• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjaun Umum Lembaga Bantuan Hukum

4. Prinsip Bantuan hukum

a. Prinsip kepentingan keadilan.

Prinsip ini termaktub dalam international covemant on civil and political rights (ICCPR). Prinsp ini banyak di adobsi dan di praktikkan di berbagai Negara sebagai jalan utama bagi penguatan akses bagi masyarakat merjinal. Bahkan secara jelas prinsip ini juga menjadi argumentasi dalam penjelasan Undang-Undang No 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum.

Kepentingan dalam kasus tertentu ditentukan oleh pemikiran yang serius tentang tindak pidana yang di tuduhkan oleh tersangka dalam kasus dan ancaman hukum mati. bersangkutan kasus dengan ancaman hukum mati berhak memilih perwakilan hukumnya dalam setiap proses pemeriksaan kasusnya. Tersangka ancaman hukuman mati dapat membandingkan antara perwakilan hukum pilihannya dengan yang di tunjuk oleh pengadilan. Selain itu narapidana mati berhak untuk menunjuk penasehat untuk permohonan post-coniviction judicial relief, permohnan grasi, keringanan hukuman, amnesti atau pengampunan.

Demgan prinsip ini, bantuan hukum dapat di terapkan terterhadap kasus kasus mental disability seperti pengujian apakah penahanan tersangka/terdakwa dapat dilanjutkan atau tidak (detention riview) dalam progress detention review

3

Republik Indonesia, Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bnatuan Hukum. (Jakarta: Bphntv,2013) h.2

tersamgka atau terdakwa berhak di dampingi advokat. Bantuan hukum dapat diterapkan untuk kasus-kasus kejahatan ringan, ketika kepentingan keadilan sendiri dan juga lebih kondisi ekonomi dari tersngka atau terdakwa yang merupakan

unemployee serta karena kompleksitas. Bantuan hukum dapat diterapkan terhadap kasu-kasu terorisme dan akses terdapat bantuan hukum tidak boleh dihambat saat tersangka atau terdakwa diahan. Bahkan ketika Negara dalam keadaan darurat bantuan hukum tidak boleh di tangguhkan. Tersangka tidak dapat meniadakan penasihat hukum atas dasar ia telah di beri kesempatan untuk membela dirirnya sendiri tetapi tidak menghendaki untuk membela dirinya.4

b. Prinsip tidak mampu

Prinsip tidak mampu juga sudah menjadi pandangan umum dari prinsip pemberian bantuan hukum. Bantuan hukum di berikan kepada kelompok masyarakat yang karena faktor ekonomi tidak dapat menyediakan advokat untuk membela kepentingannya seorang tersangka atau terdakwa harus tidak mampu secara finansial memebayar advokat. Namun dalam hal “tidak mampu memebayar”

tidak dapat hanya diartikan sebagai miskin tetapi juga dapat diartika apakah seorang dari penghasilannya mampu menyisihkan dana untuk membayar jasa sseorang pengacara. Seingga penting merumuskan standar dari kelompok yang berhak menerima bantuan hukum.5

4

Justiviie Initative, Bantuan Hukum Untuk Semua (Jakarta selatan, 2012) h.1 5 Justiviie Initative, Bantuan Hukum Untuk Semua (Jakarta selatan, 2012) h.1

15

c. Prinsip hak untuk memilih pengacara/pemberibatuan hukum

Prinsip ini menentukan Negara harus menjamin baha tersangka terdakwa mempunyai hak untuk memilih advokatnya dan tidak dipaksa untuk menerima advokat yang di tunjuk oleh pengadilan kepadanya. Selain itu Negara harus menjamin kompetensi advokat yang data memberikan bantuan hukum secara imarsial.

Kompetensi menjadi kunci utama, kerena pembelaan tidak bersifat formal tetapi substansial, sehingga betul-betul membela dengan kesungguhan dan porofesionalisme sebagaimana provesi penegak hukum pada umumnya6

d. Prinsip Negara memeberikan akses atas bantuan hukum di setiap pemeriksaan.

Negara harus menjamin bahwa akses atas bantuan hukum di setiap tingkat pemeriksaan. Sistem pemeriksaan yang tertutup seperti kasus-kasus kejahatan terhadap Negara memungkinkan tidak adanya akses keatas bantuan hukum harus tetap dijamin. Tersangka atau terdakwa berhak berkomunikasi dengan advokat dan berhak atas akses kepengadilanuntuk menggugat atas tindakan-tindakan kekerasan oleh petugas penjara (ill-treatment). Prinsip ini akan dapat di hindari terjadinya abuse of pawer dalam penanganan perkara seperti penggunaan cara-cara kekerasan, ataupun bahkan rekayasa kasus.7

e. Prinsip hak yang efektif

Saat pengadilan menyediakan bantuan hukum, maka advokat yang di tunjuk harus memenuhi kualifikasi untuk mewakili dan membela

6Justiviie Initative, Bantuan Hukum Untuk Semua (Jakarta selatan, 2012) h.1 7

tersangka. Seorang advokat yang di tunjuk oleh pengadilan, untuk mewakili dan membela tersangka, harus mendapatkan pelatihan yang di perlukan dan mempunyai pengalaman atas segala hal yang brhubungan dengan kasus tersbut.

1) Teori eqaliti befor de law

Yang menjelaskan bahwa semua orang sama di hadapah hukum. 2) Teori acces to justice

Yang menjelaskan tentang tata cara mendapatkan keadilan. 8 f. Pengertian bantuan hukum.

Sebelum membahas mengenai pengertian bantuan hukum, terlebih dahulu perlu diketahui pengertian hukum itu sendiri. Pertanyaan mengenai apakah hukum itu, senantiasa merupakan pertanyaan yang jawabannya tidak mungkin satu. Dengan kata lain, perkataan, persepsi orang tentang hukum itu beraneka ragam, tergantung dari sudut mana mereka memandangnya. Kalangan hakim akan memandang pengertian hakim dari sudut pandang profesi mereka sebagai hakim, kalangan ilmuan hukum akan memandang hukum itu dari sudut pandang profesi keilmuan mereka, rakyat akan memandang hukum dari sudut pandang mereka, dan sebagainya.

Berikut merupakan definisi hukum dalam pandangan beberapa ahli diantaranya:

17

a. Leon Duguit.

Hukum adalah tingkahlaku warga masyarakat, yang merupakan aturan dimana daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh warga masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran.

b. Emmanuel Kant.

Hukum adalah keseluruhan kondisi-kondisi di mana terjadi kombinasi antara keinginan-keinginan pribadi seseorang dengan keinginan-keinginan pribadi rang lain sesuai dengan hukum umum tentang kemerdekaan.

c. John Austin.

Hukum adalah seperangkat perintah, baik langsung ataupun tidak langsung, dari pihak yang berkuasa kepada warga masyarakatnya yang merupakan masyarakat politik yang independen, di mana otoritasnya (pihak yang berkuasa) merupakan otoritas tertinggi.

d. Paul Scholten.

Hukum adalah suatu petunjuk tentang apa yang layak dilakukan dan apa yang tidak layak dilakukan. Jadi, hukum itu bersifat suatu perintah.

e. Achmad Ali.

Hukum adalah seperangkat kaidah atau hukum yang tersusun dalam suatu sistem, yang menentukan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh

dilakukan oleh manusia sebagai warga masyarakat dalam kehidupan bermasyarakatnya, yang bersumber baik dari masyarakat sendiri, maupun dari sumber lain, yang diakui berlakunya oleh otoritas tertinggi dalam masyarakat tersebut, serta benar-benar diberlakukan oleh warga masyarakat (sebagai satu keseluruhan) dalam kehidupannya, dan jika kaida tersebut dilanggar akan memberikan kewenangan bagi otoritas tertinggi untuk menjatuhkan sanksi yang sifatnya eksternal.9

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana (KUHAP), telah menyinggung mengenai bantuan hukum. Namun, hal yang diatur mengenai bantuan hukum dalam KUHAP hanya mengenai kondisi untuk mendapatkan bantuan hukum, tanpa menjelaskan pengertian bantuan hukum itu sendiri. Selain dalam KUHAP, bantuan hukum juga telah tertuang dalam pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat.

Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Advokat secara cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu. Jadi pengertian bantuan hukum menurut Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat di atas, bahwa ketentuan hukum oleh seorang advokat yang diberikan kepada seseorang (klien) secara cuma-cuma dalam hal penunjukan oleh hakim karena klien yang tidak mampu.10

9

Achmad Ali. Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis). Cetakan III. (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung Tbk, 2002), h. 9-10.

19

Pengertian bantuan hukum juga dapat dilihat dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum.Pasal 1 angka 1 menyatakan:

Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum.Bantuan atau dengan kata lain pertolongan ini diberikan kepada setiap orang yang membutuhkan pertolongan dalam bidang hukum karena keterlibatannya dalam masalah hukum. Karena kurang mengerti akan hukum dan atau tidak mampu pengetahuannya tentang hukum dan miskin, ini membutuhkan pertolongan, bantuan hukum, mereka ini disebut pencari keadilan, justiciable, dapat dibela, sering juga disebut sebagai “klient” bagi pemberi bantuan hukum.

Jadi, bantuan hukum dapat diartikan jasa memberi bantuan hukum dengan bertindak baik sebagai pembela dari seseorang yang tersangkut dalam perkara pidana maupun sebagai kuasa dalam perkara perdata, ataupun dalam perkara tata usaha negara di muka pengadilan, dan atau memberi nasehat hukum di luar pengadilan11.Unsur-unsurnya adalah adanya jasa hukum, tindakan, pembela artinya orang yang berwenang bertindak membela suatu perkara baik di luar maupun di dalam pengadilan, adanya nasehat-nasehat hukum atau konsultasi hukum.

11

B. Tinjauan Umum Standar Oprasional

Dokumen terkait