• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM

D. Produk

Produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun diketahui biasanya tidak berpikir untuk membelinya.

2) Produk Industri

Produk industri adalah barang yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau untuk dipergunakan dalam menjalankan bisnis. Jadi, perbadaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan produk tersebut dibeli.

Terdapat tiga kelompok produk industri, yaitu: a) Bahan dan Suku Cadang

Adalah produk industri yang sepenuhnya masuk ke dalam produk yang dibuat pabrik, termasuk bahan baku serta material dan suku cadang yang ikut dalam proses manufaktur. Termasuk dalam bahan baku adalah produk pertanian (gandum, kapas, ternak, buah-buahan), sayur-sayuran (peralatan tangan, truk lift) dan peralatan kantor (mesin fax, meja, kursi).

b) Barang Modal

Adalah barang-barang tahan yang memudahkan pengembangan dan pengelolahan produk akhir.

c) Perlengkapan dan Jasa

Adalah barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan pengelolahan produk akhir.

(Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel) Gambar 2.2

Klasifikasi Produk Konsumen

Adalah produk industri yang sama sekali tidak memasuki produk akhir. Termasuk dalam perlengkapan adalah perlengkapan operasi (pelumas, batu bara, kertas komputer, pensil) dan barang-barang untuk memperbaiki serta memelihara (cat, paku, sapu). Termasuk dalam jasa service adalah pemeliharaan dan perbaikan (membersihkan jendela, perbaikan komputer) dan jasa pemberian saran bisnis (hukum, konsultan manajemen, iklan).

Bauran produk (product mix) merupakan rangkaian semua produk dan unit produk yang ditawarkan suatu penjual kepada pembeli.

Products Consumer Products Business Products Convenience Products Shopping Products Speciality Products Unsought Products

Bauran produk perusahaan memiliki lebar, panjang, kedalaman, dan konsistensi tertentu.

• Lebar bauran produk mengacu pada berapa banyak macam lini produk perusahaan itu.

• Panjang bauran produk mengacu pada jumlah unit produk dalam bauran produknya.

• Kedalaman bauran produk mengacu pada berapa banyak varians yang ditawarkan tiap produk dalam lini tersebut.

• Konsistensi bauran produk mengacu pada seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam penggunaan akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi dan hal lainnya.

b. Harga (Price)

Harga (Price) adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

Perusahaan harus memutuskan apa yang ingin dicapainya dengan menawarkan produk tertentu. Tujuan-tujuan ini mungkin berbeda untuk setiap perusahaan. Tujuan-tujuan tersebut antara lain:

• Mendapatkan posisi pasar – contohnya adalah penggunaan harga rendah untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.

• Mencapai kinerja keuangan – harga-harga dipilih untuk membantu pencapaian tujuan keuangan seperti kontribusi laba dan arus kas. • Penentuan posisi produk – harga dapat digunakan untuk membantu

meningkatkan citra produk, mempromosikan kegunaan produk, menciptakan kesadaran, dan tujuan penentuan posisi lainnya.

• Merangsang permintaan – harga dapat digunakan untuk mendorong para pembeli dalam mencoba sebuah produk baru atau membeli merek yang ada selama periode-periode ketika penjulan sedang lesu.

• Mempengaruhi persaingan – tujuan penetapan harga mungkin untuk mempengaruhi persaingan yang ada atau calon pembeli. Manajemen mungkin ingin menghambat para pesaing yang ada sekarang agar tidak masuk ke pasar atau agar tidak melakukan potongan harga.

c. Saluran Distribusi atau Pemasaran (Place)

Strategi distribusi merupakan strategi yang berkaitan erat dengan upaya produsen untuk mendistribusikan atau menyalurkan produknya kepada konsumen.

Menurut Kotler (2000 : 490 ) saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling terlibat dalam usaha menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.

Anggota saluran pemasaran melakukan berbagi fungsi penting yaitu:

• Informasi: mengumpulkan dan menyebarkan informasi riset pemasaran mengenai pelanggan, pesaing, serta pelaku, dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam lingkungan pemasaran.

• Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif mengenai suatu penawaran.

• Kontak: menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli.

• Penyesuaian: membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli.

• Negosiasi: mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari tawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.

Hal-hal yang perlu mendapat perhatian: 1) Channel Of Distribution

Adalah lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan menyalurkan produk atau jasa dari produsen ke konsumen.

2) Coverage

Adalah kemampuan perusahaan dalam menyediakan persediaan atau inventory untuk mencukupi kapasitas perusahaan berproduksi.

3) Location

Lokasi merupakan unsur yang berpengaruh terhadap usaha-usaha penyaluran produk kepada konsumen. Bila lokasi penyaluran strategis dan mudah dijangkau maka produk akan mudah diperoleh konsumen. Sebaliknya, bila lokasi sukar dijangkau oleh konsumen maka akan sulit pula bagi produk sampai kepada konsumen.

4) Inventory

Hal ini berkaitan dengan penetapan persediaan yang ada atau safety stock, economic order quantity, maupun re-order point yang paling tepat.

5) Transportation

Adalah saran yang digunakan untuk memindahkan barang secara fisik dari suatu tepat ke tempat yang lain. Dalam hal ini perusahaan harus dapat memilih diantara beberapa alternatif yang ada, sehingga dapat menjangkau suatu tingkat efisiensi yang optimum bagi perusahaan. d. Promosi (Promotion)

Adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dengan tujuan peningkatan penjualan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu jangka aktu tertentu dan dengan anggran tertentu pula.

Kegiatan promosi memiliki empat variabel utama yaitu: 1)Advertising

Adalah suatu pesan dari suatu perusahaan yang berisi penjelasan yang menyangkut cara penggunaan keuntungan-keuntungan baik secara rasional maupun emosional dari suatu produk.

2)Personal Selling

Adalah suatu penyajian secara lisan dan secara tatap muka di hadapkan kepada calon pembeli dengan tujuan penjualan perorangan.

3)Sales Promotion

Adalah suatu rangsangan jangka pendek untuk merangsang pembeli atau penjual.

4)Publicity

Adalah suatu cara untuk merangsang permintaan secara non personal terhadap barang atau jasa melalui suatu media massa. Caranya dengan menyampaikan ide serta manfaat dari produk secara langsung maupun tidak langsung dalam media massa tersebut.

I. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika

yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk menyesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan peluang dan hambatan yang dihadapi perusahaan.

• Kekuatan (Strenghts) adalah suatu kemampuan yang khas yang dimiliki oleh suatu organisasi agar mendapatkan keunggulan bersaing di dalam pasar.

• Kelemahan (Weaknesses) adalah hambatan atau kekurangan sember daya, keahlian atau kemampuan lain yang secara serius menghambat prestasi. • Peluang (Opportunity) adalah situasi yang paling menguntungkan dalam

lingkungan yang dihadapi oleh suatu organisasi. Jika suatu peluang tidak sampai dimanfaatkan dan kemudian dimanfaatkan oleh pesaing, maka peluang akan berubah menjadi hambatan suatu organisasi.

• Ancaman (Threats) adalah situasi yang paling tidak menguntungkan dalam lingkungan yang dihadapi oleh suatu organisasi.

(Fred R. David, 2002 :186) Tabel 2.3 Matrik SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal KEKUATAN - S 1. 2. 3. Daftar Kekuatan 4. 5. KELEMAHAN – W 1. 2. 3. Daftar Kelemahan 4. 5. PELUANG - O 1. 2. 3. Daftar Peluang 4. 5. SO STRATEGI Strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang WO STRATEGI Strategi memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan ANCAMAN-T 1. 2. 3. Daftar Ancaman 4. 5. ST STRATEGI Strategi menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman WT STRATEGI Strategi meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus yaitu melakukan pengamatan, pengambilan data melalui beberapa teknik pengumpulan data dan beberapa teknik analisis data. Kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku pada perusahaan yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Waringin Puspanusa Lestari yang beralamat di Jl. Letjen. Soeprapto No. 8 A-B, Galur, Jakarta Pusat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Bulan November sampai dengan bulan Desember tahun 2006.

C. Jenis Data 1. Data Primer

Data diperoleh langsung dari obyek penelitian yaitu orang-orang yang terkait dalam penelitian, mereka bertindak sebagai pemberi informasi.

2. Data Sekunder

Data diperoleh dengan cara membaca atau mencatat data yang ada yaitu data yang diperoleh dari jurnal ilmiah dan alat-alat penunjang lainnya yang dapat membantu penelitian.

D. Variabel Penelitian

Adapun variabel-variabel yang akan diteliti adalah kondisi perusahaan termasuk kondisi lingkungan eksternal dan internal perusahaan, serta variabel-variabel pemasaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data serta keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian :

a. Riset Lapangan (Field Research)

Dalam metode ini, penulis mengadakan riset langsung di lingkungan perusahaan untuk memperoleh data-data yang diperlukan yaitu melalui: • Wawancara (Interview)

Melakukan tanya jawab dan memberikan daftar pertanyaaan secara langsung dengan orang-orang yang mengetahui obyek penelitian.

Dengan cara ini diperoleh keterangan dan data-data yang dapat membantu penulis dalam melakukan analisa.

• Pengamatan (observation)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan guna mendapatkan data-data dan informasi mengenai obyek yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.

b. Riset Kepustakaan (Library Research)

Adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh aspek teoritis dengan cara membaca, mengumpulkan dan mencatat serta mempelajari buku-buku literatur, diktat serta sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

F. Teknik Analisis Data

1. Perumusan dari matrik IFAS dan matrik EFAS, tahap ini meringkas informasi input dasar (Fred R.David,2002 : 131-169).

a. Matrik Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik faktor eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor eksternal (peluang dan ancaman). Berikut adalah cara penentuan EFAS:

• Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting) Semua bobot itu tidak boleh melebihi skor total 1,00..

• Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dengan memberikan catatan 4 = jawaban superior, 3 = jawaban diatas rata-rata, 2 = jawaban rata-rata-rata, 1 = jawaban jelek, pemberian ini berdasarkan pada kondisi yang ada dalam perusahaan.

• Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

• Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.

• Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Bobot ditentukan sebagai berikut :

Bobot Keterangan Rating Keterangan

> 0,20 Sangat kuat 4 The respon is superior

0,11 - 0,20 Kekuatan diatas rata-rata 3 The respon is above average

0,06 - 0,10 Kekuatan rata-rata 2 The respon is average

0,01 - 0,05 Kekuatan dibawah rata-rata 1 The respon is poor

TABEL 3.1 Matrik EFAS

Faktor-faktor Strategi Eksternal

Bobot Rating Bobot X Rating

Peluang : 1. 2. Ancaman : 1. 2. Total 1,00

b. Matrik Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategi internal suatu perusahaan diindentifikasikan, tabel IFAS (kekuatan dan kelemahan) disusun. Tahapnya adalah :

• Tentukan faktor-faktor yang kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

• Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Semua bobot itu tidak boleh melebihi skor total 1,00.

• Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dengan memberikan catatan 4 = kekuatan utama, 3 = kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil, 1 = kelemahan utama, pemberian ini berdasarkan pada kondisi yang ada dalam perusahaan.

• Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

• Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.

• Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan.

Bobot ditentukan sebagai berikut :

Bobot Keterangan Rating Keterangan

> 0,20 Sangat kuat 4 Major strenght

0,11 - 0,20 Kekuatan diatas rata-rata 3 Minor strenght

0,06 - 0,10 kekuatan rata-rata 2 Minor weakness

0,01 - 0,05 kekuatan dibawah rata-rata 1 major weakness

Tabel 3.2 Matrik IFAS

Faktor-faktor Strategi Internal

Bobot Rating Bobot X Rating

Kekuatan : 1. 2. Kelemahan : 1. 2. Total 1,00

2. Pencocokan yang berfokus pada strategi alternatif menggunakan matrik SWOT dan matrik internal dan eksternal (IE)

a. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Langkah-langkah dalam melakukan analisis SWOT adalah sebagai berikut:

• Buatlah daftar peluang eksternal dari perusahaan.

• Buatlah daftar ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan. • Setelah membuat seluruh daftar faktor eksternal perusahaan,

kemudian kita membuat daftar kekuatan internal yang dimiliki oleh perusahaan.

• Buat juga daftar kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

• Kemudian kita membuat sekumpulan strategi yang mungkin bagi perusahaan, berdasarkan kombinasi tertentu dari empat kumpulan faktor strategi tersebut. Kita menghasilkan strategi SO dengan memikirkan cara-cara tertentu yang perusahaan dapat gunakan

untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Sebagai perbandingan, kita mempertimbangkan kekuatan-kekuatan perusahaan untuk menghindari ancaman-ancaman dengan menggunakan strategi ST. Kita mengembangkan strategi WO untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada dengan cara mengatasi berbagai kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Akhirnya kita menyusun strategi WT sebagai strategi difensif untuk meminimalisasi kelemahan dan menghindari segala ancaman yang ada.

Tabel 3.3 Matrik SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal KEKUATAN-S 1. 2. 3. Daftar Kekuatan 4. 5. KELEMAHAN-W 1. 2. 3. Daftar Kelemahan 4. 5. PELUANG-O 1. 2. 3. Daftar Peluang 4. 5. SO STRATEGI Strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang WO STRATEGI Strategi memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan ANCAMAN-T 1. 2. 3. Daftar Ancaman 4. 5. ST STRATEGI Strategi menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman WT STRATEGI Strategi meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman

b. Pencocokan Matrik Internal dan Eksternal (IE)

Untuk merumuskan strategi yang akan digunakan selanjutnya dicocokkan dengan matrik IE (Fred R.David 2002). Matrik ini didasarkan pada dua dimensi kunci. IFAS pada sumbu X dan EFAS pada sumbu Y. Untuk sumbu X skor ada tiga, yaitu :

1. Skor 4,0 – 3,0 = posisi internal kuat. 2. Skor 2,99 – 2,0 = posisi internal rata-rata. 3. Skor 1,99 – 1,0 = posisi internal lemah. Untuk sumbu Y dengan cara yang sama, yaitu : 1. Skor 4,0 – 3,0 = posisi eksternal kuat. 2. Skor 2,99 – 2,0 = posisi eksternal rata-rata. 3. Skor 1,99 – 1,0 = posisi eksternal lemah.

Matrik IE dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yang mempunyai dampak strategi berbeda. Divisi yang masuk sel I, II atau IV dapat disebut tumbuh dan bina, strategi-strategi yang cocok adalah strategi intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Divisi yang masuk dalam sel III, V atau VII dapat menggunakan strategi pertahanan dan pemeliharaan. Penetrasi pasar dan pengembangan produk dapat digunakan untuk divisi ini.

Divisi yang masuk kedalam sel VI, VIII atau IX adalah panen atau devestasi. Perusahaan yang paling sukses adalah perusahaan yang mampu menghasilkan bisnis yang berada di posisi sel I.

Tabel 3.4 Matrik IE

Total nilai IFAS yang diberi bobot

Kuat Rata-rata Lemah

4,0-3,0 2,99-2,0 1,99-1,0 4,0 3,0 2,0 1,0 Tinggi 4,0-3,0 Tabel nilai 3,0 Sedang EFAS diberi 2,99-2,0 2,0 bobot Rendah 1,99-10 1,0 (Fred R.David, 2002 : 195)

3. Tahap keputusan yang menguntungkan menggunakan QSPM. Selanjutnya analisis dengan Perumusan Quantitative Strategi Planning Matrixs (QSPM) (Fred R.David 2002) yang merupakan tahap 3 merumuskan strategi QSPM dengan menggunakan input dari analisis matriks EFAS dan IFAS dan pencocokan dari analisis SWOT dan IE. QSPM adalah alat yang

Sel I Sel II Sel III

Sel IV Sel V Sel VI

memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Mendaftar ancaman/peluang kunci eksternal dan kelemahan/kekuatan internal dari perusahaan dalam kolom kiri QSPM. Informasi ini diambil langsung dari matriks IFAS dan EFAS. Minimal 10 faktor sukses kritis eksternal dan 10 faktor sukses internal harus dimasukkan dalam QSPM.

• Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal. Bobot ini sama dengan yang dipakai dalam matriks EFAS dan IFAS. Bobot dituliskan dalam kolom sebelah kanan faktor sukses kritis eksternal dan internal.

• Pencocokan matriks dan indentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan perusahaan yang mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan antara jumlah total nilai daya tarik dalam set alternatif strategi tertentu menunjukkan seberapa besar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lainnya. • Menetapkan Nilai Daya Tarik (AS), tentukan nilai numerik yang

menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi dalam alternatif set tertentu. Nilai Daya Tarik ditetapkan dengan memeriksa setiap

faktor sukses kritis eksternal dan internal satu per satu dan mengajukan pertanyaan, “ Apakan faktor ini memperngaruhi strategi pilihan yang akan dibuat ?”. bila jawaban atas pertanyaaan ini ya, maka strategi itu harus dibandingkan relati pada faktor kunci. Secara spesifik, Nilai Daya Tarik harus diberikan pada setiap strategi yang lain, mempertimbangkan faktor tertentu. Nilai Daya Tarik itu adalah 1= tidak menarik, 2= agak menarik, 3= cukup menarik, 4= amat menarik. Bila jawaban diatas tidak menunjukkan bahwa faktor sukses kritis yang bersangkutan tidak mempengaruhi pada pilihan spesifik yang akan dibuat, tidak perlu memberikan Nilai Daya Tarik pada strategi dalam set tersebut. • Menghitung Total Nilai Daya Tarik. Total Nilai Daya Tarik di

tetapkan sebagai hasil perkalian bobot (langkah 2) dengan Nilai Daya Tarik (langkah 4) dalam setiap baris. Total Nilai Daya Tarik menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, hanya mempertimbangkan dampak dari faktor kritis eksternal atau internal di baris tersebut. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin menarik alternatif strategi tersebut (hanya mempertimbangkan faktor sukses kritis di baris tersebut).

• Menghitung jumlah Total Daya Tarik. Menjumlahkan Total Daya Tarik dalam setiap kolom strategi QSPM. Jumlah Total Daya

Tarik mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam setiap set strategi. Semakin tinggi nilai menunjukkan strategi itu semakin menarik, mempertimbangkan semua faktor sukses kritis ekternal dan internal relevan yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan antara jumlah Total Daya Tarik dalam suatu set alternatif strategi tertentu menunjukkan seberapa besar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.

Tabel 3.5 QSPM

Faktor-faktor Sukses Kritis

Altenatif Strategi

Strategi I Strategi II Strategi III

Bobot AS TAS Bobot AS TAS Bobot AS TAS

Peluang 1. 2. 3. Ancaman 1. 2. 3. Kekuatan 1. 2. 3. Kelemahan 1. 2. 3. Jumlah Total Nilai Daya Tarik

AS = Nilai Daya Tarik TAS = Total Nilai Daya Tarik

Nilai Data Tarik : 1= tidak menarik ; 2= agak menarik ; 3= menarik ; 4= sangat menarik

51

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat PT. Waringin Puspanusa Lestari

PT. Waringin Puspanusa Lestari didirikan pada tanggal 15 Februari 1995 di Jakarta. Perusahaan ini mempunyai lahan seluas 12.500 Ha yang terletak di kecamatan Lamandau dan Nangabulik kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi KalimantanTengah. Kegiatan perusahaan ini yaitu menjalankan usaha dalam bidang pengolahan hasil bumi( perkebunan dan pertanian ), menjalankan dan mendirikan usaha biro perencanaan, teknik dan pembangunan dan juga bertindak sebagai kontraktor dari pekerjaan tersebut. Perusahaan ini juga ini ikut serta mengsukseskan program pemerintah dalam pemerataan pembangunan dan peningkatan ekspor non migas di Indonesia, khususnya Propinsi Kalimantan Tengah.

Pada mulanya perusahaan didirikan oleh 4 orang yang masing-masing memiliki saham yang dibagi berdasarkan modal yang mereka keluarkan untuk membuat PT. Waringin Puspanusa Lestari. Seperti perusahaan-peusahaan lainnya yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, untuk modal perusahaan untuk melakukan investasi mereka menggunakan sistem kredit bank dan biaya sendiri. Perusahaan ini sendiri baru mulai berjalan pada tahun 1996 dan mengalami pasang surut, dimana sempat terjadi beberapa musibah seperti kerusuhan yang terjadi di hampir seluruh daerah Kalimantan Tengah. Tetapi hal itu tidak menyebabkan kegiatan pada PT. Waringin Puspanusa

Lestari berhenti. Peusahaan ini sampai sekarang tetap bergerak di bidang perkebunan tersebut dan berusaha untuk memperluas lahan mereka.

B. Struktur Pasar

Bentuk pasar PT. Waringin Puspanusa Lestari adalah berbentuk pasar oligopoly karena :

• Dalam industri perkebunan kelapa sawit terdapat perusahaan besar lainnya yang sudah lama bergerak di bidang ini dan juga banyak perusahaan-perusahaan lain yang akan terjun dalam bisnis ini.

• Barang-barang yang diproduksi hanya berbentuk minyak sawit mentah dan minyak inti sawit.

Dengan mengetahui struktur pasar yang dihadapi, maka dapat diketahui kedudukan PT. Waringin Puspanusa Lestari dalam pasar dan tipe-tipe persaingan yang dihadapi. Hal ini tentunya akan memungkinkan perusahaan menyusun strategi bauran pemasaran apa yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi guna meningkatkan penjualan.

C. Struktur Organisasi

Organisasi dan manajemen adalah dua hal yang tidak terpisahkan, keduanya hanya dapat dibedakan. Organisasi merupakan alat bagi manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Organisasi sangat diperlukan karena kemampuan orang sangat terbatas, sehingga perlu diadakan suatu pendelegasian pekerjaan agar seluruh kegiatan berjalan dengan efektif dan

efisien. Struktur organisasi secara umum dapat dibedakan menjadi empat bentuk yaitu:

• Struktur Fungsional : Struktur fungsional mengelompokan tugas dan aktivitas menurut fungsi bisnis seperti produksi/operasi, pemasaran, keuangan/akuntansi, litbang, dan sistem informasi komputer.

• Struktur Divisional : Struktur divisional dapat diorganisasikan dalam satu dari empat cara: menurut wilayah geografi, menurut produk atau jasa, menurut pelanggan, atau menurut proses.

• Struktur Unit Bisnis Strategis (UBS): Struktur UBS mengelompokan divisi yang serupa menjadi unit bisnis strategis dan mendelegasikan wewenang serta tanggung jawab dari setiap unit kepada seorang eksekutif senior yang melaporkan langsung kepada CEO.

• Struktur Matriks : Struktur matriks adalah desain yang paling kompleks

Dokumen terkait