C. Karakteristik Sosial Ekonomi Pelaku Perjalanan
25. Probabilitas Moda Angkutan Untuk Maksud Perjalanan
D. Pengolahan Data
Dari kuisioner yang diberikan kepada penumpang akan diperoleh data karakteristik sosial ekonomi penumpang yaitu jenis kelamin,usia, jenis pekerjaan, pendidikan terakhir, tingkat pendapatan dan maksud perjalanan. Selain itu juga didapat data karakteristik angkutan yaitu kenyamanan dan keamanan, waktu tunggu, waktu tempuh dan ongkos. Data-data tersebut kemudian akan diolah, pengolahan data yang dilakukan adalah :
1. Perhitungan Persentase Penumpang
Melakukan perhitungan persentase penumpang masing-masing moda menurut karakteristik sosial ekonominya.
Contoh :
Penumpang Kereta Api
Jenis kelamin : ...% pria dan ...% wanita Golongan usia : 15 –20 th : ……%
21 –40 th : ……% > 40 th : ……% 2. Pilihan penumpang terhadap karakteristik angkutan.
Informasi karakteristik angkutan yang diperoleh dari kuisioner.
E. Analisa Data
1. Analisa data karakteristik sosial ekonomi penumpang
Analisa ini dilakukan untuk membuat perbandingan karakteristik sosial ekonomi antara penumpang Kereta api dan Travel.
26
2. Analisa Regresi Berganda
27
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Mulai
Persiapan Penelitian - Studi Literatur
- Penetapan Lokasi Penelitian - Pembuatan Kuisioner
- Melakukan Survei Pendahuluan - Penetapan Jumlah Sampel
Pengambilan Data
Data Sekunder - Jumlah Armada - Tarif dan Jadwal
Keberangkatan Angkutan
Data Primer
- Karakteristik Sosial Ekonomi Penumpang
- Karakteristik Pelayanan
Analisa Data
- Analisa Data Karakteristik Sosial Ekonomi Penumpang (jenis kelamin, golongan usia, jenis pekerjaan,
pendidikan terakhir, maksud perjalanan dan tingkat pendapatan.
- Analisa Regresi Linier Berganda
- Analisa Probabilitas pemilihan moda Kereta Api dan Travel
Hasil dan Pembahasan
Selesai Pengolahan Data - Persentase Penumpang
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian terhadap Kereta Api dan Travel jurusan Bandar Lampung - Palembang adalah sebagai berikut :
1. Kereta Api memiliki nilai utilitas dan probabilitas lebih besar dari Travel, artinya dengan kondisi pelayanan yang ada, pelaku perjalanan lebih tertarik memilih Kereta Api.
2. Probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda angkutan umum untuk maksud perjalanan kerja/urusan dinas yaitu kereta api 61,68 % dan travel 38,32 %, kunjungan sosial dengan kereta api sebesar 83,92 % dan travel 16,08 %, serta rekreasi dengan kereta api 75,05 % dan travel 24,95 %.
3. Sebagian besar penumpang kereta api adalah perempuan 57 %, umur 21- 40 tahun sebesar 49 % dan pendidikan terakhir D3/S1 46 % dengan pekerjaan sebagai PNS/TNI/POLRI 27 % dan berpenghasilan Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 sebesar 45 %. Maksud perjalanan didominasi dengan kunjungan sosial sebanyak 54 % dan Frekuensi perjalanan sebagian besar hanya sekali-sekali yaitu 55 %. Moda yang digunakan setelah turun dari kereta api didominasi oleh kendaraan pribadi/jemputan sebesar 47 %.
69 4. Sebagian besar penumpang Travel adalah laki-laki sebanyak 61 %, umur 21-40 tahun sebesar 53 %, berpendidikan terakhir D3/S1 44 % dengan pekerjaan sebagai Karyawan Swasta 36 % dan berpenghasilan > Rp. 4.000.000 sebesar 36 %. Maksud perjalanan didominasi dengan kunjungan sosial sebanyak 37,5 % dan Frekuensi perjalanan sebagian besar hanya sekali-sekali yaitu 45 %.
5. Berdasarkan empat faktor yang menjadi variabel dalam penelitian ini, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda Kereta Api dan Travel adalah keamanan dan kenyamanan, waktu tunggu, waktu tempuh dan ongkos.
6. Persepsi penumpang perjalanan Bandar Lampung – Palembang terhadap karakterisrik angkutan sebagian besar responden menyatakan tarif untuk kereta api murah (72 %) dan travel sedang (35 %). Sebagian besar pelaku perjalanan memberikan penilaian sedang terhadap waktu tempuh kereta api yaitu sebesar 70 %, sedangkan untuk travel memberikan penilaian sedang sebesar 53,75 %, waktu tunggu kereta api cepat sebesar 88 % dan travel lama sebesar 56,25 %. Untuk keamanan dan kenyamanan kereta api dinilai sudah baik sebesar 91 % dan travel juga dinilai baik sebesar 55 %.
B. Saran
1. Untuk memenuhi perkembangan permintaan terhadap angkutan umum yang melayani rute Bandar lampung - Palembang, maka perlu peningkatan pelayanan. Pada kereta api keamanan dan kenyamanan, waktu tunggu, dan ongkos dirasakan sudah baik. Hanya saja perlu ditingkatkan dari segi
70 waktu tempuh perjalanan, sehingga penumpang yang menginginkan waktu tempuh yang cepat bisa memilih kereta api sebagai alat transportasinya. 2. Diharapkan PT.KAI dapat membangun jalur double track untuk
mengurangi persilangan dengan kereta yang berlawanan arah sehingga waktu tempuh menjadi lebih cepat.
3. Untuk travel agar lebih memperhatikan keamanan dan kenyamanan penumpang dalam perjalanan sehingga penumpang merasa aman dan tenang selama perjalanan, waktu tunggu atau waktu keberangkatan yang tidak terlalu lama sehingga penumpang menjadi tertarik dan merasa nyaman menggunakan moda ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ardian, P. 2004. Analisa Jumlah Armada optimum Bus Non AC Jurusan Rajabasa-Kotaagung. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung. Bandar Lampung.
Budianto, A. 2004. Kinerja Operasional Bus AC Jurusan Rajabasa – Metro. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung.Bandar Lampung. Hazarullah. 2006. Karakteristik Prilaku Penumpang Terhadap Pemilihan
Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC Damri dan Travel Jurusan Bandar Lampung – Jakarta. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Juliana. 2009. Kinerja Angkutan Dan Karakteristik Penumpang Kereta Api Dan Bus Non Ac (Tanjung Karang- Kota Bumi). Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung. Bandar Lampung.
Maradona, R. 2004. Analisis Kinerja Angkutan Bus AC Rute Raja Basa – Unit 2 Menggala. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Morlok, Edward K. 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.
Erlangga, Jakarta.
Nasution M. Nur, Drs, M.S, Tr. 2004. Manajemen Transportasi, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Ghalia Indonesia. Jakarta
Nazarudin. 2002. Karakteristik Prilaku Penumpang Terhadap Pemilihan Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC dan Bus Non AC Pada Jalur Raja Basa – Kotabumi. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Salim Abbas, H.A, Drs. 2000. Manajemen Transportasi, Edisi 1, Cetakan 5. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Setiawan, Dirgantoro. 2003. Karakteristik Prilaku Penumpang Terhadap Pemilihan Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC dan Bus Non AC Pada JalurRaja Basa – Kota Agung. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Susilia, Ria. 2008. Analisis Karakteristik Perilaku Penumpang Dan Kinerja Operasi Bus Terhadap Pemilihan Angkutan Umum Untuk Moda Bus Ac Dan Bus Non Ac Jurusan Rajabasa – Kotabumi. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung.Bandar Lampung
Suwardjoko P, Warpani. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. ITB. Bandung.
Tamin,O.Z. 2001. Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi. ITB. Bandung. Tomi, A. 2001. Evaluasi Jumlah Armada Angkutan Umum Untuk Moda Bus AC
dan Non AC pada Jalur Bakauheni – Bandar Lampung. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Universitas lampung. Bandar Lampung.
Universitas Lampung, 2006. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Penerbit Universitas Lampung.