BAB III VISUALISASI KARYA
B. Proses Desain Cover
B. Proses Desain Cover
1. Cover Magicom
a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover perlengkapan dan peralatan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover perlengkapan dan peralatan ruang dapur, desain yang dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk
cover magicom yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai untuk dijadikan
Gambar 7: Desain Alternatif 1
Gambar 8: Desain Alternatif 2
b. Desain Cover Magicom Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan cover magicom, desain terpilih yaitu desain alternatif 2 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
Gambar 10: Desain Terpilih
c. Penerapan Desain Cover Megicom
Setelah penerapan desain cover megicom selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 12: Penerapan Pola Pada Kain
3. Cover Tudung Saji a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk
cover tudung saji yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk
dijadikan cover tudung saji.
Gambar 15: Desain Alternatif 2
Gambar 16: Desain Alternatif 3
b. Desain Cover Tudung Saji Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan cover tudung saji, desain terpilih yaitu desain alternatif 2 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
Gambar 17: Desain Terpilih
c. Penerapan Desain Cover Tudung Saji
Gambar 18: Penerapan Desain Cover Tudung Saji
Setelah penerapan desain tudung saji selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 19: Penerapan Pola Pada Kain
Gambar 20: Penerapan Motif Batik
4. Cover Kotak Tisu
a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang
dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk
cover kotak tisu yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk
dijadikan cover kotak tisu.
Gambar 21: Desain Alternatif 1
Gambar 22: Desain Alternatif 2
b. Desain Cover Kotak Tisu Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan cover kotak tisu, desain terpilih yaitu desain alternatif 1 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
Gambar 24: Desain Terpilih
c. Penerapan Desain Cover Kotak Tisu
Gambar 25: Penerapan Desain Cover Kotak Tisu
Setelah penerapan desain kotak tisu selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses
pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 26: Penerapan Pola Pada Kain
5. Cover Kulkas a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk
cover kulkas yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk
dijadikan cover kulkas.
Gambar 29: Desain Alternatif 2
Gambar 30: Desain Alternatif 3
b. Desain Cover Kulkas Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan cover kulkas, desain terpilih yaitu desain alternatif 3 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
Gambar 31: Desain Terpilih
c. Penerapan Desain Cover Kulkas
Gambar 32: Penerapan Desain Cover Kulkas
Setelah penerapan desain kulkas selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 33: Penerapan Pola Pada Kain
Gambar 34: Penerapan Motif Batik
6. Cover Galon
a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang
dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk
cover galon yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk dijadikan
cover galon.
Gambar 35: Desain Alternatif 1
Gambar 36: Desain Alternatif 2
b. Desain Cover Galon Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan cover galon, desain terpilih yaitu desain alternatif 3 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
Gambar 38: Desain Terpilih
c. Penerapan Desain Cover Galon
Setelah penerapan desain galon selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 40: Penerapan Pola Pada Kain
7. Cover Dispenser a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk
cover dispenser yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk
dijadikan cover dispenser.
Gambar 42: Desain Alternatif 1
Gambar 44: Desain Alternatif 3
b. Desain Cover Dispenser Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan cover dispenser, desain terpilih yaitu desain alternatif 3 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
c. Penerapan Desain Cover Disprnser
Gambar 46: Penerapan Desain Cover Disprnser
Setelah penerapan desain galon selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 48: Penerapan Motif Batik
8. Cover Kursi
a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk
cover kursi yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk dijadikan
1) Sandaran Kursi
Gambar 49: Desain Alternatif 1
Gambar 50: Desain Alternatif 2
2) Dudukan Kursi
Gambar 52: Desain Alternatif 1
Gambar 53: Desain Alternatif 2
Gambar 54: Desain Alternatif 3
b. Desain Cover Kursi Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan cover kursi, desain terpilih yaitu desain alternatif 3 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
Desain Sandaran Kursi
Desain Dudukan Kursi Gambar 55: Desain Terpilih
c. Penerapan Desain Cover Kursi
Setelah penerapan desain kursi selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 57: Penerapan Pola Pada Kain
9. Taplak Meja a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk taplak meja yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk dijadikan taplak meja.
Gambar 59: Desain Alternatif 1
Gambar 61: Desain Alternatif 3
b. Desain Taplak Meja Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan taplak meja, desain terpilih yaitu desain alternatif 2 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
c. Penerapan Desain Taplak Meja
Gambar 63: Penerapan Desain Taplak Meja
Setelah penerapan desain taplak meja selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Matif Batik
Gambar 65: Penerapan Motif Batik
10.Cover Tempat Sendok
a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk
cover tempat sendok yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk
Gambar 66: Desain Alternatif 1
Gambar 67: Desain Alternatif 2
b. Desain Tempat Sendok Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan cover tempat sendok, desain terpilih yaitu desain alternatif 2 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
Gambar 69: Desain Terpilih
c. Penerapan Desain Cover Tempat Sendok
Setelah penerapan desain tempat sendok selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 71: Penerapan Pola Pada Kain
11.Tatakan Piring a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk tatakan piring yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk dijadikan tatakan piring.
Gambar 73: Desain Alternatif 1
Gambar 75: Desain Alternatif 3
b. Desain Tatakan Piring Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan tatakan piring, desain terpilih yaitu desain alternatif 2 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
c. Penerapan Desain Tatakan Piring
Gambar 77: Penerapan Desain Tatakan Piring
Setelah penerapan desain tatakan piring selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 79: Penerapan Motif Batik
12.Tatakan Gelas a. Desain Alternatif
Desain alternatif dibuat sebelum menciptakan suatu karya seni batik tulis. Langkah ini dilakukan untuk memilih dan menganalisis suatu desain karya seni batik tulis yang sesuai dengan yang sesuai untuk diterapkan di cover peralatan dan perabotan ruang dapur. Pembuatan desain alternatif sangat penting, karena semakin banyak desain yang dibuat maka akan semakin bayak pilihan untuk dijadikan sebagai cover peralatan dan perabotan ruang dapur, desain yang dianggap sesuai dan tepat akan dijadikan suatu karya seni batik tulis. Dalam pembuatan tugas akhir karya seni ini penulis membuat tiga sket alternatif untuk tatakan gelas yang nantinya dipilih satu desain yang sesuai dan pas untuk dijadikan tatakan gelas.
Gambar 80: Desain Alternatif 1
Gambar 81: Desain Alternatif 2
Gambar 82: Desain Alternatif 3
b. Desain Tatakan Gelas Terpilih
Berdasarkan tiga alternatif desain diatas dipilih satu desain yang akan dijadikan sebuah karya batik tulis yang akan dijadikan tatakan gelas, desain terpilih yaitu desain alternatif 3 yang akan diteruskan menjadi sebuah karya fungsional.
Gambar 83: Desain Terpilih
c. Penerapan Desain Tatakan Piring
Gambar 84: Penerapan Desain Tatakan Piring
Setelah penerapan desain tatakan piring selesai dibuat atau digambar, langkah selanjutnya pengukuran kain mori yang akan dibatik atau pola kain. Hal ini dimaksudkan agar lebih efesien dalam proses pembatikan dan dalam proses pemotongan kain batik, motif tidak terpotong atau sesuai apa yang dirancang oleh penulis.
d. Penerapan Pola dan Motif Batik
Gambar 85: Penerapan Pola Pada Kain
Gambar 86: Tatakan Gelas
C. Proses Pembuatan Kain Batik