Pada penelitian metode yang digunakan untuk pembuatan Speed Bump adalah dengan dituang. Bahan yang dipakai adalah concrete foam
Prosedur Pembuatan speed bump adalah sebagai berikut:
1. Melumasi dengan oli pada bagian dalam cetakan dengan tujuan untuk mempermudah proses pembongkaran.
2. Mengayak pasir; untuk mendapatkan ukuran butir yang sama dan memisahkan partikel lain yang tidak dibutuhkan seperti kotoran-kotoran 3. kayu, daun kering, dll.
4. Mengayak semen; untuk memisahkan gumpalan-gumpalan semen yang disebabkan oleh kelembaban lingkungan penyimpanan.
5. Persiapkan serat TKKS; timbang serat ini sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan. Pemilihan serat berbentuk serat panjang antara 0,5-1 cm.
6. Persiapkan bahan-bahan yang diperlukan yaitu: serat TKKS, Mortar (semen,pasir dan air), bahan pengembang, dan selanjutnya hidupkan mesin pengaduk semen
7. Masukkan pasir kemudian semen kemudian Serat TKKS ke dalam mesin pengaduk beton sehingga pasir, air dan semen tercampur secara merata 8. Campurkan air
9. Hidupkan mesin pengaduk bahan pengembang untuk mengaduk bahan pengembang 7% sampai busa terbentuk dan lalu dituang
10. Setelah pengadukan beberapa menit kemudian, maka hasil akhir adalah beton berbusa dengan agregat ringan serat TKKS, dan segera mengecor atau menuangkan ke dalam cetakan yang telah disiapkan terlebih dahulu 11. Selanjutnya biarkan campuran bahan penyusun mengeras, maka produk
tersebut dipisahkan dengan cetakan selama 1×24 jam.
12. Setelah perendaman produk selama 7×24 jam maka produk dikeringkan dengan udara bebas sampai berat produk konstan
13. Selanjutnya dapat dilakukan pengambilan data density dan pengujian impak jatuh bebas
Tabel 3.6. Komposisi bahan spesimen dalam satuan gram. Semen (26%) Pasir (38%) Air (28%) Blowing Agent (5%) Tkks (3%) BA (Foam) (1) Air (60) 2855 4100 2125 12 738 762
Langkah-langkah pembuatan Speed Bump adalah sebagai berikut: 1. Hidupkan mesin pengaduk
Gambar 3.25. Penuangan pasir 3. Pencampuran semen diperlihatkan pada gambar 3.26.
Gambar.3.26. Penuangan semen
4. Masukkan serat TKKS setelah semen dan pasir tercampur dengan merata diperlihatkan pada gambar 3.27.
10. Setelah pasir, semen, dan serat TKKS tercampur merata lalu masukkan bahan pengembang 7% sampai busa terbentuk dan lalu tuang gambar 3.28.
Gambar 3.28. Penuangan bahan pengembang
11. Setelah pengadukan beberapa menit, maka hasil akhir adalah beton berbusa dengan agregat ringan serat TKKS, dan segera lakukan pengecoran atau menuangkan kedalam cetakan Selanjutnya biarkan campuran bahan penyusun mengeras. Kemudian produk tersebut dipisahkan dengan cetakan setelah 1 × 24 jam. 13. Selanjutnya produk tersebut direndam dalam air selama 7 × 24 jam. Karena semen masih membutuhkan air untuk proses pengikatan partikel-partikel sehingga produk menjadi lebih keras.
14. Setelah perendaman produk selama 7 × 24 jam maka produk dikeringkan dengan udara bebas sampai berat produk konstan.
15. Selanjutnya dapat dilakukan pengambilan data density dan penguji impak jatuh bebas gambar 3.29.
Gambar 3.29. Alat Pengujian Impak Jatuh Bebas 3.6. DAQ Impak Test
3.6.1. Prosedur Pengujian Impak Jatuh Bebas
Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat uji impak jatuh bebas. Pengujian impak dilakukan dilaboratoriun Riset Impak dan Keretakan Unit II Universitas Sumatera Utara.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui respon tegangan pada material akibat efek rambatan gelombang regangan dengan laju rambatan gelombang yang tinggi. Pengujian dilakukan dengan ketinggian jatuh impaktor adalah: 1 meter, dengan berat test rig sebesar 5 Kg.
Sebelum dijalankan pengujian maka harus dilakukan langkah–langkah untuk menghidupkan alat uji yaitu sebagai berikut:
1. Dihubungkan semua koneksi seperti: Loadcell, sensor posisi, kabel USB dan Power DAQ, Lab-Jack U3-LV.
2. Diaktifkan Software DAQ For Helmet Impact Testing dari Icon yang ada di dekstop.
3. Dipersiapkan peralatan uji jatuh bebas dan pastikan bahwa Loadcell dan dudukan Loadcell sudah terpasang dengan baik begitu juga dengan anvil
support
4. Dimasukkan Anvil pada Anvil Support sesuai dengan kebutuhan pengujian pengambilan data.
5. Disiapkan sampel uji yang dilakukan pengujian.
6. Dipasangkan sampel uji yang dilakukan pengujian pada test rig.
7. Ditentukan posisi jarak ketinggian jatuh impaktor yang diinginkan, dan pastikan sensor proximity dalam kondisi aktif.
8. Ditekan tombol Start pada Software DAQ for Helmet Impact Testing. 9. Setelah jarak ketinggian ditentukan dan memastikan bahwa sensor
proximity sudah berfungsi, spesimen uji sudah terpasang, maka impaktor
siap untuk dijatuhkan dengan melepaskan tali penahan luncur animpaktor.
10. Tekan tombol STOP setelah beberapa saat impaktor menumbuk spesimen pada anvil.
11. Tekan tombol SAVE untuk menyimpan data hasil uji kedalam file tersimpan dalam format txt, dan akan disimpan dalam drive C folder
DATA EXP (data experiment).
12. Data hasil pengujian tersebut kita olah dengan menggunakan program Software MS-EXCEL.
3.6.2. Prosedur Kalibrasi
Pengujian impak jatuh bebas dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan kalibrasi pada DAQ Lab-Jack dan DAQ For Helmet Impact Testing Software sesuai dengan alat Load cell yang memang sudah mendapatkan sertifikasi kalibrasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk kapasitas maksimum 20.000 Kg beban statis, untuk pengujian ini Loadcell dikalibrasi dengan DAQ for
Helmet impact testing Software sebesar 3500 Kg. Adapun prosedur kalibrasi
adalah sebagai berikut:
1. Letakkan Loadcell pada alat penekan dan hubungkan kabel Loadcell dengan digital display calibrator.
2. Jalankan Software DAQ For Helmet Impact Testing dan buka program
Calibration seperti terlihat pada gambar 3.30.
Gambar 3.30. DAQ for Helmet Impact testing Software.
3. DAQ for Helmet Impact Testing Software akusisi data khusus untuk memonitor pengujian dengan metode Software menerima masukan (input) gaya dari sinyal Loadcell dan titik tumbukan pada saat posisi impaktor menumbuk spesimen lalu dan diteruskan ke Loadcell. Posisi
ketinggian impaktor direkam beserta waktunya dan ditandai dengan berubahnya warna merah pada tampilan posisi di interface user.
4. Tekan Loadcell sampai digital display terbaca 3500 Kg dan tahan penekanan.
5. Lepaskan kabel Loadcell dari digital display dan masukan atau hubungkan kabel tersebut dengan DAQ Lab-Jack U3-LV seperti terlihat pada gambar 3.31.
Gambar 3.31. Kabel Loadcell dengan DAQ Lab-Jack U3-LV
6. Pilih channel Loadcell AINO pada interface user CALIBRATION
PROGRAM seperti terlihat pada gambar 3.32.
Gambar 3.32. Calibration Program
8. Isilah atau ketiklah entry value pada text VALUE MAX nilai 3500 dan tekan OKE (sebelah kanan).
9. Lepaskan beban penekan Loadcell.
10. Isilah entri value pada teks VALUE MIN nilai 0 dan tekan OKE (sebelahkanannya).
11. Tekan tombol CONFIRM maka akan muncul nilai CONVERTION dan
OFSET.
12. Tekan SAVE to FILE untuk menyimpan data hasil kalibrasi kedalam secara otomatis.
13. Tekan tombol FINISH untuk mengakhiri proses kalibrasi. 14. Tekan tombol EXIT untuk menutup program kalibrasi 3.7. Uji lindas Secara Langsung
Pada pengujian lindas secara langsung dilakukan dengan menggunakan mobil jenis penumpang dengan massa 1000 kg. Mobil bergerak dengan kecepatan sangat pelan. Uji dilakukan sebanyak dua kali. Berikut ini gambar ilustrasi ban saat menyentuh Speed Bump gambar 3.33–gambar 3.36.
Gambar 3.34. Gambar ilustrasi ban sebelum melintasi speed bump
Gambar 3.35. gambar ilustrasi pada saat ban menyentuh speed bump
Pengujian lindas didatarkan dengan dibeton, agar ban mobil saat melintasi
speed bump tidak bergetar, sehingga ban mobil yang melintasi speed bump tidak
menghasilkan getaran terlebih dahulu. Untuk skets 2D landasan dari pengujian lindas spesimen speed bump dapat dilihat pada gambar 3.37.
Gambar 3.37. Gambar landasan uji lindas speed bump
Untuk nama dari bagian komponen sistem mekanik penggerak tenaga listrik dapat dilihat pada gambar 3.38.
Gambar 3.38. Gambar Ilustrasi Sistem Mekanik Keterangan:
1. Saklar 6. Speed Bump 11. Fly wheel
2. Tool box PMDC 7. Dudukan Speed Bump 12. Roda gigi
3. Rumput 8. Tuas 13. Motor PMDC
4. Ban mobil 9. Tali baja