• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKTOR (S-3) JURUSAN

PROGRAM DOKTOR

Pedoman pendidikan program doktor teknik mesin ini disusun berdasarkan Buku Pedoman Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) 2015/2016 – 2018/2019, Surat Edaran Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Republik Indonesia No: 01/M/SE/V/2015 yang salah satunya mengenai penundaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.49 Tahun 2014, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.212/U/1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Doktor, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa serta aturan-aturan pendukungnya.

Mahasiswa dan Pendaftaran Mahasiswa

Mahasiswa Program Doktor di Program Magister dan Doktor Fakultas Teknik Universitas Brawijaya adalah mereka yang terdaftar menjadi mahasiswa pada Program Doktor di Program Magister dan Doktor Fakultas Teknik Universitas Brawijaya pada semester yang sedang berjalan. Mahasiswa lama diwajibkan mendaftar ulang pada setiap awal semester sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pendaftaran mahasiswa dilakukan di Bagian Pengajaran Program Doktor Teknik Mesin (PDTM) Jurusan Teknik Mesin (JTM) FTUB atau ruang yang telah ditentukan. Mahasiswa yang melaksanakan pendaftaran kembali diharapkan dapat datang sendiri, untuk: a. Mengisi formulir pendaftaran dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS)

b. Menunjukkan bukti pembayaran SPP.

c. Menyerahkan pas foto ukuran 4 x 6 sebanyak empat lembar.

d. Memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh Jurusan Teknik Mesin FTUB. e. Khusus bagi mahasiswa lama harus menyertakan kopi Kartu Hasil Studi (KHS).

Tenaga Akademik

Tenaga akademik pada program doktor meliputi dosen pengampu mata kuliah, dosen pembimbing akademik, dan dosen penguji. Dosen pengampu mata kuliah, pembimbing disertasi, dan dosen penguji adalah tenaga dosen dengan jabatan akademik Guru Besar dan dosen dengan jabatan sekurang-kurangnya Lektor dan bergelar Doktor (lulusan S-3).

Komisi Pembimbing

Komisi Pembimbing adalah tenaga akademik yang bertanggungjawab membimbing disertasi. Setiap mahasiswa dibimbing oleh tiga tenaga akademik, salah satunya berstatus sebagai Pembimbing Utama (tenaga akademik dari Universitas Brawijaya dengan jabatan akademik Guru Besar), dan lainnya disebut Pembimbing Pendamping (memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya Lektor Kepala dan bergelar Doktor). Berdasarkan “pertimbangan khusus”, mahasiswa dapat mengusulkan salah satu Pembimbing Pendamping dari luar UB yang dapat membantu memperlancar kegiatan penyelesaian Disertasi mahasiwa. Komisi Pembimbing di luar ketentuan tersebut ditetapkan oleh Dekan FTUB, dengan memper-timbangkan kondisi obyektif.

Tugas Komisi Pembimbing

Komisi Pembimbing bertugas membantu mahasiswa Program Doktor untuk menyelesaikan disertasinya, dengan tugas pokok sebagai berikut.

- Mengarahkan mata kuliah yang harus diambil mahasiswa, untuk meningkatkan kemampuan akademiknya guna menunjang disertasi.

- Memberikan arahan dan saran kepada mahasiswa dalam proses penyusunan usulan penelitian disertasi; melakukan supervisi pelaksanaan penelitian disertasi; membimbing proses analisis data dan interpretasinya, penulisan artikel untuk publikasi ilimiah, penulisan naskah disertasi; dan bertanggung jawab terhadap kecukupan kualitas disertasi.

- Memberikan penilaian pada usulan penelitian disertasi, pelaksanaan penelitian, artikel untuk publikasi ilmiah, naskah disertasi dan ujian disertasi.

- Bertanggung jawab terhadap proses kegiatan dan waktu penyelesaian studi mahasiswa sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Tata cara Pembentukan Komisi Pembimbing

Komisi Pembimbing (Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping) dibentuk segera setelah mahasiswa lulus ujian kualifikasi, sehingga komisi pembimbing dapat segera mengarahkan pengambilan materi kuliah penunjang disertasi atau kegiatan akademik lainnya yang diperlukan mahasiswa pada semester berikutnya. Kesediaan tenaga akademik untuk menjadi Pembimbing Utama atau sebagai Pembimbing Pendamping berarti bersedia bertanggung jawab secara akademik dalam mengarahkan mahasiswa untuk menyelesaikan program Doktor dengan baik, dan menyediakan waktu yang cukup untuk proses pembimbingan dan pembinaan mahasiswa dalam rangka proses pembelajaran mereka.

Penetapan Pembimbing

Pada semester ke dua setelah mahasiswa lulus ujian kualifikasi, Komisi Pembimbing setiap mahasiswa dapat dibentuk, dengan tata cara sebagai berikut :

a. Mahasiswa mengusulkan tiga orang tenaga akademik, salah satunya dengan jabatan Guru Besar, sebagai calon Pembimbing Utama untuk kemudian dipilih menjadi Pembimbing Utama. b. Berdasarkan data pada butir (a), Ketua Program Studi S3 menyelenggarakan rapat konsultasi dan koordinasi dengan Tim Guru Besar dan Doktor pada Program Studi yang terkait. Atas pertimbangan obyektif tertentu, hasil keputusan rapat konsultasi dan koordinasi mengenai Pembimbing ini dapat berbeda dengan yang diusulkan mahasiswa.

c. Ketua Ketua Program Studi S3 mengirimkan nama calon Pembimbing hasil rapat konsultasi dan koordinasi tersebut kepada Dekan FTUB untuk mendapatkan persetujuan.

d. Dekan FTUB menetapkan Pembimbing dengan membuat SK Penetapan Pembimbing berdasarkan hasil keputusan rapat konsultasi dan koordinasi.

Penetapan Pembimbing Pendamping

Mahasiswa mengusulkan empat nama calon Pembimbing Pendamping setelah mengkonsultasikannya dengan Pembimbing, dengan dipertimbangkan kesesuaian bidang keahlian calon Pembimbing Pendamping dengan rencana topik disertasi mahasiswa. Prosedur penetapan Pembimbing Pendamping selanjutnya sama dengan prosedur penetapan Pembimbing, dengan Pembimbing menjadi anggota tambahan Tim Guru Besar dan Doktor apabila namanya belum termasuk dalam Tim sebelumnya.

Perubahan Susunan Komisi Pembimbing

Setelah komisi pembimbing terbentuk, apabila terjadi sesuatu hal yang menyebabkan proses bimbingan disertasi tidak berjalan, dimungkinkan perubahan anggota komisi pembimbing berdasarkan alasan-alasan yang obyektif. Perubahan Pembimbing dan / atau Pembimbing

Pendamping dilakukan dengan cara, mahasiswa dan/atau komisi pembimbing mengusulkan perubahan kepada KPS S3 terkait kepada Dekan FTUB berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, seperti:

1. Perubahan topik/judul disertasi, sehingga mengakibatkan ketidak sesuaian substansi penelitian dengan keahlian anggota komisi pembimbing.

2. Mahasiswa dan dosen pembimbing sulit berkomunikasi untuk konsultasi,

3. Adanya pelanggaran kode etik/moral/susila, atau adanya unsur intimidasi dalam proses pembimbingan,

4. Pembimbing tidak dapat menjalankan tugasnya karena sakit dalam waktu lama, atau sebab-sebab lain.

5. Pembimbing mendapat jabatan baru sehingga tidak memungkinkan proses pembimbingan disertasi.

Perubahan susunan Komisi Pembimbing ini ditetapkan dengan SK Dekan FTUB sesuai dengan prosedur penetapan Pembimbing dan Pembimbing Pendamping.

Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester

Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan Sistem Kredit Semester dalam bentuk kuliah dan/atau praktikum dan/atau kerja lapang, riset, seminar, penulisan karya ilmiah disertasi, dan publikasi artikel dalam jurnal internasional.

Perkuliahan : Nilai satu satuan kredit semester (SKS) untuk kuliah terdiri dari

kegiatan-kegiatan tatap muka 50 menit, kegiatan-kegiatan terstruktur 50 menit, dan kegiatan-kegiatan mandiri 60 menit untuk setiap minggunya.

Kegiatan terstrukur : Nilai satu SKS untuk kegiatan terstruktur adalah beban tugas

di penelitian sebanyak 4 jam pengambilan data diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan pembimbingan dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri setiap minggu selama satu semester (setara 16 minggu).

Ketentuan Beban Studi

Dalam buku pedoman ini jumlah SKS yang harus dikumpulkan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan Program Doktor adalah minimal 54 SKS terdiri dari kuliah, kegiatan terstruktur penunjang disertasi, dan penelitian.

Program Doktor Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UB menerima calon mahasiswa baru yang berasal dari lulusan Program Magister bidang ilmu sebidang, atau tidak sebidang, dan lulusan Program Sarjana S1 sebidang. Beban studi yang harus ditempuh oleh mahasiswa dengan latar belakang pendidikan berbeda tersebut, untuk menyelesaikan Program Doktornya adalah : 1. Beban studi Program Doktor bagi peserta yang berpendidikan Magister (S2) sebidang setara dengan 54 SKS, terdiri dari kuliah 22 SKS, dan penyelesaian Disertasi 32 SKS yang mana didalamnya termasuk penulisan artikel jurnal interasional sebesar 10 SKS. 2. Beban studi Program Doktor bagi perserta yang berpendidikan Magister (S2) tidak sebidang

dan Sarjana (S1) sebidang akan ditentukan oleh Ketua Program S3 berkoordinasi dengan Ketua Program S2 dan Ketua Program S1 Teknik Mesin.

Beban studi mahasiswa adalah kegiatan akademik yang wajib dilakukan/diikuti oleh mahasiswa, yang terdiri atas perkuliahan, tugas-tugas terstruktur, penelitian, penulisan artikel jurnal, seminar

terdiri atas perkuliahan mata kuliah wajib universitas, mata kuliah wajib program studi, mata kuliah penunjang disertasi dan mata kuliah lain yang ditugaskan oleh Komisi Pembimbing. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah pilihan yang diselenggrakan oleh program studi lain atas persetujuan Pembimbing.

Jumlah SKS setiap Semester

Jumlah SKS yang diambil pada semester pertama maksimum adalah 14 sks, untuk semester ke dua dan seterusnya disesuaikan dengan kegiatan akademik yang dilakukan dan sesuai dengan arahan Pembimbing.

Masa Studi

1. Lama studi mahasiswa Program Doktor yang berasal dari lulusan S2 sebidang dijadwalkan sekurang-kurangnya 6 (enam) semester. Sedangkan lama studi mahasiswa Program Doktor yang berasal dari lulusan S2 tidak sebidang lulusan S1 sebidang dijadwalkan sekurang-kurangnya 8 (delapan) semester.

2. Mahasiswa dapat lulus 6 semester dengan syarat telah mempublikasikan minimal 2 artikel jurnal international terindeks SCOPUS atau yang setara dengan salah satunya berkualifikasi Q3 Scimago (SJR) dan tidak termasuk dalam jurnal predator.

3. Apabila ada sesuatu dan lain hal yang mengakibatkan terjadi keterlambatan masa studi mahasiswa, maka mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan perpanjangan studi kepada Dekan FTUB (dengan persetujuan Pembimbing Utama) melalui KPS S3 yang bersangkutan sesuai dengan kesanggupan penyelesaian studi dalam waktu yang ditetapkan. Lama studi tidak terhitung cuti akademik, dan setiap mahasiswa berhak mengambil cuti akademik sebanyak-banyaknya 2 (dua) semester dalam masa studinya.

Cuti Akademik

Cuti akademik dapat diambil oleh mahasiswa dengan syarat sebagai berikut:

1. Gangguan kesehatan/sakit dalam waktu yang lama, sehingga tidak memungkinkan melaksanakan proses pembelajaran.

2. Cuti melahirkan,

3. Pindah domisili sementara di suatu tempat yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan proses pembelajaran.

4. Alasan-alasan kepentingan keluarga (privacy), sehingga dalam waktu yang cukup lama tidak memungkinkan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Evaluasi Keberhasilan Studi a. Cara Penilaian

Untuk menilai prestasi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya, digunakan ketentuan sebagai berikut:

1. Penilaian hasil ujian suatu mata kuliah dilakukan oleh masing-masing dosen (atau tim dosen) dengan menggunakan Huruf Mutu (HM) dan Angka Mutu (AM) seperti berikut:

Nilai Angka Huruf Mutu Angka Mutu Golongan Kemampuan

> 80 – 100 A 4 Sangat Baik

> 75 – 80 B+ 3.5 Antara Sangat Baik dan Baik > 69 – 75 B 3 Baik

> 60 – 69 C+ 2.5 Antara Baik dan Cukup > 55 – 60 C 2 Cukup

> 50 – 55 D+ 1.5 Antara Cukup dan Kurang > 44 – 50 D 1 Kurang

0 – 44 E 0 Gagal

2. Nilai akhir bagi mata kuliah yang diampu oleh lebih dari satu dosen merupakan nilai gabungan dari semua dosen yang digabungkan oleh dosen koordinatornya.

3. Nilai akhir mata kuliah merupakan gabungan dari nilai: tugas terstruktur dan/atau tugas mandiri, nilai ujian tengah semester dan nilai ujian akhir. Selanjutnya nilai akhir ditentukan dengan kriteria pada butir (1).

b. Syarat kelulusan

1. Syarat kelulusan setiap mata kuliah atau kegiatan akademik lainnya pada Program Studi S3 FTUB adalah nilai akhir minimal B.

2. Mahasiswa yang pada akhir semester pertama belum dapat mencapai IPK minimum 3.0 untuk 12 SKS terbaik akan diberi peringatan, agar berusaha lebih baik untuk memperbaiki prestasi akademiknya pada semester-semester berikutnya.

3. Mahasiswa yang pada akhir semester pertama dapat mencapai IPK  3.00 untuk 12 SKS terbaik, maka mahasiswa yang bersangkutan dapat mengajukan ujian kualifikasi pada semester ke dua.

4. Mata kuliah yang memperoleh nilai kurang dari B wajib diulang dan dilaksanakan pada semester berikutnya. Mata kuliah yang diulang hanya dapat dilakukan satu kali dan hasil nilai tertinggi ujian mata kuliah yang diulang maksimal B.

Kepanitiaan dalam Pelaksanaan Proses Pendidikan.

Beberapa kepanitiaan yang perlu dibentuk dalam rangka pelaksanaan ujian dan proses pendidikan lainnya adalah sebagai berikut:

1. Panitia Ujian Kualifikasi: terdiri dari beberapa orang tenaga akademik yang diberi tugas melaksanakan penilaian dalam ujian kualifikasi. Panitia ini terdiri atas tenaga akademik yang bidang ilmunya relevan dan memiliki jabatan akademik Guru Besar, atau sekurang-kurangnya Lektor Kepala yang bergelar Doktor.

2. Panitia Ujian Proposal Disertasi: terdiri dari beberapa orang tenaga akademik yang diberi tugas melaksanakan penilaian usulan penelitian untuk Disertasi. Panitia ini terdiri dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping, ditambah paling sedikit tiga orang tenaga akademik yang bidang ilmunya relevan dengan usulan penelitian disertasi dan memiliki jabatan akademik Guru Besar, atau sekurang-kurangnya Lektor Kepala yang bergelar Doktor.

Pembimbing. Panitia ini terdiri dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping dan ditambah paling sedikit tiga orang tenaga akademik yang bidang ilmunya relevan dengan naskah disertasi dan memiliki jabatan akademik Guru Besar, atau sekurang-kurangnya Lektor Kepala yang bergelar Doktor.

4. Tim Penguji Ujian Akhir Disertasi (Terbuka): terdiri dari beberapa tenaga akademik yang diberi tugas melaksanakan ujian akhir calon Doktor yang merupakan Panitia Penilai Disertasi dari Universitas Brawijaya atau dapat ditambah seorang penguji dari luar UB yang memenuhi persyaratan akademik.

5. Susunan dari masing-masing kepanitiaan tersebut di atas, ditetapkan dengan SK Dekan FTUB.

6. Kepanitiaan di luar ketentuan diatas ditetapkan oleh Dekan FTUB, dengan mempertimbangkan kondisi obyektif.

a. Pelaksanaan Ujian Kualifikasi.

Ujian kualifikasi adalah ujian yang diselenggarakan untuk menilai kemampuan akademik mahasiswa dan kesiapannya untuk melaksanakan berbagai kegiatan untu penyelesaian disertasinya. Sebagai bahan ujian adalah daft usulan disertasi mahasiswa, yang dipresentasikan dan kemudian diuji dalam berbagai komponen penilaian terhadap berbagai apek sebagai berikut: 1. Penguasaan metodologi penelitian di bidang ilmunya

2. Penguasaan materi berbagai bidang ilmu yang berkaitan dengan materi disertasi, baik yang bersifat dasar maupun terapan.

3. Kemampuan dalam penalaran ilmiah, termasuk kemampuan untuk melakukan abstraksi terhadap berbagai konsep keilmuan.

4. Kemampuan analisis, sistematisasi dan perumusan hasil pemikiran keilmuan.

Ujian kualifikasi diselenggarakan dalam semester ke dua atau diluar waktu tersebut tergantung kesiapan mahasiswa dan disesuaikan dengan kesiapan program studi untuk menyelenggarakannya.

Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian kualifikasi pada periode tertentu akan diumumkan oleh KPS S3 FT UB, pada dasarnya mahasiswa tersebut harus memenuhi persyaratan administratif dan akademik sebagai berikut :

1. Terdaftar sebagai mahasiswa Program Doktor Jurusan Teknik Mesin FTUB pada semester yang berlaku.

2. Telah menempuh mata kuliah dengan IPK minimum 3,00 untuk 12 sks terbaik, dengan nilai minimal B.

Ujian kualifikasi dilaksanakan secara lisan dan individual, dimana mahasiswa terlebih dahulu mempresentasikan materi usulan disertasinya. Hasil ujian kualifikasi diperiksa oleh Panitia Ujian Kualifikasi dan diumumkan sesegera mungkin setelah ujian dilaksanakan. Mahasiswa dinyatakan lulus jika memperoleh nilai rata-rata dari semua penguji minimal B.

Apabila tidak lulus dalam ujian kualifikasi, maka mahasiswa diberi kesempatan mengikuti ujian kualifikasi ulangan. Ujian kualifikasi ulangan diselenggarakan minimal satu bulan setelah ujian kualifikasi yang pertama. Apabila mahasiswa tidak lulus dalam ujian ulangan ini, maka mahasiswa diberi kesempatan sekali lagi untuk mengikuti ujian kualifikasi periode berikutnya.

Mahasiswa yang telah lulus ujian kualifikasi diwajibkan untuk segera mengusulkan calon komisi pembimbingnya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Selanjutnya mahasiswa segera menyusun usulan penelitian disertasi bersama-sama dengan komisi pembimbingnya. Usulan penelitian

disertasi yang telah mendapatkan persetujuan komisi pembimbing dapat diajukan kepada KPS S3 yang bersangkutan, untuk diuji kelayakannya oleh panitia penilai usulan penelitian disertasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Calon Doktor atau promovendus adalah mahasiswa program Doktor yang telah dinyatakan lulus ujian kualifikasi dan usulan penelitian disertasinya telah mendapat persetujuan dari Panitia Penilai Usulan Penelitian Disertasi.

b. Penyelesaian Disertasi

Disertasi adalah karya tulis akademik hasil studi dan/atau penelitian mendalam yang dilakukan secara mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan, atau menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah ilmu pengetahuan, yang disusun oleh calon Doktor di bawah bimbingan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendampingnya.

Pada dasarnya Disertasi dapat dinilai berdasarkan :

a. Orisinalitas dan bobot ilmiah dari sumbangan terhadap bidang ilmu yang bersesuaian dengan topik disertasi dan atau dalam penerapan teorinya.

b. Kemutakhiran teori dan metodologi yang digunakan, kesesuaian pendekatan penelitian, dan kedalaman penalaran dan analisisnya.

c. Sistematika pemikiran serta kecermatan perumusan masalah, pembahasan hasil penelitian, dan kesimpulan.

Beban SKS disertasi pada Program Doktor Jurusan Teknik Mesin FTUB adalah 30 SKS, yang meliputi berbagai tahapan kegiatan dalam penyelesaiannya, sebagai berikut.

1. Ujian Kualifikasi.

2. Penyusunan Usulan Penelitian Disertasi.

3. Sidang Komisi Pembimbing untuk pembahasan Usulan Penelitian Disertasi. 4. Ujian Usulan Penelitian Disertasi.

5. Kegiatan Terstruktur Penunjang DIsertasi (KTPD). 6. Pelaksanaan Penelitian Disertasi.

7. Penulisan naskah Disertasi.

8. Penulisan artikel untuk publikasi dalam jurnal internasional (dalam bahasa Inggris). 9. Sidang Komisi Pembimbing untuk pembahasan naskah disertasi dan artikel ilmiah. 10. Pengiriman artikel ilmiah ke jurnal internasional.

11. Seminar Hasil Penelitian Disertasi.

12. Sidang Komisi Pembimbing untuk persiapan Ujian Kelayakan Disertasi. 13. Ujian Kelayakan Disertasi (Ujian Tertutup).

14. Sidang Komisi Pembimbing untuk persiapan ujjian skhir disertasi. 15. Ujian akhir disertasi (Ujian Terbuka).

16. Yudisium dan Wisuda Doktor.

Promovendus dapat mengajukan tambahan Sidang Komisi Pembimbing diluar yang sudah

ditentukan diatas, namun biaya penyelenggaran ditanggung sendiri. Biaya penyelenggaraan meliputi honorarium Komisi Pembimbing, konsumsi, dan lain-lain.

Penyusunan Usulan Penelitian Disertasi

penelitian disertasi dapat disusun diajukan oleh mahasiswa yang telah menempuh kuliah mínimum 14 SKS dengan IPK  3,00, dengan nilai minimal B, dan telah lulus ujian kualifikasi.

Usulan penelitian yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh Komisi Pembimbing dapat segera diajukan untuk ujian kelayakan usulan penelitian disertasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Ujian Kelayakan Usulan Penelitian Disertasi

Ujian kelayakan usulan penelitian disertasi merupakan ujian yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Mesin FTUB, untuk mengevaluasi kelayakan bobot ilmiah usulan penelitian disertasi yang diajukan oleh mahasiswa dan telah mendapatkan persetujuan sidang Komisi Pembimbing. Tata cara pengajuan ujian usulan penelitian disertasi dilakukan sebagai berikut :

1. Ketua Komisi Pembimbing mengusulkan pelaksanaan ujian usulan penelitian kepada Dekan FTUB melalui Ketua Program Studi S3 Jurusan Teknik Mesin. Dekan FTUB menetapkan tiga tenaga akademik sebagai tim penguji.

2. Ujian usulan penelitian disertasi dipimpin oleh Ketua Komisi Pembimbing; apabila Ketua Komisi Pembimbing tidak hadir karena sesuatu hal, Ketua Komisi dapat menugaskan salah satu anggota Komisi Pembimbing untuk memimpin ujian. Ujian dapat dilaksanakan kalau dihadiri oleh minimal dua orang penguji dan minimal dua orang Komisi Pembimbing. Ujian tidak dapat dilaksanakan di luar forum ujian resmi.

3. Ujian usulan penelitian disertasi dilaksanakan selama ± 120 menit dengan materi ujian adalah naskah usulan penelitian. Komponen yang dinilai meliputi antara lain latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, konsep untuk menjawab masalah penelitian, metode penelitian, analisis kepustakaan dan kemampuan komprehensif mahasiswa dalam menyajikan dan mempertahankan isi dari usulan penelitiannya.

4. Hasil akhir penilaian usulan penelitian disertasi ditetapkan secara musyawarah sesuai dengan nilai yang diberikan oleh masing-masing anggota panitia penilai dan diumumkan langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan.

5. Nilai minimal sebagai syarat lulus ujian usulan disertasi adalah B, dan apabila kurang dari B, mahasiswa diharuskan mengulang ujian usulan penelitian disertasi dalam waktu maksimum 2 bulan setelah ujian pertama. Apabila mahasiswa tidak lulus lagi dalam ujian ulangan ini maka Komisi Pembimbing memberikan tugas khusus untuk memperbaiki usulan penelitian dan kemampuan akademik mahasiswa, selanjutnya mahasiswa masih diberi kesempatan untuk ujian usulan penelitian disertasinya pada semester berikutnya.

Mahasiswa yang telah lulus ujian usulan penelitian disertasi diharuskan segera memperbaiki usulan penelitiannya sesuai dengan saran-saran dari panitia penilai usulan penelitian disertasi sambil berkonsultasi dengan Komisi Pembimbing. Usulan penelitian disertasi yang telah disetujui oleh Komisi Pembimbing disahkan oleh Dekan FTUB sebagai Usulan Penelitian Disertasi. Selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan dapat melakukan penelitian penelitian dan kegiatan lain dalam rangka penyelesaian disertasinya.

Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian merupakan implementasi dari rencana kegiatan yang disusun dalam usulan penelitian disertasi dan telah lulus ujian dan disahkan oleh Dekan FTUB. Penelitian dapat dilaksanakan di daerah/wilayah yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian dan disetujui

oleh Komisi Pembimbing. Pelaksanaan penelitian wajib disupervisi oleh Ketua Komisi Pembimbing atau yang mewakili, dengan tata cara yang diatur dalam SK Dekan tentang Supervisi Penelitian oleh Komisi Pembimbing. Mahasiswa diwajibkan menggunakan dan mengisi

LOG-BOOK untuk mendokumentasikan proses/kegiatan penelitiannya dan sekaligus sebagai

sarana komunikasi dengan komisi pembimbingnya.

Mahasiswa yang telah selesai melaksanakan penelitian, secepatnya menyusun naskah disertasi dan artikel jurnal internasional. Kedua tulisan tersebut kemudian dibahas dalam Sidang Komisi Pembimbing, sebelum pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian.

Penulisan Naskah Disertasi dan Artikel Jurnal Internasional

Artikel jurnal yang dimaksud di sini adalah karya tulis mahasiswa Program Doktor yang berupa artikel untuk publikasi jurnal internasional (dalam bahasa Inggris) yang didasarkan pada hasil penelitian disertasi. Naskah artikel jurnal yang telah disetujui oleh Komisi Pembimbing dan Ketua Program Studi S3 digunakan sebagai bahan untuk seminar hasil penelitian. Naskah disertasi merupakan laporan peneltitan disertasi mahasiswa secara keseluruhan, yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan. Format penulisan Naskah Disertasi mengikuti “Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi” FT-UB. Naskah disertasi yang telah disetujui oleh Komisi Pembimbing digunakan untuk bahan Ujian Tertutup yang akan dinilai oleh Panitia Penilai Disertasi.

Seminar Hasil Penelitian

Seminar hasil penelitian merupakan kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Program Doktor di PMD FTUB yang telah menyelesaikan penelitiannya. Mahasiswa yang akan melakukan seminar hasil penelitiannya berkonsultasi dengan Komisi Pembimbing mengenai jadwal seminar dan hal-hal lain yang berkaitan dengan seminar. Selanjutnya Pembimbing Utama mengusulkan jadwal seminar kepada Ketua Program Studi S3 yang bersangkutan, untuk diproses lebih lanjut. Tatacara pelaksanaan seminar hasil penelitian secara lebih teknis ditetapkan dengan SK Dekan FTUB.