• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.5. Produksi

Bagian Produksi melaksanakan proses produksi mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOB yang senantiasa menjamin menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan ijin pembuatan dan ijin edar. Bagian produksi merupakan bagian yang utama dalam kegiatan menghasilkan dan menambah kegunaan dari barang dan jasa. Proses produksi di PT. Indofarma (Persero) Tbk melibatkan semua bagian yang berada dibawah direktur produksi yang juga dibantu oleh Bidang Penelitian dan Pengembangan Produk. Proses produksi dilakukan berpedoman pada Perintah Pengolahan (PP) dan Catatan Produksi Bets yang dikeluarkan oleh PPPP, dimana formula dan proses telah divalidasi melalui pelaksanaan trial produksi dari Litbang. Sistem penomoran batch dan lot diterapkan untuk memudahkan

pengendalian selama produksi berlangsung dan penelusuran kembali apabila ada keluhan produk dari konsumen.

4.5.1 Bidang Produksi I

Pada bidang produksi I, proses produksi yang diterapkan adalah menggunakan vertical closed system, dimana proses pemindahan bahan baku atau produk antara dilakukan dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi dengan menggunakan bin yang terbuat dari baja tahan karat. Penggunaan system ini memberikan banyak keuntungan antara lain menghemat lahan yang dibutuhkan, karena bangunan dibuat bertingkat, menghemat waktu dan penggunaan tenaga manusia, mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi, serta memungkinkan untuk mengolah produk dengan ukuran bets yang besar. Selama proses produksi, pemindahan bahan baku dilakukan secara system tertutup menggunakan AZO (powder pneumatic transport) untuk pemindahan bahan yang akan dicampur. Sedangkan untuk mengirimkan campuran bahan kedalam bin dari lantai tiga ke lantai dua atau ke lantai satu menggunakan tunel. Proses pengemasan berada dibawah bidang ini untuk memudahkan koordinasi karena besarnya volume produksi.

4.5.2 Bidang Produksi II

Bidang produksi II dipimpin oleh seorang manager produksi. Bidang ini membawahi 3 seksi yaitu seksi salep-sirup-serbuk, seksi β-laktam, dan seksi produk steril. Pelaksanaan proses produksi di bidang Pharmaceutical II menggunakan system vertical closed system yang diterapkan untuk produksi oralit. Sedangkan untuk produksi sediaan β-laktam, sediaan steril, sediaan salep sirup menggunaka horizontal closed system.

Pada saat dikeluarkannya Perintah Pengolahan (PP) dan Perintah Kemas (PK), dikenal ada 2 proses yatu in line process (one line process) dan non in line process (non one line process). In line process yaitu proses dimana hasil produksi langsung dikemas dalam wadah kemasannya. Penerapan proses ini menyebabkan terjadinya penumpukan produk ruah karena PP dan PK dikeluarkan bersama-sama. Jadi mulai bahan awal sampai menjadi produk dalam kemasan akhir, proses tidak terputus. Proses ini diterapkan untuk produk cair, sirup cair, sirup kering, salep, dan oralit. Sedangkan non in line process, PP dan PK tidak dikeluaran

bersama-sama. Setelah PP dikeluarkan dimulailah proses penyiapan bahan awal sampai menjadi produk siap kemas. Produk ini dikarantina menunggu hasil pengujian kemudian dikeluarkan PK. Proses ini diterapkan pada proses pembuatan kapsul dan tablet.

Bidang produk steril membawahi seksi produk steril I yang bertanggungjawab terhadap proses produksi sediaan steril dan seksi produk steril II yang bertanggung jawab dalam proses pengemasn produk termasuk pemeriksan kejernihan sediaan ampul dan pencetakan label. Lini pengemasan pada produk steril dibagi menjadi tiga yaitu pengemasan ampul, vial, dan obat tetes mata. 4.5.3 Bidang Produksi Herbal

Bidang Produksi Herbal secara keseluruhan telah mengacu pada Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), baik bangunan, personalia, peralatan, dan proses produksinya. PT. indofarma (Persero) Tbk. Sudah mempunyai pusat ekstraksi yang digunakan sebagai sarana pengolahan obat dari bahan alam yang modern meliputi unit ekstraksi, destilasi dan produksi yang dilengkapi fasilitas produksi dengan peralatan yang modern. Bahan baku simplisia yang digunakan untuk pembuatan obat tradisional belum sepenuhnya diproduksi sendiri oleh Indofarma, sebagian dipenuhi dengan cara membeli langsung dari supplier, melalui petani binaan, atau bekerjasama dengan institusi lain (universitas, petani, dan sebagainya). Pembentukan petani binaan dimaksudkan agar simplisia yang dihasilkan dapat terjamin mutunya dan sekaligus dimaksudkan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan.

4.5.4 Bidang Pengadaan

Pengadaan bahan baku dan penolong yang berasal dari luar negeri dilakukan secara impor langsung dari supplier (rekanan) luar negeri atau melalui perwakilan agen didalam negeri. Pengadaan bahan baku produksi dilakukan secara berkala yang disesuaikan dengan jadwal penggunaan barang atau secara sekaligus dengan pengaturan waktu penyerahan barang sesuai dengan jadwal penggunaan. Pengaturan Jadwal Kedatangan Barang (JKB) dilakukan berdasarkan kemampuan keuangan, jadwal produksi dan kapasitas gudang yang tersedia.

4.5.5 Bidang Logistik Bahan Awal

Gudang penyimpanan dijaga dan dipelihara sedemikian rupa sehingga barang-barang terlindung dari pengaruh yang merugikan karena perubahan temperatur dan kelembaban, adanya debu, bau serta binatang yang masuk. Bidang Penyimpanan PT. Indofarma (Persero) Tbk melakukan pemisahan terhadap bahan yang berbahaya dan sensitive dengan adanya gudang solvent dan gudang β-laktam yang letaknya terpisah dengan gudang utama. Kegiatan penerimaan dan pengeluaran barang sudah diatur sedemikian rupa sehingga mengikuti system FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out).

4.5.6 Bidang Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan

Bidang Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan (PPP) merupakan jembatan komunikasi antara pemasaran, produksi, pengadaan, penyimpanan, dan pengembangan produk. Perencanaan produksi harus dilakukan sebaik mungkin dengan mempertimbangkan variable-variabel yang mempengaruhi sehingga tidak terjadi penimbunan atau kekurangan stok barang. Penyusunan rencana produksi tahunan oleh PPPP dilakukan sesuai permintaan marketing yang kemudian dibuat dalam rencana produksi bulanan. PPPP harus dapat menyusun rencana dengan menyesuaikan permintaan marketing yang berdasarkan kebutuhan pasar dan bidang produksi dengan mempertimbangkan anggaran, persediaan bahan baku, jadwal, kapasitas produksi dan peralatan yang tersedia. Fungsi PPPP akan optimal jika didukung dengan sumber daya manusia yang menguasai pengetahuan dan keterampilan di bidang sistem informasi.

4.5.7 Bidang Penelitian dan Pengembangan

Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) merupakan suatu unit fungsional yang berada di bawah Direktur Produksi dan mempunyai ruang gerak yang luas dan fleksibel. Bidang Litbang diharapkan mampu mengembangkan diri secara optimal dalam kemajuan perusahaan. Pada negara-negara industri, peranan Litbang sangat besar dalam pengembangan dan penemuan produk baru melalui suatu riset yang terencana. Bidang Litbang di PT Indofarma (Persero) Tbk dituntut untuk melakukan efisiensi formula produk baru dan yang sudah exsist yang meliputi proses pembuatan, stabilitas sediaan, penampilan fisik, dan bentuk kemasan sehingga dapat bersaing dengan produk lain dan optimasi atau

pengembangan metode analisis bahan awal dan produk jadi sehingga dapat bersaing dengan produk lain.

Peran bidang Litbang sangat penting dalam mendukung kegiatan operasional dan pengembangan perusahaan. Meskipun produk utama PT Indofarma (Persero) Tbk merupakan obat-obat generik, namun bidang Litbang tetap dibutuhkan untuk dapat menyusun formula induk bagi produk-produk yang akan dibuat, yang biasanya berupa me too produk. Kendala utama yang dihadapi yaitu pasokan bahan baku yang terbatas sehingga tidak mencukupi skala produksi PT Indofarma yang sangat besar. Dalam keadaan seperti itu, dibutuhkan adanya formula alternatif agar produk yang dibutuhkan tetap dapat dibuat dan tetap memenuhi persyaratan. Disini peran bidang Litbang dibutuhkan untuk membuat formula alternative agar produk yang dihasilkan tetap memenuhi persyaratan. Selain menghasilkan obat generik, saat ini PT Indofarma (Persero) Tbk telah melakukan pengembangan ke arah produk fitofarmaka dan makanan kesehatan. Sehingga bagi bidang Litbang merupakan suatu tantangan sekaligus beban tugas baru untuk dapat terus melakukan inovasi dan pengembangan produk-produk baru.

Di bidang Litbang terdapat beberapa kendala antara lain formula yang sulit untuk diproduksi dan seringkali membutuhkan proses. Dengan adanya suatu re-proses terhadap suatu produk, akan menyebabkan kerugian, baik dari segi biaya, waktu dan tenaga. Untuk mengatasi masalah-masalah seperti itu, hendaknya dilakukan evaluasi terhadap formula induk. Agar meningkatkan daya saing terhadap produk sejenis, perlu dilakukan pengembangan bentuk dan desain kemasan, desain obat, cara pemakaian dan konsolidasi ke dalam dengan meningkatkan efisiensi kerja karyawan sehingga biaya produksi dapat ditekan.

Dokumen terkait