• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penyelesaian Kegiatan

Dalam dokumen PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR ( (Halaman 40-59)

BAB 5.   PENYELESAIAN KEGIATAN

5.2  Prosedur Penyelesaian Kegiatan

Tabel 5.1 Prosedur Penyelesaian Pekerjaan

No. LANGKAH-LANGKAH TUJUAN HASIL URAIAN PELAKU

PERSIAPAN

1. Melakukan Uji Fungsi Memastikan keberfungsian dari

sarana air minum, sanitasi sekolah dan sanitasi komunal yang sudah selesai dibangun

Berita Acara Uji Fungsi (Buku

Kumpulan Format: PT-2.3-26) Uji Fungsi dilakukan terhadap semua sarana air minum yang telah selesai dibangun. KKM, FM Teknis, dan Koordinator Kabupaten 2. Membuat Laporan Realisasi Fisik

dan Biaya Membuat Laporan Realisasi Fisik dan Biaya demi kejelasan apa yang telah dilaksanakan/dibangun serta pembangunan dananya.

1. Laporan Realisasi Fisik dan Biaya

2. Berita Acara Revisi (Buku Kumpulan Format: PT-2.3-22 dan PT-2.3-23)

Laporan Realisasi Fisik dan Biaya dibuat

berdasarkan target yang tertuang di dalam RKM dan Berita Acara Revisi, harga-harga aktual, jumlah orang maupun peralatan yang telah digunakan. Jumlah rekapitulasi harganya adalah dana yang akhirnya dikeluarkan oleh KKM.

KKM dan Satlak PAMSIMAS dibantu oleh TFM

3. Membuat Laporan

Pertanggungjawaban Dana Membuat laporan pertanggung jawaban yang dilakukan oleh KKM sebagai bentuk dari akuntabilitas.

1. Berita Acara Pertanggung Jawaban Dana (Buku Kumpulan Format: PT-2.3-24) 2. Serah Terima Dokumen

Pelaksanaan Hibah Desa (Buku Kumpulan Format:

PT-2.3-25)

Pertanggung jawaban dana ini adalah pertanggung jawaban akhir dari KKM terhadap dana hibah desa, di mana hasilnya harus dilaporkan kepada ketua DPMU. Pertanggung jawaban dana ditandai dengan Serah Terima Dokumen Pelaksanaan Hibah Desa dari KKM kepada Ketua DPMU atau Satker Kabupaten/Kota.

Ketua KKM, Koordinator Kabupaten

PEMBUATAN DOKUMEN PENYELESAIAN KEGIATAN

1. Membuat Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K)

1. Sebagai bagian pendokumentasian atas semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh masyarakat.

2. Sebagai bahan pertanggungjawaban semua pelaku kegiatan

3. Sebagai dokumen untuk evaluasi, perencanaan lanjutan, dsbya 4. Sebagai bahan evaluasi dan penilaian

atas capaian pekerjaan

Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (Buku Kumpulan Format: PT-2.3-20)

Dokumen LP2K dilengkapi dengan lampiran: 1. Gambaran Ringkasan Pelaksanaan Program

PAMSIMAS

2. Peta Desa dan Lokasi Pembangunan Sarana 3. Realisasi Fisik dan Biaya Proyek

4. Gambar-gambar purna-laksana (as built drawing) dari konstruksi yang dibangun

5. Berita Acara Revisi

6. Foto-foto kegiatan (0%, 50% dan 100%)

KKM , TFM Koordinator Kabupaten

No. LANGKAH-LANGKAH TUJUAN HASIL URAIAN PELAKU

7. Laporan Pertanggungjawaban Dana

8. Berita Acara Uji Fungsi Sarana Air Minum/Sanitasi Komunal di sekolah (Buku Kumpulan Format:

PT-2.3-26 )

2. Tindak lanjut kunjungan

lapangan Memastikan semua kegiatan RKM yang tertuang didalam laporan/dokumen telah selesai dilaksanakan dilapangan, baik dari kuantitas dan kualitas.

Rekomendasi untuk penyusunan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K))

1. Pembangunan sarana fisik air minum dan sanitasi secara resmi dinyatakan selesai bila telah dilaksanakan sesuai rencana yang tertuang di RKM (bila ada perubahan disertai Berita Acara Revisi yang dapat dilihat pada Buku Kumpulan Format: PT-2.3-22 dan PT-2.3-23) dan layak untuk dimanfaatkan berfungsi.

2. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan pelatihan dan bidang kesehatan (PBHS) di masyarakat dan di sekolah secara fisik dinyatakan selesai apabila pencapaian target (volume kegiatan) sesuai dengan target yang tercantum dalam RKM

3. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dinyatakan selesai apabila: semua jenis pelatihan yang direncanakan di dalam RKM sudah terlaksana, terbentuk dan berfungsinya organisasi operasional dan pemeliharaan

PAKEM dan DPMU

3. Membuat Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K)

1. Melaporkan status penyelesaian pelaksanaan kegiatan

2. Mengajak Pemda untuk ikut berperan aktif melakukan pembinaan terhadap masyarakat melalui persetujuannya

Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (Buku Kumpulan Format: PT-2.3-21)

Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) bersama dengan beberapa foto 0, 50, 100% (diambil satu arah) yang mewakili dikirimkan kepada Bupati dengan tembusan kepada Ketua Pokja AMPL Kabupaten/Kota dan CPMU.

PAKEM dan Pimpinan

Proyek/DPMU dan KKM

4. Membuat Berita Acara Serah Terima Kegiatan Kepada BP SPAMS

Menyerahkan kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh KKM) kepada pengurus BP SPAMS

Berita Acara Serah Terima

Kegiatan Pamsimas (PT-2.3-27) Serah terima kegiatan Pamsimas dari KKM kepada BP-SPAMS untuk melaksanakan pengelolaan sarana (operasional, pemeliharaan dan pengembangan)

Koordinator KKM dan Ketua Pengurus BP SPAMS

LAMPIRAN

CONTOH AD/ART

ANGGARAN DASAR

BADAN PENGELOLA SARANA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN

SANITASI

DASAR PENDIRIAN, NAMA, KEDUDUKAN, JANGKA WAKTU DAN LINGKUP KERJA Pasal 1

1. Dasar Pendirian Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Desa ………. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, daya produksi dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui :

a. Perubahan perilaku

b. Pelayanan kesehatan berbasis lingkungan

c. Penyediaan air minum dan sanitasi, yang aman, cukup dan terjangkau.

d. Kesinambungan dan berhasil guna (efektifitas) kegiatan melalui partisipasi masyarakat.

Desa………, Kegiatan Pamsimas pada tahun anggaran ………. telah memberikan bantuan hibah desa sebesar Rp. ……… kepada masyarakat desa tersebut yang antara lain digunakan untuk pembangunan sarana air minum berupa ………..

2. Agar tujuan masyarakat desa………. tercapai maka sarana air minum yang telah dibangun dipelihara dan diperbaiki oleh masyarakat secara swadaya agar mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat termasuk pembangunan jamban keluarga.

3. Agar pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum dan usaha mendorong perubahan perilaku yang dilaksanakan masyarakat secara terkoordinir, dilaksanakan secara efektif (berhasil guna) efisien (berdaya guna) dengan pembiayaan yang murah maka dibentuk Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi desa………..dengan nama Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi Desa ……….

4. Kelompok ini bernama Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi yaitu Lembaga Pengelola Sarana Air Minum, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan).

5. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi, ini berkedudukan di :

Desa : ………

Kabupaten : ………

6. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas terhitung mulai disahkan.

7. Lingkup kerja Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini meliputi Desa …..…. Kecamatan ………

STATUS, ASAS DAN PRINSIP

Pasal 2

1. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini bersatus Otonomi dan Non Formal

2. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini berazaskan kebersamaan dan kesetiakawanan

3. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

PERAN, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 3

1. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini berperan :

a. Mewujudkan tercapainya tujuan Bantuan Hibah desa Kegiatan Pamsimas tahun anggaran ...………. kepada Desa …....……….. yaitu melalui pengelolaan pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum agar mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat.

b. Dengan tersedianya air minum sampai ke pemukiman, dan adanya dana perbaikan sarana yang belum digunakan dapat mendorong daya produksi dan menumbuhkan usaha baru dalam rangka meningkatkan daya produksi masyarakat desa ……… terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi

d. Sebagai lembaga pemberdayaan yang merupakan wahana kesatuan sosial dan menjembatani kesenjangan sosial – ekonomi masyarakat pedesaan

e. Sebagai mitra lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pemerintah dan Swasta dalam upaya pelayanan masyarakat berpenghasilan rendah melalui pelayanan air minum dan Sanitasi

2. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan kesehatan, cakupan air minum, taraf hidup sosial dan ekonomi para anggotanya, yaitu dengan:

a. Mempelajari bersama serta menanamkan pengertian dan tatalaksana mengenai pemanfaatan dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi, kegiatan ekonomi sebagai bagian dari pemanfaatan saldo dana per bulan sarana air minum yang belum dimanfaatkan dan air limbah, serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Mengembangkan sikap produktif diantara para anggota agar lebih sadar diri dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya.

c. Membina pengembangan usaha pemanfaatan air, memberikan pinjaman dari dana perbaikan sarana yang belum digunakan untuk kegiatan produktif (bernilai ekonomi) dan usaha lainnya.

3. Untuk mencapai tujuan yaitu peningkatan kesehatan, daya produksi dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah, lembaga ini menyelenggarakan usaha-usaha sebagai berikut :

a. Mendorong kesadaran kepada masyarakat bahwa pemeliharaan sarana air minum menjadi tanggung jawab bersama.

b. Menanam pohon untuk penghijauan disekitar sumber air/mata air.

c. Mendorong masyarakat berperilaku hidup sehat antara lain dengan membangun jamban keluarga.

d. Agar tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa……….. tercapai, maka setelah air sampai ke rumah-rumah, masyarakat membangun jamban keluarga dan berperilaku hidup sehat.

e. Menyelenggaraan kegiatan peningkatan kemampuan masyarakat (perempuan dan laki-laki).

f. Menertibkan sambungan rumah dan sambungan kran umum dan perluasan sambungan terutama bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

g. Menghitung harga pokok air yang diproduksi dan yang dapat dijual kepada masyarakat dengan memperhitungkan kehilangan air.

h. Harga pokok air dihitung dengan membagi rencana biaya pemeliharaan, perbaikan dan perlindungan serta biaya Badan Pengelola air termasuk pemeliharaan kecil dengan jumlah produksi air atau jumlah air yang dapat dijual kepada masyarakat. i. Melaksanakan pemeliharaan,perbaikan dan perlindungan sarana air minum dan

biaya pengelolaan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi secara efisien (berdaya guna), efektif (berhasil guna), ekonomis (biaya relative murah) agar harga air yang disalurkan kepada masyarakat tidak memberatkan bagi masyarakat terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

j. Dengan mengelola aktiva tetap bantuan Pamsimas berupa sarana air minum secara efisien, efektif dan ekonomis diharapkan terdapat sisa dana khususnya dana pemeliharaan yang belum atau tidak terpakai.

k. Sisa dana tersebut dapat digunakan untuk usaha, antara lain dipergunakan kepada masyarakat untuk kegiatan produktif (menghasilkan uang) sehingga dapat

meningkatkan daya produksi masyarakat terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

KEANGGOTAAN

Pasal 4

1. Yang dapat menjadi anggota Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini adalah seluruh masyarakat pemanfaat sarana air minum desa ……… yang :

a. Telah mampu melaksanakan tindakan hukum (dewasa, tidak dalam perwalian)

b. Mempunyai sumber penghidupan sendiri, atau sekurang-kurangnya hidup tidak lagi menjadi tanggungan orang lain

c. Setuju dan bersedia melaksanakan semua ketentuan/peraturan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi.

d. Sanggup/bersedia memenuhi kewajiban sebagai anggota Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi.

2. Setiap anggota mempunyai hak :

a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam pertemuan anggota atas dasar satu anggota satu suara

b. Dalam pengambilan keputusan, agar berpihak pada kepentingan masyarakat yang berpenghasilan rendah

c. Memilih dan atau dipilih menjadi Pengurus Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi d. Meminta diadakan pertemuan anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar e. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Badan Pengelola Air Minum dan

Sanitasi diluar pertemuan baik diminta atau tidak f. Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama

g. Melakukan pengawasan atas jalannya Badan Pengelola Air Minum dan sanitasi. h. Menikmati pelayanan air minum dan hasil-hasil usaha seperti yang diatur dalam

anggaran dasar.

3. Setiap anggota mempunyai kewajiban :

a. Secara aktif ikut memelihara sarana air minum agar memberikan manfaat yang berkesinambungan

b. Menjaga lingkungan kesehatan, termasuk untuk lingkungan kesehatan sumur gali c. Memelihara sumber air dengan melakukan penghijauan disekitar mata air

d. Berperilaku hidup bersih dan sehat termasuk kesediaan membangun jamban keluarga karena kesadarannya sendiri

e. Mentaati dan melaksanakan AD-ART

f. Membela kepentingan dan nama baik Unit Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi Ikut hadir dan aktif mengambil peranan dalam pembuatan AD-ART serta mentaati

keputusan-keputusannya. Usulan dari masyarakat kurang mampu agar lebih mendapat perhatian

g. Membayar uang langganan air tepat waktu

h. Ikut menanggung resiko apabila dana yang terkumpul tidak cukup untuk memperbaiki/meperlindungan sarana air minum.

4. Keanggotaan lembaga ini mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku Daftar Anggota.

5. Semua warga masyarakat desa ……...…. dapat menjadi anggota Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi.

6. Keanggotaan berakhir bilamana anggota : a. Meninggal dunia

b. Berhenti atas permintaan sendiri

c. Tidak membayar uang langganan air selama 6 bulan berturut-turut tanpa alasan d. Melakukan perbuatan yang bertentangan atau menyimpang dari usaha agar sarana

air minum mempunyai manfaat yang berkesinambungan

e. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan

f. Pindah ke daerah lain sehingga tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota sebagaimana mestinya.

7. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam Buku Daftar Anggota

8. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat Anggota berikutnya

9. Warga masyarakat desa ……… yang karena sesuatu hal belum menjadi anggota dapat mengajukan sebagai anggota baru.

PENGURUS

Pasal 5

Untuk mengatur dan menyelenggarakan kegiatan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi perlu diadakan organisasi pengurus yang menjalankan tata laksana lembaga masyarakat ; 1. Pengurus Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi dipilih Dari, Oleh dan dalam Rapat

Anggota (Pleno Masyarakat)

2. Yang dapat dipilih menjadi pengurus lembaga ini adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Memiliki sifat jujur, aktif, trampil bekerja dan berdedikasi terhadap lembaga ini

b. Semua tindakan yang berhubungan dengan pemeliharaan air minum meletakkan kepentingan organisasi (lembaga) diatas kepentingan pribadi

c. Mempunyai pengertian dan wawasan yang cukup terhadap kondisi, kemampuan masyarakat desa dan tata laksana lembaga ini.

Pasal 6

1. Masa jabatan pengurus yaitu selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali

2. Bilamana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya dapat ditempati oleh anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus

3. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi Teknik Air Minum, Seksi Sanitasi dan Kesehatan, dan Seksi lain sesuai kebutuhan.

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 7

1. Pengurus bertugas untuk :

a. Mengelola organisasi dan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi

b. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini

c. Mewakili Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi ini diluar dan dihadapan pengadilan.

2. Pengurus wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya.

3. Setiap anggota pengurus diwajibkan menanggung segala kerugian yang diderita oleh Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi yang diakibatkan kelalaiannya dalam melakukan tugas.

Pasal 8

Dengan persetujuan rapat anggota, pengurus selama memegang jabatannya bisa mendapat imbalan yang sesuai dengan beban tugasnya dan kemampuan keuangan Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi.

RAPAT ANGGOTA

Pasal 9

1. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi, dimana setiap anggota wajib menghadirinya dengan memperhatikan keterwakilan perempuan dan laki-laki.

2. Rapat Anggota (pleno masyarakat) yang pertama yang bertujuan membentuk lembaga ini mempunyai kekuatan yang sama tingginya dengan Rapat Anggota

3. Rapat Anggota (pleno masyarakat) dilakukan secara teratur pada setiap bulan

4. Setiap keputusan yang diambil dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) sejauh mungkin diambil secara musyawarah untuk mufakat dan lebih mengutamakan usulan dari kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah. Jika tidak dapat diambil secara mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak yang diambil dari anggota yang memiliki hak suara didalam rapat

5. Pengambilan suara dilakukan secara tertulis jika hal ini dikehendaki sekurang-kurangnya 5 (lima) orang anggota yang memiliki hak suara. Jika tidak, maka suara diambil dengan cara mengacungkan tangan.

Pasal 10

1. Rapat Anggota (pleno masyarakat) sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh anggota yang memiliki hak suara, diantaranya sebesar 50% dari kelompok berpenghasilan rendah dan memperhatikan keterwakilan perempuan.

2. Jika Rapat Anggota (pleno masyarakat) tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka Rapat Anggota ditunda untuk paling lama 10 (sepuluh) hari

3. Bilamana hal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini juga tidak dapat dicapai maka setelah dilakukan penundaan selama satu jam rapat dapat dilaksanakan dan dianggap sah adanya. Keputusan rapat lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat yang berpenghasilan rendah

4. Anggota yang tidak hadir dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) suaranya tidak dapat diwakilkan kepada anggota lain.

MODAL

Pasal 11

Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi desa ……… tugas pokoknya adalah mengelola Bantuan Sarana air minum kepada desa …………. yang diberikan Kegiatan Pamsimas tahun anggaran …..

Pasal 12

Besarnya nilai bantuan hibah desa dari Kegiatan Pamsimas sebesar nilai dalam RKM atau realisasi RKM, dengan dibulatkan dalam ratusan ribu rupiah.

Pasal 13

Nilai bantuan sarana air minum diberikan sebagai aktiva tetap yang diusahakan dengan lawan rekening bantuan hibah desa Kegiatan Pamsimas (sesuai RKM/ realisasi RKM).

Pasal 14

1. Pengelolaan sarana air minum bantuan Kegiatan Pamsimas tidak boleh untuk tujuan lain 2. Pemilikan dan pengelolaan sarana air minum desa ………..tidak dapat dipindah

tangankan kepada pihak lain.

Pasal 15

1. Pemeliharaan sarana air minum dan biaya Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi dilakukan dengan efisien, efektif dan ekonomis sehingga pembebanan uang iuran/ langganan air tidak memberatkan masyarakat disamping itu masih dapat terkumpul dana yang belum digunakan untuk perbaikan/ perlindungan/penggantian akhir yang rusak. Dana tersebut dapat menambah modal usaha.

2. Untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum sejauh mungkin dibiayai dari uang iuran/langganan dari masyarakat.

Pasal 16

1. Atas dasar keputusan rapat anggota, lembaga dapat menarik iuran pokok dari masyarakat sebagai tambahan modal kerja.

2. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi dapat menerima bantuan dari pihak lain yang sifatnya tidak mengikat dan atau dapat mempengaruhi tujuan terutama pengelolaan sarana air minum oleh Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi.

USAHA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT YANG BERPENGHASILAN RENDAH

Pasal 17

Tujuan hibah desa Kegiatan Pamsimas kepada Desa………. adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah desa……….

Pasal 18

Sepanjang tidak mengganggu likuiditas lembaga/ Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi untuk pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum, lembaga/ Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi dapat memberikan pinjaman untuk kegitan produktif atau peningkatan kualitas hidup kepada masyarakat terutama kepada mayarakat yang berpenghasilan rendah.

Pasal 19

Waktu pengembalian/angsuran pengembalian dan bunga diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu memberatkan peminjam. Prosedur pinjaman, jadwal pengembalian dan bunga akan diatur tersendiri.

PENGEMBANGAN USAHA LEMBAGA

Pasal 20

Sepanjang seluruh masyarakat desa ……… telah mendapatkan sarana air minum secara berkesinambungan, dan telah dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah, Lembaga atas persetujuan rapat anggota dapat memperluas usaha sepanjang perluasan usaha tidak mengganggu usaha utama Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi.

Pasal 21

Pengembangan usaha yang dilakukan bertitik tolak dari kondisi alam desa ……… , hasil pertanian, sayuran, buah-buahan dan perkebunan, atau hal-hal lain yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Usaha yang dapat dilakukan antara lain peningkatan hasil pertanian, sayur-sayuran, buah-buahan maupun pengolahan/ pemasarannya.

Pasal 22

Pengembangan usaha yang dilakukan dapat pula berupa kerajinan/industri kecil yang memerlukan air seperti pembuatan batu merah, bataco, buis beton, genting, leher jamban keluarga dan lain-lain dengan banyak melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah.

PERHITUNGAN HARGA JUAL AIR KEPADA MASYARAKAT

Pasal 23

1. Perhitungan harga jual air atau disebut juga penentuan tarif didasarkan kepada perhitungan pada kondisi sarana air minum berfungsi maksimum sesuai perencanaan. 2. Dalam penerapannya diperlukan penyesuaian tergantung tingkat perkembangan

pengelolaan sehingga sarana dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan harga jual atau tarif yang telah ditetapkan.

3. Air yang dijual kepada masyarakat adalah air yang diproduksi melalui sarana penyediaan air minum yang dikelola termasuk didalamnya adalah perkiraan kebocoran dan penggunaan air yang tebuang pada unit pengolahan.

4. Produksi air yang dijual kepada masyarakat adalah air yang disalurkan melalui kran umum, hidran umum dan sambungan rumah yang banyaknya dapat diukur melalui pemasangan alat meter air maupun alat ukur lain yang keabsahannya disepakati bersama.

5. Penjualan air kepada masyarakat harus mempertimbangkan faktor keperpihakan kepada kelompok miskin yaitu dengan memberikan harga yang lebih murah dari harga yang dibebankan kepada kelompok menengah dan kaya. Demikian halnya penjualan air atau tarif melalui kran umum harus lebih murah dari penjualan air atau tarif menggunakan sambungan rumah.

6. Penentuan tarif progresif perlu diterapkan untuk menghindari pemakaian air yang berlebihan dan dikenakan baik terhadap sambungan rumah maupun pemakaian melalui kran umum.

7. Untuk memperluas dan meningkatkan pelayanan, dilakukan dengan memperbanyak sambungan rumah dengan beban biaya yang serendah mungkin dari masyarakat.

8. Harga produksi air yang dijual dihitung dengan cara membagi produksi air dengan biaya pengelolaan menurut satuan waktu tertentu.

9. Biaya pengelolaan merupakan penjumlahan antara biaya penyusutan, biaya operasi, biaya pemeliharaan serta biaya pengembangan.

10. Biaya penyusutan memperhitungkan umur teknis dari unit-unit bangunan utama sarana air minum yang dianggap penting. Untuk umur teknis kran umum/hidran umum, pompa diperkirakan 4-5 tahun, untuk bangunan lainnya berkisar antara 10 sampai dengan 15 tahun. Perhitungan biaya penyusutan menggunakan cara sederhana metode garis lurus dengan anggapan tidak ada nilai sisa.

11. Dalam menentukan biaya pemelihaaan dan biaya pengembangan adalah dengan mempertimbangkan perkembangan yang terjadi sejalan beroperasinya sarana. Pada tahap awal beroperasi, besarnya biaya pemeliharaan dan pengembangan ditetapkan berdasarkan prosentase terhadap nilai investasi. Selanjutnya dapat ditetapkan berdasarkan kebutuhan nyata setelah 1 – 2 tahun pengalaman mengelola sarana.

SISA HASIL USAHA

Pasal 24

1. Badan Pengelola Air Minum dan Sanitasi termasuk lembaga yang bertujuan meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat sehingga tujuan pemberian bantuan hibah desa dari Kegiatan Pamsimas kepada desa………. segera dapat tercapai

2. Sisa hasil usaha diperkirakan baru diperoleh setelah Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi melakukan pengembangan usaha sebagaimana dimaksud pada pasal 21 dan 22.

Pasal 25

Setelah dilakukan pemeriksaan, sisa hasil usaha Unit Pengelola Air minum dan Sanitasi ini

Dalam dokumen PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR ( (Halaman 40-59)

Dokumen terkait