• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses nilai rata – rata (NR) = Jumlah skor X skor maksimum

Dalam dokumen Classroom Action Research (CAR). (Halaman 27-36)

100%

Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan sebagai berikut:

Tabel 1.3 Kriteria Keberhasilan Tindakan Tingkat

keberhasilan

Nilai huruf Bobot Predikat

22

Syaiful Bahri Djamarah,Penelitian Kualitatif,(Jakarta: Rineka Cipta,2002),hal.9

23

86 – 100 % A 4 Sangat baik 76 - 85 % B 3 Baik 60 – 75 % C 2 Cukup 55 – 59 % D 1 Kurang 0 – 54 % E 0 Kurang sekali

Adapun instrument observasi sebagaimana terlampir. 3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.24 Wawancara digunakan peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian terhadap sesuatu.25

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas II SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data awal tentang proses pembelajaran sebelum dilakukannya penelitian.

Tujuan wawancara adalah :26

24

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), hal. 186 25Ibid.,hal.189. 26

a. Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.

b. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.

c. Untuk memperoleh data agar dapat memperoleh situasi atau orang tertentu. Adapun instrumen wawancara sebagaimana terlampir.

4. Dokumentasi

Dokumen berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokumen

peraturan-peratuan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagaianya. Dokumen digunakan untuk melengkapi data. Adapun instrumen sebagaimana terlampir.

5. Catatan Lapangan

Catatan yang dibuat di lapangan sangat berbeda dengan catatan lapangan. Catatan itu berupa coretan seperlunya yang sangat dipersingkat, berisi kata-kata kunci, frasa, pokok-pokok isi pembicaraan atau pengamatan, mungkin gambar, sketsa, sosiogram, diagram dan lain-lain. Catatan itu berguna hanya sebagai alat perantara yaitu antara apa yang dilihat,

didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya dalam bentuk catatan lapangan.27

Sumber informasi yang juga tidak kalah penting dalam penelitian ini adalah catatan lapangan (field notes) yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi. Berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa, mungkin juga hubungan dengan orang tua siswa,

leadership

kepala sekolah, demikian pula kegiatan lain dari penelitian ini seperti aspek orientasi, perencanaan, pelaksanaan, diskusi dan refleksi, semuanya dapat dibaca kembali dari catatan lapangan ini.28

E. Teknik Analilis Data

Analisa data dapat didefinisikan sebagai proses penelaahan, pengurutan, dan pengelompokan data dengan tujuan untuk menyusun hipotesis kerja dan mengangkatnya menjadi kesimpulan atau teori sebagai temuan penelitian. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

27Ibid.,hal. 208 28

Rochiati Wiriatmadja,Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: PT Remaja

berbagai sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.29

Berdasarkan pendapat diatas maka proses analisis data dalam penelitian ini di lakukan selama dan sesudah pengumpulan data. Analisis data dapat dilakukan pada saat tahap refleksi dari siklus penelitian. Data yang digunakan berasal dari hasil pekerjaan tes peserta didik, hasil wawancara,observasi, dan hasil catatan lapangan. Adapun uraiannya sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.30

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting.

Dalam mereduksi data ini peneliti dibantu teman sejawat dan Guru kelas II untuk mendiskusikan hasil yang diperoleh dari metode tes, metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi.

2. Menyajikan Data

29Ibid., hal. 274. 30

Matthew B. Miles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, Terj. Tjetjep

Penyajian data di maksudkan untuk mempermudah bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian.31Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun secara narasi sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi, penyajian data dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk

melihat gambaran secara keseluruhan atau

bagian-bagian tertentu dari penelitian. 3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran yangmana kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta memberi penjelasan. Setelah penarikan kesimpulan kemudian dilakukan verifikasi yang mana verifikasi ini dilakukan untuk menguji kebenaran, kekokohan, dan kecocokan makna-makna yang muncul dari data.

Hasil analisis kesimpulan dijadikan dasar dalam menentukan keberhasilan tindakan. Selain itu juga menjadi dasar untuk melakukan tindakan selanjutya jika pemberian tindakan sebelumnya belum berhasil.

31

F. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini difokuskan pada hasil belajar peserta didik dalam materi akhlak terpuji. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam pengecekan ini adalah kriteria derajad kepercayaan (kredibilitas). Dalam penelitian ini derajat kepercayaan dilakukan dengan menggunakan tiga cara dari sepuluh cara yang dikembangkan Moleong, yaitu pengamatan, triangulasi, pengecekan teman sejawat, yang akan diuraikan sebagai berikut :32

1. Ketekunan pengamat

Ketekunan pengamat dilakukan dengan cara peneliti mengadakan pengamatan secara teliti, rinci dan terus menerus dalam proses belajar mengajar, pengamatan kejadian-kejadian selama pembelajaran dan hasil belajar

peserta didik dengan mengidentifikasikan

kendala-kendala selama pembelajaran dan tercatat secara sistematis.

2. Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data yaitu membandingkan hasil

32

pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan hasil pengamatan teman sejawat dengan teliti. Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) membandingkan hasil tes dengan hasil wawancara, (2) membandingkan hasil tes dengan observasi, (3) membandingkan data yang diperoleh dengan hasil konfirmasi dengan guru kelas II SDI Miftahul Huda Plosokandang Kedungwaru Tulungagung sebagai sumber lain, tentang kemampuan akademik yang dimiliki informan penelitian pada pokok bahasan.

3. Pengecekan teman sejawat

Pengecekan teman sejawat adalah mendiskusikan proses dan hasil penelitian dengan dosen pembimbing atau teman mahasiswa. Hal ini dilakukan dengan harapan peneliti mendapatkan masukan-masukan baik dari metodologi maupun konteks penelitian. Peneliti juga berdiskusi dengan rekan pengamat yang ikut terlibat dalam pengumpulan data untuk merumuskan kegiatan pemberian tindakan selanjutnya.

G. Indikator Keberhasilan

Kriteria keberhasilan tindakan ini akan dilihat dari indikator proses dan indikator hasil belajar/pemahaman. Indikator proses

yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah jika ketuntasan belajar siswa terhadap materi mencapai 75%. Untuk mencari rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

Proses nilai rata -rata(NR) = Jumlah skor x 100%33

Skor maksimum

Tingkat keberhasilan didasarkan pada table berikut ini:33

Tabel 1.4 Tingkat Penguasaan (Taraf Keberhasilan)

Tingkat penguasaan Nilai huruf Bobot Predikat

91% ≤ NR ≤ 100% A 4 Sangat baik 81% ≤ NR <90% B 3 Baik 71% ≤ NR <80% C 2 Cukup 61% ≤ NR <70% D 1 Kurang 0% ≤ NR <60% E 0 Sangat kurang

Agar lebih mudah untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran sebagaimana yang dikatakan E. Mulyasa bahwa:

33

“ Kualitas pembelajaran di dapat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses pembelajaran diketahui berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75% siswa terlibat secara aktif baik secara fisik, mental maupun social dalam proses pembelajaran. Di samping itu menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat yang besar dan percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan tingkah laku yang positif pada diri siswa seluruhnya atau sekurang-kurangnya 75% ”34

Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah 75% dari peserta didik yang telah mencapai minimal 75. Penempatan nilai 75 didasarkan atas hasil diskusi dengan guru kelas II dan kepala madrasah serta berdasarkan tingkat kecerdasan peserta didik dan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang digunakan MI tersebut.

34 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Bandung: PT. Remaja

Dalam dokumen Classroom Action Research (CAR). (Halaman 27-36)

Dokumen terkait