• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produktivitas Pedagang Pasar untuk Meningkatkan Pendapatan di Pasar Tanjungan Kecamatan Katibung

BAB IV ANALISIS DATA

A. Produktivitas Pedagang Pasar untuk Meningkatkan Pendapatan di Pasar Tanjungan Kecamatan Katibung

Sumber daya manusia merupakan faktor dominan, karena satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kebutuhan, pengetahuan

dan keterampilan, motivasi, karya dan prestasi. Pada prinsipnya juga sumber daya yang sangat menentukan organisasi, organisasi yang memiliki tujuan yang sangat bagus, dilengkapi dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang canggih, akan tetapi tanpa SDM yang baik, maka kemungkinan besar sulit mencapi tujuan. Sumber daya manusia dipahami sebagai kekuatan yang bersumber pada potensi manusia itu sendiri yang ada dalam organisasi, dan merupakan modal dasar organisasi untuk melakukan aktivitas dalam mencapai tujuan.Sehingga sumber daya manusia dituntut untuk terus-menerus mampu untuk mengembangkan diri secara produktif.

Dari pengamatan yang penulis lakukan pada Pasar Tradisional Tanjungan Kecamatan Katibung Lampung Selatan, produktivitas seseorang atau pedagang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan sumber daya manusia itu sendiri maupun faktor lain, seperti modal kerja, lama usaha, jam kerja, jenis usaha yang diperdagangkan. Setiap pedagang akan selalu berupaya agar barang yang dijual dapat meningkatkan pendapatan yang tinggi untuk mewujudkan tujuan yang dicapai.Adapun faktor yang mempengaruhi produktivitas pedagang untuk meningkatkan pendapatan adalah sebagai berikut : 1) Modal kerja

Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional kerja sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Seperti pembelian bahan baku, membayar gaji dan upah, dan biaya operasional

lainnya.86 Modal kerja meliputi usaha mendapatkan dan menyediakan dana yang dibutuhkan serta usaha untuk menggunakan dana tersebut secara efektif dan efisien dengan tetap mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan perusahaan dalam membiayai operasi selanjutnya. Oleh sebab itu, diperlukan manajemen yang baik dalam setiap pengelolaan modal kerja.

Berdasarkan tabel 3.6 pada halaman 83 bahwa dari 25 responden ada 13 pedagang memilih permodalan dari bank konvensional atau bank syariah dan 12 pedagang memilih menggunakan modal sendiri. Adanya pedagang kios yang memilih menggunakan lembaga keuangan bank dimana pedagang kios lebih membutuhkan peminjaman modal sebagai suatu modall untuk menjalankan kegiatan mereka, karena usaha yang dijalani sudah berskala besar sehingga harus melakukan perputaran barang yang mereka jual agar usaha yang mereka jalani tidak akan terhambat dan mampu memenuhii kebutuhan konsumennya. Selain itu pedagang kios sudah memenuhi syarat untuk meminjam modal di lembaga keuangan bank.

Setelah kebutuhan modal investasi terpenuhi, selanjutnya adalah pemenuhan kebutuhan modal kerja. Modal kerja, yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan pada saat perusahaan sedang beroperasi. Jenis modalnya bersifat jangka pendek, biasanya hanya digunakan untuk sekali atau beberapa kali proses produksi. Modal kerja yang

86 Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 210

digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan pada tujuh orang pedagang di Pasar Tanjungan menyatakan bahwa faktor modal adalah faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang karena semakin bayak modal yang dimiliki pedagang maka akan semakin besar juga pendapatannya. Dalam penelitian ini modal pedagang bersumber dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal pedagang paling banyak berasal dari modal sendiri, tambahan modal dari pinjaman terbentur dari kemampuan pedagang yang tidak dapat memenuhi syarat pinjaman seperti adanya jaminan atau agunan yang harus pedagang berikan untuk mendapatkan pinjaman baik bank, koperasi maupun lembaga keuangan lainnya.87

Pada dasarnya, pedagang di Pasar Tanjungan hendaknya senantiasa memperhatikan serta meningkatkan modal yang digunakan dalam berdagang, sehingga pendapatan juga akan naik. Hal ini perlu diperhatikan kaitannya dengan eksistensi dan perkembangan usaha para pedagang di Pasar Tanjungan agar tetap bertahan dalam kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat.

2) Jenis usaha

87 Wawancara dengan bapak Sarkani (pedagang kelontong) , wawancara dengan ibu Rosma (pedagang kelontong), wawancara dengan ibu Renti (pedagang sembako), wawancara dengan ibu Santi (pedagang baju), wawancara dengan bapak Sani (pedagang kelontong), wawancara dengan ibu Umi (pedagang baju).

Jenis usaha atau dagangan dalam penelitian ini adalah jenis barang yang dijual oleh para pedagang. Jenis usaha atau dagangan diukur dengan jumlah pedagang yang memiliki jenis dagangan paling banyak dengan skor tertinggi, sedangkan pedagang yang memiliki jenis dagangan paling sedikit dari masing-masing jenis dagangan dengan skor terendah.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan dengan enam pedagang di Pasar Tanjungan menyatakan bahwa bayaknya jenis dagangan atau keragaman barang yang digelar oleh pedagang dapat menarik minat calon konsumen untuk membeli, mempergunakan atau mengkonsumsi, karena dihadapkan banyak pilihan. Hal itu karena jenis dagangan akan mempengaruhi besarnya pendapatan dari para pedagang selain itu jenis dagangan yang merupakan bahan pokok pangan akan lebih cepat menghasilkan pendapatan karena masyarakat setiap harinya akan membutuhkan.88 Pada dasarnya mayoritas pedagang di Pasar Tanjungan menjual barang dagangannya berupa makanan, baik makanan siap makan ataupun barang-barang pokok, namun modal yang digunakan hanyalah modal sendiri sehingga jumlah modal kerja yang dipakai sehari-hari relatif sedikit dan pendapatan yang didapatpun hanya sedikit. Namun, jika dibandingkan dengan pendapatan pedagang yang menjual barang seperti

88 wawancara dengan bapak suyanto (pedagang sayuran), Wawancara dengan bapak Wasis (pedagang makanan), wawancara dengan ibu kusul (pedagang sembako), wawancara dengan ibu Uci (pedagang sayuran), wawancara dengan sarif (pedagang panci).

pakaian, VCD ataupun peralatan rumah tangga lebih sedikit daripada pendapatan pedagang yang menjual makanan.

Hal itu karena jenis dagangan akan mempengaruhi besarnya pendapatan dari para pedagang selain itu jenis dagangan yang merupakan bahan pokok pangan akan lebih cepat bmenghasilkan pendaptan karena masyarakat setiap harinya akan membutuhkan, selain itu Pasar Tanjungan merupakan salah satu pasar sayuran sehingga jenis dagangan sayuran dan hasil bumi sangat banyak diminati para konsumen yang dimana harga sedikit lebih murah dibanding dengan pasar lain.

3) Jam kerja

Berdasarkan penelitian, hasil wawancara yang dilakukan pada enam pedagang di Pasar Tanjungan menyatakan bahwa jam kerja sangat berpengaruh terhadap pendapatan dikarenakan semakin banyak jam kerja yang dilakukan oleh pedagang dalam melakukan aktivitas perdagangan, semakin besar peluang memperoleh pendapatan yang akan didapat oleh pedagang. Konsumen tidak dapat dipastikan kedatangannya, sehingga dengan jumlah jam kerja yang semakin banyak maka pedagang memiliki waktu yang banyak dalam menunggu kedatangan konsumen. Konsumen juga terbantu dengan adanya pedagang yang memiliki porsi jam kerja tinggi karena kebutuhan yang dicari mampu diperoleh tanpa demikian tidak berarti penambahan jam kerja dapat melebihi jam kerja pasar yang mana produktivitas jam kerja di Pasar Tanjungan hanya beroperasi dalam

seminggu 2kali, sehingga sangat berpengaruh dalam pendapatan pedagang di Pasar Tanjungan.89

4) Lama usaha

Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan dengan enam orang responden pada pedagang di Pasar Tanjungan menyatakan lama usaha dapat mempengaruhi besarnya pendapatan para pedagang di Pasar Tanjungan Kecamatan Katibung, semakin lama pedagang menjalankan usahanya maka semakin besar pula pendapatan yang bisa mereka dapatkan. Sehingga pada dasarnya para pedagang yang telah lama berdagang di pasar Tanjungan dapat memahami kondisi tentang pasar sehingga berdasarkan pengalaman yang sudah mereka dapatkan mereka mampu mengetahui kapan kondisi sepi dan ramai dan menerapkan strategi-strategi penjualan yang nantinya berdampak pada meningkatnya penjualan dan pendapatan mereka. Terlebih lagi dengan usaha yang berjalan dalam waktu yang lama, para pedagang mulai memiliki pelanggan tetap yang akan membeli dagangan mereka.90

Semakin lama pedagang menjalani usahanya, maka semakin banyak pengalaman yang didapatkannya, sebagian besar pedagang di Pasar Tanjungan telah berdagang selama belasan tahun, ada juga yang baru mulai berdagang beberapa tahun. Namun belum tentu pedagang yang memiliki 89Wawancara dengan ibu Sri Rahayu (pedagang pakaian), wawancara dengan ibu Eti (pedagang sepatu), wawancara dengan bapak Zabidi (pedagang sembako, wawancara dengan ibu Suyatmi (pedagang sayuran).

90Wawancara dengan ibu Sutinah (Pedagang pakaian), wawancara dengan bapak Suyatno (pedagang sayuran), wawancara dengan ibu Basiroh (pedagang klontongan), wawancara dengan bapak Nazarudin (pedagang klontongan).

pengalaman lebih singkat pendapatannya lebih sedikit daripada pedagang yang memiliki pengalaman lebih lama.

B. Produktivitas Pedagang Pasar untuk Meningkatkan Pendapatan di Pasar

Dokumen terkait