KAJIAN TEORITIS
A. Hakikat Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar
8. Problematika Program Baca Tulis Al- Qur’an (BTQ)
Mata pelajaran PAI di Sekolah Dasar mempunyai muatan materi yang sangat banyak mengingat bahwa pelajaran PAI adalah pondasi dasar peserta didik dalam proses mengenal agamanya yaitu agama Islam. Durasi waktu
yang diberikan untuk materi membaca dan menulis Al-Qur‟an di kelas III
terasa belum cukup untuk menghasilkan mutu pendidikan yang maksimal.
Program Baca Tulis Al-Qu‟an adalah salah satu kurikulum Madrasah
yang dinamakan pengembangan diri, dan SDN Kramat 07 Jakarta mengisi
pengembangan diri tersebut dengan kegitan pengajaran Baca Tulis Al-Qur‟an
yang bersifat menunjang pengajaran Bahasa Arab dan pelajaran agama yang lain.
SDN Kramat 07 Jakarta menggunakan buku pedoman Iqro‟ dipakai
sebagai buku penunjang dalam pembelajaran mambaca dan menulis
Al-Qur‟an. Para dewan guru sebagi pelaksana program, terus berupaya meningkatkan mutu belajar siswa/siswi SDN 07 Jakarta dengan harapan bimbingan mereka mampu memberikan arahan pada peserta didik agar menjdi
pribadi-pribadi yang dekat dengan Al-Qur‟an.
Walaupun program pengajaran ini hanya bersifat membantu siswa dalam pengajaran Bahasa Arab, khususnya dalam meningkatkan kemampuan
dalam jam pelajran seperti pelajan-pelajaran yang lainnya. Baca Tulis
Al-Qur‟an ini diadakan di dalam kelas dan diampu oleh guru yang terkait yaitu
guru Bahasa Arab.
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Al-Qur’an. Untuk menciptakan suatu sistem proses belajar mengajar yang baik tidaklah mudah, hal ini disebabkan permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar begitu kompleks, dalam arti untuk menciptakan kondisi yang efektif sangatlah dipengaruhi oleh komponen.komponen yang ada dalam proses belajar mengajar itu sendiri baik yang sifatnya intern maupun yang ekstern.
Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah:
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni kondisi/ keadaan
jasmani dan rohani siswa;
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan sekitar siswa;
c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.45
Selain dari beberapa hal di atas sistem pengolahan dan administrasi yang baik dalam suatu sekolah, beberapa faktor tersebut di atas dapat mempengaruhi efektif tidaknya kegiatan belajar mengajar, untuk lebih jelasnya sebagian dari faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor murid
Murid atau anak didik merupakan potensi yang harus dikembangkan. Didalam mendidik atau membimbingnya harus melihat potensi.potensi yang ada pada diri anak didik tersebut, sehingga potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan dengan baik pula.
b. Faktor guru
Belajar mengajar adalah aktivitas interaksi antara guru dan murid. Dimana interaksi itu bukan hanya membutuhkan keterlibatan dari pihak murid saja melainkan juga keterlibatan sorang guru, sehingga tidak berat sebelah atau dalam artian harus saling mengisi sehingga terdapat Feed back (timbal balik) diantara keduanya.
Gurupun harus menjadi suri tauladan dan dapat mengantarkan anak didiknya kearah tujuan yang telah ditentukan, melalui kegiatan bimbingan, pendidikan,latihan, dan pengarahan,maka sikap prilaku dan pengetahuannya dapat terbentuk dengan baik yang kemudian menjadi
pribadi yang baik dan berkualitas. Syarat menjadi guru Al-Qur‟an antara
lain:
1) Mengetahui dasar pengetahuan pendidikan dan ilmu jiwa, di samping
pengalaman mengajar.
2) Mengetahui bahasa Arab dengan baik serta metode pengajarannya.
3) Mencintai profesinya sebagai pengajar, mencintai bahasa Arab, serta
menanamkan pada murid rasa cinta terhadap bahasa Arab.
4) Penuh vitalitas dan terbuka dalam menghadapi siswa sehingga tidak
kaku dan menjemukan, di samping ia dapat memikat untuk diperhatikan dan dicintai siswa.
5) Dapat mengemukakan ciri-ciri khas bahasa perantara (bahasa siswa)
dan persamaan-persamaannya dengan bahasa asing, dan dapat mengetahui kesulitan-kesulitan pengucapan pada setiap bahasa karena mengetahui dasar-dasar ilmu fonetik empiris.
6) Mengenal negeri-negeri Arab dari segi kebudayaan, sosial, dan politik
serta ekonominya.
Adapun yang dimaksud dengan lingkungan sekolah adalah bagaimana menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan di lingkungan sekolah tempat siswa belajar, sehingga membantu kegiatan belajar mengajar, seperti rasa aman, suasana yang bersih, keindahan, ketertiban, dan kekeluargaan.
Menurut Drajat seperti yang dikutip oleh Nasih dan Kholidah, Metode merupakan faktor lain yang harus ada dalam pengajaran Bahasa Arab.
Metode adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang berarti suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Apabila kata metode disandingkan dengan pembelajaran, maka berarti suatu cara atau system yang digunakan dalam sutu pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat mengetahui, memahami, mempergunakan, menguasai bahan pelajaran tersebut.46
Pandangan Arifin seperti yang dikutip oleh Ahmad Munjin dan Lilik Nur Kholidah
“metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa Arab metode disebut “thariqat”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia “metode” adalah cara yang teratur dan
berfikir baik untuk mencapai maksud. Sehingga dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk
menyajikan bahan pelajaran agar mencapai tujuan pelajaran.”47
Menurut Evelin S. dan Hartini N., “metode pembelajaran diartikan
sebagai prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan mengarahkan
perkembangan seseorang khusunya proses belajar mengajar.”48
46 Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan teknik pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (bandung: Refika Aditama, 2009), Cet. I, h. 29
47Ibid., h. 29
48Eveline Siregar dan Hartini Nara, Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: DANA DIPA PNB UNJ, 2007), h. 54
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran seharusnya berpengaruh pada keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Metode yang tidak tepat akan berakibat terhadap pemakaian waktu
yang tidak efisien. Dalam pemakain sebuah metode harus
mempertimbangkan aspek efektifitas dan relefansinya dengan materi
yang disampaikan.49
Faktor selanjutnya yaitu situasi. Dibutuhkan suatu lingkungan
bahasa Arab (bi‟ah lughawiyah) dalam pengajaran Bahasa Arab.
Sehingga siswa akan terkondisikan untuk selalu berbahasa Arab untuk mempercepat kemahiran berbahasa itu. Lingkungan bahasa sangat diperlukan di luar proses pengajaran, yaitu tempat di mana siswa tinggal, situasi dan kondisi yang mendukung dengan membiasakan anak mendengar dan mengucapkan bahasa Arab secara langsung.