Program di Bidang Pertanian
USULAN KEBUTUHAN DAN ALOKASI PUPUK BERSUBSID
5.7.2 Program Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani Padi (BP AUTP)
Kementerian Pertanian berupaya untuk mensukseskan pencapaian target swasembada pangan. Mulai pada 2015, Pemerintah melaksanakan Upaya Khusus (UPSUS) swasembada padi dengan target produksi padi tahun 2016 mencapai 75,13 juta ton. Tetapi usaha sektor pertanian, khususnya usaha tani padi dihadapkan pada risiko ketidakpastian sebagai akibat dampak negatif perubahan iklim. Untuk mengatasi kerugian petani, maka pemerintah membantu mengupayakan perlindungan usaha tani dalam bentuk asuransi pertanian, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yang telah ditindaklanjuti dengan penerbitan Peraturan Menteri Pertanian No 40 Tahun 2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian. Melalui asuransi usaha tani padi memberikan jaminan terhadap kerusakan tanaman akibat banjir, kekeringan, serta serangan hama dan penyakit tumbuhan atau Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), sehingga petani akan memperoleh ganti rugi sebagai modal kerja untuk keberlangsungan usaha taninya.
Asuransi Pertanian merupakan pengalihan risiko yang dapat memberikan ganti rugi akibat kerugian usaha tani sehingga keberlangsungan usaha tani dapat terjamin. Besaran bantuan premi dari pemerintah Rp144.000/ha/musim tanam dan sisanya swadaya petani Rp36.000/ ha/musim tanam (MT). Jika luas lahan yang diasuransikan kurang atau lebih dari 1 ha, maka besarnya premi (dan ganti rugi) dihitung secara proporsional. Ganti rugi diberikan kepada peserta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) apabila terjadi banjir, kekeringan dan atau serangan OPT yang mengakibatkan kerusakan tanaman padi yang dipertanggungkan dengan kondisi persyaratan:
a. Umur padi sudah melewati 10 hari (10 Hari Setelah Tanam/HST). b. Umur padi sudah melewati 30 hari (teknologi tabela).
c. Intensitas kerusakan mencapai ≥75 persen dan luas kerusakan mencapai ≥75 persen pada setiap luas petak alami.
Dalam AUTP, harga pertanggungan ditetapkan sebesar Rp6.000.000 per hektar per musim tanam. Harga pertanggungan menjadi dasar perhitungan premi dan batas maksimum ganti rugi. Program BP-AUTP baru dilaksanakan pada 2016 dan masih berlanjut sampai dengan
Polis asuransi diterbitkan untuk satu musim tanam dengan jangka waktu pertanggungan dimulai pada tanggal perkiraan tanam dan berakhir pada tanggal perkiraan panen. Perusahaan asuransi yang mengelola dana program nasional asuransi usaha tani padi ini adalah PT. Asuransi Jasa Indonesia atau yang biasa dikenal dengan PT. Jasindo. PT. Jasindo merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang asuransi.
Dasar hukum dan peraturan perundang-undangan yang mengatur pelaksanaan program ini antara lain:
• UU Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
• Peraturan Menteri Pertanian Nomor 40/Permentan/SR.230/7/2015 tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian.
• Surat Menteri Pertanian ke Menteri BUMN Nomor 193/SR.230/M/8/2015 tentang Pelaksanaan AUTP.
• Surat Menteri BUMN Nomor S-587/MBU/09/2015 tentang Penugasan BUMN sebagai Pelaksana AUTP.
• Keputusan Menteri Pertanian Nomor 02/Kpts/SR.220/B/01/2016 tentang Pedoman Bantuan Premi AUTP.
Penerima Manfaat
Penerima bantuan premi asuransi usaha tani padi adalah petani yang memiliki lahan sawah dan melakukan usaha budidaya tanaman padi pada lahan paling luas 2 hektar dan/atau petani penggarap yang tidak memiliki lahan usaha tani dan menggarap lahan sawah paling luas 2 hektar. Daftar nama petani yang memiliki polis AUTP terdapat di Direktorat Pembiayaan Pertanian oleh karena pada program ini peserta AUTP belum menggunakan ID Petani yang nantinya dikenal dengan Kartu Tani.
Mekanisme Seleksi Penerima Manfaat
1. Pendataan/inventarisasi (Form AUTP-1) Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan dan atau Penyuluh Pertanian berdasarkan penugasan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
2. UPTD Kecamatan dan atau Penyuluh Pertanian melakukan pendataan/inventarisasi CPCL pelaksanaan asuransi di lahan sawah yang disinergikan dengan program pada lokasi
BP-
UPSUS padi dan program pembangunan pertanian tanaman pangan di daerah.
3. UPTD Kecamatan dan atau Penyuluh Pertanian bersama Petugas Asuransi melakukan asesmen dan pendaftaran peserta asuransi.
Anggaran
Mata Anggaran untuk program BP-AUTP adalah dana bantuan pemerintah yang ada di Kementan. Di tahun 2017, Kementan mengalokasikan 144 miliar rupiah untuk BP-AUTP dengan rincian pembiayaan pelaksanaan terdiri dari pembiayaan fisik (bantuan premi pemerintah), pembiayaan operasional (perjalanan, pertemuan, dan lainnya). Dukungan pembiayaan operasional AUTP yang bersumber dari APBN dapat memanfaatkan anggaran operasional yang tertuang dalam DIPA Satuan Kerja Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian.
Mekanisme Penyaluran
Penyaluran bantuan premi untuk dan atas nama petani melalui perusahaan asuransi pelaksana (PT. Jasindo), dilaksanakan berdasarkan bukti-bukti yang sah meliputi:
a. Surat Penagihan
b. Surat Penugasan Pelaksana c. Perjanjian kerja sama d. Pakta Integritas
e. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) f. Kuitansi
g. Berita Acara Serah Terima Uang h. Rekapitulasi Peserta Definitif AUTP i. Asli Polis
j. Rekening bank
Direktur Pembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan seleksi dan menetapkan Daftar Peserta AUTP dan disahkan oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian selaku Kuasa Pengguna Anggaran, berdasarkan hasil sinkronisasi DPD dari Kabupaten/Kota dan rekapitulasi peserta asuransi dari asuransi pelaksana. Kemudian Direktur Pembiayaan Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian selaku PPK melalui KPPN mencairkan dana bantuan premi
asuransi kepada perusahaan asuransi pelaksana untuk dan atas nama kelompok tani.
Gambar 42. Mekanisme Pencairan Dana Bantuan Premi Asuransi Usaha Tani Padi
Jika terjadi risiko terhadap tanaman yang diasuransikan, kerusakan tanaman atau gagal panen dapat diklaim. Klaim AUTP akan diproses jika memenuhi ketentuan sebagai berikut: Tertanggung menyampaikan secara tertulis pemberitahuan kejadian kerusakan kepada Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan - Pengamat Hama dan Penyakit (PPL/ POPT-PHP) dan petugas asuransi tentang indikasi terjadinya kerusakan (banjir, kekeringan dan OPT pada tanaman padi yang diasuransikan selambat-lambatnya tujuh hari kalender setelah diketahui terjadinya kerusakan. Selain pemberitahuan tertulis, Tertanggung juga harus mengisi Berita Acara Hasil Pemeriksaan Kerusakan dengan melampirkan bukti kerusakan (foto-foto kerusakan) yang ditandatangani oleh Tertanggung, POPT, dan petugas dari asuransi pelaksana, serta diketahui oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Berita Acara Hasil Pemeriksaan Kerusakan merupakan persetujuan klaim oleh asuransi pelaksana kepada Tertanggung. Jika dalam waktu 30 hari kalender sejak pemberitahuan kejadian kerusakan Berita Acara Hasil Pemeriksaan Kerusakan belum dikeluarkan, maka asuransi pelaksana Sumber: Pedoman Bantuan Premi AUTP (Keputusan Menteri Pertanian No. 02/Kpts/SR.220/B/01/2016)
KEMENTERIAN DITJEN PSP (KPA/
PPK)
ASURANSI PELAKSANA
(1) Penagihan Bantuan Premi
(2) SPM
(3) Pencairan Premi Bantuan (SP2D)
PEJABAT PENGUJI KPPN PT. ASURANSI JASA INDONESIA (Penanggung) 3 DINAS PERTANIAN KAB/ KOTA POPT - PHP dan PPL LOSS ADJUSTER (Penilaian Kerugian) PT ASURANSI PELAKSANA 5 7 Lahan Terserang PETANI/KELOMPOK TANI (Tertanggung) 4 Hasil permohonan klaim
Gambar 42.
)
dinyatakan setuju terhadap klaim yang diajukan. Pembayaran atas klaim yang diajukan akibat gagal panen diukur sesuai dengan tingkat kerusakan yang terjadi. Pembayaran ganti rugi atas klaim dilaksanakan paling lambat 14 hari kalender sejak Berita Acara Hasil Pemeriksaan Kerusakan dikeluarkan. Pembayaran Ganti Rugi dilaksanakan melalui pemindahbukuan ke rekening Tertanggung.
Gambar 43. Proses Klaim Dana Bantuan Premi AUTP ke Tertanggung
Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan ini adalah: 1. Petani membayar premi asuransi.
2. Bantuan premi diberikan kepada petani dengan mengikuti prosedur penyaluran bantuan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Premi Asuransi Usahatani Padi. 3. Petani mendapat perlindungan asuransi bila mengalami gagal panen.
Sumber: Pedoman Bantuan Premi AUTP (Keputusan Menteri Pertanian No. 02/Kpts/SR.220/B/01/2016)
DINAS PERTANIAN KAB/ KOTA POPT - PHP dan PPL LOSS ADJUSTER (Penilaian Kerugian) PT ASURANSI PELAKSANA (6) Pengesahan BA Klaim (3) Pemeriksaan dan Perhitungan (3) Pemeriksaan dan Perhitungan (2) Pemberitahuan Serangan (5) Hasil Pemeriksaan Klaim (7) Persetujuan dan Pembayaran (1) Pemberitahuan Kematian Lahan Terserang PETANI/KELOMPOK TANI (Tertanggung) (4) Hasil permohonan klaim