• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA

4.3 Profil Informan

Profil informan merupakan profil dari orang yang diwawancarai, dimintai informasi oleh pewawancara. Menurut Bungin (2007: 108) orang yang dikatakan sebagai informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian.

a. Informan Kunci

Informan kunci dalam penelitian ini merupakan pihak keluarga dari orangtua lansia yang dititipkan di Panti Jompo Karya Kasih. Berikut adalah 7 orang informan kunci dalam penelitian ini, yaitu:

1. Budi (lk/25 tahun)

Informan pertama bernama Budi yang merupakan laki-laki berusia 25 tahun dan beretnis Tionghoa. Informan lahir di kota Medan dan sekarang bekerja dan berdominisili di Pekanbaru. Informan adalah anak dari orangtua B (lk/60 tahun), salah satu orangtua lansia di Panti Jompo Karya Kasih. Informan tidak memiliki saudara kandung yang lain, sedangkan ibu informan sudah meninggal. Meskipun informan mencari nafkah di Pekanbaru, informan tidak cukup membiayai kebutuhan ayahnya ditambah lagi ayahnya terserang stroke. Ayah informan menderita penyakit stroke sejak tahun 2010 dan pada saat itu informan merantau ke Pekanbaru dengan tujuan mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang lebih layak. Informan mengaku bahwa

penghasilan informan cukup untuk membiayai makan dan tempat tinggal informan sendiri, dimana di Pekanbaru informan tinggal di tempat kosan. Informan bekerja sebagai staf administrasi di salah satu perusahaan swasta yang ada di Pekanbaru. Keseluruhan biaya ayah informan di panti jompo ditanggung oleh paman informan yang adalah saudara kandung dari orangtua informan.

2. Diana (pr/50 tahun)

Informan Diana merupakan perempuan berusia 50 tahun yang sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Informan adalah anak dari F.S, orangtua lansia yang tinggal di Panti Jompo Karya Kasih sejak bulan Januari 2005. Hal ini disebabkan oleh bencana tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 silam yang mengakibatkan rumah keluarga informan hancur. Keluarga informan merupakan keluarga yang beretnis Tionghoa yang berasal dari Aceh, dimana informan lahir di Aceh. Ayah informan sudah meninggal pada tahun 2000 dikarenakan penyakit diabetes yang dideritanya. Ibu informan kini sudah berusia 75 tahun, dan demi kenyamanan bagi sang Ibu, informan langsung mengurus kepindahan ibu informan ke panti jompo, dikarenakan pada waktu itu tempat tinggal mereka hancur tersapu bersih oleh tsunami di Aceh dan kondisi yang tidak memungkinkan bagi ibu informan yang sudah lanjut usia untuk tinggal di pengungsian. Informan menanggung biaya panti jompo dan sekali sebulan mengunjungi orangtua. Pada hari-hari besar keagamaan tak sekali pun

terlewatkan tanpa sosok ibu informan, informan datang berkunjung bersama dengan suami dan ketiga anak-anaknya dan turut serta mengajak ibu informan berjalan-jalan keluar panti untuk berkeliling kota Medan. Keluarga informan beragama Budha. Informan memiliki usaha dagang yang menjual perangkat elektronik di Aceh.

3. R.S (lk/35 tahun)

Informan R.S merupakan laki-laki berusia 35 tahun berdarah Tionghoa. Informan bekerja sebagai supir taksi di salah satu perusahaan taksi yang ada di Medan. Informan sudah berumahtangga dan memiliki 3 orang anak yang masing-masing berusia 7 tahun, 4 tahun dan 2 tahun. Informan tinggal di daerah pemukiman kecil di daerah kecamatan Medan Tembung. Istri informan adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus ketiga anaknya yang terbilang masih kecil. Informan tidak memiliki saudara kandung yang lainnya. Ibu informan menderita penyakit stroke sejak 4 tahun yang lalu. Ibu informan berusia 63 tahun dan tinggal di Panti Jompo Karya Kasih sejak bulan Januari 2011, itu berarti hampir 4 tahun berada di panti jompo. Ayah informan telah meninggal pada tahun 2001. Dahulu orangtua informan tinggal di Sibolga dan bekerja sebagai pedagang grosir. Informan mengaku jarang mengunjungi panti jompo dengan alasan pekerjaan informan yang mengejar waktu untuk mencari penumpang. Biasanya yang mengunjungi ibu informan adalah

sepupu informan yamg berinisial A.N yang juga menjadi informan dalam penelitian ini.

4. A.N (pr/27 tahun)

Informan selanjutnya adalah A.N (sepupu informan R.S). Informan A.N bekerja sebagai karyawan di salah satu bank swasta yang ada di Medan. Informan adalah perempuan berusia 27 tahun dengan status belum menikah. Ayah informan adalah abang kandung dari S (ibu kandung informan R.S). Ayah informan A.N tinggal di Sibolga. Keluarga informan merupakan keluarga beretnis Tionghoa yang berasal dari Sibolga. Saat ini, informan berdomisili di Medan dan tinggal di kos-kosan yang berada di jalan Yos Sudarso. Informan merupakan anak paling kecil, yang adalah anak ke-5 dari lima bersaudara; 2 laki-laki dan 3 perempuan, kedua orangtua informan tinggal di Sibolga bersama abang informan. Sedangkan saudara-saudara informan yang lainnya tinggal di luar daerah, dan semuanya sudah berkeluarga.

5. S (pr/29 tahun)

Informan S adalah keponakan dari L, salah satu orangtua lansia yang tinggal di Panti Jompo Karya Kasih. Informan bekerja sebagai marketing officer di sebuah kantor periklanan yang ada di Medan. Di Medan, informan tinggal sendiri di tempat kos-kosan yang berada di dekat jalan Guru Patimpus Medan. Informan merupakan anak ke-3 dari tiga bersaudara. Orangtua informan yang adalah abang kandung dari L kini bertempat tinggal di Sibolga.

Sama halnya dengan keluarga dari informan A.N, keluarga informan S ini merupakan keluarga beretnis Tionghoa yang berasal dari Sibolga juga. Tante informan (L) yang tinggal di Panti Jompo Karya Kasih kini berusia 65 tahun. Pada usianya yang ke 36 tahun, tante informan bekerja sebagai guru TK (Taman Kanak-Kanak) di Sibolga selama kurang lebih 5 tahun. Tante informan menikah pada usia 47 tahun dan memiliki satu anak perempuan berusia 16 tahun yang tinggal bersama dengan ayah inforrman di Sibolga dan bersekolah disana. Sementara itu, paman dari informan S (suami L) sudah meninggal. Dahulu tante informan tinggal di sebuah rumah kontrakan di daerah Aksara Medan dan setelah paman informan meninggal, tante informan tinggal bersama keluarga informan yang berada di Sibolga. Lalu pada tahun 2011, ayah informan memutuskan untuk menitipkan tante informan ke panti jompo.

6. T (lk/52 tahun)

Informan selanjutnya adalah informan T laki-laki beretnis Tionghoa yang berusia 52 tahun. Informan merupakan anak satu-satunya dari ibu M, orangtua yang tinggal di Panti Jompo Karya Kasih. Informan bekerja sebagai pedagang yang menjual barang dagangan pemilik kios di sekitar Pasar Sukarame Medan. Informan tinggal di daerah jalan sempurna bersama dengan istri dan keempat anak; 3 perempuan dan 1 laki-laki, dengan urutan usia masing-masing 22 tahun, 20 tahun, 18 dan 14 tahun. Untuk tempat tinggal, informan tinggal di tempat kontrakan yang cukup kecil bagi jumlah

anggota keluarganya. Anak informan yang paling besar sudah bekerja sebagai resepsionis di salah satu hotel bintang lima yang ada di Medan. Ibu informan kini berusia 84 tahun dan tinggal di Panti Jompo Karya Kasih sejak tahun 2000, didasari oleh penggusuran tempat tinggal orangtua informan yang berada di Sukarame.

7. F.L (pr/74 tahun)

Informan F.L adalah seorang ibu sekaligus seorang nenek yang berusia 74 tahun. Informan merupakan bibi dari informan T atau adik perempuan dari orangtua yang tinggal di Panti Jompo Karya Kasih berinisial M (pr/84 tahun). Informan F.L memiliki dua orang anak dan kedua anak informan telah menikah dan mempunyai anak, masing-masing 3 anak dan 2 anak. Informan tinggal di Jalan Merdeka bersama anak informan yang pertama laki-laki. Kedua orangtua informan telah meninggal. Informan hanya dua bersaudara dan merupakan anak bungsu. Kakak informan (M) adalah saudara perempuan yang tertua.

b. Informan Biasa

Informan biasa dalam penelitian ini adalah Suster Theresia Sinaga, KSSY (pr/41 tahun). Informan Suster Theresia merupakan pimpinan (kabag) Panti Jompo Karya Kasih yang dikenal dengan nama Graha Residen Senior Karya Kasih Medan. Informan adalah seorang biarawati yang lahir di Siantar pada tanggal 25 Januari 1974 dan merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara. Informan memulai hidup membiara sejak bulan

Juni 1993, dan kini memimpin Graha Residen Senior (panti jompo) Karya Kasih sejak tahun 2002.

4.4 Konsep Keluarga Menurut Informan

Dokumen terkait