BAB III METODE PENELITIAN
D. Prosedur Penelitian
1. Penelitian Pendahuluan
a. Observasi pada guru
Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap
kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi
ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan
guru dalam menyampaikan materi dan mengelola kelas.
b. Observasi pada siswa
Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Peneliti menggunakan daftar poin-poin pengamatan dan catatan
tresebut peneliti mendeskripsikan tentang perilaku siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Cakupan pengamatan meliputi
kesiapan siswa dalam pembelajaran, dan perhatian siswa dalam
pembelajaran.
c. Observasi kelas
Observasi ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan
melakukan pencatatan anekdotal. Melalui observasi ini akan
didapatkan data mengenai keadaan kelas selama proses belajar
mengajar berlangsung. Cakupan pengamatan meliputi deskripsi
lingkungan fisik kelas, tata letak kelas, dan manajemen kelas.
d. Wawancara pada guru
Wawancara ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berakhir.
Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan
berdasarkan daftar yang telah disusun. Melalui wawancara
diharapkan dapat diperoleh data lebih lengkap dan argumen yang
lebih bebas dari guru. Cakupan pertanyaan meliputi metode
mengajar, keadaan siswa, keadaan kelas, manajemen kelas, dan
harapan pembelajaran yang ideal.
e. Wawancara pada siswa
Wawancara ini dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berakhir.
Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan
berdasarkan daftar yang telah disusun. Melalui wawancara
lebih bebas dari siswa. Cakupan pertanyaan meliputi metode
mengajar guru, keadaan kelas, dan harapan pembelajaran yang
ideal.
f. Kuesioner motivasi belajar siswa
Kuesioner ini dilakukan pada akhir pembelajaran. Kuesioner ini
berisi daftar pernyataan mengenai model pembelajaran, keadaan
siswa, dan keadaan kelas.
2. Siklus I
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan PTK (planning)
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana penelitian yang
meliputi:
1) Berdasarkan hasil evaluasi melalui lembar observasi, hasil
wawancara, dan kuesioner motivasi belajar pada kegiatan
penelitian pendahuluan, peneliti bersama dengan guru mitra
akan melakukan kegiatan perencanaan untuk siklus I. Pada
siklus I akan dilakukan penerapan model pembelajaran
kooperatf tipe make a match. Kemudian membagikan kelompok yang terdiri dari 3 siswa setiap kelompok.
2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi:
a) Lembar observasi tindakan guru
Lembar observasi perilaku guru digunakan untuk
berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif.
b) Lembar observasi perilaku siswa
Lembar observasi perilaku siswa digunakan untuk
mengetahui perilaku siswa di kelas selama pembelajaran
berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif.
c) Lembar observasi kelas
Lembar observasi kelas digunakan untuk mencatat keadaan
kelas selama pembelajaran berlangsung dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif.
d) Lembar refleksi
Refleksi bertujuan untuk menganalisis, memaknai, dan
membuat kesimpulan dari pembelajaran.
b. Pelaksanaan PTK
1) Guru membuka pelajaran
2) Guru memberi salam
3) Guru mengulas kembali Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar dan tujuan pembelajaran
4) Guru memberikan tes 1 pemahaman siswa
a) Guru menjelaskan tentang metode pembelajaran yang akan
dilakukan pada pembelajaran yang akan berlangsung
(selama 5 menit)
b) Guru membacakan prosedur dan aturan main dalam make a match.
c) Peneliti dan fasilitator melakukan simulasi permainan make a match. Setelah simulasi, fasilitator kembali ke masing- masing kelompok untuk mengawasi jalannya permainan
dalam kelompok (satu kelompok diawasi oleh satu
fasilitator).
d) Setiap anggota diberikan kartu permainan secara acak,
masing-masing siswa memegang 8 buah kartu. Jika setiap
siswa sudah mendapat bagian kartu sama rata, antar
anggota tidak diperbolehkan menukarkan kartu miliknya
dengan anggota lain.
e) Setiap kelompok diberikan modal sebesar Rp 180.000.
Setiap satu soal diperbolehkan untuk menginvestasikan
uang tersebut minimal sebesar Rp 5.000 dan maksimal Rp
15.000. Uang tersebut digunakan dalam dasar penilaian
skor. Jika jawaban benar, setiap soal bernilai sebesar uang
yang diinvestasikan, jika salah atau tidak menjawab skor
kelompok akan dikurangi sebesar uang yang diinvestasikan.
g) Guru membacakan sudut pandang perusahaan yang akan
dijadikan acuan untuk menjawab soal (Perusahaan Butik
Saba adalah perusahaan dalam bidang jasa jahit-menjahit.
Jadi dalam penyelesaian soal, bukti transaksi yang nantinya
kita catat dalam jurnal itu bersudut pandang Butik Saba.
Transaksi yang terjadi berpengaruh pada pencatatan jurnal
di Butik Saba).
h) Untuk soal nomor satu, instruksi yang diberikan oleh guru
yaitu “Silahkan investasikan dana untuk pengerjaan soal
nomor satu ditempat yang sudah disediakan”, kemudian
selanjutnya mengatakan “Silahkan kerjakan soal nomor
satu” (peluit berbunyi 1 kali tanda mengerjakan soal dimulai, peluit 2 kali tanda untuk menempelkan jawaban
dari masing-masing kelompok, tanda peluit 3 kali siswa
yang mewakili kelompoknya untuk menempel
dipersilahkan duduk kembali). Begitu seterusnya sampai
semua soal selesai.
i) Setiap satu soal selesai dikerjakan (guru mengatakan “Soal
nomor satu selesai”), fasilitator di depan kelas memeriksa pekerjaan siswa di depan kelas dan melaporkan pada
fasilitator masing-masing kelompok (guru memandu proses
j) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
mendapat skor paling tinggi (guru membacakan di depan
kelas dan memberikan hadiah kepada kelompok tersebut).
Prosedur permainan make a match
a) Setiap anggota kelompok menerima kartu permainan secara
acak, masing-masing siswa memegang 8 kartu.
b) Setiap kelompok diberi modal sebesar Rp 180.000, setiap
satu soal diperbolehkan untuk menginvestasikan uang
tersebut minimal sebesar Rp 5.000. dan maksimal Rp
15.000. Uang tersebut digunakan dalam dasar penilaian
skor. Jika jawaban benar, setiap soal akan bernilai sebesar
uang yang diinvestasikan, jika salah atau tidak menjawab
skor kelompok akan dikurangi sebesar uang yang
diinvestasikan.
c) Tata cara bermain: jika guru mengatakan “Silahkan investasikan dana untuk pengerjaan soal nomor satu
ditempat yang sudah disediakan”, maka masing-masing kelompok wajib menginvestasikan uang mereka di kotak
yang sudah disediakan dalam kelompok, kemudian
selanjutnya jika guru mengatakan “Silahkan kerjakan soal nomor satu”, berarti siswa dalam masing-masing kelompok yang memegang kartu soal benomor 1 wajib menaruh kartu
d) Siswa yang bersangkutan/siswa lain yang memegang kartu
analisis bukti transaksi dan jurnal menyusul untuk menaruh
kartu miliknya yang cocok dengan soal.
e) Penyelesaian satu soal berlangsung selama 2 menit dari
proses menjawab sampai proses menempel di depan kelas.
Pengerjaan soal ditandai dengan bunyi peluit satu kali. Jika
bunyi peluit dua kali, perwakilan masing-masing kelompok
menempel jawaban di depan kelas pada media yang sudah
disediakan. Proses penempelan selama 30 detik. Pada bunyi
peluit tiga kali, siswa yang menjadi perwakilan kelompok
dipersilahkan duduk kembali.
f) Jika guru mengatakan, “Soal nomor satu selesai” pertanda waktu penyelesaian satu soal telah habis.
g) Setiap selesai mengerjakan soal, fasilitator menilai dan
melaporkan hasil capaian skor masing-masing kelompok.
Pelaporan dipandu oleh fasilitator yang ditunjuk.
Aturan main make a match
a) Setiap anggota kelompok dilarang berkomunikasi satu sama
lain secara verbal. Komunikasi diperbolehkan secara non
verbal melalui kertas corat-coret yang disediakan.
b) Setiap anggota kelompok dilarang saling menukarkan kartu
yang dipegangnya ataupun memperlihatkan kartu yang
c) Peserta dilarang menarik kembali kartu yang sudah dipilh/
dijatuhkan sebagai jawaban.
d) Selama permainan, siswa dilarang berbicara antar anggota
apalagi bekerja sama. Fasilitator dalam kelompok bertugas
mengawasi dan wajib memberi kartu pelanggaran apabila
ada anggota kelompok yang melanggar peraturan.
e) Penyelesaian setiap soal diberi waktu 2 menit. Tahapan
waktu pengerjaan soal ditandai dengan tanda peluit 1 kali, 2
kali, dan 3 kali. Pengerjaan soal yang melebihi batas waktu
dinyatakan sebagai pekerjaan yang salah dan skor
pengerjaan soal tersebut berkurang sebesar uang yang
diinvestasikan.
f) Pelanggaran 1 kali selama pengerjaan satu soal akan
diberikan kartu kuning. Pelanggaran 2 kali akan diberikan
kartu merah dan kelompok tidak diperkenankan untuk
melanjutkan pengerjaan soal. Jawaban dinyatakan salah dan
kelompok tidak diperkenankan untuk ikut mengerjakan 1
soal berikutnya.
Media yang digunakan dalam make a match
a) Masing-masing kelompok mendapat 48 kartu, terdiri dari
12 kartu soal bukti transaksi, 18 kartu analisis bukti
transaksi dan 18 kartu jurnal.
c) Dua buah kotak dalam tiap kelompok untuk investasi.
d) Satu kertas manila putih untuk menempel soal, analisis
bukti transaksi, dan jurnalnya.
6) Kegiatan penutup:
a) Guru memberikan kuesioner dan tesuntuk siklus 1/tes 2.
b) Guru dan siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran.
c) Guru menutup pembelajaran.
d) Guru memberi salam.
c. Pengamatan PTK (observing)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap
tindakan. Hal-hal yang perlu diamati adalah aktivitas guru di kelas,
aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan
keadaan/ situasi kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
Pengamatan dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Pengamatan secara langsung dilakukan dengan melakukan
observasi terhadap tindakan guru, perilaku siswa, dan keadaan
kelas. Pengamatan secara tidak langsung dilakukan dengan
mendokumentasikan dalam video recorder. d. Evaluasi dan refleksi PTK
Dalam tahap ini peneliti dan guru mitra juga bersama
mengevaluasi kegiatan pembelajaran pada siklus I yang telah
dilaksanakan dan melakukan penyimpulan atas hasil observasi.
menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Pada tahap
refleksi guru bersama dengan siswa menganalisis, memaknai, dan
membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang baru saja
berlangsung.
3. Siklus II
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan PTK (planning)
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana penelitian yang
meliputi:
1) Berdasarkan hasil evaluasi melalui lembar observasi, hasil
wawancara, kuesioner motivasi belajar, dan tes pada kegiatan
siklus pertama dengan tipe make a match, peneliti bersama dengan guru mitra akan melakukan kegiatan perencanaan untuk
siklus II. Pada siklus II akan dilakukan penerapan model
pembelajaran kooperatf tipe role playing. Kemudian membagikan kelompok yang terdiri dari 3 siswa setiap
kelompok sama dengan kelompok saat kegiatan siklus I
penelitian.
2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi:
a) Lembar observasi tindakan guru
Lembar observasi perilaku guru digunakan untuk
berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif.
b) Lembar observasi perilaku siswa
Lembar observasi perilaku siswa digunakan untuk
mengetahui perilaku siswa di kelas selama pembelajaran
berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif.
c) Lembar observasi kelas
Lembar observasi kelas digunakan untuk mencatat keadaan
kelas selama pembelajaran berlangsung dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif.
d) Lembar refleksi
Refleksi bertujuan untuk menganalisis, memaknai, dan
membuat kesimpulan dari pembelajaran.
e) Daftar pertanyaan wawancara
Pertanyaan yang disusun antara lain mengenai metode
mengajar, keadaan kelas, pemahaman dan motivasi belajar
siswa terhadap materi yang dipelajari.
b. Pelaksanaan PTK
1) Guru membuka pelajaran
2) Guru memberi salam
3) Guru mengulas kembali Standar Kompetensi, Kompetensi
4) Kegiatan Inti:
a) Guru dibantu oleh peneliti dan fasilitator menyiapkan
segala keperluan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan PTK.
Beberapa diantaranya adalah kesiapan ruang, penataan
layout meja dan kursi masing-masing kelompok, memeriksa kelengkapan berkas setiap meja.
b) Guru menjelaskan aturan main dan sanksi dalam role playing.
Aturan main role playing adalah sebagai berikut:
(1) Kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang
heterogen, sesuai dengan tingkat prestasi kognitif.
(2) Setiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa.
(3) Peran yang harus dimainkan siswa dalam kelompok
adalah sebagai bagian penjualan dan bagian
pembelian, bagian akuntansi, dan bagian keuangan.
Sedangkan bagian luar perusahaan akan diperankan
oleh fasilitator masing- masing kelompok.
(4) Siswa di dalam kelompok melakukan tugas sesuai
dengan peran masing-masing bagian.
(5) Permainan role playing akan dilakukan selama 3 kali putaran.
(7) Setiap penyelesaian transaksi dimulai dengan bunyi
peluit sebanyak 1 kali dan diakhiri dengan bunyi peluit
2 kali.
(8) Siswa tidak diperkenankan berdiskusi baik dengan
teman satu kelompok maupun dengan kelompok lain.
(9) Dalam pembayaran transaksi diharuskan membayar
dengan uang pas.
(10)Ketika waktu pengerjaan telah habis maka semua
berkas yang ada di setiap bagian dimasukkan ke dalam
amplop kecuali instruksi masing-masing peran.
Sanksi dalam role playing adalah sebagai berikut:
(1) Apabila siswa melanggar aturan main sebanyak satu
kali maka akan diberi peringatan berupa kartu kuning.
(2) Apabila siswa melanggar aturan main untuk yang
kedua kalinya, maka akan diberi kartu merah dan tidak
diperkenankan menyelesaikan transaksi pada tanggal
tersebut.
c) Guru bersama fasilitor memberikan simulasi singkat.
d) Guru membacakan informasi umum tentang perusahaan
jasa SABA LAUNDRY.
e) Guru memulai permainan role playing. Instruksi : untuk transaksi pertama
(1) Silahkan selesaikan transaksi tanggal…..dengan waktu pengerjaan 3 menit.
(2) Waktu habis.
Begitu seterusnya sampai dengan transaksi yang terakhir.
f) Guru melakukan pengujian kuesioner pascapenerapan dan
tessiklus 2 (test 3) untuk mengetahui motivasi belajar dan
pemahaman siswa akan siklus akuntansi perusahaan jasa.
g) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi atas
pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. c. Pengamatan PTK (observing)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap
tindakan. Hal-hal yang perlu diamati adalah aktivitas guru di kelas,
aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan
keadaan/ situasi kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
Pengamatan dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Pengamatan secara langsung dilakukan dengan melakukan
observasi terhadap tindakan guru, perilaku siswa, dan keadaan
kelas. Pengamatan secara tidak langsung dilakukan dengan
mendokumentasikan dalam video recorder. d. Evaluasi dan refleksi
Dalam tahap ini dilakukan wawancara terhadap siswa mengenai
proses belajar yang baru saja dilakukan. Atas hasil wawancara
keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi merupakan
suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan
kegitan yang telah berlangsung. Pada tahap refleksi guru bersama
dengan siswa menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang baru saja berlangsung.