• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

4. Prinsip-Prinsip Belajar

Kegiatan belajar memiliki prinsip-prinsip belajar yang diperhatikan dengan seksama. Menurut Slameto (2010: 27-28), prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut.

a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.

2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional.

3) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Sesuai dengan hakikat belajar

1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya.

2) bBelajar adalah proses organisisi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.

3) Belajar adalah proses kontinyuitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapat pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan.

c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus dimiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

d. Syarat keberhasilan belajar

1) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

2) Repetisi, dalam proses beajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

Selanjutnya, Mustaqim (2008: 69) menyebutkan prinsip-prinsip belajar adalah:

a) belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu b) belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan c) belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan

d) belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya e) belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami,

bukan sekedar menghafal fakta

f) dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain g) hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar h) ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman Sementara itu Mohammad Surya (2004: 51) menyebutkan prinsip-prinsip yang mendasari belajar adalah sebagai berikut.

1. Perubahan sebagai hasil belajar ditandai dengan ciri-ciri, yaitu: a) perubahan yang disadari, b) perubahan yang bersifat kontinyu dan fungsional, c) perubahan yang bersifat positif dan aktif, d) perubahan yang bersifat relatif permanen dan bukan yang bersifat temporer, dan bukan karena proes kematangan, pertumbuhan atau perkembangan, dan e) perubahan yang bertujuan dan terarah.

2. Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek pribadi. 3. Belajar merupakan suatu proses yang disengaja.

4. Belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang ingin dicapai. 5. Belajar merupakan suatu bentuk pengalaman yang dibentuk secara

sengaja, sistematis, dan terarah.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Ahmadi dan Supriyono (Nyayu Khodijah, 2014: 51) menyebutkan bahwa suatu proses perubahan baru dapat dikatakan sebagai hasil belajar jika memiliki ciri-ciri, yaitu: 1) terjadi secara sadar; 2) bersifat fungsional; 3) bersifat aktif dan positif; 4) bukan bersifat sementara; 5) bertujuan dan terarah; dan 6) mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Sementara itu, Dimyati dan Mudjiono (2013: 42-54) menjabarkan prinsip- prinsip belajar dan implikasinya menjadi tujuh macam. Adapun penjabarannya adalah:

1) perhatian dan motivasi

Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah ke arah pencapaian tujuan belajar. Adanya tuntutan

untuk selalu memberikan perhatian ini, menyebabkan siswa harus membangkitkan perhatiannya kepada segala pesan yang dipelajarinya. 2) keaktifan

Sebagai “primus’’ dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif memproses dan mengelolah perolehan belajarnya.

3) kerlibatan langsung/berpengalaman

Keterlibatan langsung dari setiap siswa dalam kegiatan belajar pembelajaran. Dengan keterlibatan langsung ini, secara logis akan menyebabkan mereka memperoleh pengalaman. Bentuk perilaku keterlibatan langsung siswa tidak secara mutlak menjamin terwujudnya prinsip keaktifan pada diri siswa. Namun demikian, perilaku keterlibatan siswa secara langsung dalam kegiatan belajar pembelajaran dapat diharapkan mewujudkan keaktifan siswa.

4) pengulangan

Pengulangan masih diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Implikasi adanya prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalahan.

5) tantangan

Siswa selalu menghadapi tantangan untuk memperoleh, memproses, dan mengelola setiap pesan yang ada dalam kegiatan pembelajaran. Implikasi prinsip tantangan bagi siswa adalah tuntutan dimilikinya kesadaran pada diri siswa akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh, memproses, dan mengelolah pesan.

6) balikan atau penguatan.

Untuk memperoleh balikan penguatan bentuk-bentuk perilaku siswa yang memungkinkan diantaranya adalah dengan segera mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban, menerimah kenyataan terhadap skor/nilai yang dicapai, atau menerima teguran dari guru/orang tua karena hasil belajar yang jelak.

7) perbedaan individual

Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain, akan membentuk siswa menentukan cara belajar dan sasaran belajar bagi dirinya sendiri. Surya (Muhibbin Syah, 2013: 114) menyebutkan ciri-ciri belajar yang disebut juga dengan prinsip-prinsip belajar, diantaranya adalah: 1) perubahan itu intensional. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, 2) perubahan positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai

dengan harapan. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri, dan 3) perubahan efektif dan fungsional. Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna,dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, prinsip-prinsip belajar yang merupakan perwujudan dari perilaku belajar membuat kegiatan belajar dapat berjalan dengan lancar dan optimal. Kegiatan belajar yang berjalan optimal dapat membawa siswa menjadi lebih aktif belajar dan mandiri guna mempersiapkan dirinya menghadapi kehidupan yang sebenarnya.

Dokumen terkait