• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

70

70

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian dan Pengembangan

Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah penelitian yang mengembangkan suatu produk. Pada penelitian ini, produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran kolaborasi dengan strategi Word Problem Roulette (WPR) untuk melatih kemampuan kolaborasi siswa meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada model pengembangan Plomp yang terdiri dari tiga fase, diantaranya fase penelitian pendahuluan (Preliminary

research), fase pembuatan (prototyping phase), dan fase penilaian (assessment phase).1

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan pada penelitian ini

menggunakan model pengembangan Plomp. Model

pengembangan Plomp ini terdiri dari tiga fase, yaitu; fase penelitian pendahuluan, fase pembuatan prototype, dan fase penilaian. Adapun penjelasan dari ketiga fase pengembangan adalah sebagai berikut:2

1. Fase Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research)

Fase pertama dalam penelitian pengembangan adalah fase penelitian pendahuluan. Fase ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran di tempat yang akan digunakan sebagai tempat penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah menggumpulkan informasi terkait permasalahan dalam kegiatan pembelajaran matematika terdahulu maupun sedang berlangsung serta merumuskan informasi yang diperlukan untuk merancang pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran kolaboratif

1 Tjeerd Plomp Op. Cit., 19.

2

48

dengan strategi Word Problem Roulette (WPR) untuk melatih kemampuan kolaborasi siswa. Tahapan yang dilakukan pada fase ini diantaranya adalah a) analisis awal akhir, b) analisis kurikulum, c) analisis siswa dan d) analisis materi pembelajaran. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data, lalu menganalisis informasi penting yang digunakan untuk merencakan langkah selanjutnya. Adapun penjabaran keempat kegiatan tersebut sebagai berikut:

a. Analisis Awal Akhir

Analisis awal akhir merupakan kegiatan awal penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk menentukan kebutuhan dasar yang diperlukan dalam mengembangkan perangkat penelitian. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan analisis terhadap teori belajar yang terdapat di tempat penelitian dan informasi penting lainnya yang diperlukan oleh peneliti dalam proses penelitian. Tujuan dari pelaksanaan aktivitas ini adalah mengetahui kondisi awal tempat penelitian. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui wawancara terhadap guru mata pelajaran matematika terkait proses kegiatan belajar mengajar di tempat penelitian.

b. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan kegiatan telaah kurikulum yang diberlakukan di tempat penelitian. Analisis kurikulum ini nantinya akan dijadikan acuan dalam menyusun perangkat pembelajaran mathematika model kolaboratif dengan strategi Word Problem Roulette (WPR) untuk melatih kemampuan kolaborasi siswa.

c. Analisis Siswa

Analisis siswa merupakan kegiatan mentelaah karakterisktik siswa yang sesuai dengan desain pengembangan perangkat pembelajaran. Karakteristik ini meliputi latar belakang pengetahuan dan perkembangan afektif siswa.

d. Analisis Materi Ajar

Analisis materi ajar merupakan kegiatan analisis yang dilakukan dengan menyusun materi secara sistematis sehingga sesuai dan layak untuk dibelajarkan kepada siswa.

49

Pertimbangan yang dapat dilakukan dalam memilih materi ajar adalah kesesuaian konsep materi dengan tujuan penelitian yaitu dalam penelitian ini kesesuaian materi dengan model pembelajaran kolaboratif dengan strategi

Word Problem Roulette (WPR) untuk melatih kemampuan

kolaborasi siswa. Tidak hanya itu, dalam menyusun materi ke dalam masing-masing perangkat pembelajaran harus jelas, lengkap, dan sistematis sehingga keterlaksanaan pembelajaran dapat tercapai

2. Fase Pembuatan Prototype (Prototype Phase)

Kegiatan yang dilakukan pada fase pembuatan prototype, diantaranya membuat rancangan perangkat pembelajaran dan instrumen-instrumen yang dibutuhkan. Fase ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan prototype. Adapun langkah-langkah dalam perancangan perangkat pembelajaran dan instrumen antara lain:

a. Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan rangkaian kegiatan yang disusun dalam skenario kegiatan sebagai panduan langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model kolaboratif dengan strategi Word

Problem Roulette (WPR) untuk melatih kemampuan kolaborasi

siswa pada materi aritmatika sosial dengan KD “Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aritmatika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, dan tara)”.

b. Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan lembar yang berisi

tugas yang akan diselesaikan siswa. Penyusunan LKS bertujuan sebagai media guru dengan menerapkan pembelajaran kolaboratif dengan strategi Word Problem Roulette (WPR) untuk melatih kemampuan kolaborasi siswa.

c. Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1) instrumen validasi perangkat pembelajaran, yang berisi tentang penilaian dan saran dari validator, 2) instrumen obsevarsi, yang

50

terdiri dari instrumen kemampuan guru melaksanakan sintaks pembelajaran, aktivitas siswa, dan kemampuan kolaborasi siswa, dan 3) intrumen angket, yang digunakan untuk melihat bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model kolaboratif dengan strategi Word Problem Roulette (WPR) dan mengetahui kemampuan kolaborasi siswa. Kemudian, hasil penyusunan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian dari fase ini selanjutnya disebut prototype 1.

3. Fase Penilaian (Assesment Phase)

Pada fase penilaian terdapat dua kegiatan yang dilakukan, antara lain: 1) validasi perangkat pembelajaran oleh ahli, 2) uji coba

prototype I hasil dari validasi. Kedua kegiatan ini dijelaskan sebagai

berikut :

a. Validasi Perangkat Pembelajaran oleh Ahli

Prototype I yang telah disusun dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing. Setelah itu, dilakukan validasi oleh validator. Berdasarkan hasil validasi tersebut, maka dilakukan revisi dari

Prototype I untuk selanjutnya menyusun Prototype II yang

digunakan dalam kegiatan uji coba terbatas.

b. Uji Coba Terbatas

Kegiatan uji coba prototype II ini dilakukan melalui uji siswa secara terbatas dengan tujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan dan dampak yang diperoleh dari penerapan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan strategi Word Problem

Roulette (WPR) untuk melatih kemampuan kolaborasi siswa.

Sebelum pelaksanaan uji coba, terlebih dahulu peneliti memberikan arahan kepada observer yang akan melakukan pengamatan selama kegiatan pembelajaran menggunakan instrumen penelitian yang berupa lembar observasi pembelajaran. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya tidak terjadi penyimpangan dalam proses penelitian. Uji coba terbatas dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan, koreksi, serta perbaikan terhadap perangkat pembelajaran yang disusun serta untuk mengetahui pelaksanaan di lapangan dalam skala kecil dengan menggunakan prototype II. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dikonsultasikan dan disepakati dengan guru mitra di tempat penelitian.

51

Dalam kegiatan uji coba, peneliti memberikan pengajaran sebanyak dua kali dengan menggunakan RPP dan LKS yang telah dikembangkan sebelumnya. Sementara itu, observer mengamati kemampuan guru melaksanakan sintaks pembelajaran, aktivitas siswa, serta kemampuan kolaborasi siswa. Aktivitas siswa pada pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua yang akan dijadikan sebagai tolak ukur peningkatan kemampuan kolaborasi siswa. Setelah penelitian dilakukan, peneliti memperoleh data untuk dianalisis sesuai teknik analisis yang telah ditentukan.

Setelah didapatkan data penelitian yang diperlukan, selanjutnya langkah terakhir adalah menyusun laporan sebagai hasil dari penelitian pengembangan yang telah dilakukan.

C. Uji Coba Produk