• Tidak ada hasil yang ditemukan

Problem Penerapan Qardh Wal Ijarah dalam Dana Talangan Haji dan AnalisisnyaAnalisisnya

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Problem Penerapan Qardh Wal Ijarah dalam Dana Talangan Haji dan AnalisisnyaAnalisisnya

Mengacu dari penjelasan diatas, setelah mendapat porsi haji nasabah tinggal menunggu pengumuman pemberangkatan dan melunasidana talangan yang diberikan pihak BSM. Namun dalam kenyataan dilapangan, banyak hambatan yang terjadi dalam proses pelunasan.

Hambatan yang sering terjadi dalam proses pelunasan seperti nasabah tidak mampu melunasi dana talangan dan pembatalan karena meninggal dunia. Hal tersebut bisa saja terjadi sehingga bank harus mempunyai kebijakan untuk memberikan solusi bagi nasabah.

1. Analisis pembatalan haji karena tidak mampu membayar

Apabila terjadi pembatalan haji dikarenakan nasabah tidak mampu melunasi sampai batas akhir jangka waktu (1 tahun), dari pihak BSM mempunyai tindakan dan kebijakan-kebijakan sendiri untuk menyelesaikan. Hal yang dilakukan BSM yaitu:

a. Menagih ke pihak mitra BSM, apabila nasabah tersebut mendaftar melalui perantara mitra BSM.

b. Menagih ke nasabah yang bersangkutan.

c. Apabila sudah ditagih akan tetapi kondisi nasabah tersebut benar-benar tidak bisa melunasi, maka dengan terpaksa daripihak BSM akan membatalkan pemberangkatannya serta mengembalikan uang nasabah sebesar setoran yang sudah dilakukan.

55

2. Analisis pembatalan haji karena meninggal dunia

Sedangkan apabila terjadi pembatalan haji dikarenakan calon haji meninggal dunia, pihak nasabah mengurus permohonan pembatalan pemberangkatan haji ke BSM melalui perantara kuasanya. Setelah mendapat persetujuan dari Bank, surat permohonan tersebut diajukan ke DEPAG sekitar.

Dalam hal ini, pemberangkatan haji tidak bisa diwakilkan selain nasabah yang bersangkutan. Jadi apabila terjadi pembatalan karena nasabah calon haji meninggal dunia, dari pihak BSM akan mengembalikan uang setoran nasabah kepada ahli waris yang tertera saat perjanjian akad. Akan tetapi, dana tersebut bisa digunakan oleh keluarga atau ahli waris untuk ibadah haji apabila melakukan pendaftaran kembali dengan menggunakan identitas yang baru.23

Untuk mengetahui kemampuan membayar nasabah dilakukan beberapa analisa. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam menganalisa sebagai berikut: a. Karakter/Character

Karakter diartikan sebagai sifat atau watak nasabah pengambil pinjaman. Pengamatan karakter merupakan halterpenting yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam melunasi pinjaman. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tentang sifat-sifat pribadi, cara hidup, kelakuan sehari-hari dan keadaan keluarga calon nasabah.

23Wawancara dengan Bapak Arif Wirabuana selaku Pelaksana Marketing Support khusus produk Dana Talangan Haji di BSM KCP Sungguminasa, 21 Mei 2014.

Pada produk dana talangan haji di BSM, calon nasabah yang berminat berasal dari semua lapisan masyarakat. Mulai dari masyarakat kalangan bawah sampai kalangan atas, karena pada dasarnya menunaikan ibadah haji tergantung panggilan diri dari pribadi masing-masing.

Dari semua lapisan masyarakat, mempunyai karakter yang berbeda-beda. Dalam hal ini pengamatan karakter calon nasabah sangat penting demi tercapainya tujuan bersama, sehingga tidak sampai terjadi adanya pembatalan pemberangkatan haji karena tidak melunasi pinjaman tersebut.

b. Modal/Capital

Modal merupakan suatu pengamatan tentang berapa jumlah besarnya modal/dana yang yang diperlukan oleh peminjam. Dengan mengetahui besar modal yang dibutuhkan maka penyaluran pinjaman akan sesuai sehingga tidak terjadi kesalahan.Untuk penyaluran pinjaman produk dana talangan haji dari BSM sebesar Rp 22.500.000,00 dan kekurangannya ditambahi olehpihak nasabah sendiri. Dari pihak BSM menetapkan besarpinjaman senilai Rp 22.500.000, agar masyarakat yang belum mempunyai cukup uang dapat ikut menunaikan ibadah haji.

c. Kemampuan/Capacity

Kemampuan nasabah untuk menjalankan usaha dan mengembalikan pinjaman yang diambil. Hal ini diukur dari tingkat perkembangan usahanya. Produk dana talangan haji berbeda dengan produk pembiayaan lainnya, karena dana yang dipinjamkan oleh bank bukan digunakan untuk usaha melainkan untuk mendaftar

57

ibadah haji. Jadi pengamatan yang dilakukan oleh pihak bank yaitu mengukur kemampuan calon nasabah dalam melunasi pinjaman serta kemantapan niat nasabah untuk menunaikan ibadah haji.

d. Keadaan/Condition

Merupakan bagian terpenting dalam menganalisa calon nasabah karena kita dapat mengetahui kondisi nyata yang dialami nasabah. Sehingga pihak Bank akan lebih bijak dalam memberikan keputusan-keputusan yang berkaitan tentang pelunasan pinjaman calon nasabah haji.

e. Jaminan/Collateral

Besarnya jaminan yang diberikan peminjam kepada pihak Bank yaitu sebagai bentuk perwujudan dari i’tikad baik nasabah untuk mempertanggung jawabkan

dana yang diterimanya dengan sebenar-benarnya. Pada produk dana talangan haji, nasabah tidak perlu memberikan jaminan/agunan kepada pihak Bank. Karena dana yang dipinjamkan oleh Bank sebagai dana talangan haji untuk mendapatkan porsi haji. Nasabah diberikan waktu untuk melunasi maksimal 1 tahun dengan sistem menabung dan tanpa tambahan margin. Namun, apabila nasabah sampai batas waktu tersebut tidak bisa melunasi konsekuesi yang didapat yaitu dengan dibatalkannya pemberangkatan haji.

58

A. Kesimpulan

1. Penerapan akad qardh wal ijarah pada produk dana talangan haji di BSM yaitu berupa dana pinjaman yang diberikan oleh pihak Bank kepada nasabah dan biaya sewa/ujrah sistem IT yang dimiliki BSM dibebankan kepada nasabah calon haji. Produk dana talangan haji di Bank Mandiri Syariah adalah pembiayaan dengan menggunakan akad qardh wal ijarah yang diberikan kepada nasabah calon haji dalam rangka untuk mempermudah memperoleh nomor porsi haji. Jadi dengan adanya produk ini, masyarakat bisa menunaikan ibadah haji walaupun belum mempunyai cukup uang.

2. Dalam pelunasannya nasabah calon haji diberikan waktu maksimal 1 tahun, namun pada pelaksanaanya sering terjadi hambatan. Hambatannya yaitu seperti nasabah tidak bisa melunasi dana pinjaman, pembatalan pemberangkatan haji karena nasabah calon haji meninggal dunia sebelum pemberangkatan haji. Sedangkan hambatan pada produk dana talangan haji sendiri, yaitu masih ada masyarakat yang pro dan kontra, kurangnya dukungan dari para tokoh-tokoh, dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat

59

B. Saran

Beberapa saran yang penulis sampaikan kepada Bank Mandiri Syariah KCP Sungguminasa, berupa:

1. Untuk ditingkatkan sosialisasi baik melalui media interpersonal (tokoh masyarakat, tokoh agama, dll), perguruan tinggi danpromosi melalui media elektronik maupun media cetak. Sosialisasiini diharapkan akan memberikan gambaran yang jelas mengenaiproduk dana talangan haji sehingga tidak terjadi pro dan kontra.

2. Mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai perbankan syariah yang diharapkan akan memberikan wawasan, keterampilan serta kualitas SDM yang dimiliki Bank Mandiri Syariah.

3. Pemasaran yang gencar terhadap produk-produk yang dimiliki Bank Mandiri Syariah KCP Sungguminasa khususnya produk dana talangan haji. Serta meningkatkan pelayanan kepada nasabah dengan cepat, nyaman, dan amanah.

60

Ali, Atabik dan Ahmad Zuhdi Mudlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 2003.

Antonio, Syafi’i M,Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, cet. ke-1, 2001.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008.

Aziz, Abdul dan Kustini, Ibadah Haji Dalam Sorotan Publik, Jakarta; Puslitbang kehidupan keagamaan, 2007.

Dahlan, Abdul Azis, Ensiklopedia Hukum Islam, Jakara: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996.

Bisri, Adib dan Munawwir, Kamus Al Bisri Arab-Indonesia Indonesia-Arab, Surabaya: Pustaka Progressif, 1999.

Brosur produk talangan haji BSM.

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Solo: PT. Qomari Prima

Publisher, 2007.

DSN-MUI, Himpunan Fatwa DSN-MUI, Jakarta: Gaung Persada, 2006.

Hasan, Ali M., Berbagai Macam Transaksi dalam Islam(Fiqih Muamalat), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.

Hammad, Nazih, Mu’jam al-Mustahahat al-iqtishodiyyah fi al-Lugha al_fugoha,

Al-ma’had Ali lil al-fiki al-Islami, 1995.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, cet ke-8, 2010.

Mas’adi, Ghurfon A., Fiqih Muamalah Kontekstual, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Moeloeng J, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008.

61

Muhammad, Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2009.

PT. Bank Syariah Mandiri. Buku Profil PT. Bank Syariah Mandiri. 2013. PT. Bank Syariah Mandiri. Buku Profil PT. Bank Syariah Mandiri. 2014. Ridwan, Muhammad, Manajemen BMT, Yogyakarta: UII Press, 2004.

Rifai, Moh. Et. Al., Terjemah Khulashah Kifayatul Akhyar, Semarang: CV. Toha Putra, 1990.

Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keungan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta, Ekonosia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2007.

Sugiyono, Metode Penilitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-10, 2010.

Syafe’I, Rahmat, Fikih Muamalah, Jakarta: CV. Putra Persada, 1999.

Widyaningsih, Bank dan Asuransi Islam Di Indonesia, Jakarta, Prenada Media, 2005.

Widiyono, Try, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di

Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia, cet.ke-1, 2006.

Yusuf, Muhammad, dan Wiroso, Bisnis Syariah edisi ke-2, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.

Yakub, Hamzah, Fikih Muamalah: Kode Etik Dagang Menurut Islam, Pola

Pembinaan Hidup Dalam Berekonomi, Bandung: CV. Diponegoro, 1992.

Ibunda Hj. St.Fachriah, S.Sos.

Penulis menamatkan pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri Mangkura Inpres Makassar pada tahun 2004. Setelah itu melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 4 Sungguminasa, dan tamat pada tahun 2007. Lalu kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Kejuruan pada SMK 7 Makassar dan mengambil jurusan akuntansi, menyelesaikan studi SMK pada tahun 2010. Pengalaman organisasi yang pernah diikuti penulis antaralain; pengurus OSIS SMK Negeri 7 Makassar Periode 2008-2009, Ketua Koordinator Publishing pada SEMC (Skaven English Meeting Club).

Prestasi yang pernah diraih dibidang akademik dan seni antara lain; juara I Presenter dalam Bahasa Asing se-Pelajar SMA di Makassar 2008, juara III lomba presenter tingkat pelajar SMK tahun 2009.

Pada tahun 2010 penulis diterima di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar pada Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Ekonomi Islam program Srata I (SI), dan pada tahun 2013 Jurusan Ekonomi Islam dialih statuskan ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Pengalaman organisasi yang diikuti penulis antara lain; Anggota pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya eSA Universitas Alauddin Makassar dan Pengurus Forum Kajian Ekonomi Syariah (FORKEIS) 2011, dan sampai sekarang aktif sebagai anggota di FORKEIS.

Dokumen terkait