TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.3 Corporate Governance
2.3.3 Prinsip Corporate Governance
Beberapa prinsipgood corporate governanceyang perlu diperhatikan menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) adalah sebagai berikut:
1. Keterbukaan (Transparency), yaitu perusahaan harus menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, serta menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Hal-hal tersebut meliputi:
a. Pengungkapan informasi yang bersifat penting
b. Informasi harus disiapkan, diaudit dan diungkapkan sejalan dengan pembukuan yang berkualitas
Transparansi dalam penelitian ini diproksikan olehvoluntary disclosure. Voluntary disclosureadalah pengungkapan sukarela oleh perusahaan didalam laporan keuangan agar para investor dan kreditor dapat mengetahui tentang perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk mengambil keputusan. Voluntary disclosurediukur dengan indeks pengungkapancorporate
governancepada laporan tahunan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini menggunakan instrumen modifikasi yang digunakan oleh Rini (2010), Aripika (2013), serta Bhuiyan dan Biswas (2007). Instrumen ini terdiri dari 11 point item.Kemudian 11point itemini dibagi menjadi 59itempengungkapan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar perusahaan memberikan informasi perusahaannya secara sukarela. Kemudian dari ke 59 item ini
ditentukan skor 1 jika diungkapkan dan 0 jika tidak diungkapkan. Berikut daftar item voluntary disclosureuntuk mengukur tingkat transparansi perusahaan:
Tabel 2.1
ItemVoluntary Disclosure PRINSIP TRANSPARANSI(TRANSPARENCY)
Informasi Perusahaan 1 Visi perusahaan
2 Misi perusahaan 3 Nilai-nilai perusahaan
4 Kepemilikan saham oleh anggota dewan komisaris dan direksi beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya Pemegang Saham
5 Uraian mengenai hak pemegang saham
6 Pernyataan mengenai jaminan perlindungan hak atas pemegang saham; perlakuan yang setara terhadap semua pemegang saham
7 Tanggal pelaksanaan RUPS 8 Hasil RUPS
Dewan Komisaris
9 Nama anggota dan status setiap anggota (komisaris independen atau bukan komisaris independen)
10 Latar belakang pendidikan dan karir dewan komisaris
11 Mekanisme dan kriteria penilaian sendiri (self assestment) atas kinerja para anggota
12 Mekanisme pengambilan keputusan 13 Program pelatihan dewan komisaris
Dewan Direksi
14 Nama-nama anggota direksi dengan jabatan dan fungsinya masing-masing 15 Latar belakang pendidikan dan karir dewan direksi
16 Mekanisme pengambilan keputusan 17 Mekanisme pendelegasian wewenang
18 Mekanisme dan kriteria penilaian terhadap kinerja para anggota direksi PRINSIP AKUNTABILITAS(ACCOUNTABILITY)
Komite manajemen resiko
19 Nama dan jabatan anggota komite manajemen resiko
20 Riwayat hidup singkat setiap anggota komite manajemen resiko 21 Uraian tugas dan tanggung jawab
22 Jumlah pertemuan yang dilakukan komite 23 Jumlah kehadiran setiap anggota dalam rapat 24 Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite 25 Independensi anggota komite
Komite lain yang dimiliki perusahaan 26 Nama dan jabatan anggota komite
27 Riwayat hidup singkat setiap anggota komite 28 Uraian tugas dan tanggung jawab
29 Jumlah pertemuan yang dilakukan komite 30 Jumlah kehadiran yang dilakukan komite 31 Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite 32 Independensi anggota komite
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian internal
33 Informasi mengenai keberadaan SPI (Satuan Pengawas Internal) 34 Profil anggota SPI
35 Jabatan masing-masing anggota SPI
36 Uraian mengenai tugas dan tanggungjawab SPI 37 Uraian mengenai aktivitas SPI selama setahun
38 Penjelasan mengenai audit internal perusaahaan PRINSIP RESPONSIBILITAS(RESPONSIBILITY)
Pernyataan penerapan Good Corporate Governance (GCG) 39 Keberadaan prinsip-prinsip GCG
40 Keberadaan pedoman pelaksanaan GCG (manual GCG) dalam perusahaan 41 Kepatuhan terhadap pedoman GCG
42 KeberadaanBoard Manual(Panduan bagi komisaris dan direksi dalam melaksanakan tugas)
43 Struktur tata kelola perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
44 Uraian mengenai jaminan terciptanya lingkungan kerja yang kondusif 45 Bantuan korban bencana alam dan sosial lainnya
46 Komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan 47 Program pelestarian lingkungan yang dilakukan perusahaan PRINSIP INDEPENDENSI(INDEPENDENCY)
Etika perusahaan
48 Keberadaan pedoman perilaku (code of conduct) 49 Isi code of conduct
50 Penyebaran code of conduct kepada karyawan dan upaya penegakannya 51 Pernyataan mengenai budaya perusahaan(corporate culture)yang dimiliki
perusahaan
52 Uraian mengenai etika bisnis dalam perusahaan
53 Uraian mengenai kepatuhan terhadap peraturan perundangan peraturan pasar modal
54 Uraian mengenai transaksi dengan pihak yang memiliki benturan kepentingan PRINSIP KEWAJARAN DAN KESETARAAN(FAIRNESS)
55 Uraian mengenai persamaan kesempatan kepada seluruh pemangku kepentingan
56 Uraian mengenai perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan
57 Uraian mengenai pelaksanaan tuas pemangku kepentingan secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik Akses informasi dan data penting perusahaan
58 Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik
2. Akuntabilitas (Accountability), perusahaan harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Dalam akuntabilitas meliputi hal-hal berikut:
a. Anggota dewan direksi harus bertindak mewakili kepentingan perusahaan dan para pemegang saham
b. Penilaian yang bersifat independen terlepas dari manajemen
c. adanya akses terhadap informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. 3. Responsibilitas (Responsibility), perusahaan harus mematuhi peraturan
perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Hal-hal tersebut meliputi:
a. Menjamin dihormatinya segala hak pihak-pihak yang berkepentingan b. Para pihak yang berkepentingan harus mempunyai kesempatan untuk mendapatkan ganti rugi yang efektif atas pelanggaran hak-hak mereka c. Dibukanya mekanisme pengembangan prestasi bagi keikutsertaan
pihak yang berkepentingan
d. Jika diperlukan, para pihak yang berkepentingan harus mempunyai akses terhadap informasi yang relevan.
4. Independensi (Independency), perusahaan harus dikelola secara independen, sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Independensi meliputi:
a. Menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholder manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest).
b. Mengambil keputusan harus objektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness), dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Kewajaran dan kesetaraan tersebut meliputi:
a. Perlindungan bagi seluruh hak pemegang saham b. Perlakuan yang sama bagi para pemegang saham.