada siswa melalui evaluasi atau penilaian pada suatu mata pelajaran termasuk mata pelajaran IPS. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa mencakup penilaian penguasaan, baik yang besifat kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Dokumen terkait