• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. PROGRAM PEMBANGUNAN

1. Program Pokok

a. Program Peningkatan Kemampuan Aparatur Pemerintah Daerah

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan kemampuan, disiplin, dan wawasan aparatur pemerintah daerah serta mendayagunakan fungsi dan struktur kelembagaan pemerintah daerah terutama aparatur pemerintah daerah tingkat II termasuk kecamatan dan desa;

meningkatkan kualitas manajemen pemerintah daerah yang meliputi sistem perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan

pengendalian termasuk memantapkan fungsi koordinasi, baik antarinstansi pemerintah di daerah maupun antara lembaga pemerintah pusat dan daerah;

3) menyempurnakan dan melengkapi perangkat peraturan perundang-undangan daerah;

4) mengembangkan sistem informasi manajemen pembangunan daerah;

5) meninjau kembali status dan Batas daerah otonom dan wilayah administratif daerah tertentu, antara lain mengkaji usul peningkatan status Kota Administratif Kupang menjadi kota-madya.

b. Program Peningkatan Kemampuan Keuangan Pemerintah Daerah

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan PAD dengan mengintensifkan sumber pendapatan yang ada, baik pajak, retribusi, maupun laba perusahaan daerah, serta menggali sumber pendapatan yang baru;

2) meningkatkan efisiensi dan pengelolaan bantuan termasuk Inpres serta pinjaman, antara lain melalui pemanfaatan rekening pembangunan daerah;

3) meningkatkan keikutsertaan dunia usaha dalam pembangunan daerah;

4) memantapkan perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan penggunaan keuangan daerah;

c. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Daerah

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan prasarana jalan dan transportasi darat, laut, dan udara, yang meliputi kegiatan:

a) rehabilitasi dan pemeliharaan jalan, yang antara lain meliputi ruas Tenau-Kupang-Oesao-Bokong; Noelmuti-Kefamenanu-Halilulik; Waepare-Larantuka; Ruteng-Malwatar-Labuan Bajo; Bajawa-Poma; Aegela-Donga; Detusuko-Wologai; Waikabubak-Padedeweri-Katiala; serta persiapan pembangunan jalan lintas utara pulau Flores yang mencakup ruas Larantuka-Maumere-Donga-Reo-Labuhan Bajo; dan lintas selatan Pulau Timor yang mencakup ruas Kupang-Soe ke perbatasan Timor Timur; serta pengkajian dan persiapan pembangunan lintas sela-tan pulau Sumba;

pengembangan transportasi darat meliputi kegiatan pengembangan fasilitas lalu lintas jalan berupa pengadaan dan pemasangan rambu jalan sebanyak 1.000 buah; pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan 15.000 meter; pembuatan marka jalan sepanjang 75 kilometer; pengadaan dan pemasangan alat pengujian kendaraan bermotor (PKB) berjalan sebanyak 3 unit; pembangunan terminal penumpang/barang di 1 lokasi; pengadaan bus kota/perintis sebanyak 75 buah; serta pemasangan lampu lalu lintas 5 unit;

c) pengembangan transportasi laut meliputi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut di Tenau, Maumere, Reo, Ende, Palue, Maritaim, Labuan Bajo, Nagalili, Waibadan, Kolbano, Mborong, Raijua, Rua,

Sabu Timur, Ndao, Booking, Maumbawa dan Naikliu; serta pembangunan fasilitas keselamatan pelayaran dan pengoperasian 3 kapal perintis;

d) pengembangan transportasi udara meliputi kegiatan peningkatan fasilitas pelabuhan udara di Waingapu, Maumere, Ruteng, Labuhan Bajo, Bajawa, dan Kalabahi; peningkatan fasilitas keselamatan penerbangan di Kupang, Waingapu, Maumere, Ruteng, Labuan Bajo, Ende dan Lewolebo, dan Kalabahi; serta pengoperasian pener-bangan perintis 1 rute per tahun;

2) meningkatkan penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan:

a) pembangunan pusat listrik tenaga mikrohidro (PLTM) tersebar di Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas 4,1 megawatt; pembangunan pusat pembangkit tenaga listrik yang bersumber pada tenaga diesel (PLTD) lokasi tersebar dengan kapasitas 12,5 megawatt; pembangunan PLTP Ulumbu dengan kapasitas terpasang 3 megawatt; b) peningkatan sarana distribusi PLN berupa pembangunan

jaringan tegangan menengah (JTM) desa sepanjang 228 kilometersirkit, dan jaringan tegangan rendah (JTR) desa sepanjang 2.946 kilometersirkit, serta pembangunan gardu distribusi dengan lokasi tersebar sehingga dapat melayani 95.000 pelanggan baru;

c) penyediaan tenaga listrik perdesaan dengan tambahan pelayanan listrik bagi 676 desa;

3) meningkatkan penyediaan bahan bakar minyak (BBM) yang meliputi kegiatan pembangunan depot pengisian pesawat udara (DPPU) di Ende dan peningkatan DPPU di Waingapu dan Maumere, untuk melayani peningkatan kebutuhan avtur dan

avgas mengikuti perkembangan transportasi udara yang pesat; 4) meningkatkan jaringan telekomunikasi, yang antara lain

meliputi kegiatan pembangunan telepon, termasuk sarana penunjang dengan kapasitas 29.000 satuan sambungan, per-luasan kapasitas telepon umum, dan pembangunan warung telekomunikasi (wartel) secara tersebar, pembangunan stasiun monitoring frekuensi radio tetap sebanyak 2 unit, dan pengadaan perangkat radio komunikasi sebanyak 1 unit; 5) meningkatkan pelayanan jasa pos dan giro, yang antara lain

meliputi pengadaan dan peningkatan fasilitas fisik pelayanan di kecamatan, perdesaan, daerah transmigrasi dan daerah terpen-cil lainnya, yang antara lain meliputi pembangunan kantor pos pembantu sebanyak 10 unit, kantor pos tambahan sebanyak 2 unit, pos keliling kota/angkutan sebanyak 5 unit, pos keliling desa/antaran sebanyak 25 unit, dan berbagai sarana penunjang; 6) memantapkan prasarana pengairan, yang meliputi kegiatan

penyusunan rencana induk wilayah sungai di Sumba dan Flores, perbaikan dan pengendalian sungai sekitar 18 kilometer antara lain Sungai Kambera, Talao, Wanokaka, Kambaniru, Manikin, Nungkurus dan Dendeng; pemeliharaan jaringan irigasi seluas kurang lebih 59.000 hektare dengan lokasi tersebar; perbaikan jaringan irigasi sekitar 17.000 hektare antara lain di Mbay, Mangili, Petawang dan Haekesak; pembangunan jaringan irigasi sekitar 14.500 hektare antara lain di Soa, Mataiyang, Mbay Kiri, Waekelo Sawah, Netemanu, dan Toikula; serta pengembangan embung-embung secara tersebar;

7) meningkatkan sarana komunikasi dan penerangan yang meliputi kegiatan pembangunan stasiun pemancar televisi (TV) di Aimere, Weera, Boawai dan Wolowaru; dan peningkatan pemancar Radio Republik Indonesia (RRI) Kupang;

8) meningkatkan sarana olahraga yang dapat menyebar sampai ke daerah tingkat II dan kecamatan, serta mengembangkan per-pustakaan daerah, terutama di daerah tingkat II, dengan memanfaatkan sumber daya daerah dan peran serta masyara-kat;

9) meningkatkan sarana olahraga yang dapat menyebar sampai ke daerah tingkat II dan kecamatan, serta mengembangkan per-pustakaan daerah, terutama di daerah tingkat II, dengan memanfaatkan sumber daya daerah dan peran serta masyara-kat; dan

10) meningkatkan kemampuan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana yang menjadi tanggung jawab pemerin-tah daerah.

d. Program Pengembangan Usaha Nasional

Program ini meliputi upaya:

1) mendorong kegiatan ekonomi masyarakat, antara lain berupa penanaman modal swasta, termasuk PMDN dan PMA, dengan memanfaatkan keunggulan komparatif daerah;

2) meningkatkan dan mengarahkan investasi, baik PMDN maupun PMA pada berbagai wilayah, sektor, dan golongan ekonomi termasuk investasi dalam agroindustri dan agrobisnis di perdesaan; serta berbagai sektor jasa pendukung;

3) menyederhanakan mekanisme dan prosedur perizinan kegiatan dunia usaha di daerah, meningkatkan penerapan etika usaha yang baik untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan dinamis yang menjamin kepastian dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing dunia usaha di daerah;

4) meningkatkan pengembangan usaha menengah dan kecil, termasuk usaha informal dan tradisional melalui hubungan kemitraan usaha; meningkatkan akses pasar dan pangsa pasar; dan meningkatkan bantuan permodalan dengan memanfaatkan dana lembaga perbankan, seperti kredit usaha kecil (KUK), kredit umum perdesaan (Kupedes), serta dana lembaga keuangan nonbank, seperti modal ventura;

5) meningkatkan pembimbingan, pendidikan, pelatihan, dan magang dalam rangka peningkatan kemampuan teknologi dan manajemen, serta pengembangan usaha baru yang bersifat terobosan;

6) meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemupukan dan pen-dayagunaan dana masyarakat, antara lain dengan mendorong pengembangan bank perkreditan rakyat (BPR), koperasi bank perkreditan rakyat (KBPR), bank perkreditan rakyat syariat (BPRS), dan lembaga modal Ventura;

7) meningkatkan pengembangan koperasi melalui pemantapan kelembagaan koperasi, pendidikan, pelatihan dan penyuluhan koperasi, pengembangan lembaga keuangan dan pembiayaan koperasi, peningkatan dan perluasan usaha koperasi, kerja sama antarkoperasi dan kemitraan usaha, pembangunan koperasi di daerah tertinggal, serta pengembangan informasi perkoperasian;

8) mengembangkan sistem informasi usaha terutama untuk usaha menengah dan kecil, tentang potensi pembangunan daerah, melalui penyediaan data dan informasi yang mencakup tenaga kerja, prasarana dan sarana, sumber daya alam, kelembagaan, permodalan, kemitraan, penanaman modal, dan potensi pasar; serta meningkatkan kegiatan promosi tentang potensi daerah; 9) meningkatkan kegiatan perdagangan antara lain berupa

penyelenggaraan pelayanan informasi perdagangan; peningkatan pemasaran komoditas hasil pertanian termasuk pengembangan pasar desa dan pasar lelang; pembinaan pedagang, pengusaha, dan eksportir menengah dan kecil; peningkatan perdagangan perintis; peningkatan dan pengawasan mutu komoditas ekspor; penyusunan identifikasi potensi pasar komoditas ekspor; serta pengembangan dan peningkatan ekspor nonmigas, termasuk produk agroindustri.

e. Program Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Tenaga Kerja

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan efisiensi dan produktivitas masyarakat di daerah, melalui pemasyarakatan produktivitas yang didukung dengan penyebarluasan informasi, penyuluhan, pembinaan melalui media massa, dunia pendidikan, forum masyarakat produktivitas Indonesia, dan organisasi masyarakat lainnya; penetapan standar mutu produktivitas di perusahaan-perusaha-an, melalui analisis, penelitiperusahaan-perusaha-an, pengembangperusahaan-perusaha-an, dan pengukur-an produktivitas, serta pengembpengukur-angpengukur-an unit-unit produktivitas; 2) meningkatkan keterampilan dan keahlian serta profesionalisme

tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pembangunan, melalui pelatihan institusional, noninstitusional (mobile training unit) bagi kader-kader pembangunan desa secara terpadu; pema-gangan untuk membentuk tenaga kerja mandiri dan profe-sional; serta pendayagunaan tenaga kerja terdidik, yang pelak-sanaannya mengikutsertakan masyarakat dan dunia usaha; 3) meningkatkan pembinaan hubungan industrial yang serasi

antara pekerja dan pengusaha, antara lain melalui pembinaan fungsi lembaga ketenagakerjaan dan pendidikan; penyuluhan ketenagakerjaan bagi kader-kader serikat pekerja dan orga-nisasi pengusaha, dan pelaksanaan uji cobs sistem deteksi dini;

4) meningkatkan perlindungan tenaga kerja, khususnya tenaga kerja wanita di sektor formal maupun informal dan perlin-dungan anak yang terpaksa bekerja.

f. Program Penataan Ruang Daerah

Program ini meliputi upaya:

1) menyempurnakan dan menjabarkan rencana tata ruang wilayah propinsi daerah tingkat I dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kotamadya daerah tingkat II terutama tata ruang kawasan andalan ke dalam rencana terinci dan program pembangunan daerah;

2) menyiapkan penatagunaan tanah bagi kawasan yang mempunyai potensi pertumbuhan cepat seperti di daerah perkotaan, antara lain Kupang, Soe, dan Maumere serta di daerah wisata dan kawasan industri di Kupang Selatan.

g. Program Pengembangan Kawasan Andalan dan Sektor Unggulan

Program ini meliputi upaya:

1) mengembangkan secara terpadu sektor unggulan industri yang menitikberatkan pada kegiatan pengembangan industri yang berdaya saing kuat, memperluas kesempatan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah; pengembangan industri di Propinsi Musa Tenggara Timur bertumpu baik pada pengembangan industri yang memanfaatkan sumber daya alam maupun industri padat karya yang makin padat ketrampilan, yang meliputi kegiatan:

a) pengembangan industri kecil dan menengah, termasuk industri kerajinan dan rumah tangga, meliputi kegiatan:

(1) pola kemitraan usaha antara industri kecil, menengah dan besar; (2) penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri kecil; (3) penumbuhan dan pengembangan industri perdesaan termasuk di desa tertinggal, dan (4) pengembangan industri kecil melalui pembinaan 165 sentra industri kecil;

b) peningkatan kemampuan teknologi di perusahaan-perusahaan industri melalui diseminasi teknologi; pengem-bangan dan pelayanan teknologi industri, penerapan standar serta pengujian mutu produk; meningkatkan kemi-traan litbang terapan antardunia usaha, perguruan tinggi, dan Pemerintah; serta peningkatan sarana litbang industri, termasuk milik Pemerintah;

c) pendalaman dan penguatan struktur industri melalui pengembangan agroindustri, industri pengolahan hasil tambang dan industri yang berorientasi ekspor antara lain industri semen, pengolahan hasil laut, pengolahan peter-nakan, cendana, dan kerajinan tradisional;

d) peningkatan promosi investasi industri serta mendorong berkembangnya keterkaitan antarindustri dan aglomerasi industri di berbagai kawasan andalan khususnya di zona industri Kupang;

2) meningkatkan produktivitas dan produksi sektor unggulan pertanian utama di Propinsi Nusa Tenggara Timur, melalui pengembangan usaha pertanian terpadu yang mencakup pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan, yang diarahkan pada kawasan andalan antara lain di kawasan Kupang Selatan, Larantuka dan sekitarnya serta kawasan Maumere, Ende, Bajawa dan Manggarai; selain itu di seluruh daerah tingkat II dikembangkan pertanian rakyat terpadu yang antara lain meliputi kegiatan:

a) peningkatan mutu dan luas areal intensifikasi path, ja-gung, ubi kayu, dan palawija;

b) pengembangan komoditas hortikultura terutama mangga, pisang, jeruk, dan alpukat;

c) peningkatan perikanan tangkap terutama kerapu, cumi, kakap, dan hiu;

d) pengembangan perikanan budi daya terutama nila, teripang, dan rumput laut;

e) pengembangan komoditas peternakan terutama sapi potong, kambing, kerbau, babi, dan kuda;

f) pengembangan komoditas perkebunan terutama kelapa, kakao, dan jambu mete;

g) peningkatan kegiatan penyuluhan dalam rangka meningkatkan penguasaan dan penerapan teknologi pertanian;

3) meningkatkan produktivitas dan produksi sektor unggulan kehutanan, antara lain melalui pemantapan lokasi kawasan hutan, penatagunaan hutan konversi secara terpadu, pem-bangunan hutan rakyat, dan hutan kemasyarakatan serta pengembangan usaha rakyat dalam mengolah hasil hutan; 4) mengembangkan secara terpadu sektor unggulan pariwisata

melalui pengembangan obyek dan daya tarik agrowisata, peninggalan sejarah, dan budaya; antara lain pengembangan obyek dan daya tarik wisata bahari di kawasan Maumere, Sumba dan Timor; pengembangan obyek dan daya tarik wisata alam dan wisata minat khusus antara lain di Pulau Komodo,

Kawah Tiga Warna di Kelimutu, wisata burn di Dataran Bena; di samping pengembangan taman rekreasi dan hiburan yang lokasinya tersebar;

5) mengembangkan secara terpadu sektor pertambangan, teruta-ma kegiatan pemetaan geologi dan geofisika, penyelidikan bahan galian, mitigasi bencana alam geologis, eksplorasi air tanah, serta kegiatan khusus pemantauan gunung api; selanjut-nya di seluruh daerah tingkat II dilaksanakan bimbingan usaha pertambangan golongan C.

h. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Program ini meliputi upaya:

1) melestarikan fungsi lingkungan hidup dan kemampuan sumber alam hayati dan nonhayati melalui kegiatan:

a) peningkatan pengelolaan hutan, termasuk pelestarian fungsi dan kemampuan hutan alam;

b) pengembangan dan pemeliharaan kelestarian plasma nutfah, penangkaran satwa dan flora, seperti di Pulau Komodo, Flores, Sumba, dan Timor; pengembangan dan pembangunan Taman Nasional Komodo dan Kelimutu; c) pencegahan kerusakan dan pelestarian terumbu karang; d) perbaikan, pemeliharaan, pengamanan, dan

pengem-bangan wilayah sungai untuk daerah aliran sungai (DAS) Benain Aisessa;

e) perlindungan pemukiman masyarakat tradisional; f) penanggulangan bencana alam dan bencana lainnya;

2) mengendalikan pencemaran lingkungan hidup untuk mengu-rangi kemerosotan mutu dan fungsi lingkungan hidup di per-airan, tanah, dan udara, yang mencakup pengendalian pencemaran industri dan pertambangan;

3) merehabilitasi lahan kritis seluas 58 ribu hektare di areal pertanian tanah kering di DAS Benain Aisessa melalui bantuan pemerintah, swadaya masyarakat, dan swasta; mengembangkan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber alam secara lebih terpadu; serta melaksanakan pembinaan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, antara lain dengan mengembangkan pusat studi lingkungan hidup di perguruan tinggi di Kupang.

i. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan terutama dalam rangka pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang kegiatannya antara lain meliputi penyediaan prasarana dan sarana pendidikan serta tenaga kependidikan sesuai dengan keperluan; penyelenggaraan kelompok belajar Paket A, Paket B, magang, dan kelompok belajar usaha; perluasan atau peningkatan sekolah menengah kejuruan dalam berbagai bidang yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan tuntutan pembangunan daerah; dan pengembangan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta sehingga lebih terkait dengan kebutuhan daerah; peningkatan kualitas dan jumlah guru dan tenaga kependidikan lainnya sesuai kebu-tuhan; selain itu akan dikembangkan pula politeknik keteknikan (engineering) dan politeknik pertanian;

termasuk perbaikan gizi serta menambah dan menyebarkan tenaga medis spesialis dan paramedis termasuk bidan desa; yang kegiatannya antara lain meliputi peningkatan penerapan sistem kewaspadaan pangan dan gizi, pemberian vitamin A kepada anak balita di desa tertinggal, dan peningkatan status gizi anak sekolah melalui pemberian makanan tambahan bagi anak-anak SD dari keluarga miskin terutama di desa tertinggal; serta pembangunan 5 unit puskesmas, pembangunan 131 unit puskesmas pembantu, pengadaan 135 unit puskesmas keliling, penyelenggaraan pendidikan bidan program A dan C, serta pencegahan dan penanggulangan penyakit acquired immuno deficiency syndrome (AIDS), serta pembangunan Rumah Sakit Maumere;

3) meningkatkan penyediaan dan memperluas jangkauan pelayanan prasarana air bersih serta meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan permukiman di daerah perdesaan dan perkotaan, yang kegiatannya antara lain meliputi pembangunan kawasan terpilih pusat pengembangan desa sebanyak 50 desa, penyediaan dan pengelolaan air bersih perdesaan untuk 616 desa, termasuk pulau-pulau terisolasi seperti Alor, serta pengelolaan air limbah perdesaan untuk 196 desa;

4) meningkatkan pembinaan kesejahteraan sosial termasuk masyarakat terasing, fakir miskin, lanjut usia, anak terlantar, di samping pembimbingan dan pembinaan keluarga sejahtera, yang antara lain meliputi kegiatan:

a) pembinaan kesejahteraan sosial fakir miskin sebanyak 7.500 kepala keluarga;

b) pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat sebanyak 8.080 orang;

c) pelayanan dan rehabilitasi sosial tuna sosial sebanyak 380 orang;

d) pembinaan kesejahteraan sosial masyarakat terasing sebanyak 2.500 kepala keluarga;

e) rehabilitasi dan peningkatan kelengkapan panti wredha milik pemerintah dan masyarakat sebanyak 2 panti, reha-bilitasi, dan peningkatan kelengkapan panti asuhan milik pemerintah dan masyarakat sebanyak 5 panti;

f) pembangunan dan rehabilitasi loka bina karya sebanyak 7 gedung;

g) pengadaan unit rehabilitasi sosial keliling dan ke-lengkapannya sebanyak 2 unit;

h) pendidikan dan pelatihan aparatur pemerintah bidang kesejahteraan sosial;

5) mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui kegiatan keluarga berencana (KB), termasuk KB transmigrasi yang didukung oleh sektor terkait antara lain kesehatan, pendidikan, dan agama, serta mengarahkan persebaran dan mobilitas penduduk, yang antara lain melalui program transmigrasi yang meliputi kegiatan:

a) penyiapan lahan permukiman transmigrasi beserta prasa-rana dan saprasa-rana pendukungnya;

b) penempatan transmigran dengan sasaran keseluruhan sebanyak 4.970 kepala keluarga, yang semuanya diperuntukkan bagi alokasi penempatan penduduk daerah transmigrasi (APPDT), yang dilaksanakan melalui transmigrasi umum dengan pola pertanian lahan kering sebanyak 4.970 kepala keluarga; selain itu transmigrasi swakarsa mandiri sekitar 500 kepala keluarga;

c) pembinaan usaha ekonomi dan sosial budaya transmigran yang sudah ada di permukiman transmigrasi; dan

d) pelatihan bagi 3.750 kepala keluarga calon transmigran agar mereka siap mengembangkan daerah baru, penyediaan fasilitas angkutan dan akomodasi bagi transmigran umum yang akan ditempatkan ke daerah transmigrasi;

6) meningkatkan dan mengembangkan nilai budaya dan seni budaya daerah Nusa Tenggara Timur untuk memperkaya khazanah budaya setempat serta memelihara peninggalan sejarah, yang kegiatannya antara lain meliputi pemugaran kompleks megalitik Praiyawang dan Kewar;

7) meningkatkan kualitas pendidikan agama dan keagamaan serta pengamalan ajaran agama untuk memantapkan keimanan dan ketaqwaan umat beragama, yang kegiatannya antara lain meliputi bimbingan dan peningkatan kerukunan hidup umat beragama; penyediaan bantuan pembangunan prasarana dan sarana kehidupan beragama dengan mendorong peran serta masyarakat; penyediaan prasarana dan sarana pendidikan dasar dalam rangka pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; pembinaan pendidikan agama tingkat menengah dan tingkat tinggi, baik negeri maupun swasta; serta pembinaan kelembagaan seperti pondok pesantren dan tenaga penyuluh keagamaan. Secara khusus akan dilakukan pula pembangunan asrama haji di Kupang.

j. Program Peningkatan Peran Serta Masyarakat

Program ini meliputi upaya:

mampu memecahkan masalah bersama melalui kelompok swadaya masyarakat di daerah terutama di desa-desa tertinggal;

2) meningkatkan peranan wanita dalam mendukung upaya membangun keluarga sejahtera, serta mengembangkan usaha yang dapat menambah penghasilan keluarga, antara lain melalui program pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK); 3) meningkatkan pembinaan generasi muda melalui karang

taru-na, pramuka, dan organisasi kepemudaan, yang antara lain meliputi kegiatan pembinaan terhadap 608 karang taruna; 4) membina dan meningkatkan kemampuan dan kualitas lembaga

masyarakat atau organisasi nonpemerintah, yang kegiatannya antara lain meliputi pembinaan terhadap 120 organisasi sosial, dun pembinaan tenaga kesejahteraan sosial masyarakat sebanyak 2.822 orang;

5) meningkatkan pembinaan kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara melalui penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), pendidikan pendahuluan bela negara, pelatihan dan pengorganisasian perlindungan masyarakat (linmas) dalam kegiatan pe-nanggulangan bencana, serta pembinaan masyarakat terhadap ketertiban dan keamanan lingkungan.

k. Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Program ini meliputi upaya:

1) meningkatkan ketersediaan dan persebaran jumlah serta kualitas pelayanan prasarana dan sarana dasar sosial dan ekonomi terutama di 468 desa tertinggal, antara lain meliputi kegiatan pemugaran perumahan dan permukiman di 510 desa sebanyak 7.329 unit rumah;

2) meningkatkan kemampuan dan kesempatan berusaha masyarakat, khususnya kelompok masyarakat miskin dengan mengembangkan kegiatan ekonomi produktif yang dikelola melalui perkoperasian dan badan kredit perdesaan, termasuk kegiatan pengelolaan hak pengusahaan hutan (HPH) Bina Desa Hutan;

3) mendukung dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas gram khusus seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT) dan pro-gram sektoral dan regional lainnya yang ditujukan untuk menanggulangi masalah kemiskinan.

Dokumen terkait