• Tidak ada hasil yang ditemukan

program perhotelan sebagai andalannya Buktinya hampir

Dalam dokumen Informasi/ Publikasi (Halaman 46-48)

seluruh hotel di Jawa tengah

selalu menampung lulusan

Graha Wisata.

47

INFO KURSUS| EDISI 3 | OKTOBER | 2009

MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DITJEN PNFI DEPDIKNAS

sukses

stori

Wisata juga secara rutin selalu melakukan evaluasi kurikulum setiap tahun. Apalagi sekarang ini juga sudah ada SKKNI bidang perhotelan. Paling tidak dengan adanya SKKNI ini bisa dijadikan acuan untuk mengetahui kebutuhan dunia kerja. Ditambah lagi, agar peserta didik siap kerja, para tenaga pengajarnya juga kebanyakan di ambil dari praktisi bidang perhotelan. Selain itu metode pengajarannya 70 % praktek dan 30% teori.

Tidak hanya itu saja. para peserta didik juga diberikan tambahan berupa ketrampilan setir mobil. Sebab bagi pekerja diperhotelan khususnya yang ditempatkan front offi ce harus bisa setir mobil. Ditambah lagi peserta didik juga diberikan etika kerja dan public relation. Tidak ketinggalan graham wisata juga selalu menanamkan kepada peserta didiknya agar tidak malu menjadi pelayan. Dengan metode seperti itu setiap tahunnya Graha Wisata menampung rata-rata 300 peserta didik untuk seluruh program. Tidak hanya menciptakan tenaga kerja, Graha wisata juga memberikan wawasan kepada para peserta didiknya untuk menciptakan lapangan kerja.

Tidak hanya sekedar berbisnis. Graha Wisata juga membuka program untuk sosial. Salah satunya bagi peserta didik yang tidak mampu tapi memiliki kemampuan juga diberikan beasiswa kursus gratis di Graha wisata.Tak hanya itu saja. Untuk program kursus regular juga membuka kursus gratis bagi anak yatim dan piatu. Rencana ke depan, menurut Heni, Graha wisata akan meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikannya. Targetnya lulusan Graha wisata terserap di dunia kerja dan wirausaha. Bahkan bila kondisi memungkinkan Heni juga berencana untuk meningkatkan status lembaga kursusnya menjadi perguruan tinggi.

B

itung English Training Center (BECS) merupakan salah satu lembaga pendidikan ketrampilan yang ada di kota Bitung. Lembaga ini sangat konsen terhadap penciptaan sumber daya manusia yang cerdas, trampil, beriman dan berkualitas. Lembaga ini didirikan pada 10 Oktober 1990 oleh seorang tokoh pendidik perkumpulan Advent yang juga berprofesi sebagai pengajar dan kepala sekolah Yayasan Pendidikan Advent dan sebagai editor /penterjemah Indonesia Publishing House, Bandung. Ia adalah Mauldin Antou, MA.

Pada tahun 2002, pendiri dari lembaga pendidikan BECS meninggal dunia, kemudian pengelolaannya dilanjutkan oleh putranya Michail Antou,SE. Ia bersama ibunya Annie Langgi Spd Yang juga sebagai pendidik bahasa Inggris. Kemajuan dan perkembangan lembaga ini sangat berhasil karena dalam waktu 2 tahun yang semula gedungnya disewa dan hanya memiliki ruang belajar 2 lokal, sekarang telah menjadi 6 ruang dan berlantai 2 ditambah 1 ruang studio music dan saat ini sementara dibangun 1 ruang hall (ruang serbaguna). Sekarang gedung milik sendiri yang berlokasi sangat strategis di jalan A.A. Maramis, kota Bitung Sulawasi Utara. LPK ini termasuk lembaga terlama dan lulusannya telah banyak yang bekerja diperusahaan-perusahaan ternama/besar di dalam maupun luar kota Bitung sampai ke manca Negara.

Visi, misi didirikannya LPK BECS ini sejalan dengan cita-cita pendirinya yaitu : membangun dan memajukan sumber daya manusia Sulawesi Utara, khususnya di kota Bitung yang berkualitas, mampu bersaing dalam era globalisasi dengan menguasai berbahasa Inggris dan komputer seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman dan teknologi. Ada cita-cita yang ditinggalkan almarhum, beliau ingin mendirikan perguruan tinggi atau sekolah tinggi seperti yang ada dikota-kota lainnya.

Jenis atau program kursus yang diselenggarakan dan yang sangat pavorit sudah dikenal oleh masyarakat adalah kursus Bahasa Inggris dan Akuntansi. Kedua jenis kursus ini sangat laku karena

lulusannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, perusahaan maupun kantor pemerintah daerah. Beberapa jenis kursus lain yang diselenggarakan dipilih berdasarkan permintaan pasar kerja dan kebutuhan masyarakat dan kurikulumnya telah disesuaikan dengan kemajuan jaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain; adalah komputer, mengetik, Akuntansi system Internasional, Computer Accounting, Music, Elektronik dan sekarang merintis pendirian kelas Play Group.

Peserta didik yang ikut kursus pada umumnya masyarakat kota Bitung yang DO SLTP dan SLTA, tidak bekerja/ pengangguran yang kurang mampu, juga siswa/pelajar dari segala tingkatan, mahasiswa maupun karyawan/ti yang sudah bekerja yang ingin meningkatkan kemampuan dan keterampilannya. LPK BECS Juga menyelenggarakan program- program training intensif bekerjasama dengan berbagai perusahaan serta guru- guru dan dosen perguruan tinggi yang ada di kota Bitung dalam rangka meningkatkan mutu karyawan. Sampai saat ini telah meluluskan kurang lebih 1.500 peserta didik yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.

Berhasilnya sebuah Lembaga Pendidikan sangat dipengaruhi pula oleh kualitas pendidik atau instrukturnya. Dalam rekruitmen pendidik LPK BECS sangat selektif. Pendidik direkrut adalah yang telah berpengalaman, memiliki kualifi kasi kompetensi sesuai bidang yang diajarkan.

Prestasi yang telah diraih, Juara I ujian Nasional bahasa Inggris se Indonesia tahun 1997, Tahun 2007 telah terakreditasi sebagai lembaga Kursus pemegang linsensi Sertifi kasi computer Internasional (Approved Test Centre ICDL) Wilayah Sulawesi Utara.

Keberhasilan yang diraih LPK BECS tidak hanya untuk kepentingan lembaga tapi juga untuk masyarakat yang pernah kursus di LPK tersebut. Berkarya untuk dikaryakan adalah palsafah dan pesan yang diwariskan pendiri lembaga ini kepada anak dan istrinya juga kepada anak didiknya, beliau mengatakan “ Kalau ilmu mau diturunkan jangan sepenggal, ilmu adalah titipan tuhan yang harus diberikan kepada anak cucu dan siapapun agar dia bisa”.

Beberapa penuturan lulusan LPK BECS yang telah bekerja antara lain; Haslinda Tukunang, lulusan tahun 1991, dia pernah kursus bahasa Inggris dan sekarang bekerja di Amerika Serikat pada group perusahaan Kunkungan By Resort, jabatan yang dipegang adalah sebagai koordinator resort.

Fany Soetanto, bekerja pada P.T. Menteng Prima Bahari, Bitung. Jabatannya adalah Direktur

Telah banyak lulusan LPK BECS yang bekerja diperusahaan asing yang ada di kota Bitung, maupun kota – kota besar lainnya di Indonesia, seperti Manado, Papua, Makassar, dan dipulau Jawa serta mendapatkan posisi jabatan penting.**

Dalam dokumen Informasi/ Publikasi (Halaman 46-48)

Dokumen terkait