• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.4. Prosedur Observasi

Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dapat dilihat pada skema dibawah ini. Skema ini merupakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Adapun penerapan prosedur di atas dilakukan dengan dua siklus.

Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas32

siklus 1

Siklus II

32

Salim, dkk, (2017), Penelitian Tindakan Kelas, Medan: Perdana Publishing, hal. 36. Pelaksanaan Tindakan I Perencanaan Tindakan I Permasalahan Permasalahan baru, hasil refleksi Refleksi I Pengamatan/ Pengumpulan Data I Pengamatan/ Pengumpulan Data-II Pelaksanaan Tindakan II Perencanaan Tindakan II Dilanjutkan ke siklus berikutnya Bila permasalahan

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan materi ajar yang diajarkan dengan menerapkan strategitwo stay two stray.

b. Menyusun LKS.

c. Menyiapkan sumber belajar/ bahan ajar.

d. Menyusun soal evaluasi untuk setiap pertemuan. 2. Tahap Tindakan

a. Peneliti menyampaikan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.

b. Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan strategitwo stay two stray.

c. Peneliti menyampaikan materi koperasi secara klasikal. d. Membagi siswa kedalam 7 kelompok secara heterogen

e. Siswa duduk berdasarkan kelompok yang telah ditetapkan oleh peneliti. f. Peneliti membagikan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus

dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.

g. Setelah selesai diskusi di dalam kelompok, kemudian 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu.

h. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri untuk kembali ke kelompoknya masing-masing dan melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

i. Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan, salah satu kelompok mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk di komunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian peneliti membahas dan mengarahkan ke bentuk formal. j. Peneliti memberikan soal evaluasi kepada setiap anak untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

k. Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok sesuai dengan hasil yang dicapai.

3. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan waktu pelaksanaan tindakan yaitu saat proses belajar mengajar berlangsung untuk mengetahui apakah penggunaan strategi pembelajaran two stay two stray ini sudah diterapkan sesuai dengan yang seharusnya.33 Peneliti juga mencari kekurangan-kekurangan serta hambatan-hambatan yang masih dihadapi pada saat PBM. Dalam tahap observasi yang dilakukan peneliti adalah: a. Melihat dan mencatat tindakan siswa ketika guru melaksanakan

pembelajaran di dalam kelas.

b. Melihat dan mencatat respon siswa ketika guru melaksanakan pembelajaran

c. Mencatat kemampuan siswa dalam memahami materi koperasi. 4. Refleksi

Pada tahap refleksi ini yang dilakukan adalah mencari kemungkinan penyebab kekurangan-kekurangan yang ada pada saat

33

Wina Sanjaya, (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Prenada Media Grup, hal. 86.

pelaksanaan penggunaan strategi pembelajaran two stay two stray. Dalam hal ini, peneliti mencatat dan mendeskripsikan hal-hal yang menjadi permasalahan dalam penerapan tindakan tersebut. Adapun hal-hal yang direfleksikan yaitu meliputi pemeriksaan hasil jawaban free test siswa dan mencari kesalahan serta kekurangan, peneliti mengevaluasi letak kesalahan dalam penggunaan strategi two stay two straydan memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPS materi koperasi melalui pengamatan aktivitas belajar siswa dan menganalisis hasil belajar siswa sebelum siklus I.

b. Merumuskan masalah yang ditemukan.

c. Menyusun hipotesis pemecahan masalah yaitu pembelajarannya dengan menggunakan strategi pembelajaran two stay two stray untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dan perfomansi guru.

d. Menyusun perencanaan pembelajaran yang akan diterapkan dalam PBM. e. Menyusun LKS.

f. Menyiapkan sumber belajar/bahan ajar. g. Menyusun soal evaluasi untuk siklus II. 2. Tahap Tindakan

a. Peneliti menyampaikan materi koperasi secara klasikal. b. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok secara heterogen.

c. Peneliti membagikan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.

d. Setelah selesai diskusi di dalam kelompok, Kemudian 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu.

e. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri untuk kembali ke kelompoknya masing-masing dan melaporkan stemuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. f. Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang

diberikan, salah satu kelompok mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk di komunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan ke bentuk formal. g. Peneliti memberikan soal evaluasi kepada setiap anak untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. h. Peneliti menyimpulkan pembelajaran.

i. Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok sesuai dengan hasil yang dicapai.

3. Tahap Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan waktu pelaksanaan tindakan yaitu saat proses belajar mengajar berlangsung untuk mengetahui apakah penggunaan strategi pembelajaran two stay two stray ini sudah

diterapkan sesuai dengan yang seharusnya.34 Peneliti juga mencari kekurangan-kekurangan serta hambatan-hambatan yang masih dihadapi pada saat PBM.

4. Refleksi

Pada tahap refleksi ini yang dilakukan adalah mencari kemungkinan penyebab kekurangan-kekurangan yang ada pada saat pelaksanaan penggunaan strategi pembelajaran two stay two stray. Dalam hal ini, peneliti mencatat dan mendeskripsikan hal-hal yang menjadi permasalahan dalam penerapan tindakan tersebut. Adapun hal-hal yang direfleksikan yaitu meliputi pemeriksaan hasil jawaban free test siswa dan mencari kesalahan serta kekurangan, peneliti mengevaluasi letak kesalahan dalam penggunaan strategi two stay two straydan memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus selanjutnya.

Dokumen terkait