• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip-Prinsip Konseling Islami Dalam Perkawinan Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Huristak Kabupaten Padang Lawas

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Prinsip-Prinsip Konseling Islami Dalam Perkawinan Di Kantor Urusan Agama Kecamatan Huristak Kabupaten Padang Lawas

Prinsip-prinsip layanan konseling Islami dalam perkawinan ada tiga, yaitu: a. Prinsip Iman Allah Swt. Menyuruh hamba-Nya yang beriman supaya masuk kedalam syariat Islam secara utuh (kaffah). Bentuk Islam yang seutuhnya adalah beriman alquran dan kitab sebelumnya yang diturunkan kepada Nabi dan rasulnya. Keimanan yang direalisasikan secara benar akan melahirkan keperibadian murni yang membentuk lima karakter yaitu: Karakter Rabbani, Karakter maliky, karakter Qurani, karakter Rasuli, dan karakter hari akhir.

Jadi, dari pernyataan-pernyataan narasumber dapat diambil kesimpulan bahwa kepala kantor urusan agama menekankan prinsip iman kepada calon pengantin saat melaksanakan layanan konseling pra nikah dan menyampaikan nasihat-nasihat perkawinan. Prinsip Iman bagi seorang konselor ataupun bagi klien mereka memiliki keyakinan bahwa Allah adalah tempat bergantung, sebagai tempat mengadu ataupun tempat memohon jika dihadapkan dengan masalah-masalah atau kesakitan-kesakitan baik secara fisik maupun psikis. Hal ini juga berlaku dalam rumah tangga. Jika terjadi masalah-masalah dalam rumah tangga maka dapat diatasi dengan baik.

Jadi, apabila seorang konselor ataupun konseli mampu mengamalkan prinsip Islami ini maka lima karakter yang telah disebutkan diatas akan bisa diterapkan secara sempurna misalnya dengan karakter Rabbani (menerapkan atau mengamalkan nilai-nilai asmaul husna), karakter maliky (mengamalkan nilai-nilai atau sifat para malaikat yaitu tidak pernah mendurhakai Allah), karakter qurani (mengamalkan ajaran-ajaran yang tertera dalam alquran), karakter Rasuli (memiliki sifat wajib nabi yaitu benar, dapat dipercaya, menyampaikan informasi, sera cerdas), serta karakter hari akhir (konseling ini harus berkelanjutan demi masa depankonseli). Dalam Prinsip iman konselor maupun klien diharapkan memiliki keyakinan atau tekad yang kuat dalam diri mereka bahwasanya Allah lah tempat mengadu, maupun tempat bergantung. Maksudnya ada apabila

pengantin laki-laki maupun perempuan berumah tangga ketika ditimpa masalah-masalah maka mereka sudah dapat menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri, sehingga rumah tangga yang sudah dijalin tidak hancur begitu saja atau tidak berujung pada perceraian.

b. Prinsip Islam

Prinsip Islam adalah salah satu bukti ketaatan manusia kepada sang pencipta. Ketaatan yang dilakukan bisa diwujudkan dengan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari yakni selalu berakhlakul karimah dan menjauhi akhlak

mazmumah.Prinsip Islam ini dapat menghasilkan beberapa karakter yaitu karakter

sahadatain, karakter mushalli, karekter shaimi, karakter muzakki dan karakter hajji. Dengan karakter sahadatain (seorang konselor dapat memiliki keyakin yang kuat saat berusaha memberikan bimbingan kepada konseli. Selain itu, seorang konseli juga memiliki keyakinan bahwa setelah di konseling maka mereka dapat membina rumah tangga yang bahagia), karakter mushalli ( mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan Allah. Jadi, seorang konselor mampu berkomunikasi dengan baik dengan konseli sehingga konseli merasa aman saat menerima bimbingan. Selain itu, jika konseli sedang berada dalam rumah tangganya maka mereka sama-sama bisa berkomunikasi yang baik antar sesamanya ), karakter shaimi (mempunyai kemampuan dalam mengontrol emosi dan hawa nafsu. Jadi, dalam karakter shaimi ini diharapkan seorang konselor tidak mudah emosi saat memberikan konseling kepada konseli. Selain itu, dengan karakter shaimi ini seorang konseli dalam membina rumah tangga nantinya diharapkan agar sama-sama bisa mengontrol emosi sehingga kekerasan dalam rumah tangga tidak terjadi), karakter muzakki (mempunya kemampuan dalam memunculkan pengorbanan yang ikhlas, misalnya seorang konselor mengorbankan waktu, dan tenaganya dengan ikhlas. Begitu juga dengan konseli, saat berumah tangga diharapkan mampu menanamkan karakter muzakki ini, karena jika karakter muzakki telah tertanam dalam diri pribadi maka dapat memunculkan rasa empati, simpati serta terbuka terhadap pasangan), karakter hajji (ketika karakter hajji telah tertanam dalam diri setiap pribadi, maka akan siap menggunakan seluruh waktu dan tenaganya hanya untuk memenuhi panggilan

Allah Swt. Begitu juga dalam berumah tangga, jika karakter ini telah tertanam dalam diri setiap pribadi maka mereka akan sama-sama rela mengerjakan hak dan kewajiban masing-masing). Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan prinsip Islam maka khusunya pasangan suami istri akan hidup damai, karena mereka selalu melakukan akhlak atau perilaku yang baik, mereka saling memenuhi hak dan kewajibannya. Dengan prinsip Islam maka tercapailah kabahagiaan dalam berumah tangga yaitu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.

Jadi, dari pernyataan-pernyataan narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa saat kepala kantor urusan agama menyampaikan layanan konseling pra nikah dan nasihat-nasihat perkkawinan terhadap calon pengantin, kepala kantor urusan agama menekankan prinsip Islam, dengan cara mengajak calon pengantin laki-laki ataupun perempuan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya dalam berumah tangga serta mampu berkomunikasi yang baik dengan pasangan guna menghindari kesalahpahaman yang berujung pada pertengkaran.

c. Prinsip Ihsan

Ihsan artinya baik. Itu artinya Ihsan ini adalah sebagai langkah awal yang harus dilakukan dalam upaya memperbaiki kualitas diri dalam berbuat atau bertingkahlaku dalam hal mendekatkan diri kepada Allah Swt. Layanan bimbingan dan konseling Islam yang menggunakan prinsip ini akan merasa selalu diawasi oleh Allah Swt. Jika melakukan pekerjaan semata-mata bukan hanya menginginkan penghargaan ataupun pujian dari orang lain maupun upah dari orang lain. Sikap yang demikian ini dapat mendorong suatu kreativitas dalam memberikan mutu pelayanan yang berkualitas terhadap klien.

Prinsip ihsan ini juga berlaku dalam segala aspek kehidupan baik yang berkenaan dengan hablumminallah maupun hablumminanna. Kegiatan bimbingan dan konseling akanselalu berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan yang bermutu bagi setiap individu ataupun kelompok masyarakat yang mendatangkan manfaat, kegunaan serta keuntungan.Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip bimbingan dan konseling Islami yang diberikan oleh konselor terhadap klien bermuara pada pencapaian keridoan Allah Swt dengan jalan berupa kebaikan dan taat serta terhindar.

Jadi, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip konseling Islami ada tiga yaitu: 1. prinsip Iman merupakan memiliki keyakinan dalam diri bahwa Allah selalu ada disekeliling kita dan jika mendapat masalah segelah meminta pertolongan kepada-Nya. Jika halnya demikian, semua masalah yang dihadapi dalam berumah tangga akan dapat diatasi. 2. Prinsip Islam merupakan selalu taat terhadap perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, misalnya selalu berbuat baik. Jadi, jika halnya demikian maka pasangan suami istri akan sama-sama saling mengerjakan hak dan kewajiban masing-masing sehingga masalah akan minim terjadi. Yang terakhir, 3. Prinsip Ihsan merupakan selalu merasa Allah dekat dengannya, Allah selalu mengawasi gerak geriknya sehingga pasangan suami istri enggan untuk melalaikan tugas masing-masing. Jadi, jika ke tiga prinsip tersebut dapat di laksanakan maka akan menjadikan keluarganya menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah serta akan terhindar dari perceraian.

Jadi, dari pernyataan-pernyataan narasumber diatas dapat diambil kesimpulan bahwa saat menyampaikan layanan konseling pra nikah dan nasihat-nasihat perkawinan, kepala kantor urusan agama menekankan kepada calon pengantin laki-laki dan perempuan prinsip-prinsip layanan konseling Islami terutama prinsip Ihsan. Prinsip ihsan sangat berlaku dalam setiap aspek kehidupan baik yang berhubungan dengan hablumminallah maupun hablumminanna. Kegiatan bimbingan dan konseling akan berupaya memberikan layanan kepada setiap masyarakat baik secara individu maupun kelompok masyarakat yang mendatangkan manfaat, kegunaan serta keuntungan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip bimbingan dan konseling Islami yang diberikan oleh konselor terhadap klien bermuara pada pencapaian keridoan Allah Swt dengan jalan berupa kebaikan dan taat serta terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.

Jadi, secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa prinsip-prinsip layanan konseling islami ditekan oleh tuan kadi saat menyampaikan layanan konseling pra nikah dan juga menyampaikan nasihat-nasihat perkawinan.

2. Layanan Konseling Islami Yang Dilaksanakan Di Desa Paran Tonga,