• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.6. Prosedur Penelitian

3.6. Prosedur Penelitian 3.6.1. Preparasi Sampel 3.6.1. Preparasi Sampel

Daun binahong sebanyak 2 kg dicuci bersih dan ditiriskan, kemudian Daun binahong sebanyak 2 kg dicuci bersih dan ditiriskan, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan tidak terkena sinar

dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secaramatahari secara langsung. Pengeringan dilanjutkan dengan cara menjemur daun binahong di langsung. Pengeringan dilanjutkan dengan cara menjemur daun binahong di

dalam screen house selama 5 hari tidak terkena sinar matahari secara langsung dalam screen house selama 5 hari tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan suhu di ruangan 35°-37°C, kemudian dihaluskan menggunakan blender dengan suhu di ruangan 35°-37°C, kemudian dihaluskan menggunakan blender sampai terbentuk serbuk. Serbuk daun binahong ini

sampai terbentuk serbuk. Serbuk daun binahong ini disebut dengan sampel.disebut dengan sampel.

3.6.2. Ekstraksi Daun Binahong Dengan Metode Maserasi 3.6.2. Ekstraksi Daun Binahong Dengan Metode Maserasi

Sebanyak 200 gram serbuk daun binahong yang telah dihaluskan Sebanyak 200 gram serbuk daun binahong yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam erlenmeyer dan ditambahkan pelarut etil asetat sebanyak dimasukkan kedalam erlenmeyer dan ditambahkan pelarut etil asetat sebanyak 500 ml, kemudian digoyang selama satu jam untuk mencapai kondisi homogen 500 ml, kemudian digoyang selama satu jam untuk mencapai kondisi homogen dalam

dalam shaker water bath shaker water bath dengan kecepatan 120 rpm (rotation per minutes) selama dengan kecepatan 120 rpm (rotation per minutes) selama 1 jam. Selanjutnya larutan dimaserasi selama 24 jam pada suhu kamar, setelah 24 1 jam. Selanjutnya larutan dimaserasi selama 24 jam pada suhu kamar, setelah 24  jam,

 jam, larutan larutan difiltrasi difiltrasi atau atau dipisahkan dipisahkan dengan dengan menggunakanmenggunakan penyaring penyaring  Buchner  Buchner .. Kemudian residu penyaringan di angin-anginkan dan dilakukan remaserasi ulang Kemudian residu penyaringan di angin-anginkan dan dilakukan remaserasi ulang selama 24 jam, maserasi di ulang sampai 3 kali. Hasil saringan 1-3 dicampur dan selama 24 jam, maserasi di ulang sampai 3 kali. Hasil saringan 1-3 dicampur dan dipekatkan dengan

dipekatkan dengan  Rotary  Rotary vakum vakum evaporator evaporator   dengan suhu 50°C sampai  dengan suhu 50°C sampai didapatkan ekstrak pekat. Ekstrak pekat yang diperoleh digunakan untuk didapatkan ekstrak pekat. Ekstrak pekat yang diperoleh digunakan untuk identifikasi golongan senyawa aktif dalam daun binahong dan untuk uji identifikasi golongan senyawa aktif dalam daun binahong dan untuk uji antibakteri.

antibakteri.

3.6.3. Identifikasi Senyawa Aktif Pada Daun Binahong 3.6.3. Identifikasi Senyawa Aktif Pada Daun Binahong

Uji fitokimia kandungan senyawa aktif secara kualitatif

Uji fitokimia kandungan senyawa aktif secara kualitatif dan kuantitatif. Ujidan kuantitatif. Uji kualitatif dengan uji reagen dari ekstrak etil asetat daun binahong dilarutkan kualitatif dengan uji reagen dari ekstrak etil asetat daun binahong dilarutkan dengan sedikit pelarut. Kemudian dilakukan uji alkaloid, flavonoid dan polifenol. dengan sedikit pelarut. Kemudian dilakukan uji alkaloid, flavonoid dan polifenol. Untuk uji secara kuantitatif menggunakan Spektrofotometer dengan Untuk uji secara kuantitatif menggunakan Spektrofotometer dengan

membandingkan pada senyawa standar. Pengujian dilakukan di Laboratorium membandingkan pada senyawa standar. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang

Kimia Universitas Muhammadiyah Malang a. Uji Alkaloid

a. Uji Alkaloid

Ekstrak pekat sebanyak 0.5 gram ditambahkan 0,5 HCL 2%. Larutan Ekstrak pekat sebanyak 0.5 gram ditambahkan 0,5 HCL 2%. Larutan dibagi dalam 2 tabung. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes reagen Dragendrof, dibagi dalam 2 tabung. Tabung 1 ditambahkan 2-3 tetes reagen Dragendrof, tabung 2 ditambahkan 2-3 tete

tabung 2 ditambahkan 2-3 tetes reagen Mayer. Terbentuknya endapan jingga padas reagen Mayer. Terbentuknya endapan jingga pada tabung 1 dan endapan putih pada tabung 2 me

tabung 1 dan endapan putih pada tabung 2 me nunjukkan adanya alkaloid.nunjukkan adanya alkaloid. b. Uji Flavanoid

b. Uji Flavanoid

Ekstrak tanaman binahong dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian Ekstrak tanaman binahong dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian dilarutkan dalam 1-2 ml methanol

dilarutkan dalam 1-2 ml methanol panas 50%. Setelah itu ditambah logam Mg danpanas 50%. Setelah itu ditambah logam Mg dan 4-5 tetes HCL pekat. Larutan berwarna merah atau jingga yang terbentuk, 4-5 tetes HCL pekat. Larutan berwarna merah atau jingga yang terbentuk, menunjukkan adanya flavanoid.

menunjukkan adanya flavanoid. c. Uji Senyawa Polifenol

c. Uji Senyawa Polifenol

Dua ratus mg ekstrak dilarutkan dalam 10 mL air lalu dipanaskan selama Dua ratus mg ekstrak dilarutkan dalam 10 mL air lalu dipanaskan selama 10 menit, larutan didinginkan, setelah dingin larutan disaring. Filtrate ditetesi 10 menit, larutan didinginkan, setelah dingin larutan disaring. Filtrate ditetesi dengan FeCl

dengan FeCl33 sebanyak 3 tetes. Lalu diamati perubahan warnanya. Hasil positifsebanyak 3 tetes. Lalu diamati perubahan warnanya. Hasil positif polifenol adalah terbentuknya larutan berwarna hijau kehitaman atau biru tua, polifenol adalah terbentuknya larutan berwarna hijau kehitaman atau biru tua, naka bahan tersebut mengandung polifenol.

naka bahan tersebut mengandung polifenol. d.

d. Penentuan Flavonoid (Metode Spektrofotometer)Penentuan Flavonoid (Metode Spektrofotometer)

Ambil 0,2 – 0,5 g sampel ekstrak, lakukan hidrolisis dengan 25% HCl Ambil 0,2 – 0,5 g sampel ekstrak, lakukan hidrolisis dengan 25% HCl dalam aseton selama 30 menit dengan suhu 100°C dengan menggunakan dalam aseton selama 30 menit dengan suhu 100°C dengan menggunakan pendingin balik. Setelah itu tambahkan dengan larutan AlCl3 1% dalam metanol pendingin balik. Setelah itu tambahkan dengan larutan AlCl3 1% dalam metanol gojog dengan vortex untuk melarutkan aglikon hasil hidrolisis. Ukur absorbansi gojog dengan vortex untuk melarutkan aglikon hasil hidrolisis. Ukur absorbansi

dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 425 nm. Gunakan quercetin sebagai standar.

Absorbansi standar :0,233

Konsentrasi standar: 5,6 mg/10ml

Fp= 20 (0,2 g dilarutkan dalam 4 ml etanol)

e. Penentuan Polifenol (Metode Spektrofotometer)

Untuk bahan padat, terlebih dahulu dilarutkan dengan etanol lalu disentrifuge pada kecepatan 6000 rpm selama 10 menit kemudian diambil supernatannya. Untuk bahan cair dapat langsung diproses. Ambil 1 ml larutan supernatan atau cairan sampel. Tambahkan 5 ml aquades dan 2 ml Folin C lalu di homogenkan dan tunggu selama 5 menit. Tambahkan 2 ml Na2CO3 jenuh lalu biarkan 1 jam. Amati absorbansi larutan pada panjang gelombang 646 nm. Untuk standar gunakan asam galat.

Konsentrasi standar = 0,5 ppm Absorbansi standar = 0.247

3.7. Uji Aktivitas Antibakteri

Dokumen terkait