• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

A. Fokus Layanan Urusan Wajib

1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan.Untuk mengetahui seberapa banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk menurut partisipasi sekolah.Ada beberapa indikator pendidikan diantaranya angka transisi, angka drop out, angka repetisi, angka partisipasi, dan lain-lain. Indikator angka partisipasi umumnya berkaitan dengan keberhasilan suatu

30

daerah dalam mendorong anak usia sekolah agar dapat bersekolah.

Angka partisipasi dibagi dalam APK (Angka Partisipasi Kasar) dan APM (Angka Partisipasi Murni).

APK dan APM menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.

Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Tetapi, jika dibandingkan APK, APM merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah dilihat dari partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut.

Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah, sehingga naiknya persentase jumlah murid cenderung diartikan semakin meningkatnya partisipasi sekolah.

Akan tetapi kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan bertambahnya infrastruktur sekolah serta

31

peningkatan akses masuk sekolah, sehingga angkapartisipasi sekolah bisa tidak berubah atau menurun.

Tabel. 2.1

Perkembangan Angka Partisipasi Pendidikan Tahun 2011-2015 Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 APK SD/Sederajat 108,89 108,8 107,34 107,73 107,24* APM SD/Sederajat 96,86 96,8 95,84 97,06 96,02* APK SLTP/Sederajat 90,62 94,96 95,61 98,80 96,72* APM SLTP/Sederajat 66,09 65,98 65,79 73,80 69,81*

Sumber: Disdikpora Kabupaten Karawang. *=angka sementara

Ditinjau dari keberlanjutan bersekolah, total angka putus sekolah untuk tingkat SD dan SLTP selama periode tahun 2012 adalah sebesar 563 orang. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa angka putus sekolah tingkat SD dan SLTP pada tahun 2012 bila dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami penurunandan total angka putus sekolah pada tahun 2013 adalah 560 orang.Angka putus sekolah tahun 2014 sebanyak416orang. Sedangkan angka putus sekolah pada tahun 2015 sebanyak 497.

Persentase Angka putus sekolah pada jenjang pendidikan SD dan SLTP pada tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2

Persentase Angka Putus Sekolah Tingkat SD dan SLTP Tahun 2011-2015

No. Jenjang Sekolah 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 0,2% 0,1% 0,09% 0,01% 0,01%

2 SMP/MTs 0,4% 0,3% 0,4% 0,2% 0,32%

32

Dengan semakin berkurangnya presentase angka putus sekolah menujukkan upaya untuk mewujudkan wajib belajar sembilan tahun semakin baik dan terus diupayakannya peningkatan pelayanan pendidikan di berbagai pelosok Kabupaten Karawang.

Tabel 2.2 menggambarkan hasil persentase kelulusan pada jenjang SD dan SLTP yang melanjutkan sekolahnya.Semakin meningkatnya presentase kelulusan di jenjang pendidikan SD dan SLTP menggambarkan proses pembelajaran yang semakin baik dalam mempersiapkan anak didik dalam menghadapi ujian. Adapun presentase kelulusan di Sekolah Dasar sebaiknya memikili angka kelulusan yang sama atau mendekati dengan angka kelulusan di SLTP tiga tahun berikutnya dengan asumsi bahwa lulusan SD melanjutkan ke SLTP. Tahun 2011 untuk SD angka kelulusan sebesar 96.60%, dan kelulusan di SLTP tahun 2013 sebesar 72,8% terdapat selisih 23.8% . Apakah dengan selisih angka tersebut ada lulusan SD yang tidak melanjutkan, pindah ke luar kabupaten atau mereka yang sekolah adalah penduduk di luar Kabupaten Karawang. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.3

Persentase Lulusan SDdan SLTP yang Melanjutkan Sekolahnya Tahun 2011-2015

No. Jenjang Sekolah 2011 2012 2013 2014 2015

1. SD/MI 96,60% 96,75% 97,72% 98,64% 97,72%

2. SMP/MTs 67,58% 72,80% 75,58% 80,62% 86,09%

33

Tabel 2.3 menggambarkan hasil persentase SD dan SLTP yang terakreditasi di Kabupaten Karawang pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014dan 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4

Persentase SMP yang Terakreditasi Tahun 2011 – 2015 No. Jenjang Sekolah 2011 2012 2013 2014 2015 1. SD/MI 90,01% 91% 92% 92,29% 97,97% 2. SMP/MTs 81,11% 76,84% 77,40% 77,84% 82,12%

Sumber: Disdikpora Kabupaten Karawang

Tabel 2.4 menggambarkan jumlah peserta ujian pada jenjang SD dan SLTP di Kabupaten Karawang pada tahun 2011/2012 sampai dengan 2014/2015, adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5

Jumlah Peserta UjianTahun 2010/2011-2015/2016

No. Jenjang Sekolah 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015

1 SD/MI 38.703 44.343 44.692 40.698

2 SMP/MTs 33.097 33.150 34.252 33.983

Sumber: Disdikpora Kabupaten Karawang

Tabel 2.4 dan Tabel 2.5 menggambarkan Angka Lulus Sekolah dan Persentase Kelulusan Ujian pada jenjang SD dan SLTP di Kabupaten Karawang pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.6

Angka Lulus SekolahTahun 2010/2011 s.d 2015/2016

No. Jenjang Sekolah 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 38.703 44.343 44.692 40.698 39.524

2 SMP/MTs 33.097 33.150 34.252 33.983 37.023

34 Tabel 2.7

Persentase Kelulusan UjianTahun 2010/2011 s.d 2015/2016

No. Jenjang Sekolah 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 100% 100% 100% 100% 100%

2 SMP/MTs 100% 100% 100% 100% 100%

Sumber: Disdikpora Kabupaten Karawang

Dalam rangka meningkatkan daya tampung sekolah dan sarana prasarana sekolah telah diupayakan melalui pembangunan unit sekolah, rehabilitasi ruang kelas, ruang laboratorium dan perpustakaan untuk SD/MI dan SMP/MTs dengan sumber dana yang berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN (DAK), Dana Dekonsentrasi dan Corporate Social Responsibility (CSR).

Tabel 2.8

Pembangunan Unit Sekolah dan Rehabilitasi Ruang Kelas SD/MI dan SMP/MTs(Lokal)

Tahun 2011 s.d 2015 Jenjang Sekolah Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 SD/MI 57 1.402 460 357 175 SMP/MTs 36 535 598 194 78

Sumber: Disdikpora Kabupaten Karawang

Tabel 2.9

Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2011/2012 s.d. 2015/2016

NO Jenjang Sekolah Tahun 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 TK 4.195 5.306 5.184 6.613 6.553 RA 6.599 7.121 7.327 8.161 8.730 SD/MI 261.513 260.168 260.581 261.260 255.951 SDLB 173 181 167 171 77 SMP/MTs 105.186 113.740 116.535 117.598 117.573 SMPLB 37 37 36 37 38

35

Manajemen pelayanan pendidikan pada jenjang SD dan SMP di Kabupaten Karawang salah satunya digambarkan melalui rasio murid terhadap sekolah, dan rasio murid terhadap ruang kelas, sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel 2.10

Rasio Murid Terhadap Sekolah Tahun 2011 -2015

No. Tingkat Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 259 : 1 260:1 259 : 1 255 : 1 245:1

2 SMP/MTs 525 : 1 527:1 560 : 1 565 : 1 567:1

Sumber: Disdikpora Kabupaten Karawang

Tabel.2.11

Rasio Murid terhadap Ruang Kelas Tahun 2011 – 2015

No. Tingkat Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015

1 SD/MI 38 : 1 40:1 39 : 1 37 :1 37:1

2 SMP/MTs 49 : 1 49:1 47 : 1 44 : 1 40:1

Sumber: Disdikpora Kabupaten Karawang