• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

6. Program Desa Makmur Peduli Api

Miller mengemukakan bahwa, lingkup materi program pemberdayaan masyarakat harus mencakup segala aspek kegiatan yang berkaitan dengan upaya-upaya peningkatan produksi, peningkatan pendapatan serta perbaikan kesejahteraan masyarakat penerima manfaatnya.76 Bentuk inovasi yang dibuat oleh perusahaan dalam mengurangi kebakaran hutan di kawasan perusahaan

75

Ibid, Hlm. 127.

76

adalah melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), Desa Makmur Peduli Api ini merupakan program community development (pemberdayaan masyarakat) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.77

Latar belakang dibentuknya program Desa Makmur Peduli Api adalah perwujudan dari kebijakan konservasi hutan APP adalah pelibatan masyarakat adat dan lokal secara konstruktif dalam upaya menyelesaikan konflik sosial dan juga memberdayakan masyarakat secara bertanggung jawab. Salah satu pilar dalam kebijakan konservasi hutan APP adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan memelihara hubungan yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pelibatan masyarakat adat dan lokal secara konstruktif dalam upaya-upaya menyelesaikan konflik sosial dan juga memberdayakan masyarakat secara bertanggung jawab.78

Dalam upaya mewujudkan kebijakan konservasi hutan APP, terdapat beberapa tantangan, baik hal-hal yang terkait aspek-aspek produksi, pengelolaan keanekaragaman hayati, dan dinamika sosial kemasyarakatan. Pada dinamika sosial kemasyarakatan, masih banyak ditemukannya perambahan hutan, kegiatan pencurian kayu, sengketa tata batas wilayah, pemanfaatan sumber daya hutan, dan praktik pertanian oleh masyarakat yang tidak memperhatikan kelestarian hutan. Masyarakat harus menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya membangun pengelolaan hutan lestari dan bisnis yang berkelanjutan, yang tak hanya diberi peran namun juga tanggung jawab. Dalam kerangka inilah APP ingin merangkul masyarakat adat dan lokal dalam kerangka bisnis yang bertanggung jawab. Di penghujung 2015, APP memperkenalkan Desa Makmur Peduli Api (DMPA), yang merupakan perbaikan dari berbagai program pemberdayaan masyarakat (community

development) yang telah dilakukan sebelumnya. Melalui program Desa

77

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/10/18/kemendes-pdtt-dan-pt-sinar-mas-wujudkan-Desa-makmur-peduli-api, diakses tanggal 4 April 2019 pukul 02.27 wib.

78

35

Makmur Peduli Api, APP berharap Desa dan masyarakat dapat berperan penting dalam pengelolaan hutan lestari. Program Desa Makmur Peduli Api ini diharapkan dapat menjadi salah satu contoh praktik terbaik dalam usaha perlindungan hutan berbasis masyarakat secara berkelanjutan.79

Program Desa Makmur Peduli Api memiliki enam pilar utama di mana pilar-pilar ini dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kondisi terkini dan konteks dari Desa-Desa yang menjadi sasaran program. Enam pilar program Desa makmur peduli api yaitu :

1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat

Kegiatan pemberdayaan ekonomi warga Desa berbasis sumber daya hutan dan non-hutan diarahkan untuk peningkatan pendapatan dan penyediaan kecukupan sumber pangan bagi warga Desa. Berbagai kegiatan usaha ini nantinya dapat secara langsung berkaitan dengan rantai pasok bisnis APP, seperti pengadaan serat kayu melalui program hutan tanaman rakyat (HTR) bahan palet dan kebutuhan indistri seperti tepung tapioka, dan lain-lain. Ada pula yang tidak berkaitan langsung, seperti kebutuhan bahan makanan pokok bagi karyawan yang tersebut di industi-industri dan unit manajemen hutan (UMH).

2. Pemetaan sumberdaya secara partisipatif.

Pemetaan lokasi dan sumber daya dilakukan bersama masyarakat setempat untuk mendukung stabilitas ekonomi Desa dalam jangka panjang. Dengan informasi yang cukup dan akurat maka perencanaan pembangunan Desa akan lebih mudah dilakukan sesuai dengan konteks Desa tersebut.

3. Transfer teknologi pertanian.

Kegiatan transfer teknologi ini diarahkan untuk memperkenalkan ragam teknologi yang lebih ramah lingkungan, antara lain melalui perubahan peralatan dan cara-cara yang digunakan oleh masyarakat dalam bidang pertanian dan kehutanan, serta pengunaan cara dan

79

teknologi intensifikasi pada areal-areal yang saat ini sudah dimanfaatkan.

4. Perlindungan dan pengamanan kawasan hutan.

Sumber daya hutan merupakan sumber daya yang penting bagi semua pihak, baik mereka yang bergerak di industri kehutanan maupun masyarakat yang hidup didalam dan sekitar hutan, ataupun mereka yang berada jauh dari hutan, pengamanan dan perlindungan hutan. Pengamanan dan perlindungan hutan tidak hanya dilakukan oleh pemegang izin konsesi, karenanya diperlukan keikutsertaan warga Desa dalam upaya tersebut. Salah satu tujuan program Desa Makmur Peduli Api ini adalah membangun kesadaran bersama tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan mendorong lahirnya peraturan Desa terkait partisipasi warganya dalam pengamanan dan perlindungan hutan.

5. Pencegahan dan penyelesaian konflik.

Dalam praktik bisnis berbasis lahan, terkadang terjadi konflik atau sengketa antara perusahaan dan warga Desa, baik terkait batas hutan maupun pemanfaatan sumber daya hutan itu sendiri. Adanya konflik ini tentunya akan menghambat proses, tak hanya pengelolaan hutan oleh pemegang izin namun juga pemanfaatan hutan oleh masyarakat. Oleh karena itu, melalui program Desa Makmur Peduli Api, jika terjadi konflik perusahaan dan masyarakat akan mencari solusi terbaik. 6. Kemitraan pemasaran produk.

Melalui program Desa Makmur Peduli Api, berbagai kajian pasar dilakukan untuk mengetahui kebutuhan lokal dan perusahaan atas produk yang dihasilkan oleh Desa-Desa Desa Makmur Peduli Api, dan memfasilitasi pemasaran atas produk-produk tersebut. Hal ini dilakukan dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat Desa, khususnya peningkatan pendapatan.80

80

37

DMPA adalah pengembangan wilayah kehutanan dan pertanian yang terpadu dan merupakan hasil akhir dari evaluasi yang dilakukan dari pelaksanaan program-program Pemberdayaan Masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya. DMPA juga memiliki fungsi untuk menghalau berbagai gangguan atau ancaman terhadap kelestarian hutan; kebakaran hutan, perambahan, konflik lahan serta pembalakan dan perburuan liar. DMPA sendiri dimaksudkan untuk menjadi wadah bagi keberlanjutan penghidupan masyarakat yang berada di dalam maupun sekitar wilayah konsesi dengan memperkuat kerjasama dan keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam atau hutan lestari.81

Dimana melalui program ini perusahaan mengajak masyarakat setempat agar tidak melakukan pembakaran hutan sehingga masyarakat bisa menjaga hutan serta memanfaatkan lahan yang ada untuk sektor pertanian dan peternakan. Program Desa Makmur Peduli Api ini adalah program pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan oleh PT. Arara Abadi-Sinar Mas Foresty.82 Pada tanggal 24 Maret 2016 PT. Arara Abadi-Sinar Mas Foresty meluncurkan program Desa Makmur Peduli Api melalui penandatanganan MoU di Kabupaten Ogan Komering Hilir (OKI), Sumatera Selatan. Pada Juni 2016 penerapan Desa Makmur Peduli Api di 35 Desa, meliputi Desa di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.83 Beberapa jenis program Desa Makmur Peduli Api yang telah diterapkan seperti hortikultura seluas 433 Hektar, peternakan sebanyak 1.241 ekor, ternak unggas 7.500 ekor, persawahan seluas 308 hektar, perikanan sebanyak 309.500 benih dan kebun buah seluas 190 hektar.84

81

https://www.kompasiana.com/herman_zamani/56c7474e157b611c0b2f549c/cegah-kebakaran-hutan-via-Desa-makmur-peduli-api?page=all, diakses tanggal 10 Maret 2019 pukul 02.35 wib.

82

https://www.asiapulppaper.com/es/node/2889, diakses tanggal 10 Maret 2019 pukul 20.45 wib.

83 Desa Makmur Peduli Api, PT. Arara Abadi-Sinar Mas Foresty, 2019, Hlm. 12.

84

Dokumen terkait