• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM BAGI PEKERJA

e. Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Giro Pada Bank Lain

44. PROGRAM BAGI PEKERJA

a. Program Pensiun Imbalan Pasti

Efektif tanggal 1 Januari 2007, semua pekerja yang baru diangkat sebagai pekerja tetap tidak diikutsertakan dalam PPMP. Dalam program ini hak atas manfaat pensiun diberikan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan dengan memperhatikan faktor penghargaan per tahun masa kerja dan penghasilan dana pensiun. Program dana pensiun BRI dikelola oleh Dana Pensiun BRI (DPBRI). Sesuai ketentuan yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi BRI, kontribusi pekerja BRI untuk iuran pensiun adalah

150 a. Program Pensiun Imbalan Pasti (lanjutan)

DPBRI merupakan kontribusi BRI, dimana kontribusi BRI sejak tanggal 1 September 2012 adalah sebesar 22.58% (sebelumnya 22,43%).

Pada masing-masing periode pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, perhitungan beban pensiun BRI dilakukan oleh manajemen BRI dengan menggunakan asumsi-asumsi penilaian aktuaria tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit serta mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

31 Maret 2013 31 Maret 2012

Tingkat diskonto 5,67% 6,50%

Tingkat kenaikan penghasilan dasar pensiun 7,50% 7,50%

Tingkat kenaikan manfaat pensiun 4,00% 4,00%

Tingkat Kematian CSO 1958 CSO 1958

Tingkat cacat jasmaniah 10,00% dari 10,00% dari

CSO 1958 CSO 1958

Usia pensiun normal 56 tahun 56 tahun

Aset DPBRI terutama terdiri dari deposito berjangka, efek-efek, investasi jangka panjang dalam bentuk saham dan properti.

Mutasi atas kewajiban pensiun manfaat pasti masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut:

31 Maret 2013 31 Desember 2012

Saldo awal 573.290 546.712 Beban pensiun imbalan pasti - bersih (Catatan 35) 132.354 497.852 Iuran pemberi kerja (Kontribusi BRI) (55.527) (471.274) Saldo akhir (Catatan 26) 650.117 573.290

b. Program Tunjangan Hari Tua

Karyawan BRI juga memperoleh manfaat dari pemberian Tunjangan Hari Tua (THT) sesuai ketentuan yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi BRI. Program THT dikelola oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Rakyat Indonesia (YKP-BRI).

Iuran THT terdiri dari Iuran Beban Pekerja dan Iuran Beban Perusahaan sesuai ketentuan yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi BRI.

Pada masing-masing periode pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, perhitungan beban pensiun BRI dilakukan oleh manajemen BRI dengan mengunakan asumsi-asumsi penilaian aktuaria

tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit serta mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

31 Maret 2013 31 Maret 2012

Tingkat diskonto 5,80% 6,50%

Tingkat kenaikan penghasilan 7,50% 7,50%

Tingkat Kematian CSO 1958 CSO 1958

b. Program Tunjangan Hari Tua (lanjutan)

Berdasarkan perhitungan beban yang dilakukan manajemen BRI yang menggunakan asumsi-asumsi laporan aktuaria 31 Desember 2012 dan 2011 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp20.030 dan Rp17.369 (Catatan 35). BRI mempunyai saldo akrual untuk penyelesaian program tunjangan hari tua (termasuk entitas anak) sebesar Rp4.501 dan RpNihil masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, dan dicatat dalam akun estimasi imbalan kerja (Catatan 28)

c. Program Pensiun Iuran Pasti

Karyawan BRI juga diikutsertakan dalam program pensiun iuran pasti sesuai dengan Keputusan Direksi BRI yang berlaku efektif sejak bulan Oktober 2000. Kontribusi BRI pada program ini, yang dilaporkan dalam laba rugi periode berjalan adalah sebesar Rp27.105 dan Rp21.149 masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. (Catatan 35). Pengelolaan program pensiun iuran pasti telah diserahkan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan BRI.

d. Program Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Berdasarkan perhitungan manajemen BRI yang menggunakan asumsi-asumsi penilaian aktuaria atas kewajiban BRI berkaitan dengan penyisihan untuk biaya penyelesaian PHK yang meliputi penetapan uang pesangon, uang penghargaan tanda jasa dan ganti kerugian disusun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.penilaian aktuaria tersebut dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 17 Januari 2012 dan 26 Januari 2011 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit serta mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

31 Maret 2013 31 Maret 2012

Tingkat diskonto 5,80% 6,50%

Tingkat kenaikan gaji di masa depan 7,50% 5,00%

Penurunan:

Tingkat kematian CSO 1958 CSO 1958

Tingkat cacat jasmaniah 10.0% dari CSO 1958 10.0% dari CSO 1958

Berdasarkan perhitungan manajemen BRI yang menggunakan asumsi-asumsi laporan aktuaria 31 Desember 2012 dan 2011, BRI membentuk penyisihan untuk penyelesaian program PHK berdasarkan UU Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 (termasuk entitas anak) sejumlah Rp59.451 dan Rp25.365 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 (Catatan 35). BRI mempunyai saldo akrual untuk penyelesaian program PHK (termasuk entitas anak) sebesar Rp746.616 dan Rp684.438 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, dan dicatat dalam akun estimasi imbalan kerja (Catatan 28).

e. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Pekerja BRI juga memiliki imbalan kerja jangka panjang, seperti uang penghargaan tanda jasa dan cuti besar. 1. Cadangan untuk uang Penghargaan Tanda Jasa

Perhitungan manajemen BRI yang menggunakan asumsi-asumsi laporan aktuaria atas uang penghargaan tanda jasa pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dilakukan Penilaian aktuaria tersebut dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit serta mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

31 Maret 2013 31 Maret 2012

152 e. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (lanjutan)

1. Cadangan untuk uang Penghargaan Tanda Jasa (lanjutan)

31 Maret 2013 31 Maret 2012

Tingkat kenaikan harga emas 10,00% 7,00%

Tingkat kematian CSO 1958 CSO 1958

Tingkat cacat jasmaniah 10.0% dari CSO 1958 10.0% dari CSO 1958

Nilai kini kewajiban atas uang penghargaan tanda jasa berdasarkan asumsi-asumsi laporan aktuaria 31 Desember 2012 dan 2011 untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp866.875 dan Rp825.709 (Catatan 28). Perhitungan beban yang dilakukan manajemen BRI untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 dengan menggunakan asumsi-asumsi perhitungan aktuaria adalah masing-masing sebesar Rp41.270 dan Rp20.198 (Catatan 35).

2. Cuti Besar

Perhitungan manajemen BRI yang menggunakan asumsi-asumsi laporan aktuaria atas cuti besar pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dilakukan oleh Penilaian aktuaria tersebut dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit serta mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

31 Maret 2013 31 Maret 2012

Tingkat diskonto 5,80% 6,50%

Tingkat kenaikan gaji di masa depan 7,50% 7,50%

Tingkat kematian CSO 1958 CSO 1958

Tingkat cacat jasmaniah 10.0% dari CSO 1958 10.0% dari CSO 1958

Nilai kini kewajiban untuk cadangan atas cuti besar berdasarkan asumsi-asumsi laporan aktuaria 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp885.009 dan Rp903.446 (Catatan 28) masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Sedangkan perhitungan beban untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp52.559 dan Rp45.703 (Catatan 35).

3. Masa Persiapan Pensiun

Perhitungan aktuaria atas masa persiapan pensiun pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit sebagai berikut:

31 Maret 2013 31 Maret 2012

Tingkat kematian CSO 1958 CSO 1958

Tingkat cacat jasmaniah 10.0% dari CSO 1958 10.0% dari CSO 1958

Nilai kini kewajiban untuk cadangan atas masa persiapan pensiun berdasarkan perhitungan aktuaria adalah sebesar Rp61.554 dan Rp60.011 dan masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (Catatan 28). Sedangkan perhitungan beban untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar RpNihil dan Rp41.303 (Catatan 35).

Informasi yang signifikan mengenai komitmen dan kontinjensi pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebagai berikut:

31 Maret 2013 31 Desember 2011

Komitmen

Liabilitas komitmen

Fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur yang belum

digunakan 64.912.007 75.649.401

L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dalam

rangka impor (Catatan 26c) 11.527.683 12.231.900

Lain-lain 101.190 97.225

Total liabilitas komitmen 76.540.880 87.978.526

Komitmen - neto (76.540.880) (87.978.526)

Kontijensi

Tagihan Kontijensi

Tagihan bunga dalam penyelesaian 66.789 221.217

Liabilitas Kontijensi

Garansi yang diterbitkan dalam bentuk (Catatan 26c) dalam

bentuk Standby L/C 6.009.307 6.158.676

Garansi bank 5.627.834 6.103.142

Total liabilitas Kontijensi 11.637.141 12.261.818

Kontijensi - neto (11.570.352) (12.040.601)