• Tidak ada hasil yang ditemukan

47

Kegiatan operasional kapal petikemas adalah kompleks dan perlu pertimbangan yang sangat hati hati sehingga perlu perencanaan dan penanganan muatan dengan hati hati.

Dalam perencanaan pemuatan petikemas di kenal dengan “bayplan” yaitu yang menunjukan tataletak petikemas dan beratnya, sehingga memudahkan pihak kapal dan pihak darat yang melakukan pengawasan saat bongkar/muat.

Lokasi dari setiap petikemas diatas kapal tergambar di dalam Bayplan di sebut dengan nama Bay, Row, Tier.

•Kapal petikemas dimuat baik di dalam palkah dan di atas sebagai muatan dek, petikemas yang dimuat di dalam palkah (under deck) biasanya ada cell-guide, yaitu penopang agar petikemas berada dalam palkah dengan baik dan tidak bergeser saat kapal mengalami cuaca buruk. Sedangkan petikemas atas dek di ikat dengan alat pengikat petikemas khusus.

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

48

BAY adalah susunan

membujur petikemas diatas kapal dimulai dari depan ke belakang bagi petikemas ukuran 20 kaki (TEU) diberi no

ganjil 01,03,05,07,09 dst, dan petikemas ukuran 40 kaki (FEU) dengan no genap 02, 04, 06, 08dst.

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

49

ROW adalah susunan melintang dan penomeran dimulai dari nol dengan angka ganda.

Jadi yang ditengah nomor 00, kekanan ganjil dan ke kiri genap.

contoh sbb:

00=Yang terletak ditengah kapal;

01,03,05,07=Container yang berada disisi

kanan

02,04,06,08=Container yang berada di sisi kiri

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

50

TIER adalah susunan tegak petikemas di kapal maka susunan diberi penomeran dengan nomor genap dengan urutan pertama, kedua, ketiga dan keempat diberi tanda 02, 04, 06 dst bagi petikemas yang berada dibawah palka (UnderDeck). Sedangkan untuk muatan diatas palka (OnDeck) dimulai dengan angka 82, 84, 86 dst.

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

51

Secara garis besar berikut adalah prinsip pemuatan di kapal petikemas : 1. Batasan Berat Tumpukan (Stacking Weight Restriction)

2. Perhitungan Kekuatan Ikatan (Lashing Strength Calculation) 3. Pemuatan dan pemisahan BB (DG Stowage and Segregation) 4. Pemuatan Petikemas Berpendingin (Reefer Container Stowage) 5. Pemuatan Petikemas OVD (Out of Gauge Container Stowage) 6. Pemuatan Petikemas Khusus (Special Container Stowage)

7. Pemuatan yang diharuskan (Compulsory Stowage Location for container size 20’, 40’ and 45’ feet)

8. Hindari Petikemas Overstow (Overstow of Container) 9. Jarak Bebas Tutup Palkah (Hatch Cover Clearance) 10. Dan lain lain (Other matters)

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

52

1. Batasan Berat Tumpukan – Stacking weight restriction

 Berat tumpukan / stacking weight adalah total berat petikemas dalam satu row.

 Periksa stacking weight dengan hati hati dalam membuat perencanaan muat karena dapat merusak “tank top” untuk petikemas under deck dan “hatch covers” untuk petikemas ondeck.

 Stack weight tidak boleh melebihi daya beban struktur tank top dan hatch covers  Kelebihan stacking weight bisa mengakibatkan petikemas roboh / collaps

 Nilai stacking weight berbeda beda untuk setiap kapal, oleh sebab itu adalah penting untuk merujuk ke Cargo/Container Securing Manual yang memberikan ilustrasi distribusi stacking weight dan total stacking weight yang aman berdasarkan rancangan sistem pengikat kapal.

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

53

2. Kekuatan Ikatan – Lashing strength

 Tahun1985 IMO SOLAS resolusi A.489(XII) mengharuskan kapal mempunyai Cargo Securing Manual yang disetujui oleh Biro Klasifikasi

 Fungsi lashing menurut Amendemen SOLAS Chapter VI: Regulation 5, mengatakan “Cargo

and cargo units carried on or under deck shall be so loaded, stowed and secured to prevent as far as is practicable, throughout the voyage, damage or hazard to the ship and the persons onboard, and loss of cargo overboard.

 Petikemas mengalami beban statis dan dinamis selama pelayaran yang bisa merusak petikemas dan struktur kapal. Petikemas mempunyai batasan kekuatan a/l racking force, side wall racking force, vertical compression, vertical tension dan shearing force pada twistlock.

 Program komputer seperti - Seamaster, Seacos dan Loadstar sudah tersedia untuk menghitung stabilitas kapal dan beban / force yang bekerja pada petikemas yang di stack diatas kapal.

Semua perlengkapan lashing mempunyai batasan selamat / SWL untuk mencegah tumpukan petikemas roboh (collaps)

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

54

3. Pemuatan dan Pemisahan BB – DG stowage and segregation

 Perencanaan muat petikemas DG harus mengacu dan sesuai dengan aturan yang diatur dalam IMDG codes.

 Pemisahan pemuatan DG untuk menghindari terjadinya konflik akibat dari substansi muatan .

 Lokasi pemuatan petikemas DG sudah ditentukan diatas kapal

 Contoh pemisahan petikemas adalah muatan yang mengandung alkalis harus dipisahkan dari muatan yang mengandung acid.

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

55

4. Pemuatan Petikemas Pendingin – Reefer cont stowage

 Petikemas reefer yang akan dimuat harus disertai dengan Reefer List, yang berisi a/l nomor petikemas, komoditas, setiing temperature, ventilasi status.

 Lokasi petikemas reefer diatas kapal harus mendapat konfirmasi dari pihak kapal.  Petikemas reefer IMPOR harus diperiksa dan dicatat temperatur sat dibongkar dari kapal. Setiap perbedaan dari setting temperature harus diberi catatan dan diketahui oleh pihak kapal.

 Petikemas reefer selama berada di lapangan harus selalu dilakukan monitoring temperature secara berkala dan dilaporkan segera jika ada perubahan temperatur kepada pelayaran

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

56

5. Pemuatan Petikemas OVD – Out of gauge cont stowage

 Perencanaan muat petikemas OOG atau Over Dimensi biasanya dimuat under deck dan mendapat persetujuan dari planner pelayaran dan pihak kapal.

 Jarak bebas tutup palka (hatch covers clearance) dan jarak bebas cell-guide harus dipertimbangkan agar tidak merusak struktur kapal dan merusak kargo saat dimuat.  Breakbulk cargo atau U/C kadang termasuk kategori OOG.

 Biasanya diangkut diatas flatrack dan paltform container. Adalah penting untuk memastikan tonase, lashing dan lifting point saat memuat jenis petikemas ini.

 Kadang kala dalam pemuatan ini menggunakan alat tambahan seperti wire sling, top-lock sling atau belt.

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

57

6. Pemuatan Petikemas Khusus – Special cont stowage

 Yang dimaksud petikemas khusus di sini adalah petikemas HC yang muat ondeck dalam satu row, yang mungkin menghalagi pandangan dari anjungan/bridge atau mengganggu crane kapal.

 Juga apabila petikemas HC yang dimuat di under deck, jarak bebas tutup palkah harus dipertimbangkan, jangan sampai terjadi setelahdimuat palkah tidak bisa ditutup  Kombinasi petikemas under-deck harus konfirmasi dengan kapal (chief officer)

 Petikemas khusus lainnya adalah petikemas 45 feet, juga harus mendapat konfirmasi dari planner pelayaran dan pihak kapal dalam perencanaan muat.

Prinsip prinsip pemuatan

Prinsip Dasar

58

7. Lokasi Pemuatan diharuskan – Compulsary Stow Location

 Lokasi pemuatan yang diharuskan untuk petikemas 20ft, atau 40 ft atau 45

Dokumen terkait