• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip-prinsip kepemimpinan dalam perspektif al-Qur’an

C. Konsep Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Perspektif Al-Qur’an

5. Prinsip-prinsip kepemimpinan dalam perspektif al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an juga menyebutkan prinsip-prinsip kepemimpinan antara lain, amanah, adil, syura (musyawarah), danAmar Ma’ruufNahi Munkar.

a. Prinsip Amanah

Dalam Kamus Kontemporer (al-Ashr) Amanah diartikan dengan kejujuran, kepercayaan (hal dapat dipercaya) (Ali, 215).Amanah ini merupakan salah satu sifat wajib bagi Rasul.Ada sebuah ungkapan “kekuasan adalah amanah, karena itu harus dilaksanakan denganpenuh amanah”.Ungkapan ini menurut Said Agil Husin Al-Munawwar, menyiratkan dua hal.Pertama, apabila manusia berkuasa di muka bumi, menjadi khalifah, maka kekuasaan yang diperoleh sebagai suatu pendelegasian kewenangan dari Allah SWT., (Delegation of authority) karena Allah sebagai sumber segala kekuasaan.Dengan demikian, kekuasaan yang dimiliki hanyalah sekedar amanah dari Allah yang bersifat relative, yang kelak harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.Kedua, karena kekuasaan itu pada dasarnya amanah, maka pelaksanaannya juga memerlukan amanah.Amanah

dalam hal ini adalah si prinsip.Amanah dalam Allah berfirman: Artinya: Sesungguhnya kami gunung-gunung, Maka khawatir akan meng Sesungguhnya manusi yang dimaksud denga

Menurut Buya majaz atau dengan un bumi dan langit pun bahwa hanya manusia kemampuan itu oleh A terhadap dirinya sendi mengkhianati amanah i

56

(Al-Munawar,Op

57

(Raharjo,Op. Cit

h sikap penuh pertanggungjawaban, jujur dan m lam arti ini sebagai prinsip atau nilai.56 Menge

i Telah mengemukakan amanatkepada lang Maka semuanya enggan untuk memikul amanat

engkhianatinya, dan dipikullah amanat itu nusia itu amat zalim dan amat bodoh (Al-Ahza

gan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.

uya Hamka, ayat tersebut bermaksud mengga n ungkapan, betapa berat amanah itu, sehingga g

pun tidak bersedia memikulnya. Dalam tafsi nusia yang mampu mengemban amanah, karena h Allah, walaupun mereka ternyata kemudian sendiri, maupun orang lain serta bertindak nah itu.57

Op.Cit., h : 200) Cit.,h: 195).

n memegang teguh ngenai Amanah ini

langit, bumi dan nat itu dan mereka tu oleh manusia. hzab: 72). Amanah

aan.

nggambarkan secara a gunung-gunung, fsir ini dikatakan na manusia diberi an berbuat dzalim, k bodoh, dengan

Artinya: Sesungguhn yang berhak menerim antara manusia supa memberi pengajaran y Mahamendengar lagi Ma

Dua ayat di dilaksanakannyasebua dikaitkan dengan tu pengetahuan dan hida “Sesungguhnya Allah pengajarannya bisa le melalui ilmu pengeta dengan kataRisalah.

Artinya: Maka Shal Sesungguhnya Aku T Telah memberi naseh memberi nasehat". (A

b. Prinsip Adil Kata Adil ini merupa adil menggunakan tig dan Lam sebagai kat Sedangkan kata qisth

uhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan rimanya, dan (menyuruh kamu) apabila meneta supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungg

n yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhn gi Maha Melihat (An Nisa’ :58).

di atas jelas menunjukkan perintah Allah m buah amanah.Manusia dalam melaksanakan

tugas kepemimpinannya memerlukan dukun hidayah dari Allah SWT.Hal ini dapat diliha llah memberi pengajaran yang sebaik-baikn

lewat hidayah yang merupakan anugrah dari etahuan.Dalam Al-Qur’an istilah Amanah jug ah.

haleh meninggalkan mereka seraya berkata: ku Telah menyampaikan kepadamu amanatTuha

sehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai or (Al-A’raf : 79).

upakan serapan dari bahsa Arab ‘adl. Dalam A tiga term yaitu ‘adl, qisth dan haqq. Dari akar kata benda, kata ini disebut sebanyak 14 kali da sth berasal dari akar kata Qof, Sin dan Tho, di

n amanat kepada etapkan hukum di sungguhnya Allah uhnya Allah adalah

h mengenai harus an amanah yang dukungan dari ilmu ihat firman Allah iknya kepadamu”, ri Allah, juga bisa juga diungkapkan

ta: "Hai kaumku uhanku, dan Aku orang-orang yang

Al-Qur’an istilah kar kata‘Ain, Dal

dalam Al-Qur’an. , diulang sebanyak

15 kali sebagai kata sebanyak 251 kali (P mengenai keadilan ant

Artinya: Katakanlah: (katakanlah): "Lurusk Allah dengan mengikhl menciptakan kamu pa kepadaNya)". (Al A’r kepada sembahyang it Ayat di atas keadailan. Secara kon mengkonsentrasikan pe ketaatan kepada-Nya. kepemimpinan, yaitu menjalankan tugasny prinsip di atas yaitu seorang pemimpin.Be tersebut sudah tertana hasil kepemimpinan y keputusan yang mem

58

Ibid,hal.369

59

Raharjo,Op. Cit.

kata benda.58Sedangkan kata haqq dalam (Program Holy Qur’an). Adapun ayat-ayat n antara lain:

nlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan ke uskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang

gikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. sebagaim u pada permulaan (demikian pulalah kamu A’raf : 29). (diri)mu Maksudnya: tumpahkanl g itu dan pusatkanlah perhatianmu semata-mata as menjelaskan bahwa Allah menyuruh oran konkret, yang disebut keadilan (qisth) i

n perhatian dalam shalat kepada Allah dan (b) ya.59Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpula aitu seorang pemimpin harus benar-benar snya dan juga orientasinya semata-mata karena

tu prinsip amanah dan ‘adil harus ada dalam n.Begitu juga seorang kepala sekolah. Sehingga tanam dalam jiwa kepemimpinannya maka a

n yang profesional dan bijaksana, serta melahir embawa kemaslahatan bagi warga sekolah yan

58 59

. Cit.,h: 370

Al-Qur’an disebut at yang berbicara

keadilan". dan ng dan sembahlah aimana dia Telah u akan kembali hkanlah perhatianmu ata kepada Allah. orang menjalankan

itu adalah: (a) (b) mengikhlaskan pulan kepada aspek nar ikhlas dalam rena Allah.Kedua m jiwa dan sikap ngga ketika dua hal akan melahirkan hirkan keputusan-yang dipimpinnya.

58 59

Pada ayat berikut ini amanah.

Ayat di atas ju tersebut telah mengaja kepemimpianan yang suatu hukum dengan kebijakan-kebijakan (pekerjaan) dengan bi

Artinya: Dan Sesungg kamu, di antara merek ada (pula) yang tidak membawa suatu mukj datang perintah Allah, Rugilah orang-orang y

Ayat ini juga digambarkan tentang berfungsi sebagai pem

c. Prinsip Musyawar

Musyawarah, apabila berasal dari kata sya Qur’an.Yangpertama

ini Allah berfirman mengajarkan tentang kepal

s juga telah disinggung pada pembahasan amana ajarkan kepada manusia tentang dasar-dasar pe ng baik dan benar yaitu menjalankan amanah da gan adil.Seorang kepala sekolah diminta unt n baik yang menyangkut administrasi maupun n bijaksana dan seadil-adilnya.

sungguhnya Telah kami utus beberapa orang reka ada yang kami ceritakan kepadamu dan di dak kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bag

ukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka llah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. g yang berpegang kepada yang batil. (Al Mukm ga berisi tentang perintah berbuat adil, ya ng keadilan yang dijalnkan oleh utusan A pemimpin bagi umatnya.

syawarah

bila diambil dari kata kerja syawara-yusyawiru, a syawara-yasyuru, adalah kata-kata yang terda ma merujuk pada ayat 159 surah Al-Imran, se

pala sekolah yang

anah, karena ayat pemerintahan dan h dan menetapkan untuk membuat aupun profesional g Rasul sebelum n di antara mereka bagi seorang Rasul Maka apabila Telah dil. dan ketika itu Mukmin : 78).

yang di dalmnya Allah yang juga

u, atau syura, yang rdapat dalam Al-n, sedangkan istilah

syura merujuk kepada atas ada juga kata ya dalam surat ath-Thala

Artinya:

Maka disebabkan rahm mereka.sekiranya kam menjauhkan diri dari ampun bagi mereka itu.Kemudian apabila kepada Allah.Sesungg kepada-Nya. (Ali-Imr dan hal-hal duniawiya dan lain-lainnya.

Dari kata wa konotasi saling atau pemahaman tersebut da yang mengakomodir mencapai kesepakatan

60

Ibid.441-442

pada Al-Qur’an surah Asy-Syura ayat 38.60Sela yang maknanya menunjukkan musyawarah ya alaq ayat 6. Adapun ayat-ayat tersebut di atas ya

rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah L kamu bersikap keras lagi berhati kasar, te

ri sekelilingmu.Karena itu ma'afkanlah mereka ka, dan bermusyawaratlah dengan mereka bila kamu Telah membulatkan tekad, Maka sungguhnya Allah menyukai orang-orang yan

mran: 159). Bermusyawaratlah Maksudnya: urusa iyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi,

wa syawir hum yang terdapat pada ayat ini u berinteraksi, antara yang di atas dan yang but dapat ditarik kesimpulan behwa pemimpin y odir pendapat bawahannya dalam bentuk mus tan bersama, artinya kepala sekolah tidak bole

elain dua istilah di h yaitu kata i’tamir

s yaitu: Lembut terhadap , tentulah mereka eka, mohonkanlah ka dalam urusan ka bertawakkallah yang bertawakkal urusan peperangan i, kemasyarakatan ini mengandung g di bawah. Dari n yang baik adalah usyawarah untuk boleh memaksakan

kehendaknya secara otoriter, melainkan ia seharusnya senantiasa mengutamakan musyawarah dalam mencapai kesepakatan bersama.

Ayat ini menceritakan bagaimana seharusnya sikap dan sifat kepamimpinan suami dalam rumah tangga, seorang suami diajarkan agar selalu menempatkan isterinya pada tempat yang terhormat dihatinya dalam perasaan, dan menjadikan isterinya sebagai teman musyawarah atas segala sesuatu yang dihadapi dalam rumah tangga.Suami yang bertindak sebagai pemimpin rumah tangga, maka dari itu baik buruk sifat dan tingkah laku isteri adalah tanggung jawab seorang suami.

Begitupun seorang kepala sekolah dalam menjalankan proses kepemimpinannya, agar memiliki sifat kekeluargaan yang mendalam, ia harus menganggap lingkungan sekolah adalah lingkungan keluarganya sendiri, dengan demikian kepemimpinan yang akan timbul adalah kasih sayang diantara warga sekolah, dengan sifat kasih sayang dan kerja sama itu, maka tujuan pendidikan akan muda untuk dicapai.

d. Prinsip Amar Ma’ruf Nahy Munkar

Dalam Ensiklopedi Islam Indonesia, ada juga entry “amar makruf Nahi Munkar” yang diartikan sebagai “suruuhan untuk berbuat baik serta mencegah dari perbuatan jahat.”Istilah itu diperlakukan dal satu kesatuan istilah, dan satu kesatuan arti pula, seolah-olahkeduanya tidak dapat dipisahkan.61Istilah amr ma’ruf nahy munkar sepertiYa’muruna bi al-ma’ruf wayanhawna ‘an al-munkar ternyata secara berulang disebut secara utuh, artinya tidak dipisahkan antara amr

61

ma’ruf dan nahy munkar.Istilah tersebutberulang sebanyak 9 kali, sekalipun hanya dalam 5 surah.62Adapun ayat-ayat tersebut antara lain:

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran: 104). Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.