• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DAN STRUKTUR MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN OLEH SUMATERA INCIDENTAL MUSIC

4.2 Penyajian Musik Dalam Pertunjukan

4.2.5 Properti Panggung

Dalam setiap pertunjukan, tentunya properti panggung adalah suatu yang harus diperhatikan, dimana properti panggung dapat menambah keindahan di dalam sebuah seni pertunjukan. Properti panggung biasanya meliputi penambahan dekorasi terhadap panggung, alat musik yang ditempatkan di atas panggung. Penataan properti panggung juga biasanya berhubungan dengan para pemain peran di atas panggung. Apabila suatu pertunjukan berhubungan dengan budaya, maka ornamen-ornamen yang terdapat di atas panggung juga didekorasi sesuai dengan budaya yang akan dipertunjukan.

Properti panggung yang digunakan Sumatera Incidental Music memang tidak akan pernah bisa lepas dari penataan alat musik diatas panggung. Tetapi selain alat musik, Sumatera Incidental Music juga kerap menghiasi panggung dengan motif-motif yang berhubungan dengan budaya, terlebih-lebih budaya yang ada di Sumatera Utara, sehingga penataan panggung tersebut akan terlihat lebih tradisional. Penataan panggung seperti itu dapat juga menambah daya tarik dari Sumatera Incidental Music, dimana penaataan panggung ataupun properti panggung yang digunakan sesuai dengan musik yang ditampilkan oleh Sumatera Incidental Music.

Penataan dekorasi panggung bisanya diatur oleh event organizer. Peran event organizer biasanya sering melakukan pekerjaan dengan sebuah tim dan bertanggung jawab terhadap berlangsungnya sebuah acara. Penyelenggara acara harus mampu menyelesaikan berbagai kegiatan yang memerlukan komunikasi yang jelas, keterampilan organisasi yang sangat baik dan perhatian yang detail.

Mereka harus bekerja dengan baik di bawah tekanan, memastikan kelancaran dari suatu peristiwa.

Namun demikian apabila penataan properti panggung diserahkan kepada Sumatera Incidental music, biasanya Sumatera Incidental Music akan menambahkan patung sigale-gale di kiri dan kanan panggung. Terkadang juga ditambah dengan ornamen gundala-gundala yang berasal dari kebudayaan Karo. Alat musik juga ditata dengan teratur, sehingga akan tetap menarik untuk dilihat dan penataan letak alat musik juga berpengaruh terhadap kenyamanan seorang musisi memainkan alat musik yang dimainkannya.

4.2.6 Kostum

Kostum dapat merujuk pada pakaian secara umum, atau gaya pakaian tertentu pada orang, kelas masyarakat, atau periode tertentu. Istilah ini juga dapat merujuk pada pengaturan artistik asesoris pada gambar, patung, puisi, atau lakon, sesuai dengan zaman, tempat, atau keadaan lain yang dideskripsikan. Kostum dapat pula merujuk pada suatu gaya pakaian tertentu yang dikenakan untuk menampilkan si pengguna sebagai suatu karakter atau tipe karakter lain dari karakter biasa mereka pada suatu acara sosial seperti pesta topeng, pesta kostum, atau pada suatu pertunjukan teatrikal.

Suatu pertunjukan tidak dinilai hanya dari musik, tari, maupun teater yang ditampilkan, tetapi banyak hal yang menjadi pendukung sebuah pertunjukan supaya pertunjukan tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu pendukung seni pertunjukan adalah kostum. Sebuah pertunjukan yang dilakukan akan lebih baik apabila kostum yang digunakan aktris dalam sebuah pertunjukan sesuai

dengan apa yang menjadi tema dari pertunjukan tersebut. Dalam setiap pertunjukan yang dilakukan oleh Sumatera Incidental Musik, mereka selalu berusaha menyesuaikan kostum yang digunakan dalam pertunjukan tersebut dengan tema pertunjukan tersebut. Apabila tema dalam pertunjukan tersebut lebih dominan kepada tradisi batak toba, maka kostum yang digunakan pun akan disesuaikan dengan batak toba, begitu juga dengan tradisi yang lain, Sumatera Incidental Musik akan selalu menyesuaikan kostum mereka dengan musik tradisi yang dimainkannya. Tetapi apabila Sumatera Incidental Music melakukan sebuah pertunjukan resmi yang berhubungan pemerintah ataupun instansi-instansi non pemerintah, Sumatera Incidental Music selalu menggunakan kostum berupa jas koko.

Ada beberapa kostum yang dimiliki oleh Sumatera Incidental Music yang kerap digunakan pada saat pertunjukan yaitu:

1. Jas koko,

2. Dua buah kaos yang dalam kaos tersebut bertuliskan Incidental, 3. Switer, dan

4. Kostum dengan model baju pelayan restoran.

Dalam penggunaan kostum tersebut sering juga digabung dengan memakai ulos dan sejenisnya baik itu Batak Toba, Karo, Simalungun, dan sebagainya. Hal itu dilakukan supaya unsur tradisional di dalam penggunaan kostum tetap terlihat. Kostum yang digunakan oleh Sumatera incidental Music selalu disediakan sendiri, tidak pernah kostum antara tari dan teater yang diiringi oleh Sumatera Incidental Music disediakan secara bersama-sama baik itu oleh pihak tari, teater, maupun oleh Sumatera incidental Music.

Gambar 8:

Menggunakan Kostum Switer

Gambar 9:

Gambar 10:

Menggunakan Kostum Kaos Oblong Dilapisi Jas Koko

Gambar 11:

4.2.7 Pertunjukan

Seni pertunjukan berarti “tontonan yang bernilai seni,” yang disajikan sebagai pertunjukan di depan penonton. Untuk menyajikan sebuah pertunjukan tersebut dibutuhkan unsur-unsur pendukungnya, antara lain pemain, penonton, pesan yang disampaikan, dan cara penyampaian yang khas. Selain itu, unsur ruang dan waktu juga menjadi hal yang sangat penting dari sebuah pertunjukan (Murgiyanto, 1996:153-156). Pada dasarnya, sebuah seni pertunjukan memiliki fungsi yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan manusia. Beberapa fungsi dari pertunjukan tersebut antara lain fungsi religius, fungsi sosial, fungsi pendidikan, fungsi estetik, dan fungsi ekonomi. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam sebuah pertunjukan terkadang tidak hanya satu, tetapi bisa lebih. Hal itu tergantung dengan kebutuhan manusia itu sendiri.

Seni pertunjukan tradisional pada mulanya adalah sebagai sarana pemenuhan kebutuhan religi manusia. Dalam hal ini, sebuah pertunjukan terkait dengan hubungan antara yang Khalik dengan manusia, manusia dengan Dewata, atau manusia dengan makhluk gaib lainnya. Pelaksanaan dari pertunjukan ini pun tidak bisa disembarang waktu dan tempat.

Beberapa pertunjukan dilakukan dengan tujuan untuk menolak bala, mengobati penyakit, mengusir roh jahat, dan meminta perlindungan. Sebaliknya, ada juga pertunjukan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendatangkan bala, penyakit, dan mencelakakan orang lain. Semua bentuk pertunjukan yang dilakukan tersebut lebih bersifat animisme dan dinamisme.

Sumatera Incidental Music adalah sebuah grup musik yang banyak mempertunjukan musik tradisional dengan tujuan untuk sebagai hiburan. Sehingga pertunjukan yang seperti ini dapat dikategorikan sebagai pertunjukan yang fungsinya adalah sebagai fungsi ekonomi. Setiap pertunjukan yang dilakukan adalah untuk mendapatkan materi.

Dokumen terkait