• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur pengadaan Koleksi Fiksi di Perpustakaan SMP Negeri 26 Makassar

B. Penelitian dan Pembahasan

2. Prosedur pengadaan Koleksi Fiksi di Perpustakaan SMP Negeri 26 Makassar

Prosedur pengadaan bahan pustaka di perpustakaan SMP Negeri 26 Makassar adalah sebagai berikut:

Tahap Awal: Pengajuan Usul bahan pustaka, Dalam pengajuan usul bahan pustaka ini, para pemustaka, mengajukan usulan kepada kami selaku pengelola perpustakaan, buku-buku apa yang perlu dilakukan pengadaan.

Tahap Kedua: Pendataan, Kemudian pada tahap ini kami selaku Pengelola kemudian mencatat buku-buku yang perlu dilakukan pengadaan sesuai dengan permintaan para pemustaka tersebut.

Tahap Ketiga: Pertimbangan, Pada tahap ini, Setelah usulan para pemustaka telah di catat maka setelahnya dilakukan pertimbangan oleh kami sebagai pengelola perpustakaan dengan melihat faktor: alokasi anggaran, menyeleksi buku yang diajukan oleh guru dan faktor lain yang di anggap perlu menjadi pertimbangan.

Tahap keempat: Mencari informasi, Pada tahap ini, Bahan pustaka yang telah kami catat dan di pertimbangkan, selanjutnya ditelusuri dengan mencari informasi melalui penerbit/percetakan, toko buku dan pihak-pihak lain yang dianggap tahu tentang bentuk fisik dan harga buku dan lain sebagainya.

Tahap Kelima: Penetapan,Atas dasar informasi yang kami dapat melalui penerbit dan toko buku serta pihak lain yang dianggap tahu, kepala perpustakaan melakukan penetapan buku yang dipilih untuk dilakukan pengadaan dengan persetujuan kepala sekolah.

Tahap Keenam: Pengadaan, Pada tahap ini, Bahan pustaka yang telah kami catat, pertimbangkan dan ditetapkan, kami kemudian menyerahkan ke kepala sekolah untuk dilakukan Pengadaan dan dalam pengadaan ini sistem pengadaan yang di ambil adalah dengan sistem pembelian.

Tahap Ketujuh: Inventarisasi dan pengolahan bahan pustaka, Semua bahan pustaka yang telah di beli dan didapatkan kemudian dilakukan

pengolahan oleh kami sebagai pustakawan yang mengelola sesuai dengan prosedur pengolahan bahan pustaka.

Tahap Kedelapan,Bahan pustaka siap dilayangkan. B.Saran

1. Mengingat minat pemustaka dalam menggunakan koleksi fiksi cukup besar dan koleksi fiksi yang disediakan masih minim, maka di harapkan kepada para pengelola perpustakan SMP Negeri 26 Makassar dipandang perlu menambah koleksi fiksi yang beragam dan mutakhir untuk mendukung minat siswa dalam menggunakan koleksi fiksi.

2. Prosedur pengadaan bahan pustaka sudah cukup baik sebagaimana pada umumnya akan tetapi saran penulis dalam tahap pengadaan koleksi fiksi harus betul-betul mengadakan bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan serta keinginan pemustaka karna salah satu hal yang membuat pemustaka jarang ke perpustakaan adalah ketidak sesuaian koleksi yang tersedia dengan yang di inginkan serta di butuhkan pemustaka..

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian (suatu pendekatan praktik). Cet XIII; Jakarta : Rhineka Cipta.

Bafadal, Ibrahim. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Pekolah. Jakarta: bumi aksara.

---. 2008.Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara.

Bunanta, Murti. 2008. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca.

Jakarta:Kelompok Pecinta Bacaan Anak.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Damopolii, Muljono. 2013. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah UIN Alauddin Makassar. Makassar : Alauddin Press,

Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung : Alfabeta.

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo.

Departemen Agama Republik Indonesia. 2005. Al-Qur’an Terjemahan.Jakarta. PT. syamil Cipta Media.

Departemen pendidikan Nasional. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa.

Hartono. 2016.Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yokyakarta: AR- Ruzz Media. Lasa Hs. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book

Publiser.

---. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Mathar, Quraisy. 2012. Manajemen dan Organisasi Perpustakaan. Makassar: Alauddin University Press.

Mestika, Marlini Tresia. 2013. “Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Padang Pariaman”. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. No. 1, Vol. 2, Seri G, h.494.

Rosdakarya.

Mudjito. 2001.Pembinaan minat baca.Jakarta: Universitas terbuka,

Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Prastowo, Andi. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional.

Yogyakarta: Diva Press, ,

Shihab, Muhammad Quraish. 2002.. Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Standar Nasional Indonesia (SNI) Tahun 2009.

Standar Nasional Perpustakaan Sekolah (SNP) Tahun 2011.

Stanton , Robert. 2007.Teori Fiksi Robert Stanton.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soedibyo, Noerhayati. 1978.Pengelolaan Perpustakaan.Bandung: Alumni. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta,

---. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,Cet.17; Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata ,Nana Syaodih, 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Remaja Rosdakarya.

Sutarno NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

---. 2006. Manajemen Perpustakaan :Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto.

Suwarno, Wiji. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan: Sebuah Pendekatan Praktis.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Toha-Sarumpaet, Riris K. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

A. Analisis Ketersediaan Koleksi fiksi.  Pustakawan

1. Bagaimana keadaan koleksi di perpustakaan SMP Negeri 26 Makassar? 2. Berdasarkan pengamatan anda apakah para pemustaka sering menggunakan

koleksi fiksi?

3. Bagaimana pandangan anda tentang ketersediaan koleksi fiksi?

4. Menurut anda seberapa penting ketersedian koleksi fiksi di perpustakaan? 5. Berapa banyak koleksi fiksi yang anda sediakan di perpustakaan/ persentase

koleksi fiksi dan non fiksi?

6. Koleksi fiksi jenis apakah yang mendominasi di perpustakaan ini?  Pemustaka

1. Apakah anda menggunakan koleksi Fiksi?

2. Apakah ketersediaan koleksi fiksi di perpustakaan sudah terpenuhi?

3. Bagaimana pandangan anda tentang ketersediaan koleksi fiksi yang di sediakan di SMP Negeri 26 Makassar?

4. Menurut anda seberapa penting ketersediaan koleksi fiksi di perpustakaan ini?

5. Apakah ketersediaan koleksi dari segi jumlah sudah terpenuhi?

6. Koleksi fiksi jenis apakah yang yang sering anda baca/gunakan di perpustakaan ini?

B. Analisis Minat Kunjung pemustaka.  Pustakawan

1. Seberapa besar minat kunjung pemustaka di perpustakaan?

2. Apakah ketersediaan koleksi fiksi memiliki pengaruh terhadap minat kunjung pemustaka?

 Pemustaka

1. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi anda untuk berkunjung di perpustakaan?

2. Apakah buku-buku fiksi memiliki daya tarik bagi anda untuk mengunjungi perpustakan?

C. Analisis Prosedur Pengadaan Koleksi.  Pustakawan

1. Seperti apa kebijakan yang anda gunakan dalam pegadaan koleksi di perpustakaan?

2. Menurut anda apakah prosedur pengadaan koleksi memiliki dampak terhadap ketersediaan koleksi dalam menunjang minat kunjung pemustaka?

 Kepala sekolah

belo, pada tanggal 9 Juni 1994. Penulis merupakan anak Kelima dari Enam bersaudara dari pasangan Ayahanda tercinta Abdul Gani dan Almarhumah Ibunda tercinta Siti Fatimah. Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan di SDN Inpres Ncera, Kecamatan Belo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2000 dan selesai pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tingkat Menengah Pertama di SMP Karya Ikhlas Ncera, Kecamatan Belo Kabupaten Bima dan selesai pada tahun 2009. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas di SMA Muhammadiyah Kota Bima, selama tiga tahun dan selesai pada tahun 2012. Setelah lulus SMA, Penulis melanjutkan Pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar melalui Jalur SPMB-PTAIN dan lulus pada program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.