• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Prestasi Belajar

Pengertian prestasi belajar menurut Kamus besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang dicapai (Winkel, 1989:161). Belajar merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan dengan didapatnya kemampuan baru yang disebabkan usaha (Suryabrata, 1984:324). Sehubungan dengan prestasi belajar maka ia mengemukakan bahwa nilai raport merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi belajar selama tertentu.

Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan di dalam diri si pelajar, di mana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Setiap orang mempunyai hasil yang berbeda-beda dari apa yang telah dipelajari. Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari evaluasi belajarnya. Evaluasi adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja, dan metode pemecahan (Sudjana, 1990:28).

Usaha mengevaluasi hasil belajar biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis, lisan, maupun praktek yang kemudian diberi skor, yang biasanya berwujud angka-angka yang disebut prestasi belajar.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa dan faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang berasal dari diri murid (internal) (Kartono, 1985:01) adalah sebagai berikut.

1. Kecerdasan

Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seorang siswa. Kalau seorang siswa mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensial ia dapat mencapai prestasi yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian diharapkan mereka dapat mencapai prestasi yang tinggi sesuai dengan keadaan masing-masing.

2. Bakat

Bakat adalah potensi atau kemampuan. Jika memiliki bakat dan dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Seorang murid yang mempunyai bakat dalam suatu mata pelajaran tertentu, maka besar kemungkinan ini dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi dalam mata pelajaran yang berkaitan.

3. Minat dan perhatian

Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat sekali. Seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut. Sebaliknya, bila seseorang menaruh perhatian secara kontinu baik secara sadar maupun tidak pada obyek tertentu, biasanya dapat membangkitkan minat pada obyek tersebut.

Kalau seorang murid mempunyai minat dalam mata pelajaran tertentu, maka ia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya bila murid tidak berminat pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya ia malas untuk mempelajarinya. Demikian juga dengan murid yang tidak menaruh perhatian pada mata pelajaran yang sedang diajarkan, maka sukarlah diharapkan murid tersebut dapat belajar dengan baik. Hal itu tentu mempengaruhi prestasi belajarnya.

4. Motif

Motif merupakan dorongan yang mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Dalam belajar hendaknya siswa mempunyai motif belajar yang kuat. Hal ini akan memperbesar kegiatan dan usahanya untuk mencapai prestasi yang tinggi. Bila motif tersebut makin berkurang, maka berkurang pulalah usaha dan kegiatan serta kemungkinannya untuk mencapai prestasi yang tinggi.

5. Kesehatan Jasmani

Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk dapat belajar secara aktif. Seorang murid yang sering sakit biasanya mengalami kesulitan tertentu dalam belajar; misalnya cepat lelah, tidak bisa berkonsentrasi, dan merasa malas. Dengan demikian sehat dan tidaknya jasmani seorang siswa dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

6. Cara belajar

Keberhasilan studi murid dipengaruhi oleh cara belajarnya. Ada cara belajar yang efisien dan cara belajar yang tidak efisien. Seorang siswa yang mempunyai cara belajar yang efisien, memungkinkannya untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai cara belajar tidak efisien. Ada cara belajar yang efisien antara lain adalah sebagai berikut.

a. Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar.

b. Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima.

c. Membaca dengan teliti dan betul bahan yang sedang dipelajari serta berusaha menguasai dengan sebaik-baiknya.

d. Mencoba menyelesaikan soal-soal dan sebagainya.

Faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) (Kartono, 1985:04) adalah sebagai berikut.

1. Lingkungan

Lingkungan ada bermacam-macam, yaitu sebagai berikut. a. Lingkungan alam

Keadaan alam yang tenang dengan udara yang sejuk dapat mempengaruhi kesegaran jiwa siswa, sehingga memungkinkan hasil belajarnya akan lebih tinggi daripada kalau lingkungan itu gaduh dengan udara yang panas dan kotor.

b. Lingkungan keluarga

Keluarga mempunyai pengaruh baik terhadap keberhasilan belajar murid, apabila keluarga khususnya orang tua bersifat merangsang, mendorong dan membimbing terhadap aktivitas belajar anaknya. Hal ini memungkinkan diri anak untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya bila orang tua acuh tak acuh maka sukarlah diharapkan ia dapat mencapai prestasi maksimal. Suasana rumah yang ramai dan gaduh atau suasana selalu berselisih pendapat antara satu dengan yang lain dapat mengganggu konsentrasi anak pada waktu belajar. Keadaan ekonomi keluarga yang serba kurang atau miskin juga dapat menjadikan anak mengalami kesukaran tertentu dalam belajarnya.

c. Lingkungan masyarakat

Apabila anak-anak yang sebaya di sekitarnya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya, bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tidak menentu, anak pun dapat terpengaruh pula.

2. Sekolah

Hubungan guru dengan siswa yang kurang baik karena sesuatu pengalaman, hubungan siswa dengan siswa yang tidak menyenangkan, tujuan pelajaran yang ditetapkan ada di atas kemampuan siswa, semuanya dapat mempengaruhi belajar dan prestasi belajar siswa. Guru yang kurang atau tidak menyadari peranannya dalam membantu belajar dapat mempengaruhi prestasi siswa. Jadi para guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkannya dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.

3. Peralatan belajar

Lengkap dan tidaknya peralatan belajar, baik yang dimiliki siswa itu sendiri maupun yang dimilki sekolah, dapat menimbulkan hasil akibat tertentu terhadap prestasi belajar siswa. Kekurangan peralatan belajar dapat membawa akibat negative yaitu siswa tidak bisa belajar secara baik, sehingga sulitlah diharapkan untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Dokumen terkait