• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip – Prinsip Penilaian Hasil Belajar Siswa Menurut Standar

BAB II LANDASAN TEORI

B. Prinsip – Prinsip Penilaian Hasil Belajar Siswa Menurut Standar

1. Penilaian Pembelajaran

Menurut Dr. Oemar Hamalik ( 2007 : 37 ) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Sementara itu menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2007:130) belajar yaitu proses berpikir, terjadi secara internal dalam diri seseorang untuk memahami atau mendalami suatu kemampuan atau kompetensi atau keahlian tertentu baik yang kasat mata maupun yang abstrak. Muhibibin Syah ( 2003: 68 ) mendefinisikan belajar sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat. Hasil belajar akan tampak pada perubahan aspek – aspek pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, sikap, dan lain – lain. ( Dr. Oemar Hamalik, 2007 : 38 ).

Menurut Masidjo ( 1995 : 18 ), kegiatan penilaian suatu objek adalah suatu kegiatan membandingkan hasil penguluran sifat suatu objek dengan suatu acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh kualitas suatu objek yang bersifat kuantitatif. Selain itu, penilaian ditafsirkan sebagai pengukuran berdasarkan norma –

Dalam buku Evaluasi Hasil Belajar ( Purwanto, 2009 : 205 ), penilaian diartikan mengubah skor menjadi nilai menggunakan skala dan acuan pertentu. Oleh karena itu, proses penilaian hanya dapat dijalankan apabila telah jelas skala yang digunakan dan acuan yang dianutnya.

Menurut Purwanto ( 2009 : 207 ), dalam praktik penilaian, terdapat dua macam acuan yang dapat digunakan yaitu penilaian acuan patokan ( PAP ) dan penilaian acuan norma ( PAN ). PAP adalah penilaian yang mengubah skor menjadi nilai berdasaran skor maksimum yang menjadi acuan. PAN adalah penilaian yang didasarkan pada keduduan relative skor siswa di antara kelompoknya.

Dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar para siswa, dapat digunakan beberaa teknik. Menurut Masidjo ( 1995 : 38 ), dalam penilaian hasil, seorang guru menggunakan alat pengukur yang disebut tes, sedangkan dalam penilaian proses, ia menggunakan alat pengukur yang disebut non tes.

a. Teknik Tes

Tes adalah suatu alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang distandardisasikan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Ada 7 macam penggolongan jenis tes, yaitu penggolongan tes menurut variabel, bentuk, amanya pengukuran, kegunaan, alat ekspresinya, jumlah siswa yang dilibatkan, dan penggolongan tes menurut tingkatan mutunya.

1) Penggolongan tes menurut variabelnya atau apanya yang mau diukur antara lain tes prestasi belajar atau hasil belajar dan tes kemampuan belajar di sekolah.

2) Penggolongan jenis tes menurut bentuk atau tipe atau ragam itemnya Ditinjau dari penggolongan ini tes dapat dikelompokkan menjadi tes karangan, tes objektif dan tes semi objektif/karangan.

3) Penggolongan jenis tes meurut tes menurut lamanya waktu pengukuran Ditinjau dari penggolongan tes ini, tes dapat digolongkan menjadi tes kekuatan dan tes kecepatan.

4) Penggolongan tes berdasarkan kegunaannya.

Menurut kegunaannya, ada dua macam tes, yaitu tes diagnostic dan tes formatif.

5) Penggolongan tes menurut alat ekspresinya.

Ditinjau dari alat ekspresinya, terdapat dua macam tes, yakni tes Non verbal dan tes verbal.

6) Penggolongan tes menurut jmlah siswa yang dilibatkan.

Ditinjau dari jumlah siswanya, tes digolongkan menjadi tes individual dan tes kelompok.

7) Penggoongan tes menurut tingkat atau taraf mutunya.

Tes dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tes buatan guru dan tes baku atau standar.

Beberapa alat ukur non tes yang dimaksud antara lain adalah observasi, catatan anekdota, daftar cek, skala niai, angket, dan wawancara.

1) Observasi adalah suatu teknik pengamatan yang dlaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan secara teliti terhadap gejala dalam suatu situasi di suatu tempat.

2) Catatan anekdota adalah suatu catatan factual dan seketika tentang peristiwa, kejadian, gejala, atau tingkah laku yang spesifik dan menarik yang dilakukan siswa secara individu atau kelompok.

3) Daftar cek adalah sebuah daftar yang emuat sejumlah pernyataan singkat, tertulis tentang berbagai gejala, yang dimaksudkan sebagai penolong pencataan ada tidaknya sesuatu gejala dengan cara member tanda cek (V) pada setiap pemunculan gejala yang dimaksud.

4) Skala nilai adalah sebuah daftar yang memuat sejumlah pernyataan, gejala atau perilaku yang dijabarkan dalam bentuk skala atau kategori yang bermakna niai dari yang terendah sampai yang tertinggi.

5) Angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci an lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal – hal yang diketahuinya.

6) Wawancara adalah suatu proses Tanya jawab sepihak antara pewawancara dan yang diwawancara yang dilaksanakan sambil bertatap muka dengan maksud memperoleh jawaban dari responden.

2. Prinsip – Prinsip Penilaian menurut Standar Penilaian Pendidikan

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil belajar peserta didik. ( Permendiknas : 2007 )

Menurut Susento ( 2009 ), dapat disimpulkan adanya prinsip-prinsip pelaksanaan penilaian menurut Standar Penilaian Pendidikan sebagai berikut:

a. Prinsip I : Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

b. Prinsip II : Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. c. Prinsip III : Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai

teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

d. Prinsip IV : Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.

e. Prinsip V : Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

f. Prinsip VI : Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek.

C. Materi Peluang

Dokumen terkait