• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Prosedur Penelitian

1. Kegiatan Pra Penelitian

Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan observasi terhadap situasi awal di kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain dengan observasi, peneliti juga mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa utuk mendukung data yang diperoleh.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah.

a. Siklus Pertama

Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau tatap muka di kelas yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaraan kooperatif tipe TGT, yang meliputi sebagai berikut:

a) Peneliti dan guru menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk mengelompokkan siswa secara heterogen berdasarkan kemampuan yang dimiliki ke dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan empat sampai lima orang. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini meliputi rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, materi presentasi, soal-soal latihan, lembar kerja siswa, dan lembar observasi.

b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi: (1) Instrumen untuk mengobservasi aktivitas guru (tersedia di

lampiran 1, 2, dan 3 halaman 155, 156, dan 163)

(2) Instrumen untuk mengobservasi aktivitas siswa (tersedia di lampiran 3 dan 7 halaman 159 dan 164)

(3) Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok (tersedia di lampiran 4 dan 8 halaman 160 dan 165)

(4) Instrumen untuk mengobservasi aktivitas kelas (tersedia di lampiran 5 dan 9 halaman 161 dan 166)

(5) Kuesioner motivasi belajar siswa (tersedia di lampiran 13a halaman 171)

(6) Kuesioner keterampilan sosial siswa (tersedia di lampiran 14a halaman 178)

2) Tindakan

Pada tahap ini guru melakukan pre-test (tersedia lampiran 15 halaman 185) terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Hasil pre test digunakan untuk membentuk kelompok. Selanjutnya dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai rencana dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Presentasi kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam presentasi kelas dengan metode ceramah dan diskusi. Pada saat presentasi kelas ini diharapkan siswa benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru. Hal tersebut bertujuan untuk membantu siswa bekerja lebih baik pada saat diskusi kelompok, permainan, dan pertandingan.

b) Kelompok (Team)

Siswa dibagi dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan empat sampai lima orang secara heterogen. Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk mendalami materi bersama teman dalam satu kelompok dan mempersiapkan anggota kelompok dalam bekerja supaya siswa bekerja secara optimal saat mengerjakan lembar kerja siswa, permainan, dan pertandingan.

c) Permainan (Game)

Permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa selama presentasi kelas dan belajar kelompok. Permainan juga digunakan untuk mengetahui kekompakan kelompok dalam menyelesaikan persoalan. Setiap kelompok mengerjakan soal-soal dalam permainan make a match. Setiap kelompok akan memperoleh satu set kartu. Kartu tersebut berupa soal dan jawaban. Kelompok diminta untuk mencari pasangan dari setiap kartu dan menempelkan pada media yang sudah disediakan. Kartu soal maupun kartu jawaban yang sudah ditempelkan tidak boleh ditukar dengan kartu lain. Kelompok hanya boleh berdiskusi dengan siswa dalam satu kelompoknya. Kelompok yang melanggar aturan akan langsung didiskualifikasi dan tidak diperbolehkan melanjutkan permainan.

Setelah waktu yang ditentukan habis, guru menunjuk beberapa kelompok untuk membacakan hasil permainan. Kelompok lain menilai apakah kartu soal dan kartu jawaban yang dibacakan memang cocok. Jika cocok maka kelompok akan memperoleh tambahan skor 100 untuk setiap pasangan kartu. Setiap anggota dalam satu kelompok diharapkan menyumbangkan ide untuk menyelesaikan permainan, sehingga kekompakkan,

saling memberi masukan, dan kerja sama sangat diperlukan dalam permainan ini.

d) Pertandingan (Tournament)

Pertandingan dilakukan setelah guru melakukan presentasi kelas, kelompok, dan permainan. Guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Setiap meja turnamen terdiri dari empat sampai lima siswa yang dikelompokan secara heterogen. Kompetisi ini memungkinkan para siswa berkontribusi secara maksimal terhadap kelompok jika mereka menginginkan kelompoknya menjadi yang terbaik.

Pada pertandingan ini setiap kelompok akan mendapatkan sebuah bendera dan uang investasi dengan jumlah nominal yang sama. Siswa pertama dari masing-masing kelompok maju ke depan dan membawa uang investasi (besarnya investasi ditentukan oleh kelompok) untuk mengambil soal yang telah disediakan untuk masing-masing kelompok. Siswa diberi waktu maksimal dua menit untuk berpikir dan tidak boleh berdiskusi dengan teman. Siswa yang melanggar aturan akan mendapat kartu kuning, jika melanggar aturan sampai dua kali maka akan mendapatkan kartu merah. Siswa diminta menuliskan jawabannya di depan kelas pada tempat yang telah disediakan. Siswa yang dapat menjawab dengan benar akan mendapatkan skor sesuai dengan jumlah nominal uang yang diinvestasikan. Apabila

jawaban siswa salah maka dapat dilempar ke kelompok lain dengan cara mengangkat bendera. Guru akan menunjuk kelompok yang mengangkat bendera pertama. Apabila kelompok berhasil menjawab pertanyaan dengan benar maka skor akan bertambah sesuai dengan jumlah nominal uang yang diinvestasikan siswa yang menjawab salah. Apabila jawaban dari kelompok salah, maka soal dianggap hangus dan tidak ada yang mendapatkan skor, selanjutnya siswa kedua dari masing-masing kelompok maju, begitu seterusnya untuk pertandingan selanjutnya.

e) Penghargaan kelompok

Guru akan mengumumkan kelompok terbaik. Pemberian penghargaan ditentukan dengan menjumlah skor seluruh anggota kelompok. Kelompok yang paling banyak mengumpulkan skor akan mendapatkan penghargaan. Dengan demikian, kelompok lain yang belum mendapatkan penghargaan akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi supaya bisa mendapatkan penghargaan.

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan. Dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap hasil tindakan yang meliputi interaksi dan keterlibatan siswa dalam kelompok serta kekompakan kelompok saat permainan dan pertandingan.

4) Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis dan evaluasi hasil pengamatan. Siswa dibagikan kuesioner mengenai motivasi belajar (tersedia di lampiran 13a halaman 171) dan keterampilan sosial (tersedia di lampiran 14a halaman 178) untuk mengetahui bagaimana respon siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu:

a) Refleksi (tersedia di lampiran 10 dan 11 halaman 167 dan 168) setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan mencari pemecahan masalah untuk perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.

b) Refleksi pada setiap akhir siklus, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditentukan telah tercapai, kemudian dilakukan refleksi bersama guru untuk penyempurnaan pertemuan selanjutnya.

b. Siklus Kedua

Tahapan dan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya sama dengan siklus pertama, yang membedakan adalah tahap perencanaan dan tindakan.

Dokumen terkait