• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM KEGIATAN PERLINDUNGAN ANAK

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM (Halaman 31-37)

CAKUPAN LAPORAN PIK REMAJA

B. HASIL PELAYANAN KONTRASEPSI 1. Pelayanan Peserta KB Baru

VI. PROGRAM KEGIATAN PERLINDUNGAN ANAK

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutaan Gender dan Anak melalui :

1. Pemetaan Potensi Organisasi dan Lembaga Masyarakat Yang Berperan Dalam dan Anak

 Kegiatan yang telah dilaksanakan :

32 4.3.1.1 Pertemuan Rutin Forum Anak Daerah Kab. Bandung.

4.3.1.2 Diskusi Anak dan Remaja.

4.3.1.3 Sosialisasi Desa Layak Anak.

4.3.1.4 Pembentukan Forum Anak Daerah Tk. Desa.

4.3.1.5 Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Anak dan Remaja.

4.3.1.6 Peringatan Hari Anak Nasiona l.

 Sasaran :

a) 62 org siswa SMP & SMA yg merupakan perwakilan Kecamatan.

b) 50 org siswa SMP & SMA yg merupakan perwakilansetiap RW di LokasiDesa Layak Anak.

c) 30 orang terdiri dari Tokoh agama, Tokoh Masyarakat, dan TP PKK Desa.

d) 62 org siswa SMP & SMA yg merupakan perwakilan setiap RW.

e) 60 org siswa SMP & SMA yg merupakan perwakilan setiap RW atau anggota FAD Desa.

f) 200 orang anak Kab.Bandung.

 Indikator Kinerja :

a) Terbentuknya pengetahuan mengenai Hak Anak, Permasalahan Anak serta Konsolidasi di Tubuh Organisasi FAD.

b) Terbentuknya pengetahuan mengenai Hak-hak Anak dan Permasalahan Anak di Kab.Bandung.

c) Terbentuknya pengetahuan secara utuh mengenai Desa Layak Anak.

d) Terbentuknya Forum Anak Daerah Desa di lokasi Desa Layak Anak.

e) Terbentuknya pengetahuan secara utuh mengenai kesehatan reproduksi.

f) Terbentuknya Kesadaran Akan Hak dan Kewajiban Anak.

2. Koordinasi Program Bidang Perlindungan Anak dan Fasilitasi Korban Kekerasan.

 Kegiatan yang telah dilaksanakan :

a) Konsolidasi Program PA Prov. Jabar dgn Kebijakan Bidang PA Kab.Bandung.

b) Survey Lokasi Desa Layak Anak.

c) Pembinaan Desa Layak Anak.

d) Rapat Gugus Tugas Kota Layak anak.

e) Bantuan Alat Permainan Edukasi Luar.

f) Bantuan Bahan Informasi dan Karakter Anak.

 Sasaran :

a) Program PA Prov. Jabar.

b) 23 orang yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas Kota Layak Anak.

33 c) 23 orang yang tergabung dalam Tim Gugus Tugas Kota Layak Anak.

d) 30 orang anggota gugus30 orang anggota gugus tugas kota layak anak.

e) 1 set APE Luar

f) 100 buah bahan informasi bagi anak.

 Indikator Kinerja :

a) Adanya Sinergitas Kebijakan Program PA Prov. Jabar dgn Kebijakan Bidang PA Kab.Bandung.

b) Terpilihnya 1 Desa Layak Anak Tingkat Kab. Bandung.

c) Terbentuknya 1 Desa Layak Anak Tingkat Kab. Bandung.

d) Terbentuknya konsolidasi program di masing-masing SKPD yang akan dialokasikan untuk Desa Layak Anak.

e) Terolahnya psikomotorik anak.

f) Terolahnya kognitif dan afektif anak.

3. Pengembangan system Informasi Gender dan Anak.

 Kegiatan yang telah dilaksanakan : a) Saresehan Anak Kab. Bandung.

b) Pendataan Pemetaan Potensi Anak Kab. Bandung.

 Sasaran :

a) 110 orang anak Kab.Bandung dan forum anak daerah Kab. Bandung.

b) 276 Desa di wilayah Kab.Bandung.

 Indikator Kinerja :

c) Terbentuknya kepengurusan Forum Anak Daerah Yang baru serta serta terbentuknya pemahaman mengeni hak-hak anak.

d) Tersedianya data potensi anak Kabupaten Bandung tahun 2012.

4. Akuntabilitas Keuangan

Berdasarkan kondisi tersebut dibuat Program dan Alokasi dana tahun 2012 yang berpedoman pada akuntabilitas kinerja Badan sebagai upaya menilai tingkat keberhasilan lembaga dalam pelaksanaan kegiatan tahunan sehingga ukuran keberhasilan lembaga akan terlihat jelas dalam bentuk pengukuran yang lebih bersifat kuantitatif.

Adapun Program dan alokasi dana sebesar Rp. 6.286.530.866,- dengan rincian Prorgam sebagai berikut :

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp1,148,373,744-

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp1,936,340,606-

34 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Sebesar Rp.55,940,000 4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan sebesar Rp. 66,401,750,-

5 Program Keluarga Berencana sebesar Rp.1,771,300,000,- 6 Program Kesehatan Reproduksi Remaja Rp.139,823,640,

7 Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri Sebesar Rp.518,714,172,-

8 Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, termasuk HIV/AIDS sebesar Rp.77,807,174,-

9 Program Penyiapan Tenaga Pendamping kelompok Bina Keluarga sebesar Rp. 132,658,000,-

10 Program Penguatan Kelembagaan Pengurusutamaan Gender dan Anak sebesar Rp. 331,269,900,-

11 Program Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan sebesar Rp. 107,901,900,-

35

BAB IV PENUTUP

1. KESIMPULAN

Secara umum kegiatan sudah berjalan sebagaimana rencana karena tiap bidang sudah ada program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok masing – masing, akan tetapi masih ada beberapa masalah dalam pelaksanaan tugas, diantaranya adalah :

 Jumlah peserta KB masih bertumpu pada suntik 54,69% dan Pil sebanyak 21,11%, kondisi ini sangat berpengaruh terhadap angka drop out kepesertaan KB.

 Masih rendahnya angka rata-rata usia kawin pertama sekitar 19 tahun walaupun sudah naik dari tahun sebelumnya 18 tahun, sedangkan target yang harus dicapai kawin pertama 20 tahun

 Dalam penyediaan data mikro keluarga masih belum oftimal terutama dalam penggunaan data untuk penanganan kemiskinan.

 Total fertility rate (TFR) baru mencapai 2,25 dari sasaran 2,10

 Partisipasi Pria dalam ber KB masih rendah yaitu sebesar 2,36 %,meskipun sudah naik persentasenya dari tahun lalu

 Masih tingginya jumlah Keluarga miskin ( Pra KS Alek 130.591 KK, KS I Alek 217.638 KK 40,63 % dari jumlah KK 856.879 ( Pendataan Keluarga tahun 2010 )

 Cakupan Partisipasi keluarga dalam dalam kegiatan BKB,BKL,BKR dan UPPKS masih rendah berkisar antara 30 %

 Masih terjadi kasus KDRT dan traffiking setiap tahunnya.

 Masih rendahnya sumberdaya manusia dalam program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

2. UPAYA PEMECAHAN MASALAH

 Meningkatkan kualitas peserta KB dari Suntik KB dan Pil KB dengan menggunakan alat kontrasepsi MOP, MOW dan IUD

 Meningkatkan Pelayanan KIE tentang KB-KR bagi pria agar berperan dalam program KB

 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan para petugas dan aparat pengelola program melalui pendidikan dan pelatihan

 Pembinaan kepada kelompok- kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi Remaja ( PIKR ) mengenai Kesehatan Reproduksi di 31 kecamatan dan 276 desa.

36

 Meningkatkan pelayanan MOP dan MOW di rumah sakit dan menggunakan mobil pelayanan keliling disetiap kecamatan.

 Membentuk kelompok paguyuban MOP di 31 kecamatan untuk meningkatkan peran pria dalam program KB

 Meningkatkan pemamahan pelaksanana program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melallui kegiatan study banding ke daerah yang sudah berhasil, konsultasi dengan propinsi dan kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

 Adanya keterpaduan dari berbagai Dinas instansi terkait baik pemerintah maupun pihak swasta dalam penanganan keluarga miskin.

 Meningkatkan KIE kepada masyarakat untuk menjadi anggota dalam kegiatan BKB, BKR, BKL dan UPPKS

Soreang, Januari 2013

BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

KABUPATEN BANDUNG KEPALA,

Drg. Grace Mediana Purnami, M.Kes NIP. 19621214 198803 2 004

37

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM (Halaman 31-37)

Dokumen terkait