• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

4.1 Produksi

Pada tahapan pra produksi, telah dilakukan persiapan menjelang produksi. Sebelum melakukan proses pengambilan gambar, pemain perlu berlatih dialog yang lebih sering disebut proses reading. Hal ini dilakukan sebelum pengambilan gambar sebagai pengingat dialog para pemain.

Gambar 4.1 Proses Pengambilan Gambar (Sumber: Koleksi peneliti)

72

Setelah melakukan persiapan dalam proses pra produksi, dimulainya tahap pengambilan gambar. Dalam pembuatan film pendek berjudul ”NO” ini menggunakan berbagai macam peralatan sinematrografi sederhana yaitu:

 Kamera Canon EOS 650D 1 Unit

 Tripot Kamera 1 Unit

 Mic Boomer 1 Unit

 Monopot Boomer 1 Unit

4.1.1 Crew Produksi

• PRODUSER : M. Efendy

• SUTRADARA : M. Efendy • ASS. SUTRADARA : Andini Sabrina A

• SKENARIO : M. Efendy

• UNIT MANAGER : M. Efendy • CAMERAMEN 1 : M. Efendy • CAMERAMEN 2 : Syafira Ajeng D • ART DIRECTOR : Rendy Juni S

• MAKE-UP : Kati Sucitowati

• ILLUSTRASI MUSIK : Andini Sabrina A • AUDIOMAN : Rekania R Kadiar

• EDITOR : M. Efendy

4.1.2 Lokasi Syuting Tabel 4.1 Lokasi Shoting

NO LOKASI TANGGAL PUKUL

1 Kebun Bibit II Jl. Kedalsari, Wonorejo Surabaya 19 November 2013 13.40 – 13.30 WIB 2 Rumah Vega

Prum Nirwana Eksekutif Wonorejo Permai Utara Gang 7 Blok BB No 503

21-22,26,28-29 November 2013

09.00 – 17.00 WIB

3 Tugu Pahlawan Surabaya Jl. Taman Kebunrojo, Surabaya

3 Desember 2013

14.30 – 15.30 WIB

4 Musium Kapal Selam Jl. Pemuda No. 39 Surabaya

3 Desember 2013

16.00 – 16.27 BIB

5 Toko Bunga Kayoon

Jl. Kayoon 36-40 Pasar Bunga st. B/18 Surabaya

3 Desember 2013

16.48 – 16.53 WIB

6 Kost AKB

Jl. Jojoran 1 Kompleks Jojoran Asri 14A-15A Surabaya

4 Desember 2013

19.00 – 21.00 WIB

7 SMA Antartika Sidoarjo

Jl. Siwalan Panji No 6 Buduran, Sidoarjo

13 Desember 2013

12.30 - 16.00 WIB

8 Masjid Al-Akbar

Jl. Masjid Al Akbar Timur No 1 Pagesangan, Surabaya

18 Desember 2013

14.30 – 15.00 WIB

9 Lalu Fish Café

Jl. Kayoon Stand 33 Surabaya

21 Desember 2013

74

4.2 Pasca Produksi

Pada tahapan akhir ini akan memasuki tahapan editing, dimana dalam tahapan ini tidak hanya sekedar memilah-milah gambar dan menggabungkannya saja tetapi juga perlu menambahkan sound effect yang mendukung cerita dalam film. Adapun tahapan editing film pendek dijelaskan berikut di bawah ini:

4.2.1 Menonton Bahan (Rushes)

Dalam tahapan ini seorang editor memilah-milah stock shoot yang telah diambil dan memeriksa berdasarkan kelayakan gambar secara visual. Kemudian

stock shoot disesuaikan dengan skenario yang telah dibuat dalam pra produksi. Hasil keseluruah gambar dapat dilihat setelah melalui proses pemindahan file dari kamera ke PC.

Gambar 4.2 File Video Film “NO” (Sumber: Koleksi peneliti)

4.2.2 Memasukan Shoot ke dalam Timeline (Assembling)

Proses ini dilakukan dengan menggunakan software editing video Adobe Premier CS5. Setelah dilakukan pemilihan video stock shoot, proses selanjutnya adalah mengimport file ke dalam software.

Gambar 4.3 Import File

(Sumber: Koleksi peneliti)

Setelah semua file masuk ke dalam software, proses selanjutnya adalah menata

stock shoot kedalam timeline dan menata yang mengacu kepada skenario.

Gambar 4.4 Proses penataan Stock Shoot

(Sumber: Koleksi peneliti)

4.2.3 Memotong Halus

Pada proses ini stock shoot yang suda berada di timeline dipotong untung menghilangkan adegan atau suara yang tidak diperlukan. Setelah proses pemotongan selesai, tahapan selanjutnya editor memasukan effect transisi

76

dibeberapa bagian untuk menunjukkan effect flashback sesuai skenario film “NO”.

Gambar 4.5 Proses Pemotongan dan Penambahan Efek Transisi (Sumber: Koleksi peneliti)

4.2.4 Memasukan Efek-Efek yang Diperlukan (Trimming)

Gambar 4.6 Proses Color Grade (Sumber: Koleksi peneliti)

Dalam proses ini editor merubah dan memodifikasi warna terhadap gambar sehingga menimbulkan kesan tertentu. Fungsi dari memodifikasi warna sendiri adalah untuk dramatisasi klimaks pada sebuah film serta sebagai daya tarik audien secara visual. Pemilihan warna digunakan untuk membedakan flashback atau tidak.

4.2.5 Sound Editing

Proses sound editing pada film pendek ini menggunakan beberapa musik

free lisence yang didapat dari berbagai situs musik di internet guna mendukung tatanan visual. Pada prosesnya, editing sound dalam film ini dibagi menjadi 2

timeline dimana timeline pertama berisikan suara asli yang dihasilkan dari gambar dan chanel kedua adalah suara tambahan yang diberikan.

Gambar 4.7 Proses Sound Editing (Sumber: Koleksi peneliti)

Produksi musik yang digunakan untuk mendukung dalam menyampaikan pesan secara audio menggunakan beberapa lagu free lisensi yang download dari wab jamendo.com.

4.2.6 Mengunci Gambar (Picture Lock)

Dalam proses editing dibutuhkan waktu beberapa hari, untuk itu diperlukan tindakan mengunci gambar. Fungsi penguncian gambar ini sendiri guna

pengamanan hasil editing baik file gambar ataupun audio agar tidak bergeser selama proses editing berlangsung.

78

Gambar 4.8 Mengunci Hasil Editing (Sumber: Koleksi peneliti)

4.2.7 Rendering

Proses rendering adalah proses akhir dari paska produksi dimana semua proses editing stock shoot disatukan menjadi sebuah format media. Dalam proses

rendering memiliki pengaturan tersendiri sesuai hasil yang diinginkan. Sedangkan dalam film pendek berjudul “NO” menggunakan format HDV 1920 x 1080 dengan output media MP4.

Gambar 4.9 Proses Rendering

4.2.8 Hasil Akhir

Dalam tahapan akhir paska produksi ini sudah berupa file film dalam bentuk utuh. Dalam film ini terdapat beberapa scene penting yang menjadi kunci dalam film pendek ini yang sesuai dengan scenario yang telah dibuat dalam pra produksi. Beberapa scene pokok itu adalah:

Tabel 4.2 Scene Pokok Film “NO”

Scene Potongan Scene

3

Adegan saat Andin sedang curhat dengan Selly di kamarnya tentang ajakan Alex untuk melakukan hubungan seks.

9-10

Adegan saat Andin dan Alex berpacaran di taman, kemudian turun hujan dan mereka memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah Andin, karena dalam keadaan kosong dan kedinginan mereka berciuman dan mulai terbawa suasana.

11

80

kehamilan.

14

Adegan di atap gedung sekolah saat Andin menceritakan kehamilanya pada Alex dan dia sangat terkejut.

15 & 17

Adegan saat Andin mencari keberadaan Alex. Dia mencari ke kelasnya hingga menunggu Alex di depan gerbang sekolah.

21

Adegan di kamar Alex, tampak dia stress dan bingung karena belum siap akan kehamilan Andin.

24

Adegan di koridor sekolah tampak dua siswi menggosipkan kehamilan Andin, dan ketika Andin lewat seketika mereka berhenti bergosip dan menaru muka sinis.

29

Adegan di kamar mandi saat Andin melakukan Aborsi. Tampak dia merasakan kesakitan dan darah mengalir dari kakinya.

29 & 30

Adegan saat Andin merasa sangat kesakitan karena proses Aborsi tiba-tiba dia terbangun dan mendapati semuanya hanya mimpi.

31-32

Adegan saat Andin dan Alex sedang makan malam disebuah café. Dan sepulang dari makan malam Alex mengajak Andin ke rumahnya. Disini Alex mencoba untuk mengajak Andin melakukan hubungan seks namun ditolak oleh Andin.

33-34

Adegan saat Alex mencoba menghubungi Andin namun Andin merijek panggilan telephonnya.

82

36

Adegan di depan rumah Andin, terdengar suara bel berbunyi namun Adin tidak menemukan sesosok orang, melainkan sebuah gulungan kertas berpita yang tergeletak di depan rumah.

38

Adegan saat Andin membuka gulungan kertas dan tenyata menuju pada bangunan Musium Kapal Selam. Di dalam museum Andin mencari gulungan berikutnya dan menemukanya tergantung pada teleskop kapal.

39

Adegan saat Andin berada di stan toko bunga kemudian penjual bunga

menghampiri Andin dan memberi setangkai mawar dan gulungan kertas berpita ungu.

40

bergambar gerbang Tugu Pahlawan.

41

Adegan saat Andin berada di dalam Musium Tugu Pahlawan, kemudian sesosok orang dari belakang menepuk pundak Andin dan dia terkejut.

41

Ternyata sesosok orang tersebut adalah Alex. Dia sengaja memberi sebuah kejutan kepada Andin hanya untuk meminta maaf. Andin pun memaafkan Alex dan mereka kembali berpacaran.

4.3 Publikasi

Sebuah produksi film memiliki berbagai cara untuk mengajak audien menjadi penasaran dengan sebuah film, salah satu media yang digunakan untuk menarik audien untuk menonton film pendek ini dengan membuat media publikasi berupa poster film.

4.3.1 Poster

Sesuai dengan tema cerita tentang dampak pergaulan bebas dikalangan remaja dalam poster ini menampilkan tokoh utama Andin yang mengenakan seragam sekolah. Dibagian atas poster terdapat judul dengan font tebal bertuliskan

84

“NO” yang bermaksud mengajak menolak kegiatan negatif yang mengarah pada pergaulan bebas. Berikut desin poster film NO:

Gambar 4.10 Poster Film NO (Sumber: Koleksi peneliti)

4.3.2 Cover DVD

Tidak jauh berbeda dengan desai poster, dalam desain cover CD menggunakan desain yang sama dengan poster, hanya berbeda ukuran untuk menyesuaikan dengan ukuran pada kemasan CD.

Gambar 4.11 Cover CD (Sumber: Koleksi peneliti)

4.3.3 Cakram DVD

Gambar 4.12 Cakram CD (Sumber: Koleksi peneliti)

Pada cakram CD ini masi tetap menggunakan desain yang sama hanya menambahkan logo DVD serta menghilangkan teks credit title, serta mengcrop desain menjadi bentuk lingkaran sesuai dengan ukuran pada lingkaran CD.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan seluruh hasil produksi yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Cara membuat film pendek tentang dampak dari pergaulan bebas di kalangan remaja yaitu:

a. Diawali dari riset tentang dampak pergaulan bebas dikalangan remaja, kemudian muncul ide dan konsep, selajutnya dibuat sinopsis, storyboard dan skenario.

b. Selanjutnya masuk pada tahapan produksi yaitu proses pengambilan gambar kemudian dilanjutkan pada tahapan editing video. Dari hasil produksi film tentang dampak pergaulan bebas dapat dikemas menjadi film pendek dengan durasi 26 menit.

2. Cara membuat film pendek bergenre drama menggunakan alur linear sirkuler yaitu:

a. Dari riset studi eksisting diperoleh teknik untuk meberikan visual transisi video alur linear sirkuler dengan menambahkan transisi video dengan gradasi warna dari gelap ke terang.

b. Untuk memberikan visual tampilan gambar diberi color grade dengan tone

warna biru.

5.2 Saran

Berdasarkan seluruh hasil produksi yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran untuk penelitian ini, yaitu:

1. Dalam film ini hanya menampilkan sebagian kecil dari dampak pergaulan bebas, untuk itu perlu adanya peningkatkan adegan film yang membahas tentang dampak pergaulan bebas, agar memberikan kesan jerah dan dapat mengurangi pelaku kegiatan negatif yang mengarah pada dampak peragulan bebas.

2. Karena talent masih amatir untuk itu sangat disarankan menggunkan talent yang berasal dari dunia teater agar lebih mengeksplor cerita lewat ekspresi wajah.

3. Saat proses color grading perluh diperbaiki agar tampilan visual gambar tidak

contras.

4. Meningkatkan informasi kepada masyarakat tentang dampak pergaulan bebas dalam bentuk karya film, karena selain dapat menekan pelaku hal ini juga dapat meningkatkan populasi film yang membahas dampak dari pergaulan bebas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Azwar, Saifuddin. 1988. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu social Lainnya. Jakarta: Kencana.

Effendy, Heru. 2002. Mari Membuat Film. Jakarta: Yayasan Konfiden. Ensiklopedia Nasional Indonesia. 1989. Jakarta: Cipta Adi Pustaka. Gunarsa, Singgih D. 1988. Pesikologi Muda Mudi. Jakarta: Mulia.

Kartono, Kartini. 2008. Kenakalan Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Parsada. Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan.

Jakarta:TIM.

Ningsih, Endang K. 2005. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Sikap Terhadap Pergaulan Bebas Remaja.Yogyakarta: UIN.

Permadi, Suparno. 1999. Film Keliling Sebagai Sarana Penyuluhan Dan Publikasi. IPTEK-Kom, edisi no 5 hal 55.

Prakoso, Gatot. 2008. Film Pinggiran; Analogi Film Pendek, Film Eksperimental dan Film Dokumenter. Jakarta: YSVI & Koprasi Sinematografi IKJ.

Sarumpaet, Riris K. 1977. Pedoman Penelitian Sastra Anak: Edisi Revisi. Yayasan Obor Indonesia.

Sarwono, Sarlito W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. Satoto, Soediro. 1985. Wayang Kulit Purwa Makna dan Strukturnya. Surakarta:

Depdikbud.

UNPAD. 1984. Obstetri Patologi. Bandung: Elster Offset.

Wijayanto, Asul. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo. Wuryani, Sri Esti. 2008. Pendidikan Seks Keluarga. Jakarta: Indeks.

2. Web

Ardiham. 2013. Pergaulan Bebas Remaja. http://di-

am.blogspot.com/2013/09/makalah-pergaulan-bebas-remaja_7151.html. Diakses tanggal 12 Februari 2014.

Fauziah, Rini. 2011. Dampak Pergaulan Bebas Pada Remaja.

http://rinifauziah.blogspot.com/2011/11/dampak-pergaulan-bebas-pada- remaja.html. Diakses tanggal 11 Februari 2014.

Gie, Mohammad. 2011. Aturan Yang Mencega Seks Bebas.

http://mohammadgie.wordpress.com/2011/12/30/aturan-yang-mencegah- seks-bebas/. Diakses tanggal 24 Oktober 2013.

Gym, AA. 2007. Kejahatan Pergaulan Bebas.

www.Mqmedia.com/tabloidMq/sept.03/kons-pst.html-IKK. Diakses tanggal 12 Februari 2014.

Husnun. 2011. Film Sebagai Bagian Dari Media Massa.

http://husnun.wordpress.com/2011/04/27/film-sebagai-bagian-dari-media- massa/. Diakses tanggal 19 November 2013.

http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-drama-dan-jenis-drama.html. Diakses tanggal 19 November 2013.

News, Gatra. http://www.gatra.com/artike.php?id=93251. Diakses tanggal 21 Januari 2014.

Rahman, Irfandi. 2013. Bahaya Seks Bebas Pada Remaj.

http://www.tugasku4u.com/2013/06/bahaya-seks-bebas-pada-remaja.html. Diakses tanggal 24 Oktober 2013.

Ratnasari, Yopi. 2011. Artikel Seks Bebs Dan Cara Mengatasinya.

http://www.scribd.com/doc/28783865/Artikel-Seks-Bebas-Dan-Cara- Mengatasinya. Diakses tanggal 24 Oktober 2013.

Remaja, Tunas. 2010. Survei BKKBN 51% Remaja Jabodetabek.

http://tunasremaja.blogspot.com/2010/11/survei-bkkbn-51-remaja- jabodetabek.html. Diakses tanggal 25 Juni 2012.

Rizal, Mochamad. 2013. Bahaya Pergaulan Bebas.

http://mochamadrizal19.wordpress.com/bahaya-pergaulan-bebas/. Diakses tanggal 12. Februari 2014.

90

Zone, Oke. 2012. Hubungan Seks Beresiko Pada Remaja Terus Meningkat.

http://m.okezone.com/read/2012/06/20/482/650391/hubungan-seks- beresiko-pada-remaja-terus-meningkat. Diakses tanggal 20 Januari 2014.

Dokumen terkait