• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.3. Arduino Uno

2.4.3. Prinsip Kerja MQ-6

B. Kondisi Lingkungan

1. Suhu Penggunaan : -10 hingga 50 2. Suhu Penyimpanan : -20 hingga 70 3. Kelembapan Terkait : Kurang dari 95% Rh

4. Konsentrasi Oksigen : 21%(Kondisi Standar) konsentrasi oksigen dapat mempengaruhi sensitivitas

2.4.2. Karakteristik Sensitivitas MQ-6

1. Resistansi Pengindraan(Rs) : 10KΩ - 60KΩ (1000 ppm LPG ) 2. Kondisi Standar Deteksi : Temp: 20 ±2

Vc:5V ± 0.1 Humidity: 65 % ± 5 % Vh: 5V ± 0.1

3. Jangkauan Deteksi : 200-10000ppm LPG , iso-butane,propane,LNG. Nilai resistansi MQ-6 adalah perbedaan untuk berbagai jenis dan berbagai konsentrasi gas. Jadi, Bila menggunakan komponen ini, penyesuaian sensitivitas sangat diperlukan. Disarankan untuk mengkalibrasi detektor untuk 1000ppm konsentrasi LPG di udara dan menggunakan nilai resistansi beban (RL) sekitar 20KΩ (10KΩ sampai 47KΩ). Ketika akurat mengukur, titik alarm yang tepat untuk detektor gas harus ditentukan setelah mempertimbangkan pengaruh suhu dan kelembaban.

2.4.3. Prinsip Kerja MQ-6

Sensor terdiri dari tabung keramik mikro berbahan AL2O3, lapisan sensitif SnO2 (Tin Dioxide), elektroda pengukur dan kawat pemanas yang dibungkus dalam jaris besi dan plastik. Ketika molekul gas menyentuh permukaan lapisan sensitif SnO2, maka satuan resistansi dari kawat pemanas (heater) akan mengecil

sesuai dengan konsentrasi gas. Sebaliknya, jika konsentrasi gas menurun akan menyebabkan semakin tingginya resistansi kawat pemanas (heater) sehingga tegangan keluarannya akan menurun. Dengan demikian perubahan konsentrasi gas dapat mengubah nilai resistansi sensor dan juga akan mempengaruhi tegangan keluarannya juga, hal inilah yang dijadikan acuan bagi pendeteksian gas LPG.

2.5. Bluetooth

Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas. Teknologi ini memungkinkan komunikasi antara komputer satu dengan computer lainnya tanpa menggunakan kabel (wireless) sehingga memungkinkan komputer kita dapat saling berkomunikasi dimananapun kita berada selama masih berada dalam range/ jarak dari pemancar frekuensi tersebut.

Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah. Bluetooth diciptakan bukan hanya menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel didalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang

24

rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam.

Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice codec. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik. Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi. Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching. Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter.

Bluetooth merupakan chip radio yang dimasukkan ke dalam komputer, printer, handphone dan peralatan lainnya. Chip bluetooth ini dirancang untuk menggantikan kabel. Informasi yang biasanya dibawa oleh kabel dengan bluetooth ditransmisikan pada frekuensi tertentu kemudian diterima oleh chip Bluetooth kemudian informasi tersebut diterima oleh komputer, handphone dan peralatan lainnya.

2.6. Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Sejauh ini Android termasuk sistem operasi yang cepat sekali memperbarui software mereka. Biasanya android meng-update pada perbaikan bug serta penambahan fitur baru.Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh macam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc.,pendatang

baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Android didesain sebagai platform yang open source untuk perangkat mobile. Android sendiri mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android sendiri menyediakan tools dan framework untuk membuat dan mengembangkan aplikasi. Salah satu contoh tools untuk membuat aplikasi Android adalah Android SDK (Software Development Kit) yang memungkinkan pengembang aplikasi ber-platform android membuat aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Java. Selain itu ada Cocos2D yang memungkinkan pengembang aplikasi membuat aplikasi menggunakan bahasa pemrograman C++. Pada saat perilisan perdana Android tanggal 5 November 2007 Android bersama Open Handset Aliiance mengatakan mendukunga pengembangan standar terbula pada perangkat aeluler. Dilain pihak, Goole merilis kode-kode Android di bawah Lisensi Apache, sebuah peangkat lunak dan standar terbuka perngkat seluler. Didunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendukung penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar0benar bebas distribusi =nya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal Open Handset Distribution (OHD). Sistem operasi Android memiliki 4 lapisan (layer) yang merupakan komponen sistem Android. Gambar berikut merupakan lapisan arsitektur sistem operasi Android:

26

Gambar 2.8. Arsitektur Android

2.7. LCD

LCD tidak hanya mampu untuk menampilkan angka-angka, tetapi juga huruf-huruf, kata-kata dan semua sarana symbol, lebih bagus dan serbaguna daripada penampilan-penampilan yang menggunakan 7-segmen LED (Light Emiting Diode) yang sudah umum. Bentuk dan ukuran modul-modul berbasis karakter banyak ragamnya.

Salah satu variasi bentuk dan ukuran yang tersedia dan dipergunakan pada peralatan ini adalah 16 x 2 karakter (panjang 16, baris 2, karakter 32) dan 16 pin. Akses pin yang tersedia mempunyai delapan jalur data, tiga jalur hubungan kotrol, tiga jalur catu daya dan pada modul LCD dengan fasilitas back lighting terdapat dua jalur catu untuk back lighting sehingga mereka dapat ditampilkan dalam

kondisi cahaya yang kecil. Ketika power dinyatakan, display menmpilkan sederet persegi gelap, mungkin hanya pada sebagian display.

Sel-sel karakter ini sebenarnya merupakan bagian yang mati. Modul display mereser sendiri pada bagian awal ketika power dinyalakan, yang mana layar jadi kosong sehingga karekter-karekter tidak dapat terlihat. Dengan demikian perlu untuk member perintah pada poin ini untuk mendispaly. Pada pengujian modul LCD dilakukan dengan menjalankan program yang di-upload ke dalam chip mikrokontroller. Pada pengujian Modul LCD ini menggunakan chip mikrokontroler ATmega 328.

Dokumen terkait