• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

1.4. Prinsip

Implementasi MBKM di Universitas Nusa Cendana berpijak pada prinsip-prinsip berikut ini.

1. Berorientasi pada Profil dan Capaian Pembelajaran Lulusan.

Bentuk pembelajaran yang diberikan pada Program Studi di Undana dan di luar Undana dalam bentuk pertukaran pelajar, magang, wirausaha, asistensi mengajar di sekolah, proyek desa, bina desa, dan lainnya dilakukan dalam upaya mewujudkan profil dan capaian pembelajaran lulusan yang telah dirumuskan oleh masing-masing Program Studi.

2. Link and Match

Program yang dirancang dalam implementasi MB-KM mengacu pada prinsip link and match). Dengan membawa mahasiswa lebih dekat ke dunia nyata (lapangan) diharapkan tidak terjadi lagi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki oleh lulusan dan standar kompetensi yang dituntut dalam dunia kerja.

3. Fleksibilitas

Kurikulum harus memenuhi aspek fleksibilitas (keluwesan) dalam memfasilitasi mahasiswa melakukan penyesuaiaan terhadap waktu kemampuan, minat, potensi maupun mobilitasnya. Prinsip fleksibilitas dapat bersifat vertikal (percepatan masa studi) dan horizontal (perluasan medan belajar).

4. Kemandirian Belajar

(Self-regulated learning). Era abad ke-21 menuntut pembelajaran lebih mandiri. Hal ini diperkuat dengan keberadaan sarana Information Communication Technology (ICT). Pola MBKM di Undana mengandalkan pembelajaran daring (E-learning Undana) dengan Learning Managament System (LMS) yang semakin intensif digunakan oleh dosen dan mahasiswa.

5. Berorientasi Kecakapan Abad ke-21

Program yang dijabarkan dan aktivitas yang dilakukan dalam konteks pembelajaran berprinsip pada upaya penguasaan empat keterampilan dasar yang menjadi ciri kecakapan abad 21 yaitu : (1) kecakapan berpikir kritis (critical thinking skills), (2) kecakapan berkomunikasi (communication skills), (3) kecakapan berkreasi (creativity), dan (4) kecakapan berkolaborasi (collaboration).

PANDUAN MBKM UNDANA 3 1.5. LANDASAN HUKUM

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

2) Peraturan republik Indonesia Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

3) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

4) Panduan Penyusunan Kurikulum Universitas Nusa Cendana di Era Industri 4.0, 2019;

5) Peraturan Rektor Undana No.03/PP/2019 tentang Pedoman Akademik Undana, 2019;

6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

7) Buku Saku Panduan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Dirjen Dikti, Kemdikbudristek, 2020;

8) Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi d Era Industri 4.0 untuk Mendukung Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbudristek, 2020.

PANDUAN MBKM UNDANA 4 BAB II

IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA (MBKM) DI UNDANA

2.1. DESAIN KURIKULUM MB-KM UNDANA

Desain kurikulum MBKM di Undana dapat digambarkan sebagai berikut.

DESAIN KURIKULUM MBKM UNDANA atau setara dengan 40 sks di luar undana.

Keilmuan inti prodi Pengayaan dan

perluasan Pengayaan dan perluasan Kompetensi Abad 21 (Critical Thinking, Collaboration, Communication,

Creativity)

Profil Lulusan dan Capaiaan Pembelajaran Prodi

Desain kurikulum MBKM Undana merujuk pada Standar Nasional PendidikanTinggi (SNPT), yang difokuskan pada bagaimana perguruan tinggi memberikan layanan pemenuhan masa dan beban belajar dalam proses pembelajaran sebagai hak mahasiswa untuk memperolehnya. Desain

PANDUAN MBKM UNDANA 5 implementasi kurikulum untuk memenuhi hak mahasiswa tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Pertama, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengambil mata kuliah pada program studi sendiri, minimal selama 4 semester atau setara dengan 80 sks atau lebih dan paling lama selama 11 semester. Mata kuliah yang diambil pada program studi sendiri itu adalah mata kuliah inti yang wajib diambil sebagai mata kuliah disiplin ilmu program studi yang secara langsung akan mendukung pencapaian profil dan capaian pembelajaran utama program studi dan atau mata kuliah lain yang diwajibkan untuk diambil.

Kedua, mahasiswa diberi kesempatan untuk dapat mengambil mata kuliah pada program studi yang lain di fakultas apapun yang ada di lingkungan Undana selama satu semester atau setara dengan 20 sks. Mata kuliah yang diambil pada program studi lain ini ditujukan selain untuk mendukung pemenuhan capaian pembelajaran utama program studi, juga untuk memberikan perluasan atau pengayaan kompetensi yang ingin dimiliki oleh mahasiswa sesuai dengan kebutuhan masa depan, minat dan bakat yang dimilikinya.

Ketiga, mahasiswa diberi kesempatan paling banyak 2 semester atau setara dengan 40 sks untuk melakukan pembelajaran di luar Undana dalam bentuk magang, pertukaran pelajar/mahasiswa, penelitian, proyek di desa/ KKN, wirausaha, studi independen, proyek kemanusiaan, dan mengajar di sekolah.

Semua kegiatan pembelajaran di luar Undana tetap ditujukan untuk memperkuatkan penguasaan disiplin ilmu dan mendukung pemenuhan capaian pembelajaran dan profil prodi, serta memberikan perluasan kompetensi yang ingin dimiliki mahasiswa. Kegiatan- kegiatan di luar kampus/Undana lebih diarahkan untuk memperoleh pendalaman kompetensi dan juga memperoleh pengalaman belajar yang lebih nyata di masyarakat dan lapangan pekerjaan.

2.2. STRUKTUR KURIKULUM 1. Perubahan Struktur

STRUKTUR KURIKULUM PRODI

Struktur Kurikulum Linear Struktur Kurikulum Non-Linear Mata Kuliah tersebar dalam 8

semester di program studi sendiri

Mata kuliah tersebar dalam prodi, di luar prodi dalam universitas sendiri, dan di luar universitas.

Pola 5-1-2 (5 semester dalam prodi, 1 semester di luar prodi dalam PT sendiri), 2 semester di luar PT

Struktur itu dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut:

PANDUAN MBKM UNDANA 6 a. Struktur Kurikulum Linear (8-0-0)

Semua mata kuliah diikuti oleh mahasiswa di kampusnya sendiri (Undana) dari semester satu sampai selesai, sama seperti yang dilakukan sebelum adanya kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

b. Struktur Kurikulum Non-linear (5-1-2)

Mata kuliah umum dan mata kuliah dasar fakultas dan keprodian tersebar pada 5 semester sedangkan mata kuliah tambahan lainnya (maksimal 60 sks) dapat diambil di luar prodi, baik di dalam kampus sendiri maupun di luar kampus (Undana).

Beberapa pola struktur kurikulum non-linear yang dapat dipilih oleh prodi untuk diterapkan, tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip fleksibilitas:

1) Pola 5-1-2A

Mahasiswa mengikuti kuliah di dalam prodi sendiri selama 5 semester, mengikuti kuliah berbasis paket 20 sks yang disiapkan oleh prodi lain di lingkungan Undana selama 1 semester, mengikuti kuliah/pembelajaran di luar Undana selama 2 semester (setara 40 sks)

2) Pola 5-1-2B

Mahasiswa mengikuti kuliah di dalam prodi sendiri selama 5 semester, mengikuti kuliah di beberapa prodi di luar prodinya tetapi masih di Undana sebanyak 20 sks, mengikuti kuliah/pembelajaran di luar Undana selama 2 semester (setara 40 sks).

3) Pola 5-1-2C

Mahasiswa mengikuti kuliah di dalam prodi sendiri selama 5 semester, mengikuti kuliah di beberapa prodi di luar perodinya sendiri tetapi masih di Undana dengan besaran sks bervariasi, mengikuti kuliah/pembelajaran di luar Undana selama 2 semester (setara 40 sks) 4) Pola Percepatan (7 Semester)

Mahasiswa mengikuti kuliah di dalam prodi sendiri, di luar prodi dalam Undana, dan diluar Undana dengan 3 kali semester antara/pendek (maksimal 9 sks per semester pendek), antara semester 3 dan 4 (prodi sendiri), antara semester 4 dan 5 (di luar prodi dalam Undana), dan antara semester 5 dan 6 (di luar Undana).

Catatan:

Untuk sementara pola percepatan tujuh semester belum dapat diterapkan di Undana.

2. Dampak Perubahan Struktur

Perubahan struktur kurikulum seperti digambarkan di atas menuntut adanya penyesuaian dan penyelarasan sebagai berikut.

a. Pemadatan mata kuliah utama Prodi yang sebelumnya dirancang dalam 8 semester menjadi 5 semester.

b. Penghilangan mata kuliah yang tidak relevan atau tidak dibutuhkan.

PANDUAN MBKM UNDANA 7 c. Penggabungan mata kuliah yang berkaitan erat (bergayut).

d. Pengurangan atau penambahan bobot sks mata kuliah e. Penambahan total sks lulusan (144-150 sks)

f. Pemunculan MK baru yang lebih relevan (tuntutan abad 21).

g. Pengidentifikasian dan penjajakan kegiatan di luar PT/Undana dalam rangka pembentukan Joint Curriculum (bekerja sama dengan pihak pemerintah, swasta, dll.) yang dapat diikuti mahasiswa.

h. Pengubahan status MK: wajib menjadi pilihan Kelompok mata kuliah Kelompok Mata Kuliah Wajib

Umum (MKWU) Keterangan

Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) Wajib ada dalam semua kurikulum prodi di Undana Mata Kuliah Wajib Institusi (Penciri

Universitas)

Wajib ada dalam semua kurikulum prodi di Undana Mata Kuliah Wajib Fakultas (Penciri

Fakultas) optional

Mata Kuliah Utama Prodi (Penciri Prodi)

Mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan

Jumlah dan Sebaran sks Sesuai Kelompok Mata Kuliah

Kelompok Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) /sks Kurikulum MBKB Undana

Jumlah sks Lulus 144 - 150

Jumlah sks Mata Kuliah Umum 8 - 8

Jumlah sks Mata Kuliah Wajib Institusi (Penciri

Universitas) 3 - 3

Jumlah sks Mata Kuliah Utama Prodi (Penciri Prodi) 73 - 79 Jumlah sks Belajar di Luar Prodi 3 Semester 60 - 60 Program Studi/Fakultas berkewenangan untuk menetapkan jumlah sks minimal dan atau maksimal yang harus diprogramkan oleh mahasiswa, dengan catatan tidak merubah besaran sks mata kuliah wajib umum dan mata kuliah wajib institusi (penciri universitas). Bila diperlukan, fakultas dapat menetapkan mata kuliah wajib/penciri fakultas.

2.3. PERSYARATAN UMUM DAN PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN

1. Persyaratan Umum

Dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program "hak belajar tiga semester di luar program studi", terdapat dua persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh mahasiswa maupun perguruan

PANDUAN MBKM UNDANA 8 tinggi yaitu: (1) mahasiswa berasal dari Program Studi yang terakreditasi; dan (2) mahasiswa aktif yang terdaftar pada PD-Dikti.

Undana diharapkan untuk mengembangkan dan memfasilitasi pelaksanaan program Merdeka Belajar dengan membuat panduan akademik.

Program-program yang dilaksanakan hendaknya disusun dan disepakati bersama antara Undana dengan mitra. Program Merdeka Belajar dapat berupa program nasional yang telah disiapkan oleh Kementerian maupun program yang disiapkan oleh Undana yang didaftarkan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Undana harus memfasilitasi pelaksanaan pemenuhan masa dan beban belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan pilihan altematif berikut:

a. seluruh proses pembelajaran dalam program studi dilaksanakan di Undana sesuai masa dan beban belajar mahasiswa; atau

b. proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil sisanya dengan mengikuti proses pembelajaran di luar program studi dan di luar Undana. Dengan kata lain sks yang wajib diambil di program studi asal adalah sebanyak 5 semester dari total semester yang harus dijalankan (tidak berlaku untuk Program Studi Kesehatan).

2. Penanggung Jawab a. Universitas

1) Memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat diambil atau tidak) untuk:

- dapat mengambil sks di luar Undana paling lama 2 semester atau setara dengan 40 sks; dan

- dapat mengambil sks di program studi yang berbeda di Undana sebanyak 1 semester atau setara dengan 20 sks.

2) Menyusun kebijakan/pedoman akademik untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran di luar program studi.

3) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra b. Fakultas

1) Menyiapkan daftar mata kuliah tingkat fakultas yang bisa diambil mahasiswa lintas program studi.

2) Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra yang relevan.

c. Program Studi

1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model implementasi kampus merdeka.

2) Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas program studi dalam Undana.

3) Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar program studi dan luar Undana beserta persyaratannya.

PANDUAN MBKM UNDANA 9 4) Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran

luar program studi dan luar Undana.

5) Jika ada mata kuliah/sks yang belum terpenuhi dari kegiatan pembelajaran di luar program studi dan luar Undana, disiapkan altematif mata kuliah daring.

d. Mahasiswa

1) Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik mengenai program mata kuliah/program yang akan diambil di luar program studi.

2) Mendaftar program kegiatan di luar program studi.

3) Melengkapi persyaratan kegiatan luar program studi, termasuk mengikuti seleksi bila ada.

4) Mengikuti program kegiatan di luar program studi sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang ada

e. Mitra

1) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) bersama Undana (bisa di tingkat universitas/fakultas/program studi).

2) Melaksanakan program kegiatan di luar program studi sesuai dengan ketentuan yang ada dalam dokumen kerja sama (MoU/SPK)

3. Bentuk Kegiatan Pembelajaran

Ada 8 kegiatan pembelajaran yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan Republik Indonesia.

PANDUAN MBKM UNDANA 10 Walaupun tidak semua bentuk kegiatan pembelajaran di atas dapat dilaksanakan oleh Undana, tujuan dan mekanisme umum dari semua bentuk kegiatan pembelajaran itu perlu dideskripsikan pada bagian berikut ini.

program studi dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan sumber daya yang dimiliki.

a. Pertukaran Pelajar

Tujuan pertukaran pelajar antara lain:

1) Mengembangkan wawasan mahasiswa tentang ke-Bhinneka Tunggal Ika, persaudaraan lintas budaya, suku dan bangsa.

2) Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku dan bangsa, budaya, dan agama, untuk meningkatkan semangat persatuan, dan kesatuan bangsa serta persahabatan internasional.

3) Menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi disparitas dan kondisi pendidikan baik antar Perguruan Tinggi dalam negeri, maupun dengan Perguruan Tinggi luar negeri.

Beberapa bentuk kegiatan belajar yang bisa dilakukan dalam kerangka pertukaran belajar adalah sebagai berikut.

PANDUAN MBKM UNDANA 11 a. Pertukaran Pelajar antar Program Studi dalam Undana.

Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa untuk menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran baik yang sudah tertuang dalam struktur kurikulum Program Studi maupun pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran lulusan yang dapat berbentuk mata kuliah pilihan.

1) Mekanisme

(1) Program Studi

(a) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di Program Studi lain.

(b) Menentukan dan menawarkan mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa dari luar prodi.

(c) Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam Program Studi lain di Undana.

(d) Mengatur jumah sks yang dapat diambil dari prodi lain.

(2) Mahasiswa

(a) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).

(b) Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang ada.

Kegiatan pembelajaran dalam program studi lain di Undana dapat dilakukan secara tatap muka dan/atau dalam jaringan (daring).

Contoh kegiatan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.1. Contoh Kegiatan Pertukaran Pelajar antar Program Studi dalam Undana

PANDUAN MBKM UNDANA 12

Mahasiswa program studi Agroteknologi harus mampu menguasai minimal ketiga CPL program studi tersebut, namun memerlukan kompetensi tambahan yang dapat diambil dari program studi lain yang menunjang kompetensi lulusan. Oleh karena itu, mahasiswa yang bersangkutan dapat mengambil mata kuliah di Program Studi Akuntansi dan Program Studi Manajemen.

b. Pertukaran Pelajar dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi di luar Undana

Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa untuk memperkaya pengalaman dan konteks keilmuan yang didapat di Perguruan Tinggi lain yang mempunyai kekhasan atau wahana penunjang pembelajaran untuk mengoptimalkan CPL.

1) Mekanisme

(1) Program Studi

(a) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi lain.

(b) Membuat kesepakatan dengan Perguruan Tinggi mitra antara lain tentang proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian, serta skema pembiayaan.

(c) Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi lain.

PANDUAN MBKM UNDANA 13 (d) Mengatur jumlah mata kuliah yang dapat diambil dari

Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi lain (e) Melaporkan kegiatan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi

(PDPT).

(2) Mahasiswa

(a) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).

(b) Mengikuti program kegiatan di Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi lain sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang dimiliki Perguruan Tinggi.

(c) Terdaftar sebagai peserta mata kuliah di Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi lain.

(d) Kegiatan pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda (di luar Undana) dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring).

Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan ketentuan mata kuliah yang ditawarkan harus mendapat pengakuan dari Kemdikbud.

PANDUAN MBKM UNDANA 14 Contoh kegiatan disajikan pada table berikut.

Tabek 2.2. Contoh Pertukaran Pelajar pada Prodi yang Sama pada PT di

Program Studi Akuntansi di Undana dan Program Studi Akuntansi di Luar Undana mempunyai salah satu CPL yaitu menguasai konsep tentang kebutuhan informasi dan pengambilan keputusan. Mahasiswa program studi Akuntansi di Undana dapat mengambil mata kuliah 'Sistem Informasi Akuntansi' yang ditawarkan oleh Program Studi Akuntansi di luar Undana.

Program MBKM seperti ini dapat dilakukan melalui Program yang diinisiasi oleh Dikti maupun yang dirancang sendiri oleh Undana.

c. Pertukaran Pelajar dalam Program Studi Berbeda pada Perguruan Tinggi di Luar Undana

Bentuk pembelajaran yang dapat diambil mahasiswa pada Perguruan Tinggi yang berbeda untuk menunjang terpenuhinya capaian pembelajaran, baik yang sudah tertuang dalam struktur kurikulum program

PANDUAN MBKM UNDANA 15 studi, maupun pengembangan kurikulum untuk memperkaya capaian pembelajaran lulusan.

1) Mekanisme (1) Program Studi

(a) Menyusun kurikulum yang memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di Program studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda.

(b) Menentukan mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa dari luar prodi.

(c) Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam Program studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda.

(d) Mengatur jumlah sks dan jumlah mata kuliah yang dapat diambil dari prodi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda.

(e) Membuat kesepakatan dengan Perguruan Tinggi mitra antara lain berkaitan dengan proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian, serta skema pembiayaan.

(f) Kerja sama dapat dilakukan dalam bentuk bilateral, konsorsium (asosiasi prodi), klaster (berdasarkan akreditasi), atau zonasi (berdasar wilayah).

(g) Melaporkan kegiatan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT).

(2) Mahasiswa

(a) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA).

(b) Mengikuti program kegiatan pembelajaran pada Program studi lain di Perguruan Tinggi yang berbeda sesuai dengan ketentuan pedoman akademik yang berlaku di Perguruan Tinggi.

(c) Terdaftar sebagai peserta mata kuliah di program studi yang dituju pada Perguruan Tinggi lain.

(d) Kegiatan pembelajaran dalam program studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda (di luar Undana) dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring).

Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan ketentuan mata kuliah yang ditawarkan harus mendapat pengakuan dari Kemdikbud.

PANDUAN MBKM UNDANA 16 Contoh kegiatan disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.3. Contoh Pertukaran Pelajar dalam Program Studi Berbeda pada Perguruan Tinggi di Luar Undana

Program menguasai CPL untuk mempu mendesain komponen, sistem dan/atau proses dalam bidang teknik sipil yang layak diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan yang ditentukan, namun memerlukan kompetensi tambahan yang dapat diambil dari program studi yang berbeda di luar

PANDUAN MBKM UNDANA 17 Undana. Karena itu, mahasiswa yang bersangkutan dapat mengambil mata kuliah 'Analisis dan Perancangan Sistem' di Program studi Informatika di luar Undana (misal di PT X) serta mata kuliah 'Pengantar Ilmu Komunikasi' di Program studi Ilmu Komunikasi di luar Undana (misal di PT Y).

b. Magang/Praktik Kerja

Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hard skills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Di sisi yang lain industri berpeluang mendapatkan sumber daya manusia yang, bila cocok, akan langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/ induksi. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih siap dalam memasuki dunia kerja. Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan bermanfaat bagi Perguruan Tinggi untuk meng-update dan mengembangkan bahan ajar dan pembelajaran serta topik- topik riset di Perguruan Tinggi akan makin relevan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup).

1) Tujuan Magang

Adalah untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori yang diperoleh dibangku kuliah ke dalam praktik pelaksanaan di lapangan (dunia kerja). Dengan demikian diharapkan mahasiswa lebih memahami bidang pekerjaan yang ditekuni. Di samping itu tercipta link and match antara teori dan praktik.

Program magang selama 1 semester diharapkan dapat memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.).

Industri atau tempat magang lainya mendapat tenaga yang bila cocok dapat direkrut untuk menjadi staf pada industri tersebut. Kegiatan ini juga akan memberikan input bagi universitas untuk mengembangkan kurikulumnya. Ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup).

PANDUAN MBKM UNDANA 18 2) Bobot sks dan Kompetensi

Behan belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (sks). Satuan kredit semester merupakan takaran waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besamya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu Program studi. Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Bentuk pembelajaran 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa magang adalah sebesar 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.

Satu sks magang setara dengan 2.720 (dua ribu tujuh ratus dua puluh) menit kegiatan magang, sehingga 20 sks magang setara dengan 54.400 (lima puluh empat ribu empat ratus) menit kegiatan magang atau 906,67 jam. Untuk kegiatan magang selama 8 jam per hari, maka jumlah hari kegiatan magang sebanyak 113,3 hari. Untuk kegiatan magang selama 5 hari per minggu, maka jumlah minggu kegiatan magang adalah sebesar 22,66 minggu atau 5 s/d 6 bulan.

Fokus dari program merdeka belajar adalah pada capaian pembelajaran (learning outcomes). Kurikulum Pendidikan Tinggi pada dasarnya bukan sekedar kumpulan mata kuliah, tetapi merupakan rancangan serangkaian proses pendidikan/pembelajaran untuk menghasilkan suatu learning outcomes (capaian pembelajaran).

Secara umum penyetaraan bobot kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dapat dikelompokkan menjadi 2 bentuk yaitu bentuk bebas (free form) dan bentuk terstruktur (structured form).

(1) Bentuk bebas (freeform)

Kegiatan merdeka belajar selama 6 bulan disetarakan dengan 20 sks tanpa penyetaraan dengan mata kuliah. Dua puluh sks tersebut dinyatakan

Kegiatan merdeka belajar selama 6 bulan disetarakan dengan 20 sks tanpa penyetaraan dengan mata kuliah. Dua puluh sks tersebut dinyatakan

Dokumen terkait