• Tidak ada hasil yang ditemukan

Price Earning Ratio

saham dengan earning per share dari saham bersangkutan, yang digunakan secara luas oleh investor sebagai panduan untuk mengukur nilai saham.

Tahun Market price per share Earning per Share Rasio 2008 Rp365 Rp170 2,1470588 2009 Rp1.400 Rp393 3,562341 2010 Rp3.150 Rp463 6,8034557 2011 Rp3.825 Rp298 12,83557 2012 Rp6.100 Rp472 12,923729

Pada tahun 2008 harga pasar dari saham PT Japfa Comfeed Tbk adalah Rp 365 dengan earning per share senilai Rp 170 sehingga rasio menjadi 2,1470588. Atau dengan kata lain harga saham PT Japfa Comfeed Tbk adalah 2 kali dari keuntungan per saham yang di dapat. Pada tahun 2009 price earning ratio meningkat menjadi 3,562341 seiring harga pasar per saham yang meningkat menjadi Rp 1.400. Harga pasar

0 2 4 6 8 10 12 14 2008 2009 2010 2011 2012

Price Earning Ratio

Price Earning Ratio = Market price per share Earning per share

28

per saham meningkat lebih dari 200% pada tahun 2010 menjadi Rp 3.150 dengan earning per share hanya meningkat menjadi Rp 463 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 393 sehingga menghasilkan rasio senilai 6,8034557. Earning per share perusahaan menurun menjadi Rp 298 di tahun 2011 sedangkan harga saham meningkat menjadi Rp 3.825 sehingga nilai rasio naik menjadi 12,83557. Pada tahun 2012 market price per share dan earning per share meningkat sekitar 2 kali dari nilai sebelumnya menjadi Rp 6.100 dan Rp 472, dengan rasio hanya meningkat sekitar 0,112 menjadi 12,923729.

Selama tahun 2008 hingga 2012 harga saham PT Japfa Comfeed terus meningkat dari Rp 365 hingga mencapai harga Rp 6.100 namun persentase keuntungan dari saham tersebut cenderung menurun dari tahun ke tahunnya dengan nilai sekitar Rp 170 hingga Rp 472. Dapat disimpulkan bahwa harga pasar per saham PT Japfa Comfeed Tbk adalah berfluktuatif dari 2 hingga 13 kali dari earning per share perusahaan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam menentukan kondisi sebuah perusahaan, dalam hal ini PT Japfa Comfeed Tbk, kita harus melihat 4 unsur yaitu :

A. Likuiditas Perusahaan

Dalam menentukan likuiditas PT Japfa Comfeed Tbk, maka dapat dilihat dari grafik rasio lancar, rasio cepat, periode penagihan rata-rata, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. Likuiditas perusahaan mengalami peningkatan selama tahun 2009 dan 2010 yang ditunjukkan oleh peningkatan yang cukup signifikan pada rasio lancar dan rasio cepat. Pada tahun 2011, perputaran piutang mengalami peningkatan cukup besar bisa dikatakan bahwa aliran piutang dagang menjadi kas cukup besar tahun tersebut. Namun, rasio lancar dan rasio cepat tetap mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya peningkatan hutang jangka pendek atau

29

pinjaman bank. Dapat disimpulkan bahwa kas yang diperoleh banyak, namun kas tersebut digunakan untuk membayar hutang jangka pendek tersebut. Hal ini menyebabkan rasio lancar dan rasio cepat mengalami penurunan dan perusahaan menjadi kurang likuid. Pada tahun 2012, likuiditas perusahaan sedikit meningkat dibanding sebelumnya yang ditunjukkan oleh rasio lancar, rasio cepat, dan penagihan rata-rata. Sebaliknya perputaran piutang dan persediaan mengalami penurunan.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa tingkat likuiditas PT Japfa Comfeed Tbk berfluktuasi setiap tahunnya.

B. Profitabilitas Usaha

Dalam menentukan profitabilitas usaha PT Japfa Comfeed Tbk, maka dapat melihat rasio tingkat pengembalian investasi, marjin laba operasi, perputaran total aktiva, perputaran piutang usaha, perputaran persediaan, dan perputaran aktiva tetap. Hasil analisis rasio tingkat pengembalian investasi menjelaskan bahwa peningkatan laba yang dihasilkan tidak sebesar peningkatan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil marjin laba operasi menjelaskan bahwa peningkatan laba operasi tetap berbanding lurus dengan peningkatan penjualan. Hasil dari rasio total aktiva adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan tidak sebanding dengan pemanfaatan total aktiva yang digunakan. Hasil dari rasio perputaran piutang usaha adalah perusahaan dapat merubah piutang menjadi kas sekitar 14 hingga 18 kali per tahun. Analisis rasio perputaran persediaan menunjukkan tingkat perputaran persediaan cenderung menurun dari tahun ke tahun selama 5 periode. Hasil dari rasio perputaran aktiva tetap adalah peningkatan dalam penggunaan aktiva tetap tidak mampu menghasilkan peningkatan penjualan yang sebanding.

Dari keenam rasio tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan belum mampu mengoptimalkan penjualan serta laba dari penggunanaan aktiva tetap maupun total aktiva.

30

Dalam menentukan unsur pendanaan dalam sebuah perusahaan, kita dapat mengamati grafik rasio hutang dan grafik rasio laba terhadap beban bunga. Jumlah rasio hutang PT Japfa Comfeed Tbk dalam 5 tahun terakhir berfluktuatif cenderung menurun, hal ini berarti kemampuan perusahaan dalam membiayai asset perusahaan mereka dengan ekuitas yang mereka miliki dari tahun ke tahun semakin membaik. Rasio laba terhadap beban bunga perusahaan pun berfluktuatif cenderung menaik, hal ini menggambarkan bahwa dalam melunasi beban bunga mereka dengan laba, kemampuan perusahaan dari tahun ke tahun semakin membaik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan pendanaan PT Japfa Comfeed cukup baik dari tahun ke tahun.

D. Pengembalian atas Ekuitas.

Dalam aspek Pengembalian atas Ekuitas, dipertanyakan apakah para pemegang saham menerima pengembalian yang pantas atas investasi yang mereka tanamkan pada PT Japfa Comfeed Tbk. Dari rasio tingkat pengembalian bahwa dari setiap Rp 1 modal yang disetorkan oleh para investor dapat menghasilkan laba bersih yang tersedia untuk para pemegang saham senilai Rp 0,17 hingga Rp 0,38. Dari Market to Book Ratio dapat dilihat bahwa harga pasar dari saham PT Japfa Comfeed Tbk yang awalnya hanya separuh dari nilai buku perusahaan terus menerus naik hingga mencapai hampir 3 kali lipat dari harga buku, dapat dikatakan bahwa perusahaan mampu menciptakan harga pasar yang semakin baik setiap tahunnya. Dari price earning ratio didapatkan hasil bahwa harga pasar per saham dari PT Japfa Comfeed Tbk terus menerus naik serta nilai nominal earning per share juga turut meningkat, tetapi dibalik itu kenaikan persentase dari earning per share tidak sebanding dengan persentase kenaikan dari harga pasar per sahamnya.

Dari ketiga rasio tersebut disimpulkan bahwa perusahaan mampu meningkatkan harga pasar per saham dari perusahaannya dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan namun tingkat kenaikan earning

31

per share yang dihasilkan bagi investor tidak sebanding dengan kenaikan harga pasar per saham.

SARAN

Adapun saran yang bisa kami berikan adalah :

1. Sebaiknya PT Japfa Comfeed Tbk mengurangi hutang jangka pendek untuk dapat menstabilkan tingkat likuiditas perusahaan.

2. Sebaiknya PT Japfa Comfeed Tbk tidak meningkatkan aktiva baik lancar maupun tetap secara berlebihan untuk mengefisiensikan penggunaan aset. 3. Sebaiknya PT Japfa Comfeed Tbk memperhatikan tingkat perolehan yang

diterima oleh investor, karena peningkatan harga saham yang terjadi tidak sebanding dengan perolehan yang diterima oleh investor.

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen terkait