• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA INSTANSI

A. Proses Kerja Produksi Iklan

4. Proses Evaluasi

44

PENENTUAN RUNDOWN IKLAN

Merupakan proses menentukan urut – urutan tahap yang akan dilakukan agar menghasilkan sebuah iklan yang diinginkan.

PEMILIHAN VOICE (SUARA)

Merupakan sebuah proses dimana editor memilih dan mengambil suara yang bagus untuk digunakan sebagai suara iklan dari stok suara yang

telah disediakan pada proses pengambilan suara.

PROSES MIXING

Merupakan proses mencampurkan suara manusia dengan efek suara dan

backsound agar tercipta imajinasi didalam iklan tersebut.

PROSES EVALUASI

Merupakan proses menyeleksi dan mengevaluasi iklan yang telah diproduksi agar dapat menghasilkan iklan yang halus atau balance dan

45

1. Penentuan Ide

Penentuan ide merupakan tahap paling awal dalam memproduksi iklan karena dari sinilah ide – ide kreatif muncul dan di tuangkan dalam sebuah iklan yang akan di produksi. Ide bisa di dapat dari kehidupan sehari – hari. Seperti misalnya saja orang yang sedang di dalam mobil kemudian mengobrol tentang produk yang diiklankan, atau hanya kata – kata yang bersifat mengajak pendengar untuk menggunakan produk atau mengikuti acara yang diiklankan tersebut, seperti misalnya iklan ajakan untuk mengikuti sebuah acara lomba

mewarnai untuk anak – anak dalam memperingati HARDIKNAS, contoh : ” teman –

teman, ikutan lomba mewarnai yuk ...”.

Ide – ide yang tertuang dalam iklan produk harus sesuai dengan norma – norma yang ada di masyarakat. Jangan memakai kata – kata yang menjurus ke hal – hal yang negatif. Karena iklan didengarkan oleh semua kalangan dan semua umur, jadi apabila menggunakan kata – kata tersebut sama artinya dengan mengajarkan masyarakat tentang hal tersebut selain mengiklankan produk itu. Seperti iklan jamu untuk keperkasaan pria. Sebaiknya memakai kata – kata yang maknanya hampir sama dengan maksud iklan tersebut. Contohnya seperti seorang pria yang lesu lalu kewarung berkeluh kesah pada pemilik warung kemudian di beri produk jamu tersebut, setelah meminum jamu itu pria tersebut bisa bersemangat bekerja kembali sampai malam hari dan di tegur oleh temannya untuk beristirahat, tapi pria itu tetap bekerja. seperti inilah yang dimaksudkan penulis iklan yang tidak menjurus ke hal – hal negatif yang sudah disebutkan diatas.

Tak lupa ide yang akan ditulis disisipkan kata – kata humor yang menarik didengar dan

sesuai dengan iklan tersebut. Seperti contohnya iklan motor ”... makanya motormu dijual

46

selembar kertas lengkap dengan efek suara yang akan digunakan nanti pada saat proses editing. Kemudian langkah selanjutnya yaitu memasuki proses pengambilan suara.

2. Pengambilan Suara (Take Voice)

Setelah proses penentuan ide dilakukan, dan rincian apa saja yang harus dikatakan, dan efek apa saja yang diperlukan, maka dibutuhkan suara manusia yang pas untuk memerankan adegan yang telah dituliskan dalam proses penentuan ide sebelumnya. Setelah mendapatkan suara manusia yang dirasa cocok, dimulailah proses pengambilan suara atau

take voice yaitu merekam suara talent sesuai dengan script yang sudah ditulis. Agar hasil iklan yang di dapat memuaskan, maka proses pengambilan suara dilakukan berulang –

ulang sehingga editor dapat dengan mudahnya memilih suara dari stok suara yang telah tersedia. Di dalam pengambilan suara terdapat intonasi bicara seperti sedang berbicara sehari – hari. Namun tidak jarang talent belum bisa berbicara luwes seperti berbicara sehari

– hari, jadi suara yang dihasilkan terkesan seperti sedang membaca script, apabila terjadi hal seperti ini, di dalam pembacaan script, intonasi talent tidak harus sesuai dengan script yang sedang dibacanya, namun talent boleh mengimprovisasi intonasi sesuai kemampuan talent meskipun begitu, talent juga di haruskan berbicara tidak seperti sedang membaca script.

Pengambilan suara dapat dilakukan satu atau beberapa talent tergantung ide yang telah dituliskan dalam script. Apabila dalam script ada peran seseorang yang berteriak di kejauhan, maka talent yang bersangkutan melakukan teriakan dengan jarak talent dengan microphone cukup jauh sehingga mendapatkan kesan alami seseorang itu berteriak di kejauhan. Seperti misalkan saja iklan lalu lintas dengan disisipi humor yang bercerita dua orang berboncengan ngebut dijalan kemudian mereka kena tilang polisi, lalu salah satu

47

temannya turun dijalan saat akan mendatangi polisi yang menilangnya. Di jalan, seorang yang turun dari motor tersebut meneriaki temannya katanya,” woooy…. Aku turun sini aja…. “ situasi ini menggambarkan orang tersebut meninggalkan temannya dengan cara

memaksa temannya menurunkannya dijalan agar tidak terlibat urusan dengan polisi. Dan pada saat pengambilan suara talent yang memerankan seorang yang turun dijalan, mengambil jarak antara dirinya dengan microphone. Setelah proses pengambilan suara (

take voice ) dan stok suara telah banyak, maka langkah selanjutnya yaitu proses editing.

3. Proses Editing

Proses editing merupakan sebuah proses untuk penyisipan, koreksi, modifikasi bahkan menghapus data yang ada. Proses editing sangat penting dalam produksi iklan sebab di dalam proses editinglah iklan menjadi lebih hidup seperti pemberian efek – efek suara yang menyerupai kejadian aslinya. Sehingga pendengar dapat dengan mudah menangkap maksud dan tujuan iklan dengan editing. Proses ini dikerjakan menggunakan software cool editpro 2.0 yang biasa digunakan untuk melakukan proses editing suara (

editing voice ).

Proses ini dilakukan setelah mendapatkan stok suara yang telah diambil dalam proses pengambilan suara ( take voice ) sebelumnya. Suara yang telah di dapatkan bisa diberi efek agar dapat berubah seperti menjadi suara anak kecil atau sebaliknya menjadi besar seperti suara laki – laki dewasa. Di dalam proses editing terdiri dari penentuan rundown iklan, pemilihan voice, proses mixing, dan proses evaluasi.

48

1. Penentuan Rundown Iklan

Dalam proses editing sebelum memulainya diperlukan urutan tahap yang akan dilakukan agar menghasilkan sebuah iklan yang diinginkan. Yakni pemilihan suara (

voice ), lalu dilanjutkan dengan proses mixing atau mencampurkan suara yang telah dipilih dengan efek suara yang diperlukan agar dapat terdengar lebih menarik dan drama yang ada dalam iklan tersebut dapat terdengar lebih hidup, kemudian setelah proses mixing masuk ke proses evaluasi yakni suatu proses mengevaluasi atau mencari mana yang perlu di perbaiki sebelum iklan tersebut di serahkan pada marketing untuk di siarkan. Setelah menentukan apa saja yang akan dilakukan untuk mengedit sebuah iklan agar menjadi bagus seperti yang diinginkan, kemudian mulai masuk ke proses pemilihan suara ( voice ).

2. Pemilihan Voice

Proses pemilihan voice merupakan sebuah proses dimana editor memilih dan mengambil suara dari stok suara yang telah disediakan pada proses sebelumnya yaitu pada proses pengambilan suara. Proses ini harus lebih teliti memilih suara yang akan digunakan dan sesuai dengan yang dimaksudkan dalam script. Percakapan – percakapan yang telah direkam, dipilih satu per satu dan tak jarang editor mencampur suara yang hampir seperti yang diinginkan editor dan menutupi kekurangan suara itu dengan bagian suara yang lain yang bisa menutupi suara yang hampir seperti yang diinginkan itu. Seperti misalnya saja sebuah suara dengan intonasi di awalnya sudah baik, tapi intonasi suara di belakangnya buruk, jadi editor mencari suara yang mempunyai intonasi di belakangnya baik dan mengganti suara di belakang yang buruk dengan yang baik sehingga dapat melahirkan suara yang diinginkan editor dan pas untuk diambil menjadi suara percakapan di iklan. Suara yang diambil mulai dari suara percakapan pertama hingga yang terakhir dan

49

juga suara narator sebuah iklan tersebut. Suara – suara manusia yang telah didapat kemudian diambil untuk di mix atau dicampur dengan efek – efek suara atau musik dalam proses mixing.

3. Proses Mixing

Proses mixing adalah proses mencampurkan suara manusia dengan efek suara agar menciptakan situasi yang alami seperti di kehidupan sehari – hari atau bisa juga menambahkan musik atau backsound untuk sebuah percakapan atau kata ajakan dalam iklan tersebut.

Efek suara dapat berupa suara pintu, suara ayam, suara jangkrik yang menggambarkan situasi pada saat itu, atau bisa jugu menambahkan efek suara yang menggambarkan keadaan seorang yang sedang bercakap – cakap kemudian ia bingung.

Misalnya saja suara ”toooing” untuk menggambarkan orang tersebut sedang bingung atau

efek suara batuk yang menggambarkan orang itu sedang sakit, dan sebagainya. Kemudian musik yang digunakan juga harus sesuai tema yang diangkat pada iklan tersebut seperti misalnya saja lagu – lagu cinta untuk tema yang sedang diangkat yaitu dua orang yang sedang berpacaran, atau lagu yang bertemakan pemilu untuk iklan layanan masyarakat yang bermaksud mengajak pendengar untuk mau ikut berpartisipasi dalam pemilu, dan sebagainya. Dalam proses mixing ini suara – suara manusia di tata dan diurutkan sesuai script, kemudian disisipi efek suara atau musik ( backsound ) diantara suara manusia namun efek suara atau musik ( backsound ) tidak boleh lebih keras suaranya atau tidak boleh menutupi suara manusia karena suara manusia yang membawa pesan iklan pada pendengar. Suara manusia harus lebih dominan daripada efek suara atau musik ( backsound ). Setelah meletakkan efek suara atau musik ( backsound ), dan sudah menata bagian – bagian antara

50

suara manusia dan efek suara atau musik ( backsound ) tersebut kemudian me-mixdown

suara yang sudah ditata, setelah menata suara manusia dengan efek suara dan musik maka masuklah pada proses selanjutnya yaitu peroses evaluasi.

4. Proses Evaluasi

Proses evaluasi merupakan proses akhir dalam editing. Karena semua suara baik suara manusia maupun efek suara atau musik sudah tercampur dan menjadi satu, tinggal mengevaluasi mana yang sudah pas dan mana yang belum pas agar dapat layak untuk disiarkan. Proses evaluasi membutuhkan ketelitian dalam mendengarkan iklan yang telah dibuat. Editor perlu mendengarkan iklan tersebut berulang – ulang agar iklan yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkannya. Apabila pada saat evaluasi menemukan musik yang terlalu keras sehingga suara manusia tidak begitu terdengar, maka editor perlu mengulangi pekerjaan di proses mixing kembali dan mengurangi volume musik atau efek suara yang menutupi suara manusia tadi. Namun apabila masih terdengar kurang pas atau ada yang kurang mungkin volume musik atau efek suaranya masih terlalu besar atau terlalu kecil volume suaranya, maka editor harus menambah atau mengurangi volume suara sampai editor merasa suara yang dihasilkan sudah balance atau sudah pas. Bila merasa sudah pas antara suara manusia dan efek suaranya atau sudah enak untuk didengar, maka me-mixdown kembali iklan tersebut dan mengevaluasinya kembali. Masalah yang ada pada saat mengevaluasi tidak hanya masalah volume suara saja, mungkin bisa saja terjadi jarak antara suara manusia dengan efek suara terlalu dekat atau terlalu jauh sehingga suara yang di hasilkan kurang memberi imajinasi dan kurang memberi suatu greget atau suasana yang diberikan orang dalam iklan tersebut kurang tercipta dalam iklan tersebut.

51

Seperti misalnya celetukan orang dan diberi efek suara lucu, tetapi efek suara tersebut sedikit meleset jauh dari suara manusia atau terlalu dekat dengan suara manusia, maka suasana lucu yang diharapkan kurang membawa kelucuannya dan kurang enak didengarkan. Bila iklan yang dibuat sudah layak untuk disiarkan, maka tugas editor telah selesai,kemudian menyerahkan pada marketing.

Dokumen terkait