• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Problem Based Learning

Problem Based Learning terdiri dari 5 tahap yaitu orientasi siswa

kepada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan baik yang dilakukan secara individu maupun yang dilakukan secara kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan yang terakhir adalah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Penerapan pembelajaran Problem Based Learning dilakukan pada siklus I dan siklus II yang sama langkah kegiatan pembelajaran setiap pertemuan. Siklus I dilakukan pada hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 dan tanggal 13 Agustus 2015. Siklus I dilakukan 2 kali karena satu siklus terdiri dari 2 pertemuan. Siklus II dilakukan pada hari kamis tanggal 20 Agustus 2015 dan tanggal 27 Agustus 2015. Siklus II ini juga dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Problem Based Learning pada matapelajaran PKn kelas V semester I pada standar kompetensi 1 yaitu memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus I dapat berjalan dengan lancar. Siklus II Problem Based Learning berjalan dengan baik. Langkah-langkah

kegiatan pembelajaran pada siklus II sama seperti pada siklus I. Langkah kegiatan

Problem Based Learning seperti di bawah ini.

Tahap 1: orientasi siswa kepada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan bahan-bahan yang dibutuhkan, serta memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. Di sini guru menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang dicapai yaitu nilai nasionalisme yang terdapat dalam diri siswa. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam siklus I dan siklus II adalah permasalahan yang ada di Indonesia yang mengenai nilai Nasionalisme, peta Indonesia, dan Video yang menunjang dalam materi nilai nasionalisme. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat selama pembelajaran.

Tahap 2: mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Guru mempunyai kewajiban untuk membantu siswa mendefinisikan NKRI dan keutuhan NKRI dan membantu siswa mengorganisasi tugas yang diberikan mengenai masalah NKRI dan keutuhan NKRI.

Tahap 3: membimbing penyelidikan, baik yang dilakukan secara individual maupun yang dilakukan secara kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalahnya. Guru membantu

Tahap 4: mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model, serta membantu mereka membagi tugas dan bekerjasama dengan

temannya. Pada tahap ini guru meminta siswa membuat sebuah laporan dari hasil pengamatan siswa saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan perintah guru.

Tahap 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dari proses yang mereka gunakan. Tahap ini guru mengajak siswa untuk melakukan analisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang disajikan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan NKRI dan keutuhan NKRI.

Hasil Problem Based Learning pada siklus I menunjukkan siswa terlihat masih ada yang kurang berminat mengikuti pembelajaran karena pembelajarannya masih menggunakan masalah yang berbentuk teks atau artikel. Siswa pada saat pembelajaran masih terlihat kurang antusias dapat terlihat dari siswa masih sibuk berbicara dengan teman-temannya saat pembelajaran berlangsung. Setelah guru memberikan penjelasan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa baru mulai memperhatikan saat guru menjelaskan. Siswa juga mulai aktif saat pembelajaran dilakukan dengan sistem kelompok. Saat pengisian kuesioner siklus I sebelum pembelajaran siklus I dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar siswa-siswa mau mengerjakan kuesioner dengan baik. Setelah pembelajaran siklus I selesai guru memberikan kuesioner yang kedua dengan soal yang sama dan responden yang sama untuk mengetahui peningkatan nilai nasionalisme yang terjadi pada siswa kelas V di semester I.

Hasil Problem Based Learning siklus II menunjukkan siswa terlibat lebih mempunyai nilai nasionalisme dengan bukti siswa menyanyikan lagu Nasional setelah dan sebelum pembelajaran dan sesudah pembelajaran terlihat serius dan

terlihat menghayati lagu yang sedang dinyayikan. Sikap siswa saat mengikuti upacarapun sudah terlihat lebih khidmad dengan siswa lebih seris saat mengikuti upacara berlangsung. Siswa juga terlihat menghormati agama lain dengan tidak mengejek pemeluk agama lain selain dirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai nasionalisme dalam diri siswa terlihat lebih meningkat sebelum siswa diberikan materi pembelajaran dengan model Problem Based Learning dengan tujuan meningkatkan nilai nasionalisme dalam diri siswa kelas V semester I di SD Negeri Kledokan. Hal ini semua juga dapat ditunjukkan dari penghitungan hasil kuesioner ke tiga yang dibagikan setelah pertemuan ke dua siklus II berakhir.

Problem Based Learning setiap pertemuan lebih detailnya akan dijabarkan di

bawah ini.

4.1.1.1. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada tanggal hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 dan tanggal 13 Agustus 2015. Siklu. Inti pembelajaran pada siklus I pertemuan I dan II adalah tentang mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan indikator memahami ciri-ciri NKRI, memahami wailayah NKRI, memahami pembagian wilayah NKRI, dan memahami bentuk wilayah NKRI. Proses kegiatan belajar mengajar menggunakan pembelajaran secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa dan 1 kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Setiap kelompok terdiri dari berbagai tingkat kecerdasan, jenis kelamin, dan lainnya. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan masalah yang di berikan guru kepada siswa untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. Namun dalam setiap pengisian kuesioner diisi oleh

masing-masing siswa atau dikerjakan secara individu. Tindakan pada siklus I ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dipersiapkan peneliti. Tahapan pada siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang akan dijelaskan di bawah ini.

Pertemuan Pertama Siklus I

1. Perencanaan

Hasil yang optimal merupakan harapan dari seseorang peneliti, hasil yang optimal tersebut tidak lepas dari perencanaan yang matang. Peneliti mengkaji terlebih dahulu KI dan KD untuk mencapai tujuan penelitian. Kemudian peneliti menentukan KD yang akan diambil peneliti untuk melakukan penelitian. Hasil dari pengkajian tersebut menjadi landasan peneliti dalam menyusun dan mempersiapkan berbagai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada pertemuan I adalah silabus, RPP, bahan ajar, LKS, kuesioner, artikel pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain, dan gambar peta Indonesia. Penelitian yang telah dipersiapkan peneliti dijabarkan seperti di bawah ini.

1.1 Silabus

Silabus merupakan keseluruhan acuan dari indikator-indikator dari penelitian dalam keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran.

1.2. RPP

Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama.

1.3 Bahan Ajar

Peneliti menyusun materi-materi pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan pertama.

1.4. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui seberapa paham siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru pada pertemuan pertama. LKS tersebut berisiskan tujuan yang akan dicapai, petunjuk pengisian, nama dan pertanyaan. Pertanyaan tersebut berdasarkan materi yang telah disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung.

1.5. Kuesioner

Peneliti menyusun kuesioner yang diberikan sebelum pertemuan pertama siklus 1 dilakukan atau sebelum pembelajaran berlangsung. Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan mengenai nilai nasionalisme yang terdiri dari empat indikator yaitu cinta tanah air, persatuan bangsa, sikap yang mencerminkan nasionalisme, dan menghargaisimbol-simbol nasionalisme. Kuesioner ini merupakan pernyataan yang dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kuesioner ini diisi secara individu sesuai dengan kondisi siswa sendiri.

1.6. Artikel pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain

Peneliti menyiapkan sebuah artikel yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Artikel ini berisi tentang pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain. Artikel ini digunakan peneliti untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap

pulau Indonesia yang diklaim oleh negara lain. Artikel ini dikerjakan dalam kelompok saat pembelajaran berlangsung.

1.7. Gambar peta Indonesia

Peneliti memberikan gambar peta Indonesia yang tak berwarna dan tidak ada nama-namanya. Peneliti memilih gambar peta Indonesia yang seperti ini agar siswa mampu melihat bagian-bagian Indonesia, wilayah-wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan dan lautan serta bagian udara. Dari peta ini nanti siswa diminta untuk memberikan warna terhadap gambar tersebut sesuai bagiannya seperti daratan berwarna hijau, lautan berwarna biru.

2. Pelaksanaan

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis tanggal 6 Agustus 2015 pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap mengikuti pembelajaran.

Penelitian pertama, peneliti dibantu oleh 1 guru kelas dan 1 teman. Guru kelas sebagai observer dan satu teman sebagai dokumentator dan peneliti sebagai guru. Penelitian dilakukan selama 2 jp atau setara dengan 70 menit. Pertama guru mengucapkan salam pembuka, kemudian guru menanyakan kabar siswa setelah istirahat. Guru melakukan perkenalan dengan seluruh siswa, guru melakukan hal ini karena baru pertama kali ketemu dengan siswa kelas V ini. Setelah melakukan perkenalan dengan siswa guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pertemuan pertama ini. Setelah guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai siswa dan guru menyanyikan lagu “Dari Sabang Samapai Merauke”.

Kegiatan inti pertemuan pertama ini adalah setelah menyanyikan lagu “Dari Sabang sampai Merauke” guru meminta Siswa menyebutkan makna lagu

“Dari Sabang Samapai Merauke”. Setelah menyebutkan makna lagu siswa

diminta guru untuk mengisi kuesioner yang dibagikan oleh guru. Kemudian setelah semua siswa selesai mengisi kuesioner, semua siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI dengan melihat peta wilayah RI. Setelah siswa mendengarkan penjelasan dari guru siswa diberi tugas untuk bediskusi dalam kelompok mengenai pembagian wilayah NKRI. Setelah siswa mampu memahami pembagian wilayah NKRI guru memberikan sebuah masalah tentang daerah/pulau-pulau yang diklaim oleh negara lain, siswa diminta untuk memberikan pendapatnya mengenai masalah yang terdapat dalam artikel tersebut. Setelah dibagikan artikel tersebut guru membagi siswa dalam 5 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa dan satu kelompok 6 siswa karena jumlah siswa di kelas V ini adalah 26 siswa. Kemudian guru meminta siswa masuk dalam kelompok dan berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru. Setelah semua kelompok sudah selesai memgerjakan tugas tersebut siswa mendengarkan penjelasan guruyang selanjutnya mengenai bentuk negara Indonesia. Tugas yang selanjutnya adalah mewarnai gambar peta Nusantara, karena waktu sudah mau habis tugas ini dikerjakan di rumah dan besok paginya dikumpulkan ke peneliti.

Penutup pembelajaran pertemuan pertama siklus I ini adalah siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung. Guru meminta salah satu siswa mengumpulkan tugas yang dikumpulkan dalam kelompok ke depan kelas di meja guru. Guru memberikan

soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Setelah mengerjakan soal evaluasi guru meminta siswa menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang dilakuan setelah menulis refleksi dan guru mengingatkan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan siswa dan harus dikumpulkan besok pagi. Setelah mengingatkan pekerjaan rumah guru menucapkan salam bahwa pelajaran hari ini sudah selesai dan dilanjutkan pelajaran selanjutnya.

3.Observasi

Observasi pada siklus I pertemuan pertama menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi nantinya. Observasi yang dilakukan dibantu oleh teman peneliti dengan menggunakan kamera digital. Observasi pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi tingkah laku siswa dalam memahami nilai nasionalisme. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan sesudah pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara bendera pada awal masuk sekolah masih belum serius dan belum khidmad saat mengikuti upacara masih banyak siswa-siswa yang berbicara dengan teman sebelahnya atau malah gerak-gerak ditempat bahkan ada yang jahil dengan teman depan belakang dan saming-sampingnya. Hal ini sangat memprihatinkan sekali melihat masih banyak siswa yang belum memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa masih sangat rendah dapat dilihat lagi saat semua siswa kelas V menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran setiap harinya masih banyak siswa yang tidak serius saat menyanyikan lagu nasional. Siswa kelas V ada yang menyanyikan lagu nasional

sambil bercanda, sambil tertawa sambil mengganggu teman-teman di sampingnya. Saat pembelajaran di kelaspun saat pertemuan pertama siswa-siswa masih belum paham dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan tetapi setelah pembelajaran berakhir siswa mulai mengerti bagaimana siswa harus bertindak sesuai nilai nasionalisme.

Hasil kuesioner kondisi awal yang diberikan guru kepada siswa untuk melihat nilai nasionalisme siswa adalah dapat dilihat pada data ini. Nilai nasionalisme sikap kognitif rata-rata kelasnya adalah 43,07 masuk dalam kategori tinggi dalam tabel perhitungan nilai aspek kognitif dengan jumlah nilai kelasnya adalah 1121 dengan presentase 84,61% dengan siswa yang memiliki sikap nasionalisme diatas kategori cukup ada 22 siswa. Sikap afektif pada kuesioner awal ini didapatkan data dengan rata-rata kelasnya 55,65 masuk dalam kategori tinggi dengan jumlah nilai 1447 dengan jumlah siswa 26 dan presentasenya adalah 61,53% dengan siswa yang mencapai nilai lebih dari cukup adalah 16 siswa. Sedangkan untuk sikap konatif rata-rata kelasnya adalah 79,07 masuk dalam kategori tinggi dengan jumlah nilai kelasnya 2056 dihitung dari jumlah siswa 26 dan presentasenya adalah 61,53%.

4. Refleksi

Refleksi pertemuan pertama dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Hasil observasi siklus I pertemuan pertama diperoleh kesimpulan dari sisi siswa dan dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu dalam mengajar kurang diperhatikan sehingga ada beberapa kegiatan belajar membutuhkan waktu yang lama dan pembelajaran diakhir waktunya tinggal sedikit. Peneliti melihat sisi

siswa dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran masih banyak siswa yang belum memiliki rasa nasionalisme, mereka masih bertindak sesuka hatinya.

2. Pertemuan Kedua Siklus I 1. Perencanaan

Pertemuan kedua kegiatan perencanaan sama dengan perencanaan pertemuan pertama. Perbedaannya pada pertemuan kedua peneliti tidak lagi membuat silabus karena silabusnya sama dengan pertemuan pertama. Perencanaan pada pertemuan kedua sama halnya menyiapkan pada pertemuan pertama. Ada beberapa hal yang disiapkan peneliti pada pertemuan kedua yaitu RPP, materi ajar, LKS, artikel pemekaran wilayah Indonesia dan kuesioner. Berikut hal-hal yang dipersiapkan pada pertemuan kedua seperti di bawah ini.

1. Silabus

Silabus merupakan keseluruhan acuan dari indikator-indikator dari penelitian dalam keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran.

.2. RPP

Peneliti menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua.

3. Materi Ajar

Peneliti menyusun materi-materi pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan kedua.

4. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa untuk mengetahui seberapa paham siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru pada pertemuan kedua. LKS tersebut berisiskan tujuan yang akan dicapai, petunjuk pengisian, nama dan pertanyaan. pertanyaan tersebut berdasarkan materi yang telah disampaikan oleh guru saat pembelajaran berlangsung.

5. Artikel Pemekaran Wilayah Indonesia

Peneliti menyiapkan sebuah artikel yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Artikel ini berisi tentang pemekaran wilayah di Indonesia. Artikel ini digunakan peneliti untuk mengetahui bagaimana pendapat siswa terhadap daerah yang dimekarkan di Indonesia. Artikel ini dikerjakan dalam kelompok saat pembelajaran berlangsung.

6. Kuesioner

Peneliti memberikan kuesioner kembali pada pertemuan kedua siklus 1 setelah pembelajaran usai. Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan mengenai nilai nasionalisme yang terdiri dari empat indikator yaitu cinta tanah air, persatuan bangsa, sikap yang mencerminkan nasionalisme, dan menghargaisimbol-simbol nasionalisme. Kuesioner ini merupakan pernyataan yang dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kuesioner ini diisi secara individu sesuai dengan kondisi siswa sendiri. Kuesioner ini sama dengan kuesioner yang dibagikan pada pertemuan pertama siklus I.

2. Pelaksanaan

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Agustus 2015 pada jam 09.05-10.15 setelah istirahat pertama. Siswa-siswa sudah berada di dalam kelas dan siswa duduk di tempat duduk masing-masing untuk siap mengikuti pembelajaran. Penelitian dilakukan selama 2 jp atau setara dengan 70 menit. Pertama masuk kelas guru mengucapkan salam pembuka, kemudian guru menanyakan kabar siswa setelah istirahat. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran pertemuan ke dua ini. Sebelum ke kegiatan inti guru menanyakan materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama pada minggu kemarin.

Kegiatan inti dari pertemuan kedua ini adalah Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai wilayah NKRI sebagai tempat bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia terlebih dahulu. Setelah itu guru memberikan sebuah masalah dalam pembelajaran mengenai pemekaran yang ada di Indonesia dengan tujuan siswa dapat berdiskusi dalam kelompok mengenai bagaimana pendapat mereka dengan masalah pemekaran wilayah tersebut. Sebelum mengerjakan itu guru membagi siswa dalam kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa. Setelah masuk ke dalam kelompok siswa dalam kelompok berdiskusi tentang masalah yang diberikan oleh guru. Setelah semua selesai mengerjakan masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas, saat akhir kegiatan inti ini hampir semua kelompok antusias untuk maju ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi mereka. Kegiatan pertemuan kedua ini siswa terlihat aktif dan mulai mengetahui bagaimana cara mereka harus bersikap dalam menghadapi bila Indonesia melakukan pemekaran wilayah yang ada di Indonesia.

Presentasi yang dilakukan siswa dalam kelompok dapat diketahu bahwa siswa-siswa mempunyai jawaban yang berbeda-beda. Ada beberapa kelompok yang menjawab pemekaran yang dilakukan Indonesia itu tidak baik namun ada juga yang menjawab pemekaran wilayah yang dilakukan di Indonesia itu sangat baik dan perlu didukung. Kelompok yang mengatakan pemekaran itu kurang baik dengan alasan nanti bangsa Indonesia menjadi semakin terpecah bila Indonesia melakukan pemekaran. Sedangkan kelompok yang menjawab pemekaran itu baik adalah dengan adanya pemekaran daerah yang dimekarkan menjadi semakin tertata lagi karena dengan pemekaran itu setiap daerah menjadi lebih mendapatkan perhatian khusus sehingga darah yang dimekarkan menjadi lebih baik lagi. Jawaban siswa tersebut membuat peneliti bangga karena banyak siswa yang mampu berpikir kearah situ dan mampu memberikan jawaban yang tepat.

Kegiatan penutup pada pertemuan ini adalah siswa dengan bantuan guru membuat rangkuman materi mengenai pembelajaran yang sudah berlangsung. Salah satu siswa diminta guru untuk mengumpulkan penugasan dari guru. Setelah tugas-tugas sudah dikumpulkan kemudian guru meminta siswa mengisi kuesioner yang kedua dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam memiliki sikap nasionalisme setelah mendapatkan pelajaran dengan dua pertemuan di siklus I ini. Setelah mengisi kuesioner siswa diminta menuliskan refleksi dan merumuskan aksi yang dilakuan setelah menulis refleksi. Setelah semuanya selesai, pelajaran ditutup oleh salam penutup oleh guru dan kemudian dilanjutkan dengan pelajaran selanjutnya.

3. Observasi

Observasi pada siklus I pertemuan kedua menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti data yang dihasilkan akan digunakan dalam tahap refleksi nantinya. Observasi yang dilakukan dibantu oleh teman peneliti dengan menggunakan kamera digital dan dengan pengamatan. Observasi pada tahap ini adalah peneliti mengobservasi tingkah laku siswa dalam memahami nilai nasionalisme. Peneliti dibantu oleh temannya mengamati siswa saat mengikuti upacara bendera dan saat mengikuti pelajaran di kelas sebelum dan sesudah pelajaran usai saat siswa menyanyikan lagu nasional. Ternyata siswa kelas V saat mengikuti upacara bendera pada awal masuk sekolah sudah bisa serius dan sudah mulai khidmad, namun masih juga ada siswa yang saat mengikuti upacara masih banyak yang berbicara dengan teman sebelahnya atau malah gerak-gerak ditempat bahkan ada yang jahil dengan teman depan belakang dan saming-sampingnya tetapi itu hanya hal kecil saja tidak separah saat observasi yang pertama. Hal ini masih perlu dibenahi lagi nantinya agar siswa mulai memiliki nilai nasionalisme yang tinggi. Nilai nasionalisme siswa masih tetap kurang dapat dilihat saat semua siswa kelas V menyanyikan lagu nasional di awal pembelajaran dan di akhir pembelajaran setiap harinya, masih ada beberapa siswa yang tidak serius saat menyanyikan lagu nasional. Siswa kelas V masih ada yang menyanyikan lagu nasional sambil bercanda, sambil tertawa sambil mengganggu teman-teman di sampingnya. Saat pembelajaran di kelaspun saat pertemuan kedua ini siswa-siswanya masih belum paham lagi dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan tetapi setelah pembelajaran berakhir siswa mulai mengerti bagaimana siswa harus bertindak sesuai nilai nasionalisme.

4. Refleksi

Refleksi pada pertemuan yang kedua dilakukan setelah pembelajaran selesai dilaksanakan seperti yang dilakukan di refleksi pada pertemuan pertama. Hasil observasi siklus I pertemuan kedua diperoleh kesimpulan dari sisi siswa dan dari sisi kegiatan Belajar Mengajar. Peneliti menyimpulkan saat kegiatan belajar mengajar berjalan pengelolaan waktu dalam mengajar sudah berjalan dengan lancar dan sudah tersesun secara rapi. Peneliti melihat sisi siswa dalam pembelajaran dan diluar pembelajaran sudah mengalami perubahan yang mulai terlihat banyak siswa tang mulai bisa memposisikan diri saat pembelajaran dan

Dokumen terkait