• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASURANSI DAN JENIS SANTUNAN

1.1 Prosedur Administrasi Awal

Besarnya santunan UU No.33 & 34 tahun 1964, ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No.36/PMK.010/2008 dan 37/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jenis Santunan PT. Jasa Raharja (Persero)

Jenis Santunan

Angkutan Umum

Darat/Laut Udara Meninggal Dunia Rp 25.000.000,- Rp 50.000.000,-

Catat Tetap (maksimal) Rp 25.000.000,- Rp 50.000.000,-

Biaya Rawatan (maksimal) Rp 10.000.000,- Rp 25.000.000,-

Biaya Penguburan Rp 2.000.000,- Rp 2.000.000,-

Sumber : PT. Jasa Raharja Persero (2014)

B.PROSEDUR SANTUNAN DAN PENYELESAIAN SANTUNAN 1. Standar Prosedur Operasi Pelayanan Santunan

1.1 Prosedur Administrasi Awal

1.1.1 Mendapatkan data awal kecelakaan

a. Petugas JR (kewenangan ini melekat pada Petugas Mobile

Service / Petugas Samsat / Petugas yang ditunjuk)

mendapatkan data awal kecelakaan dari berbagai instansi yang berwenang, antara lain:

1) Kepolisian (kecelakaan darat). 2) Syah Bandar (kecelakaan laut).

4) Polsuska (kecelakaan kereta api).

5) Serta instansi berwenang lainnya sebagaimana ditetapkan dalam SK Direksi Jasa Raharja.

b. Petugas JR mendokumentasikan data awal kecelakaan dalam Buku Data Awal Kecelakaan.

c. Petugas JR meneliti kelengkapan dan kebenaran data awal kecelakaan.

d. Petugas JR memberikan informasi data awal kecelakaan kepada Petugas Pelaksan Administrasi Pelayanan.

e. Untuk peristiwa Laka Katastrope, Kantor Perwakilan wajib melaporkan peristiwa tersebut kepada Kantor Pusat melalui Kantor Cabang, untuk seterusnya prosedurnya sama seperti prosedur pelayanan santunan.

1.1.2 Menginput data awal kecelakaan

a. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menerima dan menginput data awal kecelakaan ke dalam DASI JR.

b. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menyimpan data awal kecelakaan didalam DASI JR.

1.1.3 Memutakhirkan data kecelakaan ke dalam DASI JR

a. Petugas JR mengambil Laporan Instansi yang Berwenang dan memberikan kepada Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan. Laporan tersebut berasal dari :

36  

1) Kepolisian (kecelakaan darat). 2) Syah Bandar (kecelakaan laut).

3) Kementerian Perhubungan (kecelakaan udara). 4) Polsuska (kecelakaan kereta api).

5) Serta instansi berwenang lainnya sebagaimana ditetapkan dalam SK Direksi Jasa Raharja.

b. Berdasarkan Laporan Instansi yang Berwenang, Petugas JR memutuskan apakah harus dilakukan survei atas klaimen. Ketentuan mengenai kriteria Klaimen yang harus disurvei diatur dalam SK Direksi Jasa Raharja.

c. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menerimadan menginput Laporan Instansi yang Berwenang kedalam DASI JR.

d. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan juga dapat memutakhirkan data awal kecelakaan dengan mengakses Sistem Informasi Laka Kepolisian.

e. Pemutakhiran data awal kecelakaan tidak atau terlambat dilakukan.

f. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan tidak sesuai dalam memutakhirkan data awal kecelakaan.

1.1. 4 Melakukan Survei

a. Petugas JR melakukan survei awal untuk informasi kejadian kecelakaan yang harus diteliti dengan survei sebagaimana diatur oleh SK Direksi Jasa Raharja. Petugas JR menginformasikan berkas administrasi yang harus dilengkapi dan prosedur pengajuan santunan kepada Korban/Ahli Waris Korban.

b. Petugas JR membuat Laporan Hasil Survei dan menyerahkan kepada Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan untuk disatukan bersama Laporan Instansi yang Berwenang dan diteruskan ke proses selanjutnya.

1.1.5 Membantu menyiapkan Berkas Santunan

Petugas JR / Pelaksana Administrasi Pelayanan membantu mengisi dokumen dasar berikut:

a. Formulir Pengajuan Santunan.

b. Keterangan Singkat Kejadian Kecelakaan yang merupakan bagian dari dokumen dasar.

Adapun dokumen dasar dan dokumen pendukung meliputi : a.Formulir Pengajuan Santunan.

b. Keterangan Kesehatan Korban akibat kecelakaan. c.Keterangan Singkat Kejadian Kecelakaan.

38  

e.Laporan Polisi berikut sketsa TKP / Laporan Kecelakaan pihak yang berwenang lainnya.

f.Kuitansi asli biaya perawatan. g. KTP / identitas lain yang berlaku.

h. Akte Kelahiran / Akte Kenal Lahir / Ijazah. i.Surat Nikah / Kartu Keluarga (KK).

j.Keterangan cacat tetap oleh Dokter.

k. Dokumen lainnya yang dianggap perlu (misalnya : Surat Permohonan Ex Gratia yang dilampirkan dengan Surat Penolakan).

1.1.6 Menerima dan Memeriksa Berkas Santunan

a. Petugas JR menerima Berkas Santunan dari Klaimen untuk diteruskan kepada Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan dengan dilampirkan Surat Pengantar Berkas.

b. Petugas JR membuat Tanda Terima Berkas secara manual jika Klaimen menyerahkan Berkas Santunan kepada Petugas JR.

c. Pelaksana Administrasi Pelayanan menerima Berkas Santunan dari Petugas JR / Klaimen / Berkas Santunan (pelimpahan) yang berasal dari Kantor Cabang / Perwakilan / Kantor Pelayanan Tingkat I asal bersama Surat Pelimpahan. d. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan mencatat Berkas

Perwakilan / Kantor Pelayanan Tingkat I lainnya ke dalam Buku Register.

e. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan mengarsipkan Surat Pelimpahan.

Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan memeriksa kelengkapan Berkas Santunan dokumen dasar dan dokumen pendukung sebagai berikut:

a.Formulir Pengajuan Santunan.

b. Keterangan Kesehatan Korban akibat kecelakaan. c.Keterangan Singkat Kejadian Kecelakaan.

d. Keterangan Ahli Waris.

e.Laporan Polisi berikut sketsa TKP / Laporan Kecelakaan pihak yang berwenang lainnya.

f.Kuitansi asli biaya perawatan. g. KTP / identitas lain yang berlaku. h. Akte Kelahiran / Akte Kenal Lahir. i.Surat Nikah.

j.Kartu Keluarga (KK).

k. Keterangan cacat tetap oleh Dokter.

l.Dokumen lainnya yang dianggap perlu (misalnya : Surat Permohonan Ex-Gratia dan/atau Suplesi).

Jika Berkas Santunan tidak lengkap, maka Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menginformasikan berkas yang harus dilengkapi kepada Klaimen secara langsung atau melalui Petugas JR.

40  

1.1.7 Memberikan Nomor Berkas Santunan

a. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan memberi nomor berkas untuk setiap Berkas Santunan yang dinyatakan lengkap. (Baik untuk Berkas Santunan yang diterima langsung oleh Kantor Perwakilan atau Berkas Santunan yang berada di Kantor Pelayanan).

b. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan mencatat nomor Berkas Santunan ke dalam Buku Register.

1.1.8 Mencetak Tanda Terima Berkas dari DASI JR

a. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menginput informasi pengajuan santunan kecelakaan yang sebelumnya telah dicatat sebagai data awal kecelakaan. Informasi tersebut meliputi,diantaranya: nomor berkas, informasi Klaimen, informasi korban, daftar berkas yang diterima, dan data kecelakaan ke dalam DASI JR.

b. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan mencetak Tanda Terima Berkas Santunan sebanyak 2 rangkap.

c. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan dan Klaimen menandatangani Tanda Terima Berkas.

d. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menyerahkan lembar ke-1 Tanda Terima Berkas Santunan kepada Klaimen, sedangkan lembar ke-2 digabungkan dengan Berkas Santunan

yang disimpan dalam map yang sudah diberi nomor Berkas Santunan.

1.2 Prosedur Pemrosesan Berkas Santunan

1.2.1 Menginput data Berkas Santunan ke dalam DASI JR

a. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menginput data Berkas Santunan ke dalam DASI JR meliputi:

1) Informasi korban kecelakaan dan/atau ahli waris. 2) Mengklasifikasikan jenis santunan.

3) Menginput jumlah santunan yang diajukan berdasarkan kuitansi (atas pengeluaran yang dapat ditanggung) dan/atau Surat Keterangan Kematian.

4) Mengisi daftar dokumen yang dilampirkan dalam Berkas Santunan.

5) Memberikan rekomendasi apakah berkas terjamin atau tidak terjamin.

b. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menyimpan data santunan di dalam DASI JR untuk di proses lebih lanjut. c. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menyerahkan

42  

1.2.2 Memeriksa Kelengkapan Berkas Santunan

a. PJ Pelayanan Klaim memeriksa kelengkapan Berkas Santunan. b. PJ Pelayanan Klaim memberikan persetujuan kelengkapan

Berkas Santunan dalam DASI JR.

c. PJ Pelayanan Klaim menyimpan data santunan di dalam DASI JR untuk diproses lebih lanjut.

1.2.3 Melakukan Verifikasi Keabsahan Berkas Santunan

a. PJ Pelayanan Klaim memeriksa kelengkapan dan keabsahan Berkas Santunan.

b. PJ Pelayanan Klaim dapat mendisposisikan kepada Surveyor untuk melakukan survei lebih lanjut atas berkas yang meragukan.

c. PJ Pelayanan Klaim merekomendasikan apakah berkas terjamin atau tidak terjamin (UU. No. 33 dan/atau 34).

d. PJ Pelayanan Klaim merekomendasikan jumlah santunan. e. PJ Pelayanan Klaim menyimpan data santunan di dalam

DASI JR untuk diproses lebih lanjut.

f. PJ Pelayanan Klaim menyerahkan Berkas Santunan kepada Kepala Perwakilan untuk mendapatkan otorisasi lebih lanjut.

1.2.4 Melakukan Otorisasi Berkas Santunan

a. Kilan memeriksa kelengkapan dan keabsahan Berkas Santunan.

b. Kepala Perwakilan dapat mendisposisikan kepada PJ Pelayanan Klaim untuk melakukan survei lebih lanjut atas berkas yang meragukan.

c. Kepala Perwakilan melakukan otorisasi Berkas Santunan yang terjamin atau pengajuan Ex Gratia.

d. Jika Berkas Santunan tidak terjamin, Kepala Perwakilan mendisposisikan Berkas Santunan kepada PJ Pelayanan Klaim untuk dibuatkan Surat Penolakan.

e. Kepala Perwakilan menandatangani Surat Penolakan untuk kemudian Surat Penolakan tersebut diserahkan kepada Klaimen melalui Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan atau Petugas JR.

f. Jika Berkas Santunan harus dilimpahkan ke Kantor Cabang / Perwakilan lain, maka Kepala Perwakilan mendisposisikan Berkas Santunan kepada PJ Pelayanan untuk membuat Surat Pelimpahan untuk Kantor Cabang / Perwakilan / Kantor Pelayanan Tingkat I yang dituju kemudian mencatatnya ke dalam Buku Register.

g. Kepala Perwakilan menandatangani Surat Pelimpahan untuk kemudian, PJ Pelayanan Klaim mengirimkan Bekas Santunan dan Surat Pelimpahan kepada Kantor Cabang Perwakilan /

44  

Kantor Pelayanan Tingkat I tujuan dan mengarsipkan Surat Pelimpahan.

h. Kepala Perwakilan menyimpan data santunan di dalam DASI JR untuk diproses lebih lanjut.

1.2.5 Melakukan otorisasi Pembayaran Santunan

a. Kepala Perwakilan melakukan otorisasi pembayaran santunan untuk pengajuan pertama dan Suplesi bagi Berkas Santunan yang terjamin.

b. Kepala Perwakilan akan meminta persetujuan Kacab untuk pengajuan Berkas Santunan Ex Gratia. Persetujuan Kacab atas pengajuan santunan Ex Gratia dilakukan secara online menggunakan aplikasi Dasi JR.

c. Kepala Perwakilan mendisposisikan Berkas Santunan kepada PJ Pelayanan Klaim untuk dibuatkan Kuitansi Pelayanan.

1.2.6 Mencetak Kuitansi Pelayanan

a. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan mencetak Kuitansi Pelayanan dari DASI JR sejumlah santunan yang disetujui.

b. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan memberikan Berkas Santunan, dan Kuitansi Pelayanan kepada Bagian Keuangan untuk dilakukan proses pembayaran santunan (Kegiatan Pengeluaran Klaim Kantor Perwakilan).

1.2.7 Menandatangani LDPB

a. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menerimaBerkas Santunan, Kuitansi Pelayanan, dan LDPB yang telah diparaf oleh kasir dari kegiatan Pengeluaran di Kantor Perwakilan. b. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan meminta tanda

tangan Pejabat yang berwenang pada LDPB secara berjenjang mulai dari Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan, PJ Pelayanan Klaim, Kepala Perwakilan.

c. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan memberikan Berkas Santunan (Copy) kepada Bagian Keuangan.

d. Petugas Pelaksana Administrasi Pelayanan menyimpan Berkas Santunan (Asli), Kuitansi Pelayanan, dan LDPB.

2. DASAR PENYELESAIAN SANTUNAN

Dokumen terkait