• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PENELITIAN

2. Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Tengah Periode

2.1 Profil Pemimpin Kabupaten Tapanuli Tengah

sosok pemimpin yang baru. Dalam meningkatkan kinerja Pemerintahan Kabupaten Tapanuli tentu membutukan sosok yang memiliki integritas dan kapasitas yang mumpuni. Penilaian tersebut akan bisa disimpulkan jika mencermati sosok mereka saat mulai menempuh jenjang akademis, kiprah karir dan pengalaman.

Berikut ini adalah profil dari pemimpin Kabupaten Tapanuli Tengah Periode 2011-2016:

a. Raja Bonaran Situmeang

• Jabatan sebagai Bupati Tapanuli Tengah Periode 2011-2016

• Lahir di Gontingmahe, Tapanuli Tengah 7 Desember 1962 berkebangsaan Indonesia

• Agama Kristen Protestan

• Profesinya adalah seorang pengacara. Mulai terkenal sebagai pengacara Anggoro Widjojo

• Memiliki Istri bernama Norma Simatupang dan dikaruniai seorang anak.

• Bonaran pernah bekerja sebagai loper koran. Hal itu dilakukannya setelah lulus dari SMP Fatima dan SMA Katolik di Sibolga.

• Pendidikan:

SD HKI Gontingmahe, Sorkam tahun 1975 SMP Fatima, Sibolga tahun 1979

SMA Katolik, Sibolga tahun 1982

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Medan tahun 1987

Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta tahun 2008

b. H Sukran Jamilan Tanjung, SE

• Jabatan Sebagai Wakil Bupati Tapanuli Tengah Periode 2011-2016.

• Lahir di Sibolga, 4 Maret 1967. • Agama Islam.

• Memiliki Istri bernama Hj. Evelina Maria Sandra dan di karuniai 3 (Tiga) orang anak.

• Profesi sebagai politisi partai Golkar dan mantan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara.

• Pendidikan:

SD Negeri 9 (081232), Sibolga tahun 1979. SMP Negeri 1, Sibolga tahun 1983.

SMA Negeri 31, Jakarta tahun 1982.

Fakultas Ekonomi / Akuntansi Universitas Borobudur, Jakarta tahun 1996.

2.2 Kedudukan Dan Fungsi Kepala Daerah

Pemerintah selaku pemegang kekuasaan eksekutif dibedakan dalam dua pengertian yuridis, yakni:

a. Selaku alat kelengkapan negara yang bertindak untuk dan atas nama negara yang kekuasaannya melekat pada kedudukan seorang kepala negara.

b. Selaku pemegang kekuasaan tertinggi atas penyelenggaraan pemerintahan atau selaku administrator negara (pejabat atau badan atas usaha negara)

Pemerintahan adalah berkenaan dengan sistem, fungsi, cara, perbuatan, kegiatan, urusan, atau tindakan memerintah yang dilakukan atau diselenggarakan atau dilaksanakan oleh pemerintah. Eksekutif adalah cabang kekuasaan dalam negara yang melaksanakan kebijakan publik (kenegaraan dan atau pemerintahan) melalui peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh lembaga legislatif maupun atas inisiatif sendiri.

Administrasi (negara) adalah badan atau jabatan dalam lapangan kekuasaan eksekutif yang mempunyai kekuasaan mandiri berdasarkan hukum untuk melakukan tindakan-tindakan, baik di lapangan pengaturan maupun penyelenggaraan administrasi (negara).

Berkaitan hubungan antara pemerintahan dan administrasi negara, maka didalam organisasi modern sebagaimana negara dan perangkatnya, Max Weber mengintroduksi terminologi birokrasi dengan mengatakan sebagai berikut: Pemerintah tidak lain adalah yang berhasil menopang klaim bahwa perintahlah yang secara eksklusif berhak menggunakan kekuatan fisik untuk memaksakan aturan-aturannya dalam suatu batas wilayah tertentu. Sedangkan dalam pelaksanaan organisasi pemerintahan dibentuk birokrasi.

Tugas pokok pemerintahan adalah pelayanan yang membuahkan kemandirian, pembangunan menciptakan kemakmuran. Sedangkan Birokrasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Birokrasi patrimonial yang berfungsi berdasarkan nilai-nilai tradisional yang tidak memisahkan antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab dinas dengan urusan pribadi pejabat.

b. Birokrasi modern (rasional) dicirikan dengan adanya spesialisasi, hukum, pemisahan tugas dinas dan urusan pribadi.

Lebih jauh berkaitan dengan birokrasi publik di Indonesia tentang restrukturisasi dan reposisi birokrasi publik. Sekurangnya terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek penegakan demokrasi, aspek perubahan sistem politik, dan aspek perkembangan teknologi informasi.11

11

Thoha Miftah.2000.Peran Ilmu Administrasi Publik Dalam Mewujudkan Tata Kepemerintahan Yang Baik. Makalah: Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada

a. Aspek Penegakan Demokrasi: Prinsip demokrasi yang paling urgen adalah meletakkan kekuasaan pada rakyat dan bukan pada penguasa. Oleh karena itu struktur kelembagaan pemerintah yang disebut birokrasi tidak dapat lepas dari kontrol rakyat. Wujud kekuasaan dan peran rakyat ialah bahwa pada setiap penyusunan birokrasi harus berdasarkan undang-undang. Berdasarkan undang-undang, rakyat terlibat dalam mendesain dan menetapkan lembaga-lembaga pemerintahan atau birokrasi di pusat maupun di daerah.

b. Aspek Perubahan Sistem Politik: Era reformasi saat ini sungguh menghadapi persoalan kondisi mental, sikap dan perilaku politik warisan rezim terdahulu terutama dalam kerangka single majority Golongan Karya. Pada masa orde baru semua posisi jabatan dalam organisasi publik ditempati oleh kader-kader Golkar. Oleh karena itu tidak dapat dibedakan manakah yang “birokrat tulen” dan manakah “birokrat partisan” Struktur organisasi publik berkembang antara pejabat birokrasi dan pejabat politik. Semua organisasi pemerintah dikaburkan antara jabatan karier dan nonkarier, antara jabatan birokrasi dan jabatan politik.

c. Aspek Perkembangan Teknologi Informasi: Kemajuan jaman dan perubahan global telah menjadikan cara kerja suatu birokrasi dengan menggunakan teknologi informasi. Cara demikian telah menciptakan “birokrasi tanpa batas dan tanpa kertas” Berdasarkan kondisi

demikian, maka tatanan organisasi akan berubah menjadi lebih pendek dan ramping. Sesuai dengan asas demokrasi, kewenangan birokrasi menjadi tidak hanya berada pada tataran penguasa melainkan tersebar dimana-mana (decentralized). Birokrasi tanpa batas dan tanpa kertas telah menjadikan birokrasi tidak lagi secara tegas mengikuti garis hirarki. Struktur organisasi bersifat ad-hoc, komite, dan matrik akan menjadi model organisasi mendatang, yang sering disebut sebagai organisasi struktur logis (logical structure).

Pemerintah tidak lain adalah yang berhasil menopang klaim bahwa perintahlah yang secara eksklusif berhak menggunakan kekuatan fisik untuk memaksakan aturan-aturannya dalam suatu batas wilayah tertentu. Sedangkan dalam pelaksanaan organisasi pemerintahan dibentuk birokrasi. Sedangkan tugas pokok pemerintahan adalah pelayanan yang membuahkan kemandirian, pembangunan menciptakan kemakmuran.

2.3 Tugas Dan Wewenang Pemerintah Daerah

Berdasarkan dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah. Kepala Daerah unt dengan Bupati, dan Kepala Daerah untuk Kota disebut Walikota. Masa Jabatan Kepala daerah selama 5 (lima) tahun terhitung sejak pelantikan dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa

jabatan. Berikut dijelask

Tugas Kepala Daerah adalah sebagai berikut :

a. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;

b. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;

c. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;

d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;

e. mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

f. mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan

g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas kepala daerah memiliki beberapa kewenang. Namun kewenangan serta tugas dilarang dilaksanakan jika Kepala Daerah sedang menjalani masa tahanan. Selama menjalani masa tahanan, tugas dan wewenangan

dilaksanakan oleh Wakil Kepala Daerah. Apabila kepala daerah sedang menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara dan tidak ada wakil kepala daerah, sekretaris daerah melaksanakan tugas sehari-hari kepala daerah

Berikut kewenangan Kepala Daerah : a. mengajukan rancangan Perda;

b. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; c. menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah;

d. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;

e. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Wakil kepala daerah mempunyai tugas : a. membantu kepala daerah dalam

• memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah

• mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan

• memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi wakil gubernur

• memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupaten/kota, kelurahan, dan/atau Desa bagi wakil bupati/wali kota.memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam pelaksanaan Pemerintahan Daerah; melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara; dan melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Wakil kepala daerah melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah.

Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi :

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. menaati seluruh ketentuan peraturan perundangundangan; c. mengembangkan kehidupan demokrasi;

d. menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;

f. melaksanakan program strategis nasional; dan

g. menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan semua Perangkat Daerah.

Selainnya kewajiban diatas kepala daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban, dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah akan dibahas pada tulisan selanjutnya.

Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai hak protokoler dan hak keuangan. Hak keuangan meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lain. Kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah yang dikenai sanksi pemberhentian sementara tidak mendapatkan hak protokoler serta hanya diberikan hak keuangan berupa gaji pokok, tunjangan anak, dan tunjangan istri/suami.

2.4 Visi Dan Misi Pasangan Bonaran-Sukran a. Visi

“MEWUJUDKAN MASYARAKAT TAPANULI TENGAH YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT”.

Visi Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2012-2016 memiliki kalimat kunci, yaitu masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah maju, sejahtera dan bermartabat. Kalimat tersebut bermakna memberikan ruang yang luas kepada masyrakat untuk dapat merasakan dampak dari pembangunan, artinya masyarakat yang menjadi sasaran utama

pembangunan harus merasakan manfaat dari pelaksanaan pembangunan. Diharapkan seluruh stakeholder di Kabupaten Tengah bahu-membahu mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas yang dimiliki untuk meraih dan mewujudkan untuk masa depan yang lebih baik, melalui pembangunan daerah yang terarah, terencana, menyeluruh, terpadu dan terintegrasi. Selanjutnya pemahaman terhadap visi tersebut sebagai berikut:

• Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Maju, merupakan masyarakat yang bergerak menuju keadaan yang lebih baik dan produktif, berakhlak mulia dan berkualitas dengan mempertahankan cirri dan identitas masyarakat Tapanuli Tengah yang majemuk.

• Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Sejahtera, bermakna masyarakat uang memiliki derajat kehidupan yang semakin baik, sehat, layak dan manusiawi.

• Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah Bermartbat, bermakna masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Tuhanan dan kemanusiaan dengan motto daerah “Sahata Saolari” dalam aspek kehidupan masyarakat.

b. Misi

Sesuai dengan harapan untuk mewujudkan masyarakat tapanuli Tengah yan maju, sejahtera dan bermartabat maka ditetapkan msisi pembangunan Kabupaten Tapanuli Tengah 2012-2016 sebagai upaya mewujudkan dan menopang pencapaian visi. Kabupaten Tapanuli Tengah menetapkan 5 (lima) misi pembangunan, yaitu:

• Percepatan pembangunan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur,

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting vital untuk memepercepat proses pembangunan. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan sosial ekonomi, menginat gerak laju dan pertumbuhan sosial ekonomi tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi dan energy. Oleh karena itu, peningkatan pembangunan infrastruktur menjadi pembangunan sosial ekonomi selanjutnya.

• Membenahi birokrasi untuk meningkatkan pelayan publik, serta menjamin terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih (good governance) serta beribawa. Tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), terwujud pada kualitas pelayanan publik, peningkatan kerja aparat serta

meminimalisir praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) pada semua level dalam birokrasi serta meningkatkan partisispasi rakyat dalam penyelengggraan pemerintahan termasuk dalam pengawasan terhadap birokrasi.

• Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kesehatan, pendidikan dan pembangunan Sumber Daya Manusia

Peningkatan kualitas hidup masyarakat dimaksudkan sebagai pembangunan yang mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan pendidikan di semua bidang, jenis dan jenjang, serta meningkatkan kualitas hidup melalui penyediaan akses yang sama terhadap pendidikan, pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial.

• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor-sektor unggulan serta menggali dan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan pariwisata dengan kebijakan pembangunan yang pro rakyat. Mengembangkan kebijakan konomi yang berwawasan kerakyatan melalui pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kualitashidup, kesejahteraan ekonomi, pemerataan ekonomi dan daya saing melalui strategi pengembangan ekonomi, dengan meningkatkan potensi dan peluang keunggulan

sumber daya barat dan atau laut dan daya dukung wilayah; mengembangkan dan memperkuat perekonomian yang berbasis pada keunggulan sumber daya daerah dan daya dukung lingkungan; mendorong pengembangan ekonomi mikro melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM); mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh melalui pengembangan perekonomian yang merata dan berkelanjutan; dan meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas hidup dan aksebilitas pelayanan, rehabilitas, bantuan sosial dan kesejahteraan sosial masyarakat. Misi ini juga menyatakan kepedulian pemerintah daerah terhadap upaya pemanfaatan SDA yang berwawasan lingkungan dan kewaspadan terhadap resiko bencana alam.

• Menegakkan hukum dan HAM serta penguatan proses demokrasi untuk terciptanya rasa aman dan damai, serta menata iklim kondusif bagi tumbuhnya investasi.

Melakukan pembenahan dan meningkatkan budaya hukum dan menegggakan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif dan memihak pada rakyat kecil. Memantapkan kelembagan demokrasi yang lebih kokoh dengan memperkuat peranserta semua lapisan masyarakat dalam

perencanaan, pelaksanaan dan kontrol pembangunan tanpa diskriminasif sehingga proses pembangunan partisapasif yang bersifat bottom up dapat berjalan. Misis ini juga diharapkan menumbuhkan masyarakat yang tanggap (responsive community) yang akan mendorong semangat sukarela (spirit of voluntarism); menciptakan wadah terbuka dan demokratis bagi dialog kebudayaan sehingga tercapai kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam pembangunan, menumbuhkan rasa persatuan, menumbuhkan penghormatan terhadap nilai pluralism dan HAM. Pada akhirnya misi ini dapat menghasilkan pembangunan yang menyentuh masyarakat tanpa deskriminasi gender, etnis, agama dan memihak pada rakyat kecil dengan dilandasi penghormatan pada hak-hak asasi manusia (HAM); meningkatkan kesadaran dan kualitas beragama dan toleransi antar umat beragama, menciptakan kepastian investasi serta kesadaran akan plarisme sehingga mendkung terciptanya suasana yang aman dan damai dalam pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.

3. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah Dalam Masa Transisi Kepemimpinan

Pada Senin, 6 Oktober 2014 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (TapTeng) berada dibawah kepemimpinan H. Sukran Jamilan Tanjung selaku pelaksana Bupati karena Bupati sebelumnya Raja Bonaran Situmeang, SH M.Hum tersandung permasalahan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tepat pada tanggal 9 April 2015, Jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapanuli Tengah resmi dipundak pria kelahiran Sibolga, 4 Maret 1967 ini setelah Gubernur Sumatera Utara menyerahkan SK Menteri Dalam Negeri (Mendagri) setelah Bupati sebelumnya, Raja Bonaran Situmeang diberhentikan sementara.

Kewenangan bagi seorang Pelaksana tugas (Plt) seperti yang kini dipundak H Sukran Jamilan Tanjjung, Ada dua produk hukum yang dijadikan dasar untuk melihat kewenangan seorang kepala daerah dengan status Plt atau Pj. Pertama, sesuai Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Kedua, Peraturan Pemerintah No. 49 tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

ayat (1) : "Penjabat kepala daerah atau pelaksana tugas kepala daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 ayat (1) dan ayat (3), serta Pasal 131 ayat (4), atau yang diangkat untuk mengisi kekosongan jabatan kepala daerah karena mengundurkan diri untuk mencalonkan/dicalonkan menjadi calon kepala

daerah/wakil kepala daerah, serta kepala daerah yang diangkat dari wakil kepala daerah yang menggantikan kepala daerah yang mengundurkan diri untuk mencalonkan/dicalonkan sebagai calon kepala daerah/wakil kepala daerah dilarang :

a. melakukan mutasi pegawai;

b. membatalkan perijinan yang telah dikeluarkan pejabat sebelumnya dan/atau mengeluarkan perijinan yang bertentangan dengan yang dikeluarkan pejabat sebelumnya;

c. membuat kebijakan tentang pemekaran daerah yang bertentangan dengan kebijakan pejabat sebelumnya; dan

d. membuat kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan pejabat sebelumnya."

Ayat (2) : Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Dalam Negeri.

Berdasarkan Peraturan tersebut jelaslah bahwa kewenangan seorang pejabat sementara kepala daerah atau pelaksana tugas kepala daerah sangat terbatas terutama pelarangan untuk empat (4) hal tersebut diatas, sebagaimana yang diatur dalam pasal 132A ayat (1). Seorang pejabat kepala daerah sementara atau pelaksana tugas dapat melaksanakan/melanggar ketentuan ini jika mendapat persetujuan tertulis dari Menteri Dalam Negeri sesuai pada Ayat (2) pasal yang sama.

4. ISU STRATEGIS KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Setelah diangkatnya H Sukran Jamilan Tanjung,SE menjadi pemimpin baru di Tapanuli Tengah sebagai Pelaksana tugas maka segala urusan tentang wacana memajukan daerah Tapanuli Tengah tergantung pada kinerja kepemimpinannya. Menjadikan mewujudkan masyarakat tapanuli tengah yang maju, sejahtera dan bermartabat sesuai dengan Visi yang dibawakan.

Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal terhadap proses perencanaan. Jika dinamika eksternal, khususnya selama 5 (lima) tahun yang akan datang, diidentifikasikan dengan baik, maka pemerintah daerah akan dapat memepertahankan/meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Pemeritah daerah yang tidak menyelaraskan diri secara sepadan atas isu strateginya akan menghadapi potensi kegagalan dalam melaksanakan penyelanggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawabnya atau gagal dalam mlaksanakan pembangunan daerah.

Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan /keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Secara teknoratis, penentuan sesuatu atau kondisi menjadi isu strategis dapat didukung dengan menertibkan pedoman atau kriteria oleh kepala daerah atau kepala Bappeda.

Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis di perlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi yang telah diidentifikasikan untuk dipilih menjadi isu strategis. Bagi daerah yang lebih berhasil menciptakan sisitem informasi perencanaan pembangunan daerah, selanjutnya melakukan upaya-upaya rutin untuk memantau peluang dan ancaman lingkungan ekesternal. Dengan demikian, kebijakan Pemerintah Daerah tidak lagi bersifat reaktif tetapi lebih antisipatif. Tanpa itu, akan banyak peluang-peluang penting akan hilang, dan ancaman tidak dikenal atau terlambat diantisipasi.

Faktor lain yang perlu dalam merumuskan isu-isu strategis adalah pengamatan terhadap visi, misi dan program kepala daerah terpilih serta RPJMN agar rumusan isu selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap kepala daerah dan wakil kepala daearah terpilih secara kebijakan pemerintah dalam jangka menengah.

Sumber lain bagi informasi atau isu strategis dari lingkungan eksternal (misal, dari masyarakat, dunia swasta, perguruan tinggi, dunia riset, lembaga nonprofit) skala regional, nasional dan internasional yang berkorelasi atau mempengaruhi tujuan dansasaran pembangunan jangka menengah juga merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan dan menjadi masukan dalam menganalisi isu-isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.

Penentuan data atau informasi mnjadi isu strategis sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional khususnya Tapanuli Tengah;

b. Mencakup Tugas Pokok dan fungsi Pemerintah Daerah;

c. Luasnya dampak yang ditimbulkannnya terhadap daerah dan masyarakat; d. Memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan daerah; e. Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola;

f. Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

Dari penetapan pakem isu strategis diatas maka, secara garis besar, Isu strategis yang kini dihadapi oleh Plt. H Sukran Jamilan Tanjung,SE dalam memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah adalah:

a. Percepatan pembangunan melalui peningkatan infrakstruktur;

b. Membenahi birokrasi untuk meningkatkan pelayanan publik, serta menjamin terwujudnya pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean governance) serta berwibawa;

c. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kesehatan, pendidikan dan pengembangan SDM;

d. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor-sektor unggulan serta menggali dan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Pariwisata dengan kebijakan pembangunan yang pro rakyat;

e. Menegakkan hukum dan HAM serta penguatan proses demokrasi untuk terciptanya rasa aman dan damai, serta menata iklim kondusif bagi tumbuhnya invenstasi.

BAB III

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Proses Pembuatan Langkah Strategis Plt. Sukran Jamilan Tanjung Dalam Memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah

Plt. Sukran Jamilan Tanjung yang menggantikan posisi Raja Bonaran Situmeang sebagai Bupati Tapanuli Tengah memulai kinerja di kedaerahan menghadapi keadaan transisi. Langkah strategis dalam memimpin untuk menghasilkan produktifitas kinerja pun harus dirumuskan dan dieksekusi sesegera mungkin. Plt. Sukran Jjamilan Tanjung memusatkan perhatiannya pada percepatan laju perkembangan pembangunan daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Menyadari bahwa fungsi dan peran Pemerintah memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat; Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, Mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah

Dokumen terkait