BAB I PENDAHULUAN
A. Kajian Pustaka
2. Proses Komunikasi
41
2. Proses Komunikasi
a. Pengertian Proses Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses kelangsungan yang
berkesinambungan. komunikasi dapat dikatakan proses apabila
dalam kelangsungan terdapat seseorang yang menyampaikan suatu
pesan atau informasi terntu, dan ada seseorang yang menerima
pesan tersebut. Maka dari itu Onong mengkategorikan proses
komunikasi menjadi dua prespektif, yaitu :
1) Proses komunikasi dalam prespektif psikologis
Proses komunikasi prespektif ini terjadi pada diri
komunikator dan komunikan. Ketika seorang komunikator
berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada komunikan
maka dalam dirinya terjadi suatu proses, yaitu proses “pengemasan” atau “membungkus” pikiran dengan bahasa
yang dilakukan komunikator itu, dalam bahasa komunikasi
dinamakan encoding. Hasil dari encoding berupa pesan itu,
kemudian ia transmisikan atau operkan atau kirimkan kepada
komunikan.
2) Proses komunikasi dalam prespektif mekanistik
Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan
atau “melemparkan” dengan bibir jika lisan, atau tangan jika
tulisan, pesannya sampai ditangkap oleh komunikan.
42
dapat dilakuakan berupa dengan, indera telinga, indera mata,
atau indera-indera lainnya. Proses komunikasi ini kompleks
atau rumit, sebab bersifat situasional, bergantung pada situasi
ketika komunikasi itu berlangsung.32
Tentu saja dalam proses komunikasi terdapat unsur-unsur
yang menunjang proses komunikasi berjalan dengan baik.
Paling sedikit terdapat tiga unsur, dua diantaranya manusia,
yang satunya adalah pesan. Apabila orang-orang yang terlibat
dalam komunikasi itu berada di jarak yang jauh tempatnya atau
banyak jumlahnya, maka bertambahlah unsur komunikasi,
dengan adanya sebuah sarana untuk menyambung pesan
tersebut kepada seseorang atau banyak orang yang merupakan
sasaran komunikasi tersebut.
Persyaratan terjadinya proses komunikasi, harus
mempunyai komponen-komponen yang mendukung, berikut
lima komponen dalam proses komunikasi yaitu : Komunikator : orang yang menyampaikan pesan Pesan : pernyataan yang di dukung oleh lambang Komunikan : orang yang menerima pesan
Media : sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikasi jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
43
Efek : dampak sebagai pengaruh dari pesan33
Teknik berkomunikasi adalah cara atau “seni”
penyampaian suatu pesan yang dilakukan seorang komunikator
sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak tertentu pada
komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah
pernyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan dapat berupa
ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran, dan
sebagainya.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya
agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu dapt
menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan.
Dampak yang ditimbulkan dapat di klasifikasikan menurut
kadarnya, yakni :
a) Dampak kognitif yaitu dampak yang timbul pada
komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau
meningkatkan intelektualitasnya. Di sini pesan yang
disampaikan komunikator ditunjukan kepada pikiran si
komunikan. Dengan kata lain tujuan komunikator hayalah
berkisar pada upaya mengubah pikiran diri komunikan.
b) Dampak afektif yaitu dampak yang kadarnya lebih tinggi
daripada kognitif, disini tujuan komunikator bukan hanya
sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya,
44
agar menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan
iba, terharu, gembira, marah dan sebagainya.
c) Dampak Behavioral yakni dampak yang timbul pada
komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan
Jadi proses komunikasi adalah pengoperan dan penerimaan
pesan yang telah dirumuskan komunikator untuk disampaikan
kepada komunikan dengan atau tanpa menggunakan media atau
saluran untuk tujuan tertentu dan diharapkan adanya dampak dari
pesan tersebut.
b. Model-model Proses Komunikasi
Suatu proses komunikasi dapat dikatakan bahwa saat
berlangsungnya komunikasi ada yang memakai media (channel)
ada yang tanpa media (nirmedia). Maka dari itu secara teoretis
Onong Uchjana Effendi terdapat beberapa model-model proses
komunikasi, yakni :
1) Komunikasi primer (primary process), yaitu proses
penyampaian paduan pikiran dan perasaan secara langsung
pada ornag lain dengan menggunakan lambang (symbol).
2) Komunikasi sekunder (secondary process), ialah proses
penyampaian paduan pikiran dan perasaan seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan sarana sebagai media.
Jadi pengertiannya sama dengan istilah komunikasi media atau
45
menggunakan media sebagai saluran untuk berkomunikasi.
Sedakan komunikasi nir-media tanpa menggunalan media
dalam komunikasinya.
3) One way process communication, yaitu suatu proses
komunikasi yang berlangsung satu arah, tiadanya timbal balik
atau umpan balik seketika terjadinya komunikasi. Komunikasi
ini banyak terjadi dalam komunikasi massa.
4) Two way process communication, dalam proses ini antara
komunikator dan komunikan terjadi saling merumuskan dan
saling menerima pesan. Komunikasi ini sering terjadi dalam
komunikasi tatap muka atau komunikasi interpersonal.
Jadi ketika komunikator menyusun kemudian mengirim pesan
kepada komunikan, ia berusaha menguraikan dan menafsirkan
pesan yang kemudian dia rumuskan dan mengirim pesan balik
kepada komunikator, dan begitu seterusnya, sehingga saling
menerima dan memberi pesan.
5) Two step – flow communication, yaitu komunikasi yang
berlangsung dengan menggunakan tangan kedua dalam
menyalurkan pesan kepada penerima. Dinamakan komunikasi
dua tahap, karena dalam komunikasi ini berlangsung dua kali
46
2.1Skema Model Two step – flow communication
Komunikator mengirim pesan kepada getkeeper (opinion
leader = pemuka pendapat), yang kemudian komunikan atau getkepeer tadi meruuskan pesan dan mengirimkannya pada sasaran utama atau komunikan II. Jadi getkeeper bertindak
sebagai komunikan pertama ketika berkomunikasi dengan
komunikator I dan menjadi komunikator II ketika ia
berkomunikasi dengan komunikan II / khalayak.
6) Multi step flow communicaton, model komunikasi ini
merupakan pengembangan dari model two step flow
communication, yaitu ketika komunikan II bertindak sebagai
getkeeper ke II atau sebagai komunikator ke III. 34