• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

B. Corporate Identity

6. Prinsip Dasar Desain

Prinsip dasar desain merupakan pengorganisasian unsur-unsur dasar desain dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan mengaplikasikan kreativitas. Frank Jefkins (1997:245) mengelompokkan prinsip-prinsip desain menjadi: kesatuan, keberagaman, keseimbangan, ritme, keserasian, proporsi, skala, dan penekanan.

a. Kesatuan (unity)

Kesatuan merupakan sebuah upaya untuk menggabungkan unsur-unsur desain menjadi suatu bentuk yang proporsional dan menyatu satu sama lain ke dalam sebuah media. Kesatuan desain merupakan hal yang penting dalam sebuah desain, tanpa ada kesatuan unsur-unsur desain akan terpecah berdiri sendiri-sendiri tidak memiliki keseimbangan dan keharmonisan yang utuh.

b. Keberagaman (variety)

Keberagaman dalam desain bertujuan untuk menghindari suatu desain yang monoton. Untuk itu diperlukan sebuah perubahan dan pengkontrasan yang sesuai. Adanya perbedaan besar kecil, tebal tipis pada huruf, pemanfaatan pada gambar, perbedaan warna yang serasi, dan keragaman unsur-unsur lain yang serasi akan menimbulkan variasi yang harmonis. c. Keseimbangan (balance)

commit to user

Keseimbangan adalah bagaimana cara mengatur unsur-unsur yang ada menjadi sebuah komposisi yang tidak berat sebelah. Keseimbangan dapat tercapai dari dua bagian, yaitu secara simetris yang terkesan resmi/formal yang tercipta dari sebuah paduan bentuk dan ukuran tata letak yang sama, sedangkan keseimbangan asimetris memberi kesan informal, tapi dapat terlihat lebih dinamis yang terbentuk dari paduan garis, bentuk, ukuran, maupun tata letak yang tidak sama namun tetap seimbang.

d. Ritme/irama (rhythm)

Aliran secara keseluruhan terhadap desain selalu menyiratkan irama yang nyaman. Suatu gerak yang dijadikan sebagai dasar suatu irama dan ciri khasnya terletak pada pengulangan-pengulangan yang dilakukan secara teratur yang diberi tekanan atau aksen. Ritme membuat adanya kesan gerak yang menyiratkan mata pada tampilan yang nyaman dan berirama. e. Keserasian (Harmony)

Suptandar (1995:19) mengartikan keserasian sebagai usaha dari berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu komposisi utuh agar nikmat untuk dipandang. Keserasian adalah keteraturan di antara bagian-bagian suatu karya.

f. Proporsi (proportion)

Proporsi merupakan perbandingan antara suatu bilangan dari suatu obyek atau komposisi (Kusmiati, 1999:19). Bisa dikatakan bahwa proporsi merupakan kesesuaian ukuran dan bentuk hingga tercipta keselarasan

commit to user

dalam sebuah bidang. Terdapat tiga hal yang berkaitan dengan masalah proporsi, yaitu penempatan susunan yang menarik, penentuan ukuran dan bentuk yang tepat, dan penentuan ukuran sehingga dapat diukur atau disusun sebaik mungkin.

g. Skala (scale)

Skala adalah ukuran relatif dari suatu obyek, jika dibandingkan terhadap obyek atau elemen lain yang telah diketahui ukurannya (Kusmiati, 1999:14). Skala berhubungan dengan jarak pandang atau penglihatan dengan unsur-unsur yang telah dimunculkan (faktor keterbacaan). Skala juga sangat berguna bagi terciptanya kesesuaian bentuk atau obyek dalam suatu desain.

h. Penekanan (emphasis)

Frank Jeffkin (1997:246) menyebutkan bahwa: “ Dalam penekanan, all emphasis is no emphasis, bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan. Adanya penekanan dalam desain merupakan hal yang penting untuk menghindari kesan monoton. Penekanan dapat dilakukan pada jenis huruf, ruang kosong, warna, maupun yang lainnya akan menjadikan desain menjadi menarik bila dilakukan dalam proporsi yang cukup dan tidak berlebihan.

commit to user D. Brand dan Branding 1. Brand

Dalam Kamus Istilah Desain Grafis dan Periklanan, Brand merupakan sesuatu yang menjadi cirri khas produk, bias berupa nama mereka (perusahaan) atau desain gambar. (Maria Regina College, 2008 : hlm 47).

Brand adalah pukau, daya pikat, pesona sekaligus pembeda produk yang satu dari yang lain. Brand inilah yang memikat orang hingga mengagumi, memburu dan membeli sebuah produk atau karya. Tanpa brand yang menancap kuat di benak konsumen, sebuah produk hanyalah komoditas yang dihargai rendah meski mungkin dari sisi fungsional manfaatnya sama.

Keberhasilan penjualan dapat dipengaruhi oleh dua hal, yakni bagaimana memahami perilaku konsumen dan bagaimana menyampaikan upaya pemasaran dengan efektif. Konsumen merupakan titik sentral perhatian pemasaran. Dengan memahami konsumen, maka akan menuntun perusahaan pada stertegi pemasaran yang lebih tepat dan efisien (Sutisna, 2001).

Brand atau merek adalah identitas dari suatu produk tertentu, jasa, atau bisnis. Sebuah merek dapat mengambil banyak bentuk, termasuk, tanda nama, simbol kombinasi, warna atau slogan. Merek Kata dimulai hanya sebagai cara untuk membedakan satu ternak orang dari yang lain dengan menggunakan cap besi panas. Sebuah merek yang dilindungi hukum disebut merek dagang. Kata Merek terus berevolusi untuk mencakup identitas - hal itu mempengaruhi kepribadian perusahaan, produk atau jasa.(David Aaker : 1991).

commit to user

Brand atau merek dapat juga dibagi dalam pengertian lainnya, seperti (Freddy Ranggkuti : hlm 80) :

a. Nama merek (Brand name)

Merupakan bagian dari yang dapat diucapkan. b. Tanda merek (Brand mark)

Merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali, namun tidak dapat diucapkan. (lambung, desain huruf, atau warna khusus).

c. Tanda merek dagang (Trade mark)

Merupakan merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hokum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa.

d. Hak cipta (Copyright)

Merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh undang – undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik ataupun karya seni.

Citra merek atau brand image adalah persepsi merek yang dihubungkan dengan asosiasi yang melekat dalam ingatan konsumen.(Freddy Rangkuti : hlm 90). Asosiasi merek merupakan informasi terhadap merek yang diberikan oleh konsumen yang ada dalam ingatan mereka dan mengandung arti merek itu.

Strategi pemasaran yang dikembangkan berupa bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi empat hal pokok, yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) Dan yang biasa disingkat dengan 4P (Sutisna, 2001).

commit to user a. Akronim

Sebuah nama yang terbuat dari inisial seperti UPS atau IBM. b. Deskriptif

Nama yang menjelaskan manfaat produk atau berfungsi seperti Whole Foods atau Airbus.

c. Aliterasi dan sajak

Nama yang menyenangkan untuk katakan dan menempel di pikiran seperti Reese's Pieces atau Dunkin 'Donuts.

d. Menggugah

Nama yang membangkitkan gambar yang lebih hidup yang relevan seperti Amazon atau Crest.

e. Neologisme

Completely dibuat-buat kata-kata seperti Wii atau Kodak kata asing: Adopsi dari sebuah kata dari bahasa lain seperti Volvo atau Samsung.

f. Nama Pendiri

Menggunakan nama-nama orang yang nyata, dan nama pendiri seperti Hewlett-Packard atau Disney.

g. Geografi

Banyak merek nama untuk daerah dan landmark seperti Cisco dan Fuji Film.

commit to user

Banyak merek mengambil nama mereka dari mitos seperti Nike atau dari pikiran eksekutif iklan seperti Betty Crocker

2. Branding

Branding adalah sebuah strategi yang digunakan oleh perusahaan. (Pickton dan Broderick : 2001) menggambarkan bahwa branding sebagai strategi untuk membedakan produk dan perusahaan, brand membangun nilai ekonomis untuk konsumen dan brand owner-nya sendiri. Brand memiliki tempat di persepsi konsumen, dan brand adalah hasil dari pertimbangan konsumen sebelum membuat keputusan pembelian. (Pickton dan Broderick 2001).

E. Positioning

Positioning adalah sesuatu yang Anda lakukan terhadap pikiran calon konsumen, yakni menempatkan suatu produk, jasa pada pikiran calon konsumensesuai dengan keinginan Anda.(Freddy Rangkuti,2007)

Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.

commit to user

Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company‟s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”, artinya “Positioning adalah kegiatan merancang penawarandari sebuah perusahaan yang memunculkan tujuan dan hasil yang ditempatkan dibenak konsumen yang dituju”. Maknanya, mencari „posisi‟ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.

Dokumen terkait