• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Narasumber

Dalam dokumen Analisis program indahnya islam di trans 7 (Halaman 29-35)

PROFIL STASIUN TELEVISI TRANS 7

E. Deskripsi Program Indanya Islam di Trans 7

2. Profil Narasumber

2. Profil Narasumber

Pada program-program acara talk tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada pakar-pakar atau narasumber yang mengerti dan faham mengenai pembahasan yang sedang diperbincangkan. Pada program acara Indahnya Islam yang menjadi narasumbernya adalah Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, M.A., APU, lahir 3 Maret 1958 di Bone, Sulawesi Selatan. Istri dari Ahmad Thib Raya, guru besar Pascasarjana UIN Jakarta.

Pendidikan formalnya dimulai dari pesantren As’adiyah, lalu menyelesaikan S1 jurusan Bahasa dan Sastra Arab pada IAIN Alauddin Makassar; selanjutnya S2 Bidang Sejarah Pemikiran Islam; dan S3 Bidang Pemikiran Politik Islam, keduanya di Pascasarjana UIN Jakarta. Selain itu, mengikuti sejumlah pendidikan nonformal, seperti kursus Singkat Democracy and Civil Society di Melbourne, Australia (1998); Kursus Singkat Pendidikan HAM di Universitas Chulalongkorn, Thailand (2000); Kursus Singkat Advokasi Penegakan HAM dan Demokrasi (International Visitor Program) di Amerika Serikat (2000); Kursus Singkat Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan di Universitas George Mason, Virginia, Amerika Serikat (2001); Pelatih HAM di Universitas Lund, Swedia (2001); Manajemen Kepemimpinan Perempuan di Bangladesh Institute of Administration and Management (BIAM), Dhaka, Bangladesh (2002).

50

Pada 1985, mulai bekerja sebagai Dosen Luar Biasa di IAIN Alauddin dan di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, disamping menjadi peneliti pada Balai Penelitian Lektur Agama, Makassar. Sejak 1990, pindah ke Jakarta menjadi peneliti pada Balitbang Departemen Agama Pusat, dan menjadi dosen di beberapa tempat, seperti Institut Ilmu-Ilmu al-Quran, dan Program Pascasarjana UIN Jakarta.

Musdah pernah menjabat sebagai Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Departemen Agama; Staf Ahli Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia, Bidang Pencegahan Diskriminasi dan Perlindungan Minoritas; Anggota Tim Ahli Menteri Tenaga Kerja RI; dan Sekarang Staf Ahli Menteri Agama, Bidang Hubungan Organisasi Keagamaan Internasional.

Beliau menjadi pembicara di berbagai seminar, baik di dalam dan luar negeri. Menulis sejumlah makalah dan buku. Buku yang terpublikasi secara luas diantaranya adalah Negara Islam: Pemikiran Politik Haikal (Paramadina, 2001) Islam Menggugat Poligami ( Gramedia, 2004); Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Perspektif Islam (2001) dan Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan (Mizan, 2005).2 3. Tujuan Program Indahnya Islam di Trans 7

Dalam program ini akan dirumuskan tujuan umum. Berdasarkan tujuan umum ini, kemudian akan dirumuskan tujuan khusus. Langkah untuk merumuskan tujuan khusus dan umum dapat digunakan sebagai

51

bimbingan dan arahan dalam mengarang. Jadi sebagai acuan kerja kreatif yang bermakna, rumusan tujuan yang jelas dapat langsung menuju sasaran kreasi dalam masyarakat luas dengan kata lain, tujuan komunikasi sudah mencapai sasaran.

Indahnya Islam memiliki tujuan yang utama yaitu syiar/ menyampaikan dakwah islam kepada pononton baik si studio maupun di rumah. Dimana ada dua pemikiran yang berbeda yang menggabungkan antara Ilmu agama dengan Ilmu Pengetahuan, di sini umat Islam di tuntun untuk berfikir bahwa Islam itu adalah agama yang mengajak umatnya untuk berfikir, pada dasarnya ingin membuka wawasan, mencerahkan karena pada masa sekarang ini banyak yang salah mengartikan, salah faham terhadap aturan-aturan yang ada baik dari Fiqi, riwayat-riwayat dan juga dari ulama-ulama sebelumnya.Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan awal dari terbentuknya Indahnya Islam adalah Penyiaran agama yang berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist.3

TABEL 3

Format Program Acara Indahnya Islam di Trans 7 Mata Acara Indahnya Islam

Format Talk Show dan Tanya Jawab

Program TV Magazine

Waktu Syiar Minggu, 08.30 – 09.30 WIB

Durasi 60 Menit

Frekuensi 1X dalam sepekan penayangannya Format Program Religi

Lingkup Materi Pembahasan materi agama mengenai kehidupan nyata dimasyarakat,

3

52

jawab tidak hanya interaksi di studio melainkan melalui telefon dan email. Selain itu ada penayangan fiti.

Sasaran Umat Islam Motto

Tujuan

Islam Itu Indah Syiar

Sifat Rekaman atau Taping

Yang berperan dalam Pelaksanaan Produksi diantaranya:

Executif Produser, seseorang yang mempunyai wawasan dan mengerti tentang program televisi secara keseluruhan. Dia harus mempunyai kemampuan menuangkan ide/ pemikirannya dalam pembuatan program radio atau televisi. Selain itu mampu mengelola dan melakukan koordinasi, konstribusi dan distribusi pekerjaan/produksi secara sistematis, efektif dan efisien.

Producer, seseorang yang ditunjuk mewakili Produser Pelaksana, oleh sebab itu seorang produser harus memiliki kemampuan berfikir dan menuangkan ide/pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk suatu program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja serta unsur-unsur produksi yang terkait.

Pengarah Acara, seseorang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata acara siaran, tugasnya di

53

lapangan untuk mengendalikan produksi yang sedang ditanganinya. Oleh sebab itu PA memiliki peranan yang sangat strategis dalam sebuah produksi baik radio maupun televisi.

Penulis Naskah Artistik, seseorang yang pekerjaannya membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya artistic, sebagai penulis naskah dia harus memiliki kemampuan mengubah ide kedalam bentuk naskah yang merupakan imajinasi dan sebuah proses pengindraan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisanyang menarik dan memiliki makna baik bagi dirinya maupun orang lain.

Unit Manager, Unit manager (UM) adalah seseorang yang bertugas menyediakan kebutuhan utama logistic yang diperlukan untuk setiap elemen-elemen produksi dan mengawasi setiap penggunaan dana produksi, dia harus selalu ada di lokasi. Selain itu melayani segera kebutuhan produksi dan bertanggung jawab seluruh kegiatan pra produksi, pemeliharaan, serta pengoprasian terhadap semua fasilitas dan peralatan produksi. Dia juga mengorganisasikan personil yang mengelola tata panggung dan cahaya. Operator kamera, dan semua kerabat kerja produksi pada saat pra produksi dan rehearsals.

Penata Artistik (Art Director), seseorang yang ahli dalam menata ruang/lokasi pengambilan gambar sesuai yang dikehendaki dalam scenario. Ia bertanggungjawab untuk mendisain seluruh program produksi siaran televisi. Selain itu ia juga mengarahkan tentang gambaran ide-ide visual dan memilih serta memutuskan semua desain,

54

tata letak dan bahan-bahan tercetak lainnya untuk keperluan produksi televisi.

Penata Cahaya, mendisain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi, baik produksi dalam studio maupun di luar studio. Ia harus dapat menyeimbangkan keterbatasan secara teknis medium televisi dengan melakukan kreasi untuk memperoleh efek pencahayaan yang bisa menghasilkan gambar yang jernih dan terang.

Audio/Video Engineer,seseorang yang mengoperasikan peralatan

audio/video di stsiun televisi (juga stasiun radio untuk level audio). Ia bertanggungjawab terhadap pengoprasian semua peralatan kontrol elektronik baik audio/video yang digunakan oleh studio televisi dan di lokasi shooting.

Technical Director,adalah elemen yang sangat penting dalam produksi pertunjukan televisi. Ia mengawasi dan mengatur kualitas teknis dari suatu program baik televisi maupun radio. Dalam suatu produksi ia mengoprasikan peralatan switcher yang merupakan unit kontrol yang terdiri dari tombol-tombol yang dapat mengganti gambar, mencampur gambar dan bahkan dapat memberikan efek gambar. Selama tahapan pra produksi, TD melakukan analisa secara spesifik terhadap perlengkapan produksi dan membuat rekomendasi perihal keteknikan kepada pengarah acara, pada saat gladi bersih dan produksi TD selalu duduk disebelah kanan pengarah acara di ruang control dan menginstruksikan lewat hand phones kepada kamerawan tentang

55

Camera Operator (Kameramen), bertanggungjawab untuk

pengoperasian kamera televisi. Ia mengoperasikan kamera dengan menggunakan tripod dan atau dolly baik dengan menggunakan kamera mini atau Electronic News Gathering (ENG) yang digunakan di luar studio atau di lokasi shooting. Dalam suatu saat, kamerawan bekerja untuk suatu produksi yang umum, termasuk produksi documenter, olahraga atau spesial acara yang dirancang untuk televisi. 4

Dalam dokumen Analisis program indahnya islam di trans 7 (Halaman 29-35)

Dokumen terkait