• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Ekonom

Dalam dokumen BAHAN U K G . (Halaman 33-47)

Rumusan I: Moh Yamin, Mr [sunting | sunting sumber]

3. Prinsip Ekonom

Tindakan kegiatan ekonomi merupakan dasar perilaku manusia dalam kegiatan ekonomi yang berpedoman pada prinsip dari ekonomi. Pengertian prinsip dari ekonomi di dalam ilmu ekonomi adalah usaha dengan pengorbanan yg sekecil-kecilnya (minimal) untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya (maksimal). Prinsip bentuk ekonomi merupakan tindakan manusia untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi yang dilakukan tiga pelaku ekonomi yang saling berkaitan, yaitu konsumen, produsen, dan pedagang/distributor yang menyalurkan barang, mereka selalu berpedoman pada prinsip dalam ekonomi. Siapakah konsumen, produsen dan distributor itu?

Konsumen adalah pengguna barang dan jasa, produsen adalah penghasil barang dan jasa sedangkan pedagang/distributor adalah orang yang menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen melalui kegiatan jual beli barang.

a. Prinsip dari ekonomi bagi konsumen artinya dengan barang yang ada dapat memenuhi kebutuhan sebesar-besarnya. Contoh perilaku konsumen berdasarkan prinsip ekonomi:

1. menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan, 2. memilih kualitas barang,

3. menawar barang serendah mungkin, 4. memilih barang/jasa secara tepat guna.

b. Prinsip dari ekonomi bagi produsen artinya dengan modal tertentu dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Contoh perilaku produsen berdasarkan prinsip bentuk ekonomi:

1. mengikuti selera masyarakat,

2. menentukan biaya produksi sekecil mungkin, 3. menghasilkan barang dengan kualitas tinggi,

4. dengan modal yang ada dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

c. Perilaku pedagang/distributor berdasarkan prinsip bentuk ekonomi: 1. menghindari menjual barang berisiko tinggi,

2. mengikuti selera konsumen (usia, tempat, waktu), 3. barang dikemas dengan bentuk menarik,

4. dengan modal yang ada dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

Prinsip bentuk ekonomi juga dapat diartikan sebagai pengorbanan yang sekecil-sekecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kata lain berusaha dengan alat yang seadanya untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Tujuan melakukan tindakan berdasarkan prinsip bentuk ekonomi, yaitu:

 Mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.  Mengurangi konsumsi agar tidak boros.

 Mempergunakan kemampuan dan modal yg dimilikinya.  Memperkecil kerugian dari akibat kesalahan-kesalahan tertentu.

Macam-macam prinsip dari ekonomi a. Prinsip pada ekonomi konsumen

Yaitu pengorbanan konsumen dalam memperoleh barang dan jasa hingga maksimal. Prinsip bentuk ekonomi konsumen misalnya:

1. Memilih barang-barang yg akan dibeli dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan yg utama dan terpenting.

2. Menentukan barang yg bermutu yg disesuaikan dengan kemampuan daya beli kita. Contoh tindakan konsumen yg berdasarkan prinsip dari ekonomi, diantaranya:

 Mengadakan tawar-menawar dan memilih sebelum membeli barang.  Membuat skala prioritas kebutuhan.

 Memerhatikan perbandingan manfaat dan nilai yg akan diperoleh dengan biaya yg akan dikeluarkan.  Dapat mengendalikan pengeluaran dengan memerhatikan pendapatan kita.

 Membeli barang sesuai dengan perencanaan kita.  Berusaha untuk mencari tambahan penghasilan.

b. Prinsip pada ekonomi produsen

Yaitu cara menekan biaya produksi untuk menghasilkan barang produksi sesuai yg diharapkan. Contoh tindakan produsen yg berdasarkan prinsip dari ekonomi, diantaranya:

 Menggunakan bahan mentah berkualitas tinggi dengan harga yg murah.  Memilih dan menetapkan barang-barang yg akan diproduksi.

 Menetapkan jumlah tenaga kerja dan alat-alat produksi agar biaya produksi dapat ditekan serendah-rendahnya.  Membuat analisis kebutuhan pasar agar barang yg diproduksi dapat laku terjual.

 Produsen selalu berusaha agar hasil produksinya dapat dibeli konsumen dengan harga terjangkau dengan mutu baik dan mampu bersaing.

 Menentukan lokasi pabrik dekat bahan baku.  Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

c. Prinsip pada ekonomi distributor/pedagang

Yaitu dengan modal tertentu untuk mendapatkan barang berkualitas sehingga dapat dijual kembali dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Contoh tindakan pedagang berdasarkan prinsip dari ekonomi, diantaranya:

 Penjual harus melakukan pemilihan terhadap barang yg akan dijualnya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan barang yg baik untuk dijual kembali dengan cepat dengan harga menguntungkan.

 Menyediakan barang dan jasa yg paling disukai pemakai/konsumen dengan harga bersaing dan bermutu serta hasil penjualannya pun menguntungkan.

 Membeli barang secara langsung dari produsen sehingga harganya lebih murah dan keuntungan yg diperoleh lebih maksimal.

Ciri-ciri orang yang menerapkan prinsip bentuk ekonomi

1. Bertindak rasional; Artinya seseorang dalam melakukan kegiatan/tindakan selalu menggunakan akal sehat bukan berdasarkan emosi dan hawa nafsunya.

2. Bertindak ekonomis; Artinya seseorang dalam melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi menggunakan perhitungan-perhitungan yg cermat dan perencanaan yg matang.

3. Bertindak hemat; Artinya seseorang dalam melakukan tindakan atau kegiatan ekonomi selalu menghindari pemborosan dengan membeli kebutuhan/barang-barang yg memang benar-benar dibutuhkan.

4. Membuat skala prioritas; Artinya seseorang dalam memenuhi kebutuhannya membuat urutan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan, dimulai dari pemenuhan kebutuhan yg paling mendesak sampai kebutuhan yg bisa ditangguhkan pemenuhannya.

5. Bertindak dengan prinsip cost and benefit; Artinya seseorang dalam melakukan kegiatan selalu memperhitungkan biaya yg dikeluarkan dan manfaat yg diterima dari kegiatan yg dilakukannya.

Manfaat penggunaan prinsip bentuk ekonomi

 Mengoptimalkan sumber daya yg ada sehingga dapat memperoleh keuntungan maksimal.  Bekerja hemat, cepat, dan tepat sehingga memperkecil resiko kerugian atau kerusakan.

 Mencapai tujuan dengan tepat waktu dan berhasil sehingga dapat mencapai tingkat kemakmuran yg diinginkan.

 Mencapai hasil kerja yg terjamin mutunya sehingga memenuhi tingkat kepuasan dari pelaku ekonomi.  Hidup lebih maju dalam persaingan yg sehat.

Tindakan ekonomi, prinsip dari ekonomi, dan motif ekonomi merupakan peristiwa yg terjadi dalam ilmu ekonomi. Peristiwa-peristiwa tersebut selalu saling berkaitan dan mengakibatkan terjadinya peristiwa lain sehingga dalam ilmu ekonomi terdapat hukum ekonomi. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi adalah keterangan hasil dari hubungan dua peristiwa atau lebih di bidang yg saling berkaitan yg terjadi berulang-ulang. Contoh terjadinya hukum ekonomi adalah seperti berikut ini.

 Pada waktu menjelang hari raya semua orang memerlukan sembako lebih banyak dari hari-hari biasa sehingga harga barang-barang tersebut naik.

 Pada musim buah-buahan harga akan turun. Dalam ilmu ekonomi dikatakan jumlah penawaran barang bertambah sedangkan permintaan tetap sehingga mengakibatkan harga barang turun,

Dari beberapa penjelasan tersebut, maka terdapat hubungan dua peristiwa atau lebih yang dapat bersifat kausal dan fungsional.

 Hubungan kausal (hubungan sebab-akibat), artinya munculnya suatu peristiwa (kejadian) akibat dari hubungan antara dua peristiwa.

 Hubungan fungsional, artinya hubungan antara peristiwa satu dengan yang lain di bidang ekonomi yang saling memengaruhi.

Penjelasan-penjelasan tersebut membuktikan bahwa hukum ekonomi tidak bersifat mutlak dan tidak selalu benar karena banyak peristiwa atau masalah-masalah yang saling memengaruhi yang disebut tendens (kecenderungan). Tendens ekonomi artinya suatu kemungkinan yang tidak dijamin kebenarannya. Masalah-masalah yang memengaruhi hukum ekonomi berlaku tidak mutlak di antaranya adalah:

 selera manusia/masyarakat selalu berubah,  turun naiknya harga barang,

 turun naiknya pendapatan masyarakat,

 laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.

Hukum ekonomi akan berlaku apabila tidak terdapat masalah-masalah yang memengaruhi atau ceteris paribus. Artinya, masalah-masalah dalam ekonomi tidak berubah atau faktor-faktor yang memengaruhinya tetap.

Hubungan kausal antara tindakan, motif, prinsip ekonomi

Macam-Macam Elastisitas Permintaan dan Cara Menghitungnya a. Permintaan Inelastis

Permintaan inelastis terjadi apabila persentase permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah sebesar X% ternyata diikuti perubahan permintaan kurang dari X%. Permintaan inelastis ditunjukkan dengan koefisien yang besarnya kurang dari 1 (Ed < 1).

Seperti pada permintaan jagung tadi karena diperoleh Ed = 0,83 (lebih kecil dari 1) maka permintaan akan jagung tersebut tergolong permintaan inelastis. Barang yang mempunyai sifat permintaan inelastis adalah barang kebutuhan pokok.

Contoh

Saat harga beras Rp3.000,- per kg jumlah beras yang diminta 40 ton. Ketika harga naik menjadi Rp4.000,- per kg jumlah beras yang diminta 38 ton.

Pertanyaan:

1. Buatlah tabel permintaan beras. 2. Buatlah kurva permintaan beras

3. Tentukan berapa koefisien elastisitas permintaannya.

Jawab:

b. Permintaan Unitary

Permintaan ini terjadi bila persentase perubahan permintaan sama dengan persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah X% diikuti perubahan permintaan sebesar X% pula. Permintaan unitary ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya sama dengan 1 (Ed = 1).

Permintaan ini terjadi pada berbagai macam barang pada saat tertentu secara kebetulan.

contoh

Harga sepatu Rp30.000,- pasang, jumlah yang diminta 50 pasang. Ketika harga turun menjadi Rp25.000,- per pasang jumlah yang diminta 60 pasang.

Pertanyaan:

1. Buatlah tabel permintaan sepatu! 2. Buatlah kurva permintaan sepatu!

3. Tentukan koefisien elastisitas permintaan sepatu! Jawab

c. Permintaan Elastis

Permintaan elastisi terjadi bila persentase perubahan permintaan lebih besar dari persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah X% diikuti perubahan permintaan lebih dari X%. Permintaan elastisitas ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya lebih dari 1 (Ed>1). Barang yang sifat permintaannya elastisi adalah barang-barang sekunder dan tersier (mewah) serta barang yang memiliki substitusi/pengganti.

contoh

Ketika harga TV Rp900.000,- per unit, jumlah yang diminta 100 unit. Dan jumlah yang diminta turun menjadi 70 unit ketika harga naik menjadi Rp1.000.000,-.

Pertanyaan:

1. Buat tabel permintaan TV. 2. Buat kurva permintaan TV.

3. Tentukan koefisien elastisitas permintaan TV.

d. Permintaan Inelastis Sempurna

Permintaan in elastis sempurna terjadi bila persentase perubahan permintaan sebesar 0 % sedang persentase perubahan harga sebesar X%. Dengan kata lain, walau harga berubah X%, permintaan tetap tidak berubah (0%). Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya sama dengan 0, diperoleh dari Ed = = 0.

Barang yang sifat permintaannya inelastis sempurna adalah barang yang harganya murah dan relatif tidak penting, seperti ketumbar dan merica. Dari grafik contoh soal 4 terlihat, ternyata berapa pun perubahan harga, tidak memengaruhi jumlah yang diminta.

contoh

Saat ketumbar seharga Rp1.500,- per ons jumlah yang diminta 100 ons. Ketika harga ketumbar naik Rp1.700,- per ons, jumlah yang diminta tetap 100 ons.

Pertanyaan:

1. Buatlah tabel ketumbar

2. Buatlah kurva permintaan ketumbar 3. Tentukan koefisien permintaan ketumbar!

Jawab:

e. Permintaan Elastis Sempurna

Permintaan ini terjadi bila persentase perubahan permintaan sebesar X% tetapi persentase perubahan harga sebesar 0% (tidak ada perubahan). Dengan kata lain, walaupun harga tidak berubah, permintaan

mengalami perubahan sebesar X%. Permintaan ini ditunjukkan dengan koefisien (Ed) yang besarnya ~, diperoleh dari Ed = = ~

Contoh barang yang bersifat permintaannya elastis sempurna adalah BBM (bahan bakar minya), seperti bensin, minyak tanah, dan lain-lain. Dari grafik tampak, ternyata walaupun harga tidak berubah, permintaan dapat terus mengalami perubahan.

contoh

Di pasar kabupaten “A” saat harga minyak tanah Rp1.000 perliter jumlah yang diminta 1.100 liter. Ketika persediaan minyak tanah ditambah menjadi 1.800 liter pada harga yang sama semua persediaan (1.800 liter) habis diminta/ dibeli.

Pertanyaan:

1. Buat tabel permintaan minyak tanah. 2. Buat kurva permintaan minyak tanah.

3. Tentukan koefisien elastisitas permintaan minyak tanah.

Macam-Macam Elastisitas Penawaran dan Cara Menghitungnya a. Penawaran Inelastis

Penawaran inelastis terjadi apabila persentase perubahan penawaran lebih kecil dari persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah sebesar X% ternyata diikuti perubahan penawaran kurang dari X%. Penawaran inelastis ditunjukkan dengan koefisien yang besarnya kurang dari 1 (Ed < 1).

Barang-barang hasil pertanian memiliki sifat penawaran inelastis karena produk pertanian dibatasi oleh masa panen dan musim. Saat harga rambutan Rp2.000,-/kg jumlah yang ditawarkan 50 kuintal. Ketika harga naik menjadi Rp4.000,-/kg jumlah yang bisa ditawarkan hanya 60 kuintal.

Pertanyaan:

1. Buatlah tabel penawaran rambutan beserta kurvanya. 2. Hitunglah koefisien elastisitas penawarannya.

b. Penawaran Unitary

Penawaran ini terjadi bila persentase perubahan penawaran sama dengan persentase perubahan harga. Dengan kata lain, perubahan harga yang sebesar X% diikuti perubahan penawaran sebesar X% pula. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefesien (Es) yang besarnya sama dengan 1 (Es = 1). Penawaran ini bisa terjadi pada berbagai macam barang yang terjadi pada saat tertentu saja (secara kebetulan).

Saat harga tas kulit Rp10.000,- per buah jumlah yang ditawarkan 200 kodi. Ketika harga turun menjadi Rp8.000,- per buah jumlah yang ditawarkan 160 kodi.

Pertanyaan:

1. Buatlah tabel penawaran tas kulit beserta kurvanya. 2. Hitunglah berapa koefisien elastisitas penawaran tas kulit. Jawab:

c. Penawaran Elastis

Penawaran elastis terjadi bila persentase perubahan penawaran lebih besar dari persentase perubahan harga. Dengan kata lain, harga yang berubah sebesar X% diikuti perubahan penawaran lebih besar dari X %. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefisien (Es) yang besarnya melebihi angka 1 (Es > 1).

Contoh barang yang memiliki sifat penawaran elastis adalah barangbarang produksi pabrik yang tidak bergantung pada masa panen dan musim. Saat harga sepatu Rp20.000,- per pasang jumlah yang ditawarkan 38 kodi. Ketika harga naik menjadi Rp25.000,- jumlah yang ditawarkan 60 kodi.

1. Buatlah tabel penawaran sepatu beserta kurvanya. 2. Hitunglah berapa koefisien penawaran sepatu. Jawab:

d. Penawaran Inelastis Sempurna

Penawaran ini terjadi bila persentase perubahan penawaran sebesar 0%, sedangkan persentase perubahan harga sebesar X%. Dengan kata lain, walaupun harga berubah sebesar X%, penawaran tetap tidak berubah (0%). Penawaran ini ditunjukkan dengan koefisien (Es) sebesar 0 (Es = 0). Barang yang sifat penawarannya in elastis sempurna adalah barang yang jumlahnya tidak bisa ditambah walau harga mengalami kenaikan, contohnya tanah. Ini terjadi pada barang yang kapasitas produksinya sudah optimum.

Bila harga barang “B” Rp1.000,- jumlah yang ditawarkan 50 ton. Dan bila harga naik menjadi Rp2.500,- jumlah yang ditawarkan tetap 50 ton.

Pertanyaan :

1. Buat tabel dan kurva penawaran barang B. 2. Hitung berapa koefisien penawaran barang B. Jawab:

e. Penawaran Elastis Sempurna

Penawaran ini terjadi bila persentase perubahan penawaran sebesar X%, sedangkan persentase perubahan harga sebesar 0%. Dengan kata lain, walaupun harga tidak mengalami perubahan, penawaran mengalami perubahan sebesar X%. Penawaran ini ditunjukkan dengan koefisien (Es) yang besarnya ~ (Es = ~). Barang yang bersifat elastis sempurna adalah barang yang pada harga tertentu penawarannya terus mengalami perubahan. Ini terjadi karena pertambahan jumlah produsen, penggunaan mesin-mesin modern dan lain-lain contohnya: VCD, buku gambar, dan lain-lain.

Pada harga Rp5.000,- jumlah VCD yang ditawarkan 10.000 keping. Kemudian dengan bertambahnya produsen, penawaran meningkat menjadi 40.000 keping walau harga VCD tidak mengalami perubahan. Pertanyaan:

1. Buatlah tabel penawaran VCD beserta kurvanya. 2. Hitunglah koefisien elastisitas penawaran VCD. Jawab:

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas seperti dinyatakan sebelumnya, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Namun perlu diketahui bahwa tahapan pelaksanaan dan pengamatan sesungguhnya dilakukan secara bersamaan. Adapun model dan penjelasan untuk masing- masing tahap adalah sebagai berikut.

Tahap 1: Perencanaan tindakan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan (apabaila dilaksanakan secara kolaboratif). Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Bila dilaksanakan sendiri oleh guru sebagai peneliti maka instrumen pengamatan harus disiapkan disertai lembar catatan lapangan. Yang perlu diingat bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang teliti dibanding dengan

pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung mengunggulkan dirinya. Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan dalam rangka penelitian dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan

Adalah pelaksanaan, yaitu implementasi atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tindakan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak kaku dan tidak dibuat- buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan.

Tahap 3: Pengamatan terhadap tindakan

Yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (baik oleh orang lain maupun guru sendiri). Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan pengamatan ini tidak terpisah dengan pelaksanaan tindakan karena pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Sebutan tahap 2 dan 3 dimaksudkan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang berstatus juga sebagai pengamat, yang mana ketika guru tersebut sedang melakukan tindakan tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat ini untuk melakukan "pengamatan balik" terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi.

Tahap 4: Refleksi terhadap tindakan

Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah "refleksi" dari kata bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Inilah inti dari

penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dn bagian mana yang belum. Apabila guru pelaksana juga berstatus sebagai pengamat, maka refleksi dilakukan terhadap diri sendiri. Dengan kata lain guru tersebut melihat dirinya kembali, melakukan "dialog" untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki. Dalam hal seperti ini maka guru melakukan ”self evaluation” yang diharapkan dilakukan secara obyektif. Untuk menjaga obyektifitas tersebut seringkali hasil refleksi ini diperiksa ulang atau divalidasi oleh orang lain, misalnya guru/teman sejawat yang diminta mengamati, ketua jurusan, kepala sekolah atau nara sumber yang menguasai bidang tersebut. Jadi pada intinya kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Apabila dikaitkan dengan "bentuk tindakan" sebagaimana disebutkan dalam uraian ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus.

Tujuan Serta Manfaat PKB Bagi Guru

Pada kesempatan kali ini, PanduanGuru.com akan membahas mengenai tujuan serta manfaat dari PKB bagi seorang guru. Bagi guru PKB memiliki satu tujuan yang sangatlah umum, yakni guna meningkatkan kualitas dalam segi pelayanan dalam pendidikan di sekolah atau

madrasah dalam rangka meningkatkan mutu suatu pendidikan.

Namun PKB juga memiliki beberapa tujuan khusus, dan beberapa tujuan khusus tersebut yaitu:

1. PKB akan memfasilitasi guru dalam mencapai satu standar kompetensi profesi yang mana telah ditetapkan sejak awal.

2. Akan memfasilitasi guru dalam memutakhirkan sebuah kompetensi dalam proses

pemubelajaran yang telah mereka miliki saat ini dengan apa yang telah menjadi satu tuntutan untuk masa ke depan yang berkaitan dengan profesinya sebagai seorang guru.

3. Adanya motivasi terhadap guru-guru guna tetap memiliki komitmen dalam menjalankan tugas-tugas pokok serta fungsinya dimana sebagai seorang tenaga yang profesional.

4. Mengangkat citra, harkat, martabat dari profesi seorang guru, rasa hormat, serta kebanggaan terhadap penyandang profesi guru.

Sedangkan untuk manfaat dari PKB itu sendiri yang terstruktur, sistematik serta dapat memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan rasa profesional guru yaitu sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Manfaat bagi siswa itu sendiri, siswa akan mendapatkan jaminan yang pasti untuk

memperoleh pelayanan serta pengalaman yang sangatlah efektif guna meningkatkan potensi diri secara optimal yang mana melalui ilmu pengetahuan serta ilmu teknologi yang mereka pelajari yang mana sesuai dengan perkembangan masyarakat pada abad ke- 21, juga memiliki jati diri yang baik sebagai pribadi yang luhur yang sesuai dengan nilai-nilai keluhuran bangsa dan negara.

2. Bagi guru

Untuk guru, PKB memiliki manfaat untuk memberikan satu jaminan kepada guru-guru guna menguasai hampir seluruh ilmu pengetahuan serta ilmu teknologi, bukan hanya itu guru juga harus memahami ilmu kepribadian yang kuat yang sesuai dengan profesinya yang

bermartabat, menarik, serta pilihan yang kompetitif agar guru mampu menghadapi suatu perubahan internal atau pun perubahan eksternal dalam kehidupan pada abad ke- 21 selama karirnya berlangsung.

3. Bagi sekolah/ madrasah

Untuk sekolah/ madrasah, PKB memiliki manfaat untuk memberikan satu jaminan yang mampu mewujudkan sekolah/ madrasah sebagai satu organisasi dalam proses pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan kompetensi, motivasi, dedikasi, loyalitas, serta komitmen pengabdian seorang guru dalam memberikan suatu pelayanan yang baik dalam pendidikan yang memiliki kualitas yang baik pada peserta didik.

4. Bagi orang tua

PKB akan memberikan manfaat berupa suatu jaminan bagi seluruh orang tua bahwa sesuai dengan kebutuhan serta kemampuannya masing-masing anak mereka yang mana telah sekolah akan mendapatkan suatu bimbingan yang baik dalam proses pembelajaran dari guru yang mana mampu bekerja secara profesional serta penuh dengan rasa tanggung jawab. 5. Bagi pemerintah

Sedangkan untuk pemerintah sendiri, dengan adanya kegiatan PKB pemerintah mampu memetakan kualitas pelayanan yang baik dalam pendidikan sebagai satu upaya dalam pembinaan, pengembangan, juga peningkatan dalam kinerja guru serta pembiayaan dalam

Dalam dokumen BAHAN U K G . (Halaman 33-47)

Dokumen terkait